AQSA Congress di Sarawak, Dr. Ir. Danis dan Ir. Habibie mewakili Persatuan Insinyur Indonesia, 16 Mei 2023

The ASEAN Quantity Surveying Association (AQSA) menyelenggarakan Kongres di Sibu, Sarawak Tanggal 16-17 Mei 2023. Sesi kongres dihadiri oleh para ahli Quantity Surveyor di seluruh Asia Tenggara yang juga mengundang para ahli QS seluruh dunia.

Sesi keynote speech di hari pertama menghadirkan beberapa pembicara di antaranya adalah Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, IPU Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesian dan juga sebagai Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN membawakan strategi pembangunan dan konsep pengembangan Ibukota Negara Nusantara sebagai Smart Forest City. Dalam paparannya, Dr. Danis menyampaikan fase pembangunan dibagi ke dalam 5 fase. Fase pertama adalah penyiapan Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, water supply dan sanitasi termasuk konstruksi istana kepresidenan, beberapa gedung kementerian dan rumah hunian buat para ASN yang akan pertama dimobilisasi ke sana.

Dr. Ir. Danis juga memaparkan bahwa dibutuhkan 466 Trilyun untuk 5 fase pembangunan ini hingga setidaknya tahun 2045.  20% dari total biaya akan mendapatkan pembiayaan dari APBN sedangkan 80% diharapkan berasal dari skema KPBU, private and state-owned enterprises investment. Dr. Danis menyampaikan juga bahwa saat ini progress fase 1 telah mencapai progress yang cukup signifikan yang terdiri dari 4 proyek terkait SDA, 10 proyek terkait jalan dan jembatan, 15 proyek terkait keciptakaryaan dan 2 proyek terkait penyediaan perumahan. Dibutuhkan setidaknya 23.72 trilyun untuk fase ini.

Di sesi siang AQSA Congress juga membuka technical session yang menhadirkan para QS expert di berbagai negara. Hadir dari Perwakilan Indonesia, Ir. Habibie Razak – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Susy Fatena Rostiyanti – Ketua Ikatan Quantity Surveying Indonesia (IQSI) dan Dr. Sibarani Sofian – Indonesian Urban Planner.

Ir. Habibie Razak yang juga mendampingi Dr. Danis pada kongres ini menyampaikan pada sesi paparannya terkait topik EPC Cost Estimate bahwa untuk menjadi Cost Estimator yang handal seorang fresh graduate mesti lebih banyak turun ke lapangan dan melihat langsung bagaimana Pekerjaan Infrastruktur/aktifitas Konstruksi dilakukan di lapangan. Ir. Habibie mendorong para Alumni dan Mahasiswa University of Technology Sarawak (UTS) untuk konsisten menggeluti karir Keinsinyuran, semuanya melalui proses di mana kita manapaki karir kita dari level junior hingga diberikan kesempatan di level manajemen apabila kita memang dianggap memberikan konstribusi kepada perusahaan tempat kita berkarir.

Pada Kongres AQSA ini Ir. Bambang Goeritno Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia juga hadir menghadiri Ketum PII selama 2 hari acara di Sibu, Sarawak ini.

FIM PII Gelar Ngobrol Virtual Bareng dengan Calon Anggota Forum Insinyur Muda Indonesia, 16 April 2023

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan kegiatan TEMU VIRTUAL bersama Anggota Baru Forum Insinyur Muda (FIM) Sulsel hari Minggu kemarin. Ngobrol bareng PII dan FIM PII (Temu Virtual) ini dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari calon anggota FIM, pengurus pusat dan wilayah PII dan masyarakat umum.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman para peserta webinar tentang organisasi keprofesian PII dan lembaga FIM PII itu sendiri. Direktur Eksekutif PII, Ir.Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng menjadi salah satu pembicara memberikan pemaparan terkait Etika dan Profesionalisme Keinsinyuran Menghadapi Era Volatility, Uncertainty, Complexity & Ambiguity (VUCA).

Habibie yang juga Indonesia Country Director SMEC International, Surbana Jurong Group mengatakan bahwa solusi Keinsinyuran seperti aplikasi digitalisasi dan otomasi dalam penyelenggaraan proyek keinsinyuran memberikan benefit buat para Insinyur untuk lebih cepat, lebih akurat, dan lebih berkualitas di dalam melahirkan produk produk atau deliverables keinsinyuran.

Menurutnya di era Artificial Intelligence (AI) semisal memberikan prediksi yang lebih akurat kepada pengguna untuk mencapai suatu tujuan atau destinasi dengan menggunakan aplikasi seperti WAZE atau Google Map.

“Aplikasi ini mampu mengestimasi waktu tempuh dengan memberikan beberapa opsi rute. Bagaimana aplikasi BIM (Building Information Modeling) membuat pekerjaan keinsinyuran bisa menjadi lebih efisien dan efektif pengerjaannya, dan seterusnya,” kata Habibie.

Selain Habibie, Sekretaris Wilayah PII Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Rusman Muhammad, ST., MT., IPM., ASEAN Eng, dalam sesi pembicara melaporkan kegiatan kegiatan PII Wilayah Sulsel maupun cabang cabang di bawah koordinasinya baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.

“Untuk terus meningkatkan sinergi antara pengurus FIM PII di tingkat wilayah dengan PII Wilayah sehingga perekrutan para calon Insinyur Muda bisa semakin digiatkan,” ungkap Rusman berpesan.

Hadir juga Ketua Forum Insinyur Muda PII Pusat Ir. Haudhi Ramdayuza, ST., IPM., ASEAN Eng, dan Ketua Forum Insinyur Muda PII Sulawesi Selatan Ir. Muh Agung Triady Putra, ST. Ir. Haudhi Ramdayuza memaparkan bahwa sejarah berubahnya nama FAM PII menjadi FIM PII, termasuk tantangan kepengurusan FIM di dalam mengembangkan organisasi FIM sebagai salah satu Badan Tetap PII menjadi lebih mengakar di tingkat wilayah dan cabang cabang saat ini.

Muh Agung Triady Putra pada sesi terakhir sebagai Ketua FIM PII Sulsel memberikan arahan strategi pengembangan organisasi FIM di tingkat wilayah Sulawesi Selatan.

Seminar Nasional UNILA, PII Beberkan Peran Insinyur Sebagai Pelopor Teknologi

Konstruksi Media – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Habibie Razak dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional mengangkat tema besar “Insinyur Indonesia Sebagai Pelopor Teknologi” yang diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung (UNILA) mengungkapkan perbedaan mendasar antara bekerja keinsinyuran dan praktik keinsinyuran.

Dalam seminar tersebut, juga menghadirkan Guru Besar Teknik Geofisika, Rektor ITB Periode 2005-2010 Prof Ir. Djoko Santoso sebagai narasumber.

“Senang sekali bisa dipanelkan dengan Bapak Prof Ir. Djoko Santoso yang selalu enerjik, entertaining dan menginspirasi,” ungkap Habibie Razak kepada Konstruksi Media, Rabu, (15/3/2023).

Habibie menjelaskan, sesuai Undang-Undang nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran, menyatakan bahwa Insinyur Indonesia yang melakukan praktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

“Namun, insinyur yang belum STRI tetap bisa bekerja keinsinyuran akan tetapi harus berada di bawah pengawasan Insinyur Profesional Madya (IPM) maupun Insinyur Profesional Utama (IPU) yang memiliki STRI,” terang Habibie.

Tak hanya itu, Habibie juga memperkenalkan PE stamp sebagai Distinctive Mark buat para Insinyur Profesional didalam mencap (mensahkan) dokumen teknis keinsinyuran yang sudah diperiksa atau pun disahkan oleh PE/Insinyur ber-STRI.

Prof. Djoko Santoso yang juga eks Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud mendorong para insinyur Indonesia di dalam meningkatkan kompetensinya.

Selain itu, dirinya meminta insinyur untuk terus memberikan nilai tambah dengan melahirkan inovasi dan karya keinsinyuran di berbagai sektor.

“Dukungan perguruan tinggi di dalam menelurkan Insinyur melalui PSPPI menjadi modal utama di dalam membentuk kecendekiawanan dan kemampuan dasar sebagai modal berkarir di berbagai bidang keinsinyuran,” kata Prof. Djoko.

Untuk diketahui, dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional yang diselenggarakan oleh PSPPi UNILA ini dihadiri oleh 150 peserta secara hybird (offline dan online). Acara dibuka langsung oleh Rektor UNILA Prof. Ir. Lusmeilia Afriani, IPM, dan juga diikuti oleh Ir. Taufik Hidayat selaku Ketua PII Wilayah Lampung.

Australia Trip Membahas MRA Pengakuan Insinyur Profesional Indonesia & Australia, 28 Feb – 4 Mar 2023

Persatuan Insinyur Indonesia dan The Institution Engineers of Australia (Engineers Australia – EA) akan segera menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) terkait pengakuan Insinyur Profesional antara kedua institusi dan dibawa ke scope yang lebih luas menjadi bilateral agreement antara Pemerintah Indonesia dan Australia.


Ir. Andi Taufan Marimba, IPU – Koordinator Indonesian Monrtoring Committee APEC Engineer Register (IMC APEC ER) dan Ir. Habibie Razak, IPU Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia berangkat ke Canberra Australia untuk mendiskusikan subyek ini dengan Engineers Australia (EA) selama 2 hari Tanggal 2-3. Maret ini Hari pertama, rapat dihadiri dan dibuka oleh H.E. Dr. Siswo Pramono – Duta Besar Indonesia dan Arjuna Nadaraja – Direktur Free Trade Agreements and Stakeholder Engagement Division, Department of Foreign Affair and Trade (DFAT).


Ir. Habibie Razak menyampaikan “MRA ini akan memberikan benefit yang sangat luas dalam hal peningkatan mobilitas keinsinyuran para Insinyur kedua negara. Khususnya Insinyur Indonesia yang sudah berkarir di Australia bisa mendapatkan akses lebih cepat untuk mendapatkan pengakuan sebagai Professional Engineer di sana melalui jalur MRA ini sedangkan Insinyur Indonesia yang ingin mencoba bekerja di Australia sangat bisa mendapatkan kemudahan melalui jalur kerjasama kedua institusi PII dan EA ini”.


Duta Besar Bapak Siswo Pramono mengharapkan MRA on Professional Engineer Recognition ini bisa diltandatangani pada saat kunjungan Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo ke Australia bulan Juni ini. Tim Engineers Australia yang hadir dalam diskusi MRA ini antara lain: Jane MacMaster Chief Engineer, Bernadette Foley GM Professional Standards, Dr. Pawel Sajewics Manager Agreements for Professional Standards, Office of The Chief Engineer, Pat Arundell National Manager Chartered Assessment Professional Standards and Practice Group ditemani dua assessors Brennan Romano dan Perdana Ainianto.

PII Mampu Wujudkan Makassar Tangguh Melalui Sistem Transportasi Berkelanjutan

Peran seorang insinyur di sebuah negara bukan hanya pada saat pasca bencana, tetapi insinyur terlibat di awal dalam penyiapan standard and code untuk penyediaan resilient infrastructure (Disaster Risk Management Life Cycle).

Hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Habibie Razak dalam diskusi “Mewujudkan Makassar Tangguh Bencana melalui Sistem Transportasi Berkelanjutan” yang moderasi oleh Dr. Lucky Caroles, MT., IPM Ketua Umum Pusat Studi Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4), sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar (Sulsel), bersama dengan Wakil Rektor 4 Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, ST, M.Phil.

Ir. Habibie yang juga merupakan Country Director for Surbana Jurong Indonesia (www.surbanajurong.com) yang terkenal sebagai konsultan perencana kota modern (urban planner) di dunia memaparkan topik mengenai “Perspektif dan Peran PII pada Pembangunan Infrastruktur Yang Tangguh Bencana Melalui Sistem Transportasi Berkelanjutan”.

Ir. Habibie Razak mengatakan karakteristik dan kompetensi insinyur profesional dalam kebencanaan menjadi syarat untuk terlibat di bidang ini.

“Penyediaan infrastruktur handal termasuk sistem transportasi pada suatu kota (global urban mobility) harus memperhatikan 5 faktor sukses, yakni availability, affordability, efficiency, convenience, dan sustainability,” ungkap Habibie, Rabu, (1/3/2023).

Availability menurutnya yakni ketersediaan sistem transportasinya sendiri untuk masyarakat. Kemudian Affordability merupakan tarif public transport harus bisa dijangkau oleh masyarakat umum.

Selanjutnya, Efficiency, Habibie menyampaikan bahwa sistem transportasi yang ada harus memberikan benefit kepada masyarakat untuk lebih efisien dalam menjalankan aktifitasnya. Lalu Convenience, menurutnya yakni bagaimana transportasi yang handal tersebut nyaman buat masyarakat terkait transfer intermoda. Selain itu kenyamanan secara ergonomik pada saat berada di dalam public transport, sistem ticketing-nya, dan pelayanannya yang sudah serba digitalisasi.

Yang terakhir adalah Sustainability, yang menandakan sustainable karena infrastruktur yang dibangun handal dan tangguh terhadap bencana dan selalu memprioritaskan pada keselamatan publik.

“Makassar bisa menjadi global city seperti Singapura yang menduduki ranking pertama diikuti oleh kota kota global lainnya apabila bisa memenuhi 5 faktor sukses tersebut,” beber Ir. Habibie Razak yang saat ini sedang berada di Canberra Australia untuk agenda kunjungan Pengurus Pusat PII ke kantor Engineers Australia Institution.

Hadir juga Prof. Dr. Ir. Sakti Adji Adisasmita, IPU dan Tori Damantori, ST., MPPM., M.Sc., Steering Committee dari Indonesia UK PACT Program yang menyelenggarakan event event webinar sejenis di Indonesia.

Source: https://konstruksimedia.co.id/pii-wujudkan-makassar-tangguh-melalui-sistem-transportasi-berkelanjutan/

PSPPI Sam Ratulangi Melantik 106 Insinyur Pagi ini, 10 Februari 2023

Program Studi Program Profesi Insinyur Universitas Sam Ratulangi hari ini melantik dan mengambil sumpah 106 lulusan Insinyur di Balroom Hotel Four Points Manado. Hadir pada acara ini Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng. mewakili Ketua Umum PII.

Dalam sambutannya Ir. Habibie menyampaikan bahwa saat ini dunia mengalami krisis terkait penyiapan Insinyur baik kuantitas maupun kualitas dibandingkan dengan kebutuhan Insinyur yang semakin kritikal di dalam menjawab tantangan global keinsinyuran seperti Digitalisasi dan Automasi Keinsinyuran, Energy Transition, Penyediaan Infrastruktur Handal akibat dari climate change hingga pada revolusi industri kesehatan.

Ir. Habibie menambahkan “Insinyur Indonesia oleh PII dituntut untuk memberikan kontribusi signifikan pada pembangunan nasional dan juga mampu berkompetisi di kancah global, PII membuka jalan buat kawan kawan yang ingin mendapatkan pengakuan internasional di tingkat ASEAN maupun Asia Pasifik”.

Sementara itu Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Oktovian Alexander Sompe, M.Eng., IPU berpesan kepada alumni yang baru saja diambil sumpahnya hari ini untuk terus meningkatkan soft skill dan hard skill di dalam menjawab tantangan keinsinyuran di Indonesia maupun global.

Dr. Ir. Lucia Lenfrandt, IPM Ketua Prodi PSPPI Ratulangi melaporkan bahwa saat ini Universitas Sam Ratulangi telah menelurkan 312 Insinyur sejak tahun 2018, tentunya Unsrat akan terus memberikan kontribusinya di dalam menelurkan insinyur melalui program ini.

“Saat ini, kita masih berada di rasio 5300 Insinyur per juta penduduk sedangkan Vietnam di rasio 9000 per juta penduduk, Amerika Serikat dan Korea masing masing di rasio 20000 dan 25000 per juta penduduk, kita perlu kerja keras lagi untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas Insinyur kita untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045” lanjut Ir. Habibie Razak yang juga adalah Direktur di salah satu perusahaan konsultan keinsinyuran global yang beroperasi di Indonesia.

Hadir pada acara ini Dr. Ir. Audie Rumayar, MT., IPU unsur pengurus wilayah PII Sulut beserta pengurus cabang di Sulut, Ketua Panitia PSPPI Unsrat Ir. Alex Wattimena, M.Si. dan juga Prof. Dr. Ir. Markus Talintukan Lasut, M.Sc., IPU Direktur Pascasarjana Univ Sam Ratulangi.

Pentingnya Penguasaan Digitalisasi di Era VUCA, Kuliah Umum PSPPI FTI UMI, 5Feb2023

Penyelenggara Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) kembali menyelenggarakan sesi Kuliah Umum Keinsinyuran yang kali ini bertemakan tentang “Etika Profesi dan Profesionalisme Menghadapi Era Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity”.

Webinar Keinsinyuran ini dibuka oleh Dekan FTI UMI Bapak Dr. Ir. Andi Lamatinulu, IPM berpesan kepada peserta webinar untuk lebih adaptif lagi di era VUCA dengan terus meningkatkan soft skill maupun hard skill terkait pelaksanaan kegiatan keinsinyuran.Dalam paparannya, Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan skills yang dibutuhkan oleh Insinyur untuk bisa bersaing di era VUCA termasuk di antaranya penguasaan Teknologi Digitalisasi dan Otomasi Keinsinyuran.

“Sebutlah penggunaan Big Data memungkinkan buat para Insinyur di dalam mengambil kebutuhan yang tepat, BIM application mampu meresolve isu terkait kompleksitas dan ketidakpastian di mana BIM memungkinkan insinyur di berbagai disiplin berkolaborasi di dalam pengembangan gambar gambar teknik sehingga tidak terjadi clashing antarelemen (structure, piping, electrical, dst)” lanjut Ir. Habibie Razak yang juga adalah Indonesia Country Manager untuk SMEC – Surbana Jurong.

Sesi questions and answers berlangsung sangat interaktif. Wacana atau pun usaha untuk terus mendekatkan perguruan tinggi dan Industri oleh PII bisa dilakukan melalui pelibatan para Insinyur Indonesia yang bekerja di Industri (praktisi) dengan menjadi assessor di Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik dan Indonesian Accreditation Board of Engineering Education (IABEE) yang keduanya adalah Badan Tetap PII.

Kuliah Umum Keinsinyuran ini dihadiri oleh setidaknya 190 peserta yang terdiri dari Insinyur yang aktif di berbagai bidang dan sektor keinsinyuran.

Direktur Eksekutif PII Menghadiri Launching PSP4, 14 Januari 2022

Dr. Ir. Lucky Caroles, IPM Ketua Umum Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4) menyelenggarakan Mini Seminar dan Launching PSP4 menghadirkan 30 peserta seminar termasuk tamu undangan dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Ir. Hernadi Tri Cahyanto, MT., Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Ir. Habibie Razak, Wakil Rektor Unhas Bagian Kerjasama Prof. Ir. Adi Maulana, Ph.D, Ir. Sri Atmaja P Rosyidi Ketua Bidang Teknologi Terapan dan Informasi, Dr. Ir. Sigfried Syafier Ketua Bidang Pengembangan Riset dan Sumber Daya PSP4, Dr. Ir. Sumarni Hamid Aly Ketua Divisi Prasarana dan Lingkungan PSP4, Dr. Ir. Ayuddin Ahli Struktur Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia.

Dalam sambutannya, Dr. Lucky menyampaikan bahwa tema mini seminar ini adalah “Sistem Transportasi Multimoda Untuk Mendukung Operasional Pelabuhan Makassar Menuju Pelabuhan Kelas Dunia”. Senada disampaikan oleh Ir. Hernadi bahwa integrasi intermoda dibutuhkan dalam pengembangan kawasan kepelabuhanan termasuk implementasi pengoperasian dan pemeliharaan pelabuhan berbasis digitalisasi dan otomasi. Ir. Habibie Razak yang juga adalah Indonesia Country Director Surbana Jurong Group memberikan contoh Tuas Port akan menjadi world class port di dunia yang akan beroperasi nantinya menjadi fully digitalized and automated.

Ir. Habibie Razak perwakilan PII Pusat memaparkan tentang rencana Kawasan Industri Makassar (KIMA) yang baru yang dibangun berdampingan dengan Makassar New Port. New KIMA sesuai dengan studi awal masterplan yang dikerjakan oleh PT Indah Karya in association with PT Surbana Jurong Indonesia mendorong new KIMA memenuhi 10 kategori Smart Industrial Estate Model oleh GGGI antara lain: 1.Green spaces 2.Renewable energy and green buildings 3.Smart manufacturing and data infrastructures 4.Green and smart transportation 5.Smart water management 6.Smart waste management 7.Industrial symbiosis 8.Community enhancement 9.Regional infrastructure extended 10.Economic value added

Sesi yang tak kalah menariknya adalah paparan Dr. Ir. Sigfried terkait riset dan inovasi perkerasan jalan menggunakan konsep Internet of Things. Sementara di sesi tanya jawab Dr. Ir. Ayuddin menanyakan terkait peran dari new KIMA mendorong pengembangan Ibu Kota Negara baru di Indonesia. Prof. Dr. Ir. Sakti Adji Sasmita Pakar Transportasi Unhas yang juga adalah Ketua Dewan Pakar PSP4 memimpin jalannya diskusi mini seminar ini dibantu Ir. M. Aksar Datu – Ketua Divisi Kemaritiman PSP4.

Ir. Habibie Razak, PII Melahirkan Insinyur Indonesia Bersaing Global

Badan Perencanaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja menggelar Lokakarya dengan tema “Peran Kementerian/Lembaga di dalam Penyiapan Sumber Daya Manusia Sektor Konstruksi” yang berkangsung hari ini di Hotel Mercure Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Kegiatan yang menghadirkan pembicara dari berbagai instansi/lembaga/institusi merupakan inisiasi Kementerian Tenaga Kerja untuk terus meningkatkan kompetensi SDM konstruksi Indonesia. Sesi siang menghadirkan 3 narasumber antara lain: Ir. Basuki Mukhlis, MT Direktur Eksekutif Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), Yusuf Wiyono – Tim Human Capital PT Adhi Karya dan Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat.

Ir. Habibie Razak dalam paparannya menjelaskan bahwa PII adalah organisasi profesi tertua di Indonesia berdiri sejak 1952 dan telah melalui proses panjang yang awalnya adalah paguyuban para Insinyur Indonesia berkembang menjadi organisasi keinsinyuran yang diakui internasional dalam hal penyiapan Insinyur Profesional yang bisa bersaing secara global.

“PII sebelum menerima mandat UU 11/2014 tentang keinsinyuran pun sudah diakui di tingkat International Engineering Alliance (IEA) menjalankan fungsi pengembangan kompetensi Insinyur seperti menjalankan fungsi sertifikasi Insinyur Profesional dan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB)” kata Habibie. “Dan kita juga tahu bahwa lahirnya UU 11/2014 juga karena adanya dorongan eksternal di mana Indonesia waktu itu akan bergabung sebagai bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mendorong liberalisasi barang dan jasa termasuk liberalisasi jasa profesi Insinyur. Kita waktu itu belum ada UU keinsinyuran lantas bagaimana kita bisa diterima dan mendapatkan pengakuan apabila kita Indonesia tidak memiliki undang undang yang mengatur tentang itu” Lanjut Habibie.

Sesi lokakarya ini berlangsung sangat interaktif mengundang berbagai pertanyaan dari para peserta yang hadir. Ketua Panitia Pelaksana Kemnaker Heril Chahyadi akan terus menyelenggarakan event sejenis untuk terus mendorong terjalinnya komunikasi antarlembaga dan kementerian supaya jumlah dan kualitas tenaga kerja konstruksi bisa sama sama diproyeksikan dan bekerjasama di dalam pemenuhannya.

Ketua Umum PII di Phnom Penh Menyampaikan Indonesia Menjadi Tuan Rumah CAFEO41 di Bali Indonesia

Konferensi Federasi Organisasi Persatuan Insinyur se-Asia Tenggara atau biasa dikenal the Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization yang ke-40 diselenggarakan di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja dari Tanggal 5 hingga 8 Desember 2022.

Konferensi ini berisikan berbagai aktifitas antara lain sesi working group and ASEAN Engineering Inspectorate yang terdiri dari disaster preparedness, sustainable cities, energy, environment, educational and capacity building, transportation and logistics, engineering mobilities, Woman Engineers forum, Young Engineers Forum, Building Inspectorate, Manufacturing Inspectorate, Electrical Inspectorate dan Boiler Inspectorate.

Konferensi yang dihadiri oleh 10 negara ASEAN termasuk Persatuan Insinyur Indonesia yang mengirimkan 50 delegasi di acara ini. Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Ir. Habibie Razak menyampaikan bahwa setiap tahun Insinyur di negara ASEAN bertemu untuk sharing knowledge dan experience termasuk usaha-usaha untuk menjalin kerjasama antara negara ASEAN di sektor keinsinyuran.

Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga dalam sesi country report presentation menyampaikan bahwa PII dan Insinyur Indonesia terlibat di berbagai proyek keinsinyuran di Indonesia termasuk proyek strategis nasional dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Dr. Ir. Danis menambahkan, dukungan Insinyur kita di dalam mensukseskan program transisi energi untuk mencapai target net zero di tahun 2060.

Sementara Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Host CAFEO-40, Board of Engineers Cambodia (BEC) yang sukses menyelenggarakan konferensi ini dan sekaligus menyampaikan kepada para peserta konferensi bahwa tahun depan PII akan menjadi tuan tumah CAFEO 41 yang diselenggarakan bulan November 2023 di Bali.

Dr. Danis dalam sambutannya di closing ceremony CAFEO 40 ini menyampaikan kembali “Kami menyambut kehadiran teman-teman Insinyur ASEAN di CAFEO 41 tahun depan di Bali, to all ASEAN Engineers, We are looking forward to meeting you all in the 41st of CAFEO on November 2023 in Bali, It is indeed a good time to enjoy Bali as our world class tourism destination while establishing and maintaining this great relationship as ONE ASEAN BIG FAMILY”

Pada konferensi kali ini, AER Head Commissioner Ir. Yau Chau Fong meregistrasi 450 ASEAN Engineer yang diusulkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia, dengan demikian jumlah total Insinyur Indonesia yang teregistrasi ASEAN Engineer (AE) menjadi 2000 Insinyur. “Syarat untuk mendapatkan AE ini adalah Insinyur Indonesia harus minimum di tingkatan Insinyur Profesional Madya (IPM) yang disyaratkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII)”, Ir. Habimono sebagai Indonesia AER Country Registrar menjelaskan.

Pada malam penganugerahan AFEO Honorary Award, Indonesia meraih 1 penghargaan AFEO Distinguished Honorary Fellow yang diberikan kepada Bapak Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, 5 penghargaan kategori AFEO Honorary Fellow sedangkan untuk kategori AFEO Honorary member Indonesia mendapatkan 10 penghargaan. Dua dari peraih AFEO Honorary Member award ini adalah Ir. Wiluyo Kusdwiharto, MBA., IPU salah satu Direktur PLN dan Ir. Muhamad Reza, M.Sc.,Ph.D., IPU Direktur Niaga dan Pengembangan Bisnis PT PLN Nusantara Power.