Monthly Archives: November 2018

Sesi Training Bersama Penggiat EPC, 28 November 2018

EMLI Training kembali mengadakan sesi EPC Training dan mengundang saya sebagai trainer di Hotel Aston Rasuna Tanggal 28 November kemarin. Sesi training yang dihadiri setidaknya 10 peserta dari berbagai perusahaan yang bekerja sebagai project manager, engineer, legal dan commercial analyst di Indonesia. Senang bisa berdiri di depan kawan-kawan professional ini memberikan sedikit banyak pengetahuan dan pengalaman saya terkait engineering, procurement and construction pada proyek-proyek sektor energy and resources yang terdiri dari subsektor pembangkit listrik dan transmisi, minyak dan gas, dan sub-sektor pertambangan.

Paparan yang dilakukan selama setengah hari ini terdiri dari beberapa modul antara lain tugas dan tanggung jawab manajemen proyek, kontrak EPC, Proposal EPC dan Pengadaan Barang dan Jasa pada proyek EPC. Beberapa slides yang cukup mengundang diskusi interaktif antara lain slides tentang contract roadblocks yang terdiri dari  Consequential Damages, Limits of Liability, Exclusive Remedies, Warranty, Dispute Resolution, Indemnity Provision, Change Provision, Insurance Requirement, Force Majeure Provision, Price and Payment Terms. Saya berusaha menjelaskan dengan memberikan contoh kasus untuk setiap contract matter yang disebutkan tadi.

Saya juga memberikan staging atau fase pengembangan proyek dimulai dari fase FEL-1, FEL-2, FEL-3, Detailed design dan EPC termasuk Estimating Class (Class I sampai dengan Class 5) sesuai dengan American Association of Cost Engineer (AACE). Estimate Classification dan project Staging ini mostly digunakan pada proyek-proyek oil & gas skala internasional. Para professional diharapkan bisa lebih menekankan pada penggunaan standar AACE untuk proyek-proyek mereka kelak agar hasil yang dicapai bisa lebih optimal memenuhi key performance indicator (KPI) proyek yang dikategorikan sukses.

Sesi ini ditutup dengan foto bersama para professional. Overall mereka kawan-kawan yang selalu willing to learn many things termasuk motivasi untuk memahami kontrak dan manajemen proyek EPC lebih baik lagi.

Konferensi ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO 36), Singapore, 12 – 14 November 2018

Konferensi ASEAN Federation of Engineering Organizations atau disingkat CAFEO yang ke-36 diselenggarakan di Resorts World Sentosa Convention Centre, Singapore berlangsung selama tiga hari, Tanggal 12 – 14 November 2018. Konferensi ini dihadiri oleh para Insinyur se-Asia Tenggara di bawah naungan AFEO yang didirikan pada Tahun 1973 yang beranggotakan 10 organisasi persatuan dan institusi keinsinyuran se-ASEAN hingga saat ini. 10 Organisasi yang tergolong dalam federasi ini antara lain: The Institution of Engineers, Singapore (IES), The Institution of Engineers, Malaysia (IEM), The Institution of Engineers, Indonesia atau Persatuan Insinyur Indonesia (PII), The Engineering Institute of Thailand (EIT), The Philippine Technological Council (PTC), Board of Engineers, Cambodia (BEC), Lao Union of Science and Engineering Associations (LUSEA), Myanmar Engineering Society (MES), Pertubuhan Ukur Jurutera & Arkitek (PUJA) dan Vietnam Union of Science and Technology Associations (VUSTA).

Konferensi AFEO yang ke-36 ini dihadiri setidaknya 2000 insinyur se-ASEAN termasuk insinyur dari beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara antara lain Jepang, Australia dan Hong Kong. Konferensi ini terdiri dari technical working group sessions, opening ceremony and country report, penyerahan awards dan sertifikasi ASEAN Engineer, technical paper and poster presentation session dan exhibition. Technical working group session dibagi ke dalam beberapa subject antara lain: energy, transportation, smart city, engineering education, operation and maintenance and beberapa sesi lainnya.

Sesi energy working group, delegasi Persatuan Insinyur Indonesia, Habibie Razak mempresentasekan program infrastruktur energi Indonesia termasuk apa yang telah dicapai oleh para Insinyur Indonesia selama setahun terakhir. Program 35 Ribu GW, penyelesaian proyek energi terbaharukan yang dicapai Tahun 2018 ini, usaha penyederhanaan perijinan oleh pemerintah untuk kemudahan investasi di sektor energi seperti pertambangan, pembangkit, minyak dan gas juga dipaparkan oleh Ir. Habibie.

Sesi country report di hari kedua menghadirkan langsung Ketua Umum PII Pusat Dr. Ir. Hermanto Dardak memaparkan di depan peserta CAFEO yang dihadiri ribuan orang ini. Dr. Hermanto dalam paparannya mempresentasekan profil umum PII termasuk visi, misi dan program, Indonesia key features seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, produk domestik bruto, PDB per kapita, potensi sumber daya alam Indonesia, total kapasitas pembangkit listrik terpasang, persentase renewable energy power generation terhadap total kapasitas pembangkit terpasang dan informasi lainnya yang diharapkan menjadi bahan referensi buat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Dr Hermanto juga memaparkan update proyek-proyek infrastruktur logistik dan energi yang terselesaikan di Tahun 2018 ini antara lain pengoperasian  Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 75 MW Sidrap dan penyelesaian pembangunan LRT Palembang.

Persatuan Insinyur Indonesia kembali membawa lebih dari 100 insinyur Indonesia penerima sertifikat ASEAN Engineer (AER) untuk dinobatkan secara simbolis menerima medali AER langsung dari Chairman AFEO dan Ketua Umum PII. Dari 100 penerima tadi, 20 orang di antaranya adalah dosen dan insinyur professional alumni Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia dan Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Makassar.

Setiap tahun PII Wilayah Sulawesi Selatan berhasil meluluskan para Insinyur yang berasal dari Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Dr. Ir. Ruksamin, M.Si Bupati Konawe Utara juga menghadiri acara CAFEO ini dan juga mendapatkan gelar AER November 2018 ini. Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI pada CAFEO ini mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas pencapaian FTI UMI selama 3 tahun terakhir ini bukan hanya karena berhasil membawa 20 peraih AER tapi Beliau juga mendapatkan penghargaan tingkat ASEAN yakni AFEO Honorary Member Award. Ir. Zakir adalah penerima honorary member dari 9 penerima penghargaan lainnya tahun ini.

Hadir pada CAFEO ke-36 ini pengurus teras PII antara lain: Dr. Ir. Robert Purba Sianipar Sekjend PII, Dr. Ir. Heru Dewanto, MSc Wakil Ketua Umum PII, Ir. Rudianto Handojo Direktur Eksekutif PII Pusat, Ir. Made Dana Tangkas Ketua BK Teknik Industri PII, Ir. Djoko Winarno Wakil Ketua BK Elektro PII, Prof. Dr. Ir. Tresna Soemardi, Dr. Ir. Rusman Muhammad Ketua PII Cabang Makassar, Ir. Prastiwo Anggoro Sekretaris PII Cabang Batam, Ir. Aries Abbas, Ir. Naim Hamid dan Ir. Muammar Muhayyang PII tiga (3) dari 100 penerima AER kali ini, Ir. Andi Subhan Mustari M.Eng, Ir. Taufik Nur, MT dan Dr. Ir. Rustan Tarakka dari PII Cabang Makassar, dan beberapa pengurus dan senior PII lainnya.

The Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations yang ke-36 ini dihadiri oleh Prime Minister Office, Deputi Perdana Menteri Singapura Ms. Indranee Rajah sekaligus mendeliver pidatonya sebagai guest speaker pada sesi Transformation of Engineering Education. CAFEO ke-36 ini betul betul menjadi wadah untuk sharing pengetahuan dan pengalaman antara sesame Insinyur ASEAN juga sekaligus sebagai ajang untuk membangun jaringan atau network yang tidak menutup kemungkinan akan melahirkan kerjasama untuk pengembangan infrastruktur di kawasan Asia Tenggara.

 

Kongres X dan TPT XVII PERHAPI, 1 November 2018

Kongres X dan Temu Profesi Tahunan (TPT) XVII Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) yang diadakan di Hotel Pullman pada Hari Kamis, 1 November tadi di Central Park Jakarta dibuka oleh Dr. Ir. Muhammad Wafid, MSc Direktur Bina Program Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dr. Wafid membacakan sambutan Menteri ESDM menyampaikan beberapa hal penting terkait sektor pertambangan ini antara lain usaha pemerintah untuk terus meningkatkan nilai tambah komoditas tambang mineral dan batubara dengan mengembangkan teknologi gasifikasi mengkonversi batubara menjadi bahan bakar seperti Dymethil Ether (DME) pengganti LPG dan produk downstream lainnya. Proyek-proyek industrialisasi sektor pertambangan ini akan mendapatkan kemudahan berinvestasi berupa insentif dari pemerintah yang bisa berupa tax allowance, tax holiday dan benefit lainnya.

Dr Wafid di depan para profesional tambang ini juga menyampaikan program pemerintah untuk menyelesaikan ijin pertambangan yang tumpang tindih antara lain dengan melakukan penerbitan status ijin usaha pertambangan clear dan clean. Ada kriteria yang harus dimiliki ijin usaha pertambangan tadi untuk dikategorikan clean and clear. Rekonsiliasi Pemerintah daerah Tingkat 2, Tingkat1 dan Pusat untuk menata ulang kembali sistem perijinan tadi termasuk pemblokiran IUP yang bermasalah adalah wujud upaya pemerintah untuk menata ulang ijin pertambangan menjadi lebih baik.

Kongres dan TPT ini dihadiri setidaknya 700 profesional yang bekerja di sektor pertambangan yang tersebar di seluruh Indonesia yang merupakan perwakilan beberapa perusahaan tambang. Kongres PERHAPI juga membahas tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) dan Program Kerja Organisasi PERHAPI yang akan dijadikan sebagai acuan atau dasar untuk menjalankan roda organisasi 3 tahun ke depan. Ir. Tino Ardhyanto AR memaparkan laporan pertanggungjawaban kepengurusan PERHAPI Periode 2015 – 2018 dan forum menyatakan menerima pertanggungjawaban Ir. Tino selama mengabdi 3 tahun periode kepengurusan.

Kongres ini juga menyelenggarakan pemilihan Ketua Umum PERHAPI Periode 2018 – 2021 dan memilih Ir. Rizal Kasli melalui mekanisme voting yang berlangsung selama tiga jam. Rizal Kasli adalah profesional pertambangan pernah bekerja sebagai mining engineer di PT Freeport Indonesia, pernah bekerja sebagai Manager Government Relation PT Inco Sorowako dan juga merupakan Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wakil Ketua Bidang Pertambangan. Rizal pernah menjadi Direktur Operasional beberapa perusahaan tambang ternama seperti PT Pesona Khatulistiwa Nusantara dan PT Wedabay Nickel. Ir. Rizal dalam paparan visi dan misinya akan lebih menguatkan peran dan kontribusi organisasi di dalam memberikan masukan-masukan positif dan konstruktif kepada pemerintah untuk pengembangan sektor pertambangan. Rizal juga akan lebih membuka kerjasama antarinsintitusi semisal dengan organisasi profesi lainnya dalam rangka pengembangan kompetensi profesional tambang.

Hadir pada kongres ini para ahli pertambangan senior antara lain: Prof. Ir. Irwandy Arif, Ir. Harry Asmar, Ir. Irawan Poerwo dan lainnya. Di antara anggota PERHAPI yang juga merupakan karib dari Ir. Rizal Kasli yang merupakan jebolan PT Inco Sorowako antara lain Muhammad Toha, Ir. Yudi Utama dan Ir. Habibie Razak hadir pada kongres ini dan menyaksikan penghitungan suara hingga selesai.