Panitia penyelenggara Halal biHalal dan Reuni Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menyelenggarakan agenda dialog alumni dan Civitas Akademika FT-UH yang bertempat di Center of Technology (COT) Kampus Gowa Universitas Hasanuddin. Dialog ini yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Arsyad dan Ir. Muhammad Sapri Pamulu, PhD perwakilan Ikatan Alumni Teknik Unhas (IKATEK UH) berlangsung sangat interaktif.
Ketua penyelenggara HBH Nasional 2019, Ir. Anwar Mattawappe memberikan update tentang industri galangan perkapalan di Kawasan Indonesia timur (KTI). “Jumlah galangan kapal di KTI hanya 12 persen dari total jumlah galangan kapal di Indonesia dan di Sulsel sendiri kita hanya punya PT IKI sedangkan di Sulawesi Utara mereka punya 2-3 galangan kapal. Melihat arus lalulintas di selat Makassar dilewati oleh lebih dari 30 ribu kapal setiap tahunnya membuka peluang besar untuk alumni Unhas membuka beberapa galangan kapal lagi di Sulsel ini” papar Anwar, alumni Teknik Perkapalan Unhas ini.
Sementara itu, Dr. ir. Arsyad menambahkan bahwa “Fakultas Teknik Unhas akan mengambil peran strategis di dalam mendirikan science technopark untuk mendukung industri perkapalan ini. Science Technopark (STP) merupakan salah satu bentuk wadah untuk menghubungkan institusi perguruan tinggi dengan dunia industri. Definisi dari Technopark atau Sciencepark adalah suatu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.
Ir. Sapri Pamulu, PhD sebagai perwakilan alumni menyampaikan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi apik antara alumni dan pihak civitas akademika FT-UH untuk mewujudkan industri kemaritiman di Sulsel yang terintegrasi. Ir. Sapri yang juga merupakan pengurus pusat PII menyampaikan “kita membutuhkan pelabuhan berskala internasional di setiap pulau penting yang ada di nusantara, industri galangan kapal, industri migas lepas pantai, industri perikanan, pengembangan potensi wisata bahari, pengembangan industri manufaktur untuk penyediaan komponen konstruksi perkapalan dan lain sebagainya dibangun di Sulawesi Selatan, kita punya potensi itu sebagai alumni”
Ir. Anwar Mattawappe yang biasa disapa kak No’ ini menyebutkan bahwa alumni Unhas sudah banyak membangun fasilitas galangan kapal di Jawa dan Sumatera, di KTI sendiri kita masih menjajaki potensi bisnis ini yang diyakini sangat prospektif. Sementara Ir. Jamsir ketua IKATEK UH Wilayah Sumatera menyebutkan bahwa alumni Unhas yang terlibat dalam industri kemaritiman termasuk sektor offshore oil & gas perlu ditingkatkan lagi. “Kita berharap pihak Unhas juga lebih banyak memberikan kandungan migas dan kemaritiman pada kurikulum Teknik kita. Saya sendiri melihat bahwa industri kemaritiman dan migas adalah sangat bergengsi bagi alumni, melihat potensi migas di kawasan timur Indonesia sangat menjanjikan, sebutlah megaproyek Inpex Masela di Maluku dan BP Tangguh di Papua”
Dr. Ir. Isradi Zainal Ketua IKATEK UH wilayah Kalimantan menyebutkan bahwa untuk lebih memperkuat lagi peranan alumni Teknik Unhas di tingkat nasional maka perlu segera untuk mengusulkan dibentuknya Badan Kejuruan Perkapalan pada organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Saat ini, sudah ada BK Teknologi Kelautan dan akan lebih bagus lagi ketika ada BK yang terdedikasi untuk pengembangan industri perkapalan.
Ir. Habibie Razak sebagai salah satu peserta dialog menginfokan bahwa inisiatif untuk membentuk BK perkapalan sebenarnya sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu melalui rapat IKATEK UH yang dihadiri pengurus dari Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas (ISP) “Sebaiknya usaha ini dilanjutkan, harapannya dengan BK Perkapalan ini alumni Sarjana Perkapalan Unhas bisa mengambil peranan strategis di kepengurusan yang baru” Ir. Habibie yang juga merupakan pengurus PII Pusat juga menambahkan apa yang disampaikan oleh Ir. Jamsir sebelumnya “Industri migas adalah satu bagian dari industri kemaritiman merupakan sub-sektor yang sangat strategis di Indonesia. Alumni Teknik Unhas diharapkan mengisi posisi-posisi strategis sebagai project manager ataupun project director di perusahaan-perusahaan terkemuka yang berinvestasi di Indonesia. Tentunya untuk berkiprah di subsektor ini dibutuhkan technical competency yang kuat, memiliki kompetensi multi-disiplin bukan hanya single discipline saja. Seperti Insinyur Sipil misalnya, juga harus memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang disiplin mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kontrol, process engineering dan disiplin lainnya. Dan yang tak kalah penting, menurut PII selain technical competency para alumni atau lulusan juga harus memiliki attitudes, perilaku dan kebiasaan kebiasaan positif yang bisa dibentuk dari organisasi kemahasiswaan di Fakultas Teknik Unhas” papar Ir.Habibie Razak yang juga merupakan Ketua Badan Otonom Pengembangan Profesi Insinyur Ikatan Alumni Unhas (IKATEK UH).
Ketua IKATEK UH Wilayah Jatimteng & DIY, Ir. Askari Azis menyampaikan bahwa dengan ber-IKATEK banyak yang bisa dilakukan antarsesama alumni bukan hanya sekedar bersilaturahmi tapi juga bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai bisnis dan komersil. Sesi tanya jawab ini dimoderasi oleh Dr. Ir. Mukti Ali selaku Wakil Dekan III Kemahasiswaan. hadir juga Dr. Ir. Rusman Muhammad Wakil Dekan II yang juga merupakan Ketua PII Cabang Makassar.
Ir. Muhammad Fitri atau yang bisa dipanggil kak Pitto’ selaku Ketua Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada civitas akademika FT-UH yang memberikan kesempatan kepada alumni untuk berkunjung dan berdiskusi dengan Dekan dan para jajarannya. Acara ini dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolik di lokasi kampus Gowa ini.
Di acara ini hadir juga Ir, Andi Razak Wawo Ketua Alumni IKA Unhas Wilayah Jabodetabek yang juga merupakan praktisi onshore oil & gas exploration drilling. Kak Aca nama panggilannya memberikan sedikit pemaparan tentang peranan alumni Teknik Unhas pada industri minyak dan gas di Indonesia.