Monthly Archives: June 2021

Sesi Study Abroad: what to prepare to pursue Oversea Scholarship, PII Batam, 26 Juni 2021

PII Cabang Batam kembali menggelar sesi knowledge sharing selama 2.5 jam yang kali ini dengan topik: “Study Abroad, what to prepare to pursue overseas scholarship” hari Sabtu pagi, 26 Juni 2021 menghadirkan Teuku Rengga Felamona penerima beasiswa Fulbright dari negeri Paman Sam. Sesi webinar ini adalah hasil kerjasama antara PII Wilayah Kepulauan Riau, PII Cabang Batam dan PII Pusat.

Pembukaan acara dipandu oleh Imel La Melati sebagai MC yaang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Persatuan Insinyur Indonesia yang kemudian dilanjutkan opening remarks oleh Ketua PII Wilayah Kepri Dr. Ir. Mulia Pamadi, IPU., ASEAN Eng.

Sharing session dimoderasi oleh Ir. Prastiwo Anggoro Ketua PII Cabang Batam mengatur jalannya acara paparan oleh Teuku Rengga yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi sharing pengalaman menghadirkan beberapa profesional penerima beasiswa luar negeri antara lain Dr. Riza Suwondo penerima beasiswa dari kerajaan Saudi dan LPDP, Ahmad Amiruddin penerima beasiswa dari Kemenkominfo dan LPDP dan Dr. Fakhruddin penerima beasiswa dari JICA, Jepang.

Dalam paparannya, Teuku Rengga Felamona yang akrab disapa dengan nama Rengga yang berkarir sebagai Head of Projects and EPC Management di salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia memaparkan tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa luar negeri. Setidaknya ada 4 hal yang harus dipersiapkan antara lain: english, networking (peer review to our application), spot on writes-up topics and be familiar with forms and practice.

Rengga juga menceritakan pengalamannya di dalam melamar beasiswa LN ini, pernah beberapa kali gagal dan akhirnya sukses mendapatkan beberapa beasiswa S2 LN namun dia memilih fulbright scholarship yang membawanya berkuliah di Texas A&M University.

Sesi tanya jawab berlangsung cukup interaktif antara pembicara, para panelis dan peserta webinar sharing session terkait oversea scholarship ini. Webinar ini ditutup dengan pemutaran video terkait rencana penyelenggaraan Rapimnas PII di Batam dan closing remarks dari Ir. Habibie Razak yang saat ini adalah salah satu Indonesia Monitoring Committee for APEC Engineer REGISTER, PII Pusat.

Habibie dalam closing speechnya menyampaikan bahwa sesi ini sungguh bermanfaat buat kawan kawan yang masih ingin sekolah ke LN begitu pun peserta yang punya anak, ponakan atau sepupu info seperti ini sangat mereka butuhkan untuk memotivasi dengan mencoba apply for oversea scholarship.

“Event sejenis akan terus diselenggarakan setiap bulan di bawah koordinasi Ir. Prastiwo Ketua PII Batam, apabila ada dari professional yang akan men-sharing knowledge and experience silahkan langsung menghubungi Beliau” pungkas Ir. Habibie di akhir acara.

Sesi Wawancara Teknis Kandidat Insinyur Profesional Madya BKS PII, 3 Juni 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar sesi wawancara teknis untuk para kandidat Insinyur Profesional Madya (IPM) Sipil secara daring via zoom application. Majelis Uji Kompetensi (MUK) yang ditugaskan pada sesi kali ini menghadirkan Ir. Andi Taufan Marimba, IPU, Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU dan Ir. Habibie Razak, IPU untuk mewawancarai 11 kandidat IPM.

Menarik melihat para Insinyur di dalam memaparkan pengalaman keinsinyurannya yang bisa berupa pengalaman terkait perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan proyek. Salah satu kandidat juga yang bekerja di perusahaan konsultan menyampaikan pengalamannya di dalam penyusunan billing rates tenaga ahli melalui asosiasi badan usaha untuk bisa dijadikan dasar oleh para pelaku jasa konstruksi dan juga pemberi proyek di dalam membayarkan para tenaga ahlinya.

Ir. Habibie Razak menanggapi bahwa acuan remunerasi atau billing rates yang ada saat ini belumlah memberikan apresiasi yang baik bagi para Insinyur Indonesia yang berkecimpung di dunia konstruksi karena ratenya masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Ir. Habibie menjelaskan bahwa memang struktur billing rate terdiri dari komponen direct cost atau biaya langsung tenaga ahli/insinyur, komponen overhead dan margin dari perusahaan konsultan.

Ir. Habibie manambahkan “Apabila rate yang disetujui oleh Client/Project Owner ke konsultan nilainya sudah kecil kemudian bagaimana dengan remunerasi/benefit yang akan diberikan oleh konsultan kepada para tenaga ahlinya/insinyurnya. Sebenarnya Client di sektor swasta mampu membayar tenaga ahli dengan nilai yang lebih bagus bagus dan alangkah baiknya asosiasi yang membuat acuan remunerasi tadi melakukan studi atau kajian yang lebih komprehensif sebelum menerbitkan acuan billing rates yang terbaru. Billing rates setiap tahun idealnya harus berubah karena ada faktor inflasi yang setiap tahunnya bisa berbeda”.

Sesi wawancara teknis Badan Kejuruan Sipil PII saat ini dilakukan setiap minggu menelurkan setidaknya 70 – 100 Insinyur Profesional Madya (IPM) dan Insinyur Profesional Utama (IPU) setiap bulannya yang tidak lain sebagai upaya memberikan ijin praktik keinsinyuran kepada Insinyur Indonesia sesuai dengan amanah UU No.11/2014.