Monthly Archives: January 2017

Sinergi IA-ITB & PII Wilayah NTB Menghadirkan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP), Mataram, 14 Januari 2017

Hari Minggu, Tim Instruktur PII Pusat diketuai oleh Bapak Rudianto Handojo dengan anggota tim terdiri Ngadiyanto, Habibie Razak dan Indra Yusmar berangkat Menuju Mataram Nusa Tenggara Barat. Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) ini adalah kerjasama apik antara Pengurus Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) dan PII Wilayah Nusa Tenggara Barat. Tim kepanitiaan di bawah Ir. Lalu Sukarja menjemput kami di Lombok International Airport Praya dan menuju Restoran Dua Jempol sebelum kami melakukan check-in ke Hotel Aston.

Lokakarya kali ini dihadiri oleh 37 peserta dari berbagai disiplin dan sektor keinsinyuran walaupun didominasi oleh peserta dari PT Amman, perusahaan tambang multinasional yang beroperasi di Sumbawa dan Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Animo lulusan ITB yang bekerja di propinsi ini sangat meningkat beberapa bulan tahun terakhir yang akan menjadikan ini sebagai program yang setidaknya frekuensi pelaksanannya bisa dilakukan lebih sering lagi di Tahun 2017 ini.

Pembukaan acara LSIP oleh Bapak Rudianto dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin penting bahwa di era keinsinyuran memasuki babak baru di mana Indonesia dituntut untuk berbenah diri di dalam menghadapai persaingan di tingkat regional ASEAN dan Internasional yang ditandai dengan keikutsertaan kita di dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Engineering Services di ASEAN. PII juga dalam perannya sebagai organisasi profesi Insinyur di Indonesia mendapat rekognisi dari Federasi organisasi Insinyur se-dunia (WFEO). Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 yang mengatur tentang profesi Keinsinyuran adalah modal Utama membangun Insinyur Indonesia berikut Peraturan Pemerintah (PP) dan peraturan terkait lainnya akan segera difinalisasi awal tahun 2017 ini.

Materi pertama sesi pagi dibawakan oleh Bapak Dr. Ir. Yusron Saadi pengurus PII Wilayah NTB yang juga saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram. Salah satu poin penting yang disampaikan Beliau adalah keseriusan para lulusan Sarjana Teknik mengikuti prosesi pembinaan keinsinyuran di PII dimulai dari mengikuti lokakarya ini, menjadi anggota aktif dan menyelesaikan syarat syarat untuk menjadi Insinyur Profesional Indonesia di mana PII adalah organisasi Insinyur yang diberi tugas untuk meregsistrasi para Insinyur profesional untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

Bapak Ir. Rudianto pada materi Sosialisasi UU Keinsinyuran diikuti oleh materi Etika Profesi Insinyur Indonesia kembali menitikberatkan perlunya sertifikasi Insinyur Profesional Karena amanah UU ini dan bagaimana para Insinyur tadi menjunjung tinggi nilai profesionalisme di dalam berpraktek keinsinyuran. Sesungguhnya Etika Profesi Insinyur bersifat universal di mana pun Insinyur itu bekerja dan berpraktek akan tetap memegang teguh dan melaksanakan secara konsekuen kode etik Insinyur ini. PII dan anggotanya diharapkan tetap pada kode etik Insinyur Indonesia, Sapta Dharma Catur Karsa.

Materi keempat sebelum waktu makan siang dan istirahat, Pengenalan Sertifikasi Insinyur Profesional dan Sertifikasi Internasional oleh Ir. Habibie Razak. Habibie memaparkan masa berlaku sertifikat Insinyur Profesional Indonesia adalah lima (5) tahun dan akan diperpanjang apabila kewajiban memasukkan pelaporan PKB atau CPD terpenuhi setiap tahunnya. CPD yang dilaporkan setiap tahun ini berisikan aktifitas profesi yang dilakukan para pemegang sertifikat IP memastikan mereka memutakhirkan pengetahuan dan pengalamannya pada profesi yang mereka geluti. Pengenalan sertifikasi Insinyur Internasional seperti ASEAN Engineer, ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan APEC Engineer-Register juga dipaparkan termasuk syarat-syarat untuk memperoleh ketiga jenis sertifikasi ini.

Sesi after lunch kembali diisi oleh Habibie dengan materi Pengenalan Bakuan Kompetensi Insinyur Profesional yang merupakan materi kelima pada lokakarya ini. Sesi ini lebih interaktif memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta untuk lebih proaktif menyampaikan pertanyaan seputar bakuan kompetensi ini. Habibie menjelaskan perbedaan antara unit kompetensi yang terdiri dari 11 unit dan turunannya yang terdiri dari elemen kompetensi dan uraian kegiatan keinsinyuran serta kode kompetensi yang harus diisi sendiri oleh peserta dalam Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP). Peserta pada uraian kegiatan di form aplikasi ini menuliskan tugas, tanggung jawab dan aktifitas profesionalnya dan mematch-kannya dengan elemen kompetensi yang sesuai dengan uraian tadi. Pengalaman sebelumnya, banyak calon IP yang kurang mampu menguraikan aktifitas keinsinyurannya pada proyek-proyek yang dikerjakannya, salah satu alasan mengapa setiap Insinyur wajib memilik log book untuk memastikan mereka melakukan pencatatan aktifitas-aktifitas tadi. Satu lagi yang sering didapatkan pada FAIP yang terkirim ke PII adalah calon IPM belum mengisi sepenuhnya isian yang ada terutama isian berkode W yang wajib untuk diisi atau tidak boleh dikosongkan. Pada W4 karya tulis pemaparan teknis pada pertemuan profesi tidak diisi padahal ini wajib diisi. Para calon IP diharapkan untuk mengingat-ingat lagi tulisan-tulisan teknis keinsinyuran yang pernah dipublikasikan baik di internal perusahaan tempat mereka bekerja, pertemuan profesi tingkat nasional maupun internasional.

Materi keenam sekaligus materi penutup, Tata Cara Pengisian FAIP oleh Bapak Ir. Ngadiyanto memaparkan secara rinci tata acara pengisiannya kepada para peserta. Sering kali para calon IP sudah bekerja lebih dari 8 tahun yang seharusnya meraih score untuk IP Madya namun tidak terpenuhi karena adanya ketidakpahaman tentang cara pengisian yang lengkap dan terperinci. Sesi terakhir berlangsung kurang lebih dua jam interaktif antara instruktur dan peserta lokakarya.

Di luar ruangan tampak Bapak Indra Yusmar melakukan pencatatan terhadap peserta LSIP untuk pencetakan sertifikat kepesertaan yang hari itu juga langsung ditandatangani oleh Direktur Eksekutif PII. LSIP ini ditutup dengan pembacaan kode etik Insinyur Indonesia oleh Ir. Ngadiyanto dan foto bersama para Panitia hasil kerjasama IA-ITB dan PII Wilayah NTB.

Akhir kata, terima kasih atas pelayanan dan keramahan Bapak Ir. Lalu Sukarja selama tim Instruktur PII berada di Mataram dan Lombok termasuk suguhan makan malam khas Lombok bersama pemilik restoran Yessy Bapak Haji Sumardi.  Tim Instruktur kembali ke Jakarta keesokan harinya dan menyiapkan stamina untuk next workshop.  

 Salam Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Sekretaris Bidang Gas PII Pusat