Program Studi Program Profesi Insinyur kembali menggelar sesi kuliah tamu dengan topik bagaimana menyiapkan diri untuk mendapatkan gelar Insinyur Profesional dan Ijin Praktik Keinsinyuran di Indonesia (STRI). Ir. Eko Rakhmat Labaso, MT., IPM Ketua Program Studi dan Dr. Ir. Andi Rusdin, IPM Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako membuka acara yang dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan alumni PSPPI salah satu kampus di Kota Palu ini.
Kuliah tamu menghadirkan pembicara Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng. dan moderator Ir. Andi Arham, PhD., IPM berlangsung sangat interaktif setelah sesi paparan dilanjukan dengan sesi tanya jawab. Ir. Habibie yang saat ini juga adalah Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia dan Indonesia Country Director di salah satu peusahaan konsultan terkemuka di dunia memaparkan bahwa latar belakang lahir dan berkembangnya praktik Insinyur Profesional di dunia adalah kisah tentang runtuhnya Jembatan di Quebec Canada pada tahun 1907 yang menewaskan lebih dari 70 pekerja konstruksi mayoritas tertimpa struktur baja dan sebagian terjatuh dan tenggelam ke dalam sungai.
Kisah ini membuktikan bahwa penanggung jawab keinsinyuran yang ditugaskan di lapangan haruslah memiliki kompetensi teknis juga etika profesi serta integritas yang mumpuni sehingga keselamatan publik bisa terpenuhi. “Kita tidak bisa membayangkan pekerjaan erection jembatan yang rencana atau metode pekerjaannya tidak diperiksa oleh seorang Insinyur Profesional yang memiliki pengalaman terkait. Apa yang akan terjadi apabila struktur yang diangkat tadi terjatuh menimpa pemakai jalan di bawahnya?” imbuh Habibie.
Pada sesi kuliah tamu ini narasumber juga menjelaskan tentang tata cara mendaftar menjadi anggota PII, memperpanjang kartu tanda anggota (KTA) dan juga tata cara pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) melalui sistem Online SIMPONI. Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional Indonesia yang awalnya mengadopsi sistem sertifikasi di Australia termasuk pengakuan internasional terhadap PII melalui sertifikasi ASEAN Engineer Register, ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan APEC Engineer Register.
Closing statement Ir. Habibie di akhir sesi “Kata Profesional adalah kata yang sangat sangat bergengsi dan sangat sakral bagi yang menyandangnya, Insinyur Profesional adalah Insinyur yang memiliki etika dan integritas serta kompetensi keinsinyuran yang terukur dan harapannya bagi para pemilik sertifikasi IP ini mampu memberikan nilai tambah demi kemajuan bangsa yang diwujudkan melalui kontribusi pada pembangunan nasional. Insinyur Indonesia juga diharapkan mampu berkompetisi secara global melalui inovasi-inovasi keinsinyurannya.
Kuliah umum ini berlangsung selama 3 jam di hari Sabtu pagi, 9 April 2022 melalui zoom application.