Alumnus Fakultas Teknik Angkatan 98 Universitas Hasanuddin atau dikenal ReformaZi98 menggelar sesi webinar dengan tema Tantangan dan Peluang Pengembangan Renewable Energy di Sulawesi Selatan dan Indonesia menghadirkan dua narasumber dari Angkatan 98 FTUH, Ir. Nurdin Pabi Senior Manager Operasi Sistem PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi dan Ir. Habibie Razak, ASEAN Eng., ACPE Direktur Energi dan Infrastruktur PT BlueVisions Management, Sekretaris PII Learning Center.
Dalam paparannya Nurdin Pabi memaparkan tantangan PLN Regional Sulawesi di dalam mengatur tegangan dan frekuensi pada sistem ketenagalistrikan yang melibatkan Variable Renewable Energy (VRE) seperti PLTS dan PLTB yang beroperasi di Sulawesi. Diketahui Bersama bahwa di Regional Sulawesi ada beberapa VRE yang beroperasi dengan kapasitas cukup besar antara lain PLTB Sidrap 70 MW, PLTB Tolo Jeneponto 60 MW dan PLTS Likupang 21 MW.
Sementara Ir. Habibie Razak memaparkan bahwa dibutuhkan kerjasama apik antara Pemerintah, Industri, Perguruan Tinggi dan PII di dalam menyiapkan tenaga Insinyur muda untuk bisa berkontribusi di proyek-proyek pengembangan Renewable Energy sebagai Insinyur Proyek maupun untuk fasilitas RE yang sudah beroperasi di Indonesia sebagai Insinyur pengoperasian dan pemeliharaan. Program Engineer-in-Training adalah program pengembangan kapasitas Insinyur yang sementara mengikuti program studi program profesi Insinyur (PSPPI) di saat bersamaan bisa mengikuti EiT program ini di Industri atau perusahaan perusahaan yang bergerak di sektor energi terbaharukan ini.
Kedua narasumber saling menguatkan bahwa Renewable Energy adalah masa depan dunia termasuk Indonesia di dalamnya. Target Pemerintah Indonesia adalah 23% RE di tahun 2025 merupakan mandat dari global leadership committee melalui COP21 atau dikenal sebagai Paris Agreement yang harus disukseskan oleh para penggiat RE apakah dia berada di sisi regulator, developer, konsultan dan kontraktor EPC, perguruan tinggi dan masyarakat umum.
Nurdin Pabe juga menyebutkan bahwa “Sulawesi Selatan telah menjadi kontributor utama di dalam pemenuhan RE di Indonesia karena saat ini sistem kami mengabsorb lebih dari 30% Renewable Energy dari keseluruhan total penggunaan energi listrik di propinsi ini” Sementara Habibie memaprkan bahwa “Teknologi RE terus mengalami perkembangan dan di masa depan akan jauh lebih economically viable yang akan mampu bersaing dengan conventional power plant, di sinilah peran para Insinyur di dalam melahirkan inovasi di dalam penciptaan teknologi yang bisa meningkatkan rate of returns untuk investasi RE ini”.
Sesi webinar ini diinisiasi oleh Ketua Angkatan Reformazi98, Ir. Jamaluddin, IPM, Ketua Panitia Danto Joro dan kawan-kawan ReformaZi98 lainnya sehingga bisa terlaksana dengan baik selama kurang lebih 3 jam ini. Sesi dimoderasi oleh Imran Jamaluddin Head of GA Department PT Semen Bosowa Maros. Sebanyak 100 peserta hadir di sesi ini yang terdiri dari Insinyur yang beraktifitas di sektor ketenagalistrikan dan beberapa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar.