Head of AER Commissioner, Ir. Yau Chau Fong dan timnya yang terdiri dari Ir. Dr. Tan Chee Fai, Ir. Rasmawatha Mohd Razalli, Ir. Abdul Razak dan Valli Saminathan berkunjung ke Makassar sebagai bagian dari AER Roadshow program. Kegiatan yang berupa seminar sehari ini sukses terselenggara hari ini di Hotel Fourpoints, Makassar.
Ir. Dr. Rusman Muhammad Sekretaris PII Wilayah Sulawesi Selatan sebagai host pada acara ini menyampaikan terima kasih kepada tim AER Commissioner yang memilih Makassar sebagai kota yang jumlah Insinyur, anggota PII dan Insinyur Profesionalnya tergolong banyak di Indonesia. Ir. Habibie Razak pada sesi pertama melaporkan kegiatan yang dilakukan oleh PII terkait sosialisasi AER yang didalamnya menyebutkan benefit menjadi bagian dari ASEAN Engineering Register (AER) communities yang bukan hanya memberikan mobilitas untuk Insinyur se-ASEAN bekerja di lingkup Asia Tenggara tapi juga hingga ke kawasan Timur Tengah.
“Sertifikasi ASEAN Engineer-Register sudah dikenal di luar Asia Tenggara dan menjadi bukti bahwa Insinyur yang mendapatkan sertifikasi ini betul-betul sudah mengalami proses assessmen di level institusi Persatuan Insinyur di negaranya sebelum dimajukan di tingkat ASEAN untuk diregistrasi. Benefit tambahan menjadi ASEAN Engineering Register (AER), kita diberikan akun khusus sejenis LinkedIn untuk mengcreate profile kita sebagai Professional Engineer dan accessible buat para employer atau institusi atau lembaga yang membutuhkan tenaga Insinyur Profesional untuk proyek-proyek di kawasan Asia Tenggara maupun lintas negara” papar Ir. Habibie.
Ir. Yau Chau Fong dalam paparannya menyampaikan “Sejarah terbentuknya AER ini hingga informasi terkait jumlah anggota AER yang sudah lebih dari 12 ribu orang berpredikat sebagai ASEAN Engineer, ASEAN Engineeering Technologist dan ASEAN Engineering Technician. Indonesia melalui PII sudah meregistrasi 2000 Insinyur Profesionalnya setara ASEAN. Thanks to PII” ucap Ir. Yau.
Dr. Tan Chee Fai sebagai penggiat smart manufacturing juga tampil memaparkan kegiatan dari ASEAN Engineering Inspectorate – Manufacturing dan juga Engr. Romelo Agatep yang hadir secara online memberikan update terkait AEI – Boiler kepada 30 peserta yang hadir secara offline and sebagian lagi yang hadir secara online.
Sesi siang dilanjutkan dengan “Sembang Chillex Regional Edisi Kedua” yang kali ini mengangkat tantangan Insinyur ASEAN yang ditugaskan di daerah daerah pedalaman dan terisolir untuk mengemban misi keinsinyuran. Kisah Ir. Abdul Razak Yakob ketika pertama kali bekerja di Industri ketika ditugaskan ke lokasi eksplorasi di mana dia harus bisa menyelesaikan misi dengan sumber daya yang terbatas menjadi kisah keinsinyuran yang patut untuk diteladani. Moderator Ir. Rasmawatha tampil sangat elegan di dalam memancing diskusi yang lebih interaktif antara para panelist dan peserta.
Prof. Dr. Ir. Tri Harianto tampil sebagai perwakilan dari sisi akademisi mengungkapkan pentingnya memberikan pembekalan kepada mahasiswa bukan hanya terkait technical knowlegde tapi juga soft skills untuk bisa bekerja sebagai bagian dari tim proyek termasuk ketika mereka terlibat di lapangan dan berurusan dengan masyarakat sekitarnya.
Hadir juga beberapa peserta dari unsur industri seperti Ir. Ansar Rahman dari PT Bumi Karsa, Dr. Ir. Rustan Tarakka Ketua PII Cab Makassar, Dr. Ir. Ilham Bakri Ketua Prodi PSPPI Unhas dan beberapa praktisi maupun akademisi di berbagai sektor keinsinyuran.