Pengambilan Sumpah Insinyur FTUI, 01 Maret 2024

Jumat pagi, 1 Maret 2024 penyelenggara program profesi insinyur Fakultas Teknik Universitas Indonesia di bawah kepemimpinan Kaprodi PSPPI FT UI, Prof. Dr. Ir. Fitri Yuli Zulkifli, ST., MSc., IPU kembali menggelar pengambilan sumpah lulusan Insinyur baru sejumlah 52 peserta sehingga total lulusan PSPPI UI menjadi 284 orang sejak prodi ini dibuka beberapa tahun lalu.

Hadir mewakili Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Direktur Eksekutif PII Ir. Habibie Razak, IPU., EngExec., CPEng., IntPE(Aus) memberikan sambutan berisikan pesan Ketum PII yang isinya antara lain: mendorong lebih banyak lagi alumni PSPPI yang lulus melalui mekanisme reguler bukan hanya RPL saja dan ini bisa terealisasi apabila perguruan tinggi penyelenggara PSPPI menguatkan kerjasama dengan industri terkait penyiapan tempat bekerja bagi mahasiswa(i) PSPPI. Pihak industri atau perusahaan akan menunjuk Insinyur professional (karyawan senior) yang akan melakukan pendampingan dan supervisi kepada para peserta PSPPI reguler tadi memastikan knowledge, skills, and attitudes yang merupakan attribute Insinyur Profesional bisa dicapai oleh peserta regular PSPPI ini. Kita bisa melihat mekanisme PSPPI reguler ini sama dengan Engineer-in-Training (E-i-T) program yang diselenggarakan di luar negeri seperti di Amerika dan Kanada.

Lanjut Ir. Habibie Razak menambahkan “bahwa setelah adanya UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, saat ini PII telah bertransformasi dari yang semula hanyalah sebuah perkumpulan insinyur-insinyur yang merasa terpanggil untuk mengabdikan dirinya kepada bangsa melalui penyiapan SDM-SDM unggul di bidangnya untuk bersaing di kancah nasional dan global dengan menerapkan suatu standar keprofesian tertentu dan standar etika sebagai Insinyur Profesional (sekarang lebih dikenal sebagai IPP, IPM, dan IPU). Dengan mandatnya sebagai Penyelenggara Keinsinyuran di Indonesia (menurut UU No. 11/2014), kini PII mengemban tugas yang semakin luas dan semakin berat, yaitu: a. Accreditation of Engineering Education; b. Engineer’s Profession Program; c. PE Certification System; d. Accreditation of Engineering Associations; e. Issuance of License to Practice; f. Continuing Professional Development; dan g. International Recognition/International Certification”.

“Mengakhiri sambutan ini, saya ingin berpesan bahwa Kita sebagai organisasi besar masih perlu belajar dari organisasi profesi yang jauh lebih mature, knowledge sharing dan berbagai international events pun masih perlu terus diselenggarakan oleh PII untuk terus memperkuat pengembangan dan peningkatan kompetensi keinsinyuran di Indonesia. Dalam konteks UU keinsinyuran, kita belajar bahwa UUK di Malaysia sudah ada sejak tahun 1960-an, UUK di Singapore sudah ada sejak awal 1970-an jadi tidak mengherankan mereka secara legal menamai diri mereka sebagai Insinyur yang memang betul-betul adalah gelar profesi. Sedangkan kita sendiri, UU 11/2014, melihat sejarahnya bisa terbit lebih karena dorongan eksternal untuk menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang di dalamnya terdapat komitmen pengakuan 8 profesi di tingkat Asia Tenggara” pungkas Ir. Habibie yang sudah mengabdikan diri di organisasi PII sejak tahun 2002 atau sekitar 20 tahun terakhir.

Di sesi terpisah Ir. Habibie juga mengingatkan para Insinyur Indonesia updated dengan Isu kontemporer keinsinyuran seperti Carbon Capture Storage & Trading yang memang juga tidak lepas dari keterlibatan para Insinyur Indonesia mendorong pengembangan teknologi dan strategi investasinya supaya proyek-proyek CCS/CCUS di Indonesia sehinga bisa terealisasi ke depannya. Di Singapura misalnya, proyeksi Pajak Karbon Singapura pada tahun 2030 adalah antara $50 hingga $80 per ton, dan total biaya penangkapan (CO2 capture), pengangkutan (CO2 transportation), dan penyimpanan karbon (CO2 storaging) akan berada dalam kisaran tersebut agar layak secara ekonomi. Di Indonesia sendiri, kita punya potensi penyimpanan CO2 dalam kapasitas Giga Ton seperti Sunda Asri Basin dan Kutai Basin. CO2 ke depannya akan menjadi komoditas masa depan yang ditradingkan untuk kebutuhan industri petrokimia dan juga untuk peningkatan lifting capacity di sektor migas (enhanced oil recovery/enhanced gas recovery).

Belum lagi isu keinsinyuran terkait green hydrogen development, hidrogen hijau adalah masa depan energi dunia, para ahli terus mengembangkan electrolyzer technology, hydrogen transportation and storage menjadi lebih technically and economically viable. Hidrogen akan menjadi sumber energi untuk Ketenagalistrikan, industry dan bahan bakar hijau untuk transportasi di dunia.  

Hadir pada pengambilan sumpah ini antara lain: Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU  Dekan Fakultas Teknik UI, Dr. Ir. Yuliarman Saragih, S.T., M.T., IPM, Ketua Bidang Pengembangan Program Profesi Insinyur Jawa Barat serta jajarannya, Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Dr.-Ing. Ir. Dalhar Susanto, Manajer Kerjasama, Ventura, dan Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Tikka Anggraeni, S.Sos., M.Si., CPR., Manajer Komunikasi Publik dan Administrasi Umum Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA., Kepala Unit Pendidikan dan Penelitian Interdisiplin Keteknikan; Kaprodi PSPPI, Ibu Prof. Dr. Ir. Fitri Yuli Zulkifli, ST., MSc., IPU, Hasbi Priadi, S.T., M.Sc., Koordinator Bidang Pendidikan Interdisiplin Keteknikan, dan para Insinyur baru, lulusan Insinyur PSPPI UI beserta keluarga.

Seminar Job Opportunities in Aussie and NZ, 6Feb2024

APEC Engineering Register Indonesia Monitoring Committee (APEC ER IMC) kembali menggelar seminar dengan tema “Introducing Australia & New Zealand Job Opportunities for Engineer” pada hari Selasa, 6 Februari lalu. Acara dibuka oleh Ir. Bambang Goeritno – Sekretaris Jenderal PII yang kembali mengingatkan Visi Menuju Indonesia Emas di Tahun 2045 yang salah satu pilarnya adalah Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang di dalamnya termasuk tantangan pemenuhan sumber daya Insinyur Indonesia. Ini menuntut kita, para aktifis Keinsinyuran (yang berada di sisi industri, akademisi, Pemerintah maupun melalui PII sendiri) untuk bersinergi dan berkolaborasi di dalam melakukan proses akselerasi tadi, yang tidak cukup lagi dengan business as usual untuk mencapai target itu.

Bagaimana peran serta Insinyur Indonesia di dalam mewujudkan Indonesia Emas ini? Tidak lain adalah kontribusi signifikan para Insinyur kita yang bergelut di berbagai sektor keinsinyuran para Insinyur kita yang berdiri di garda depan menentukan sukses atau tidaknya suatu investasi dalam skala besar pada berbagai mega proyek keinsinyuran yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Seminar ini masih relevan dengan visi Indonesia Maju 2045 yang mendorong penguatan SDM Insinyur Indonesia melalui kehadiran dan dedikasi para Insinyur Indonesia yang bukan hanya mampu bekerja dan berpraktik keinsinyuran di dalam negeri tapi juga sampai ke luar negeri seperti Australia dan New Zealand.

Para professional yang menjadi pembicara kita yang berkarir internasional didorong untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman bekerja di luar negeri sehingga peserta seminar bisa belajar dari situ sehingga bisa juga go internasional. Beberapa subtopik yang menarik seperti: The Australian and New Zealand Job Market for Engineers oleh Dr. Michael Goutama, Effective Career Planning for Oversea Opportunity oleh Ir. Habibie Razak, IntPE(Aus) Direktur Eksekutif PII Pusat, How to Find a Job in Australia and New Zealand oleh oleh Ir. Ario Susanto, M.Arch. Pengurus PII Chapter Australia dan Dr. Ir. Usama Fauzi Ketua PII Chapter New Zealand menjadi sangat menarik untuk kita simak dan mengundang diskusi antara pembicara dan para peserta.

The lack of engineers’ knowledge on career planning and recruitment process in the industry as well as the insufficient knowledge, information and networks to reach out to international mobilities/oversea career development adalah 2 aspek utama mengapa Insinyur kita kurang mampu memaksimalkan potensinya untuk berkarir di luar negeri.

Pada kesempatan ini, Sekjen PII Ir. Bambang Goeritno dan Direktur Eksekutif PII Pusat Ir. Habibie Razak, Kembali menyampaikan, sebagai organisasi besar, kita patut berbangga, PII telah bertransformasi menjadi Otoritas Keinsinyuran melalui mandat UU 11/2014 telah mencapai milestones of achievement yang di antaranya • Pengakuan PII sebagai bagian dari International Engineering Alliance (IEA) sejak tahun 2002, • Kita mendorong para Insinyur Indonesia untuk bekerja dan berpraktik keinsinyuran bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri, salah satu wujud kontribusi nyata kepengurusan ini adalah PII menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Engineers Australia (EA) akhir Juni 2023 lalu yang memberikan pengakuan kepada Insinyur kedua negara untuk meningkatkan mobilitas keinsinyurannya. Saat ini kita sudah memiliki setidaknya 4 Insinyur Indonesia teregistrasi Chartered Professional Engineer (CPEng) di Australia melalui MRA ini.• Kita juga sudah membentuk 6 oversea chapter (Kuwait, Australia, Amerika, Malaysia, Singapura dan New Zealand) untuk penguatan kapasitas Insinyur Indonesia dan international mobilities. • Disampaikan sebelumnya, di tahun 2022 kita resmi menjadi full signatory member of Washington Accord melalui Indonesian Accreditation Board of Engineering Education (IABEE), sungguh pencapaian yang luar biasa. Semoga dengan credentials yang kita miliki sebagai organisasi bisa secara konsisten menjadi barometer penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia maupun global yang lebih professional, lebih berkualitas, dan lebih bermartabat.

Ir. Habibie melanjutkan bahwa update yang diterima dari Kesekretariatan PII beberapa hari terakhir, menunjukkan bahwa animo kawan-kawan untuk menjadi Anggota PII semakin menguat, kita mencatat keanggotaan PII mencapai 85 ribu hingga saat ini. Tahun lalu sekitar 7000 staff PLN yang berlatar belakang Sarjana Teknik didaftarkan secara massal oleh Direksi PT PLN, belum lagi berbagai perusahaan besar swasta seperti PT McDermott Indonesia mendaftarkan para Insinyurnya melalui PII Cabang Batam dan banyak lagi. Dengan demikian sangat diharapkan kita bisa mencapai 100 ribu anggota PII di akhir kepengurusan PII Pusat di akhir tahun ini. Semoga dengan momentum Seminar APEC Engineering Register Indonesia Monitoring Committee ini, Insinyur Indonesia terus didorong meningkatkan profesionalismenya, memegang teguh etika profesi Keinsinyuran dan konsisten menyelenggarakan continuing professional development sehingga ke depannya mampu memberikan kontribusi terbaiknya di dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas di 2045.

Di sesi tanya jawab Ir. Perdana Ainianta, CPEng., IntPE(Aus) Sekretaris PII Chapter Australia juga menyampaikan benefit yang diberikan oleh organisasi profesi seperti Engineers Australia buat para foreign engineer yang akan mencoba meniti karir keinsinyuran di Australia. “Overall, sesi seminar Job Opportunities in Aussie and New Zealand berjalan interaktif dan ke depannya kegiatan sejenis akan terus kita selenggarakan untuk terus mengattract animo para Insinyur Indonesia untuk meningkatkan mobilitas keinsinyuran mereka” pukas Ir. Andi Taufan Marimba, IntPE(Aus) yang juga saat ini adalah Ketua APEC Eng Register IMC.

SIJORI Second Annual Engineering Meeting, 14Jan2024

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Kepulauan Riau dan PII Cabang Kota Batam menyelenggarakan SIJORI Second Annual Engineering Meeting pagi ini dengan menghadirkan perwakilan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), The Institution of Engineers Malaysia (IEM) dan The Institution of Engineers Singapore (IES). Kegiatan ini merupakan inisiasi dari ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) melalui platform ASEAN Engineering Register (AER).

Meeting tahunan pertama Singapore – Johor – Kepulauan Riau (SIJORI) dilakukan tahun 1993 dan baru kemudian bisa terselenggara lagi tahun ini. Muhammad Rudi Walikota Batam/Kepala BP Batam dalam sambutannya menyambut baik inisiatif PII, IES dan IEM di dalam pengembangan kawasan SIJORI. “Batam sendiri membutuhkan lebih banyak Insinyur di dalam membangun infrastruktur seperti pelebaran jalan, pengembangan pelabuhan, pengembangan energi baru terbarukan hingga pada pengembangan kawasan baru. Batam sangat terbuka bekerjasama dengan Johor dan Singapura termasuk dukungan para Insinyur Indonesia, Malaysia dan Singapura yang beroperasi di kawasan regional ini”.

Sementara itu Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., CPEng., IntPE(Aus) menyampaikan pesan langsung Ketua Umum PII Pusat bahwa ASEAN Engineers yang berada di kawasan ini didorong untuk lebih sering berinteraksi melakukan kegiatan terkait knowldege and experience sharing untuk terus meningkatkan kompetensinya. “Dengan kompetensi yang kita miliki kita yakin bisa terlibat lebih banyak lagi pada proyek-proyek di sektor transisi energi dan dekarbonisasi, hilirisasi industri, dan penyediaan infrastruktur handal di kawasan ini” Lanjut Ir. Habibie menjelaskan.

Sementara dari perwakilan IEM hadir pembicara Ir. Yau Chau Fong yang juga merupakan Head of AER Commissioner, Ir. S. Thayala – Chairman IEM Southern Branch. Hadir mewakili IES, Egr. Danny Lee VP External Relations. Penyelenggara kegiatan Dr. Ir. Mulia Pamadi, IPU sebagai Ketua Wilayah Kepri dan Ir. Prastiwo Anggoro, IPU juga menyelenggarakan technical visit ke Pelabuhan Batu Ampar Batam yang diadakan sehari sebelumnya.

Pembicara dari PLN Batam menghadirkan Ir. Sanggam Robaga Sinaga – VP Pengembangan Bisnis dan Enterprise memaparkan portfolio overview PLN Batam sebagai one of PLN subisidiaries termasuk program jangka panjang perusahaan ini di sektor energi terbaharukan.

“Terima kasih kepada Direktur Politeknik Negeri Batam, Dr. Uuf Brajawidagda yang terus mendukung pengembangan profesi keinsinyuran di Batam dan Kepulauan Riau” sambut Ir. Habibie di sesi sambutan Ketum PII.

Muswil PII Gorontalo, Ir. Habibie Mewakili Ketum PII, 23 Des 2023

Kepengurusan PII Wilayah Gorontalo mendekati akhir periode akhir tahun ini sehingga Pengurus sekarang wajib menyelenggarakan Musyawarah Wilayah. Muswil III diselenggarakan hari Sabtu ini, Tanggal 23 Desember 2023 di Rumah Dinas Walikota Gorontalo. Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Ir. Habibie Razak, IPU., EngExec., CPEng., IntPE(Aus) hadir mewakili Ketua Umum PII.

Ir. Habibie dalam sambutannya menyampaikan pesan Ketum PII dengan poin-poin sebagai berikut, pertama, semoga Musyawarah PII Wilayah Provinsi Gorontalo berjalan sukses sesuai dengan amanah ADART PII. Kedua, terima kasih kepada Bapak Walikota Gorontalo, Dr. H. MARTEN A. TAHA yang telah menyiapkan aula untuk kegiatan Muswil PII Gorontalo ini, ketiga, bahwa PII di tingkat Wilayah diharapkan lebih berperan aktif di dalam pengembangan kompetensi para Insinyur Indonesia yang bekerja dan berkarir di Provinsi Gorontalo dan tentunya sebagai insan PII, pengurus wilayah juga memberikan kontribusi pemikiran dan kerja nyata pada pembangunan Provinsi Gorontalo khususnya dan pembangunan nasional umumnya menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Umum PII melalui Direktur Eksekutif PII kembali menyampaikan bahwa PII saat ini adalah organisasi besar yang sudah memiliki lebih dari 83 ribu anggota tersebar di seluruh Indonesia dan juga di luar negeri, mendapatkan pengakuan internasional di tingkat Washington Accord dan International Engineering Alliance (IEA). Insinyur Indonesia melalui PII yang lahir sejak tahun 1952 memegang peranan signifikan di dalam pembangunan nasional di berbagai sektor keinsinyuran selama 71 tahun terakhir.

Sementara Ketua Wilayah PII Gorontalo Periode 2020 – 2023, Dr. Ir. Darda Daraba dalam sambutannya kembali mengingatkan kepada para pengurus dan anggota PII untuk mematuhi amanah UU 11/2014 terutama dalam hal implementasi praktik keinsinyuran di Indonesia. Hanya Insinyur yang memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) yang bisa melakukan praktik keinsinyuran. “Kita mesti bisa membedakan bekerja keinsinyuran dan berpraktik keinsinyuran, Insinyur yang memikul tanggung jawab pada deliverables keinsinyuran dan juga pelaksanaan proyek keinsinyuran wajib memiliki STRI. Contohnya, dokumen teknis seperti perhitungan, gambar desain sebelum diimplementasikan di lapangan haruslah diperiksa dan disahkan oleh Insinyur yang memiliki ijin praktik (STRI) tadi” jelas Dr. Dardak yang juga sebelumnya Direktur di Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR beberapa tahun silam.

Asisten II mewakili Gubernur Provinsi Gorontalo Ir. Handoyo Sugiharto, MM., IPU membuka Muswil kali ini dengan mengetuk palu 3x yang setelah ISHOMA akan dilanjutkan dengan rapat pleno pemilihan Ketua Wilayah yang baru.

“Terima kasih juga kepada pengurus PII Wilayah Gorontalo di bawah kepemimpinan Dr. Ir. Darda Daraba selama 3 tahun kepengurusan ini dan selamat menjalankan Muswil, Wabilllahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamualaikum Wr Wb” pesan terakhir Ketua Umum PII yang dibacakan Ir. Habibie DE PII yang hadir langsung di Muswil ini.

Beberapa tamu undangan dan pengurus PII Wilayah yang hadir antara lain Kadis Perhubungan Prov Gorontalo, Dr. Ir. M. Jamal Nganro, ST., M.Si., Rektor Universitas Bina Mandiri, Dr. Ir. Azis Rachman,ST. MM., IPM., Ir. Achmad Bagulu, IPM Korwil Sulawesi PII Pusat, Ir. Mohamad Januar Fuad, MT., IPM Pengurus Cabang Gorontalo Utara dan unsur pengurus wilayah dan cabang-cabang di Provinsi Gorontalo ini.

Kemeriahan CAFEO-41, 21-23 November 2023

Kemeriahan the 41st Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO-41) yang diselenggarakan di Bali dari tanggal 21-23 November 2023 dapat dilihat dari berbagai pemberitaan di bawah

https://konstruksimedia.co.id/closing-ceremony-cafeo-41-di-bali-bertabur-penghargaan-dan-kebahagiaan/

Saya sendiri menerima penghargaan dari AFEO Governing Board untuk kategori AFEO Honorary Member di pegelaran CAFEO-41 tahun ini di mana Indonesia sebagai tuan rumah.

Sosialisasi UU 11/2014 Dinas PUPR Kalsel, 13 Nov 2023

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan menyelenggarakan Sosialisasi UU 11/2014 dan PP No. 25/2019 tentang Keinsinyuran untuk skala Kalimantan Selatan dengan mengundang peserta seminar dari berbagai unsur antara lain: Balai/Satuan Kerja di Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan, Badan/Dinas/Biro di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Badan/Dinas di Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang mewakili, Perguruan tinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kalimantan Selatan dan para pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang di Provinsi Kalimantan Selatan, Asosiasi di Provinsi Kalimantan Selatan, dan Para Undangan dan Saudara-saudari peserta kegiatan sosialisasi.

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Bina Marga Ir. Azan Syariful Muaz, ST, MT., mewakili Kepala Dinas PUPR Kalsel Ir. Ahmad Solhan, IPU. Dalam sambutan Kadis PUPR yang dibacakan oleh Ir. Azan menyampaikan betapa pentingnya mengikuti peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang sektor keinsinyuran di Indonesia salah satunya UU adalah keinsinyuran. Dengan adanya UU ini, peran para pelaku jasa konstruksi diharapkan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk pembangunan infrastruktur di Kalimantan Selatan ini.

Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat mewakili Ketua Umum PII menyampaikan bahwa memiliki Ijin Praktik Keinsinyuran bagi penanggung jawab proyek di berbagai fungsi maupun peran baik dari sisi pemilik proyek (dinas/kementerian), konsultan perencana/perancang, konsultan pengawas dan kontraktor sama wajibnya sesuai amanah UU 11/2014.

“Beberapa tahun terakhir ini sudah banyak kasus kecelakaan konstruksi dan malpraktik keinsinyuran lainnya yang kemudian menyiratkan tanda tanya apakah para penanggung jawab keinsinyuran di berbagai peran tadi sudah memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), kita wajib melindungi diri kita sendiri, memastikan kita punya surat-surat lengkap untuk berpraktik keinsinyuran”.

Sesi sosialiasi ini menghadirkan dua narasumber, Ir. Wahyu Hendrastomo, ST., MM., IPU – Direktur Lembaga Sertifikasi Kompetensi Insinyur (LSKI) PII membawakan sesi Sosialisasi UU No. 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran dan Organisasi PII dan Ir. Darmansyah Tjitradi, ST., MT., IPU, ASEAN Eng. dengan materi Sosialisasi Program
Profesi Insinyur (PPI) di Kalimantan Selatan.

Ir. Wahyu Hendrastomo dalam paparannya kembali berpesan bahwa PII diberikan amanah untuk menjalankan UU 11/2014 dan terus menerus mensosialisasikan kepada para Sarjana Teknik/Sarjana Hayati sebagai penyedia pelayanan keinsinyuran, pengguna keinsinyuran (client/pemilik proyek) dan juga pemanfaat keinsinyuran. Ir. Wahyu memutar satu video tentang kasus keinsinyuran yang melibatkan seseorang yang melakukan praktik keinsinyuran dan tidak memiliki STRI yang akhirnya dijerat dengan hukuman pidana.

Sementara Ir. Darmansyah menjelaskan engineer’s roadmap untuk menjadi mendapatkan ijin praktik keinsinyuran yang salah satu stepnya adalah wajib mengikuti program profesi insinyur (PPI) di kampus-kampus yang sudah memiliki ijin menyelenggarakan program studinya, salah satunya adalah Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan.

Young Engineers Festival 2023, Green Energy & Blue Economy, 10Nov2023

Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) menggelar acara tahunan “Young Engineers Festival 2023; Collaboration With Nature to Build Sustainable Environment Through Blue Economy and Green Energy” di Aula Mataram Kementerian Perhubungan.

Young Engineers Festival 2023 yang merupakan kesempatan emas bagi para insinyur
muda untuk berinteraksi dengan para praktisi dan pemangku kebijakan di bidang blue
economy dan green energy. Acara ini mengundang sejumlah pembicara ahli yang telah
terbukti memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengimplementasikan kompetensi
keinsinyuran pada blue economy dan green energy. Para peserta akan mendapatkan
wawasan mendalam dari para praktisi yang telah sukses mengimplementasikan konsep
blue economy dan green energy dalam industri transportasi.

Sambutan-sambutan antara lain oleh Ketua Umum FIM-PII, Ir. Haudhi Ramdayuza, ST., IPM., ASEAN Eng., Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU., ACPE., APEC Eng (Sekretaris Jenderal PII mewakili Ketua Umum PII) dan Ir. Novie Riyanto Rahardjo, MSEA (Inspektur Jenderal mewakili Menteri Perhubungan RI).

Sesi talkshow kemudian dibagi ke dalam dua sesi yaitu Green Energy in Future Transportation Infrastructure dan Optimizing Maritime Potential to Build a National Blue Economy. Sesi pertama menghadirkan beberapa narasumber seperti Ir. Mohamad Risal Wasal, ATD., MM., IPM (Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub), Prof. Ir. Harun Al Rasyid, M.Sc., Ph.D. (KK Rekayasa Transportasi FTSL Institut Teknologi Bandung), Ir. Habibie Razak, FIEAust., EngExec., IntPE(Aus) (Indonesia Country Director
SMEC International), Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr., IPU., ASEAN Eng (Ketua Badan Kejuruan Teknik Perkeretaapian PII) dan Ir. Puryanto (PT Mobil Anak Bangsa).

Ir. Habibie Razak menjawab pertanyaan moderator terkait tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini untuk mewujudkan green energy untuk sustainable transport infrastructure di Indonesia sebagai salah satu sektor penting di dalam mewujudkan net zero emission di tahun 2060. Menjawab itu, PII oleh Habibie adalah organisasi profesi tempat berkumpulnya para Insinyur di berbagai peran dan sektor. Ada Insinyur kita dari sisi regulator, peneliti, akademisi, konsultan, kontraktor, vendor dan supplier. Para insinyur ini memberikan nilai tambah dan inovasi sesuai perannya masing-masing.

Habibie menambahkan “Ada 4 sektor penting yang berkontribusi pada peningkatan emisi di Indonesia antara lain sektor bangunan, sektor ketenagalistrikan, sektor persampahan dan sektor transportasi. Regulasi yang disiapkan adalah haruslah holistik dengan melibatkan berbagai institusi/lembaga/kementerian karena semuanya saling berkaitan, saling mendukung dan tidak bertabrakan.

Sektor persampahan misalnya yang masih menggunakan landfill waste old technology kini didorong untuk beralih ke konsep waste to energy, di mana WTE ini memonetize municipal solid waste (WTE) bukan hanya untuk menghasilkan listrik tapi juga mampu menghasilkan sustainable aviation fuel (SAF) dengan teknologi gasifikasi dan seterusnya. SAF bisa berupa green avtur yang kemudian bisa menjadi program green transportation di Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Dengan contoh ini, kita melihat bahwa untuk mewujudkan investasi ini tentunya melibatkan berbagai pihak/stakeholders/inter-institutions.

Habibie juga memberikan contoh suksesnya bangsa Indonesia di dalam menyelesaikan proyek LRT Jabodebek yang menggunakan teknologi terkini dengan berbagai feature dan specification antara lain:

The train control system that automatically controls the speed and movement of the train, optimising efficiency, the signalling system that provides information to the train control system about the location of other trains. The safety systems that prevent the train from colliding with other trains or obstacles.

Other key features of the LRT overseen by the supervision team include:

U-shaped girders: One of the key features of the project is the U-Shape Girder used to construct the viaducts. The slim shape has proved to be an elegant and cost-effective solution, saving space in the dense urban surroundings. Prefabrication enhanced the buildability of the viaducts whilst their shape enables them to distribute the force of an earthquake more evenly.
3D model: The use of a detailed 3D model optimised the alignment of the LRT system and enabled the team to identify potential hazards, enhancing communication with the client and key stakeholders.
Lead rubber bearings were used to isolate the track structure from earthquakes, which helps to protect the LRT system from seismic activity.
Fiber optic cables are being used for the telecommunications system, which provides a more reliable and secure communication system.

Sesi talkshow kedua dengan topik “Optimizing Maritime Potential to Build a National Blue Economy” juga menghadirkan Ir. Prakosa Hadi Takariyanto, MT., IPU (Komisaris Utama PT Integrasi Logistik Cipta Solusi / PELINDO Digital), Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Ketua Gerakan Nelayan Tani Indonesia), Dr. Ady Candra, S.Pi., M.Si., IPU., ASEAN Eng (Ketua Badan Kejuruan Teknik Kelautan PII) dan Capt.Budi Mantoro,M.Si.,M.Mar.(Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla Kemenhub)

Closing remarks oleh Ir. Habibie Razak – Direktur Eksekutif PII Pusat.

Kuliah Umum Keinsinyuran PSPPI UNPAR, 28 Oktober 2023

Kuliah Umum Program Studi Program Profesi Insinyur untuk Angkatan VII yang dihadiri pada mahasiswa(i) pagi ini berlangsung sukses dibuka langsung oleh Ir. Tony Handoko Ketua Prodi PPI Universitas Katholik Parahiyangan. Kuliah yang berlangsung secara online ini menghadirkan Ir. Habibie Razak, IPU., FIEAust., CPEng., APEC Eng., IntPE(Aus) dengan judul “PII, INSINYUR INDONESIA & PROFESIONALISME KEINSINYURAN”

Ir. Habibie yang juga adalah Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat dan profesional yang saat ini bekerja sebagai Indonesia Country Director Surbana Jurong Group di Indonesia menyampaikan pentingnya Profesionalisme Keinsinyuran untuk para Insinyur Indonesia yang bekerja dan berpraktik keinsinyuran di mana pun mereka berada.

Slide pertama Ir. Habibie memberikan contoh kasus runtuhnya konstruksi jembatan Quebec di Canada di tahun 1907 menewaskan 86 pekerja, 75 meninggal karena tertimpa oleh struktur baja dan terjatuh, hanyut oleh arus sungai. Ini adalah lessons learnt betapa pentingnya penanggung proyek itu memiliki etika profesi, pengetahuan dan pengalaman di dalam mengemban tugas-tugas yang beresiko tinggi. Sejak itu, komunitas keinsinyuran di Canada mendorong dibentuknya professional engineer organization sebagaimana pertimbangan-pertimbangan di bawah.

•The disaster showed what unquestionable power an engineer could have at the time in a project that was improperly supervised.

•As one result, Galbraith and others formed around 1925 what are now recognized as organizations of Professional Engineers. PEs are under different rules and regulations based on the organization to which they belong.

•General guidelines include that an engineer must pass an ethical examination, be able to show good character through the use of character witnesses and have applicable engineering experience (in Canada this constitutes a minimum of four years’ practice under a certified Professional Engineer).

•Moreover, engineers must be registered in the province in which they work. These engineering organizations are regulated by the respective provinces and the title “Professional Engineer” (or “Ingénieur” in Quebec) is reserved only to members who belong to this organization.

Ir. Habibie mengcover beberapa outline dalam paparannya antara lain Sekilas Tentang PII, Professional Engineer (PE) Practice in Indonesia, PE Recognition in ASEAN & APEC, MRA between EA & PII dan Industrial Downstreaming Program dan Conclusions.

Ir. Habibie mendorong para Insinyur Indonesia untuk tidak hanya berkarya di Indonesia tapi juga berkarir keinsinyuran di luar negeri. “PII memberikan fasilitas kepada Insinyur Indonesia melalui 4 jalur pengakuan internasional antara lain ASEAN Chartered Professional Engineer – ASEAN MRA on Engineering Services, ASEAN Engineer – AFEO Membership for ASEAN Recognition, APEC Engineer – International Engineering Alliance (IEA) membership for APEC Countries dan MRA on Professional Engineer Recognition antara PII & Engineers Australia akan meningkatkan mobilitas Insinyur Indonesia berpraktik keinsinyuran di Aussie“. lanjut Ir. Habibie

Sedangkan syarat-syarat untuk mengikuti Chartered Professional Engineer (CPEng) Program melalui jalur MRA antara lain: teregistrasi APEC Engineer di Insititusi dia menjadi Anggota Professional Engineering Organization yang sudah berada di bawah keanggotaan International Engineering Alliance (IEA). Semisal Insinyur Indonesia yang merupakan Insinyur Profesional Madya atau Utama dan Anggota PII. MRA mencakup 9 disiplin dan Area of Practice antara lain: Aerospace Engineering, Chemical Engineering, Civil Engineering, Electrical Engineering, Geotechnical Engineering, Information, Telecommunication & Electronics Engineering (ITEE), Mechanical Engineering dan Petroleum Engineering.

Insinyur Indonesia yang perguruan tingginya belum accredited Washington Accord (WA) di saat dia lulus wajib mengisi Competency Demonstration Report (CDR) and subject to Engineers Australia’s assessment. Bagi yang sudah lulusan Perguruan Tinggi Washington Accord accreditation tidak perlu mengisi CDR, mengisi PKB selama 3 tahun terakhir dan tentunya Insinyur Indonesia wajib menjadi Member of Engineers Australia. Titelnya adalah Chartered Professional Engineer (CPEng) dan otomatis teregistrasi APEC Engineer (APEC Eng.) dan IntPE(Aus) di Australia. Optional: Engineers Australia juga dapat memberikan title Engineering Executive kepada individu terkemuka di posisi eksekutif yang telah menunjukkan kepemimpinan dan bakat luar biasa dan berkontribusi pada dunia keinsinyuran.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif di mana harapannya UU 11/2014 dan PP 25/2019 betul-betul bisa diselenggarakan secara konsekuen di Indonesia sehingga 3 pilar yang dibangun oleh Insinyur Indonesia, profesionalisme, strategic role in community and global competitiveness and added value bisa betul-betul tercapai sesuai dengan cita-cita bersama.

ASEAN Engineering Register (AER) Roadshow in Batam, 16Oct2023

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Batam bersama dengan Institut Teknologi Batam (ITEBA) mengadakan acara AER Roadshow Series: Aseanizing Engineers in ASEAN di Auditorium ITEBA. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, sebagian besar adalah mahasiswa ITEBA, menghadirkan narasumber berkelas, Executive Director PII Pusat, Ir. Habibie Razak, serta ASEAN Engineer Register (AER) Head Commissioner, Ir. Yau Chau Fong.

Wakil Rektor 1 ITEBA, Dr. Eng. Ansarullah Lawi, membuka acara tersebut dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada PII karena telah memilih ITEBA sebagai tuan rumah untuk acara yang sangat penting ini. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan profesi insinyur kepada mahasiswa ITEBA, yang merupakan para calon insinyur masa depan. Bapak Lawi juga menyatakan kebahagiaannya melihat antusiasme besar mahasiswa ITEBA yang menghadiri acara ini, yang mencerminkan semangat dan minat mereka dalam menjadi calon insinyur di wilayah ASEAN.

Salah satu fokus utama acara ini adalah ASEAN Engineering Register (AER), program sertifikasi yang bertujuan untuk menstandardisasi profesi insinyur di negara-negara ASEAN dan memfasilitasi mobilitas insinyur di wilayah tersebut. AER dioperasikan oleh ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) yang menjaga basis data publik tentang insinyur yang terdaftar. Bergabung dengan AER memberikan banyak keuntungan, termasuk peluang pekerjaan yang lebih baik, kesempatan jaringan yang lebih luas, dan kemitraan strategis dengan insinyur seangkatan. Untuk bergabung dengan AER, peserta perlu mendapatkan verifikasi identitas dan profil mereka oleh AFEO.

Acara AER Roadshow Series ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa ITEBA dan calon insinyur untuk kesuksesan di masa depan di wilayah ASEAN. PII PC Batam dan ITEBA berharap bahwa acara ini akan menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk mengejar karir sebagai insinyur dan mengikuti standar internasional melalui AER. Dengan kesempatan ini, mahasiswa ITEBA telah memulai perjalanan menuju jaringan insinyur yang lebih luas dan kesuksesan di ASEAN.

Hadir dalam AER Roadshow ini antara lain Dr. Hery Sunarsono Wakil Rektor Bagian Kerjasama ITEBA, Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua PII Wilayah Kepri, Ir. Prastiwo Anggoro Ketua PII Cab Batam didampingi Sekretaris Cabang Ir. Sudomo, Ir. Akhbar Ilmiah Room PII Batam, Ir. M. Ade Irfan Unsur PII Pusat beserta para unsur PII Cabang dan Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau.

Reportase ini diambil dari https://iteba.ac.id/berita/iteba-dan-pii-batam-gelar-event-aer-roadshow-series-membuka-peluang-karir-insinyur-di-asean/

Trip to Benete #EnergyBusinessDevelopment, 29 Sept 2023

Senang rasanya bisa kembali mengunjungi Benete and Batu Hijau site di Pulau Sumbawa. Tidak banyak yang bisa saya tuliskan di sini. Setidaknya pengalaman naik seaplane, ketemu kawan lama bahkan sampai menikmati indahnya laut Sumbawa bisa diperlihatkan dalam berbagai foto foto di bawah.

Sesibuk apapun kita di dalam menjalankan aktifitas kita sebagai profesional jangan lupa untuk menikmati perjalanan dengan mengunjungi tempat-tempat yang mungkin bisa menghibur kita dari semua beban pikiran dan workload yang kadang berlebihan.

Salam Insinyur Indonesia.