Monthly Archives: August 2018

Digital Leadership, Leadership Series IKA Unhas, 30 Agustus 2018

Leadership series Talk Show yang diselenggarakan di Merial Point Tebet Timur pada Tanggal 30 Agustus kemarin oleh Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin untuk kali kedua mengangkat tema Digital Leadership dihadiri oleh setidaknya 30 alumni Unhas yang beroperasi dan bekerja di wilayah Jabodetabek. Pembicara pada serial leadership kali ini menghadirkan Prof Dr. dr. Arsunan Arsin Wakil Rektor III untuk Kemahasiswaan dan Alumni, Aghnia Banat, S.Mn., M.Sc Local Startup/Entrepreneur, Mohammad Shaifie Zein Direktur Teknik Askrindo, dan Muhammad Sapri Pamulu, Ph.D Strategic Management Specialist Wiratman Group.

Acara dibuka oleh drg. Arief Rosyid host dari kegiatan ini menyambut kehadiran para pembicara dan peserta pada talk show ini. Pembicara pertama Shaifie Zein menuturkan bahwa di era teknologi digital dan jaman milenial ini membutuhkan pemimpin-pemimpin organisasi yang selain memiliki hard skill juga ditopang oleh soft skill. Banyak perusahaan yang menghire calon karyawan yang memiliki latar belakang pengurus lembaga di kampus, memiliki riwayat organisasi yang mumpuni diyakini memiliki pemikiran yang inovatif dan konstruktif sekaligus memiliki kinerja individu dan mampu bekerja dalam satu tim membangun organisasi yang dipimpinnya. Kemampuan pemimpin jaman sekarang dituntut memiliki daya kreasi dan inovasi di dalam menjawab tantangan pasar.

Aghnia local startup, seorang entrepreneur menyampaikan bahwa era digitalisasi menuntut para entrepreneur untuk menjadi lebih kreatif di dalam menjawab tantangan pasar lokal maupun global. Sebutlah Gojek dan Buka Lapak yang berbasis aplikasi digital sukses menjawab kebutuhan masyarakat, memberikan kemudahan bertransaksi dan pemenuhan kebutuhan dalam setiap aktifitas kehidupan masyarakat. Saat ini ada Gojek, Go-Send, Go-Shop, dan service lainnya yang kemudian terus-menerus dikembangkan oleh Gojek management untuk menjawab kebutuhan masyarakat. There should be paradigm shift on how to do business in effective and efficient way.

Sapri Pamulu menambahkan bahwa ada beberapa karakteristik digital leader antara lain: direction, innovation, execution, collaboration, inspirational leadership, business judgment, building talent dan influence. Tujuan utama digitalisasi adalah meningkatkan produktifitas, mereduce downtime, dan mengimprove proses menjadi lebih efektif dan efisien. Pada perusahaan engineering misalnya, para insinyur bekerja dalam satu platform dimana mereka bisa berkomunikasi dan bekerja lebih efektif, penugasan proyek melalui IT platform tadi sampai pada monitoring dan evaluation proyek-proyek yang dikerjakan oleh para Insinyur yang bisa berada di lokasi yang berbeda. Bahkan komunikasi secara audio dan video pun bisa dilakukan dengan aplikasi Skype dan sejenisnya.

Pembicara keempat Prof. Arsunan Arsin memberikan dukungan penuh pada program digital leadership untuk melahirkan para entrepreneur muda dengan salah satu program andalan Beliau yakni dengan mewajibkan diadakannya mata kuliah entrepreneurship pada setiap program studi di Universitas Hasanuddin. “Semoga ini bisa segera diimplementasikan dengan segera, mengingat mahasiswa butuh mendapatkan wawasan dan pengetahuan kewirausahaan sebagai modal mereka setelah lulus nanti” tutur Prof Cunang sapaan akrab Beliau. Program kedua adalah dengan dikeluarkannya Surat Keterangan pendamping Ijazah (SKPI) buat lulusan sarjana yang menunjukkan secara tertulis aktifitas-aktifitas kemahasiswaan yang dilakukan oleh para lulusan selama berada di kampus. Jejak rekam ini bisa dijadikan referensi buat perusahaan yang akan menerima lulusan-lulusan baru.

Sesi tanya jawab dibuka kepada para alumni dan beberapa pertanyaan ataupun tanggapan antara lain dari Andi Ilham Paulangi alumni Sastra Unhas dan pendiri literasi pedesaan menyampaikan bahwa IT system atau pun digitalisasi ini sebagai wadah atau alat bantu untuk bekerja lebih efektif, efisien dan produktif namun fundamentalnya ada pada kemampuan dialektika, kemampuan analog, pemikiran-pemikiran filosofis dan logical thinking yang men-drive manusia untuk bergerak secara inovatif mengikuti tantangan jaman.

 

 

Sidang Majelis Penilai Badan Kejuruan Sipil PII

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menyelenggarakan sidang majelis penilai untuk melakukan wawancara portfolio pengalaman terhadap 12 calon Insinyur Profesional Madya (IPM) Kejuruan Sipil. Bertempat di Kantor Sekretariat Sementara Persatuan Insinyur Indonesia Jl. Bandung No.1 Menteng Jakarta Pusat, sidang ini berlangsung mulai dari Pukul 09.00 sampai dengan Pukul 05.00 sore. Hadir sebagai sebagai majelis penilai antara lain: Dr. Ir. Bambang Goeritno, Ir. W. Bintarto dan Ir. Habibie Razak.

Para calon IPM mengikuti sesi wawancara ini setidaknya 45 menit per orang dan tujuannya adalah melakukan verifikasi terhadap isian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) yang diisi. Mereka selama wawancara harus bisa membuktikan bahwa mereka memang terlibat langsung pada aktifitas keinsinyuran yang tertulis di dokumen tadi dengan memberikan penjelasan secara detail bukan hanya secara lisan tapi juga secara tulisan pada papan tulis.

Sesi sidang kali ini menghadirkan 2 applicant dari luar negeri, Inggris dan Korea, keduanya bekerja di Proyek Pembangkit Listrik 1000 MW di Cirebon Jawa Barat. Tidak ada perlakuan khusus buat para foreign engineers terkait proses mendapatkan Insinyur Profesional Madya di Indonesia. Mereka mengisi FAIP kemudian apabila hasil scoring memenuhi untuk IPM mereka diundang untuk sesi wawancara. Engineer dari UK menggambarkan desain Panama Canal proyek di mana dia terlibat sebagai Quantity Supervisor and Claim Manager dan engineer dari Korea menggambarkan secara gamblang beberapa proyek infrastruktur yakni jembatan, pumped storage hydro power dan coal fired power plant.

Tampak pimpinan sidang Dr. Ir. Bambang Goeritno memimpin sidang dan secara aktif menanyakan latar belakang, tujuan dan ruang lingkup proyek yang mereka kerjakan termasuk tingkat kompleksitas, fundamental desain dan metode konstruksi proyek-proyek yang mereka tuliskan di FAIP mereka. Saat ini, PII menunggu RPP Keinsinyuran dikeluarkan oleh pemerintah agar mandat dari UU No.11/2014 tentang keinsinyuran ini bisa diimplementasikan secara penuh. In parallel, sebelum itu terjadi, para Insinyur Indonesia mempersiapkan segala sesuatunya termasuk mengikuti ujian sertifikasi Insinyur Profesional ini sehingga pada saat Peraturan Pemerintah terbit mereka sudah teregistrasi sebagai Insinyur yang berlisensi.

Reportase: Ir Habibie Razak – Persatuan Insinyur Indonesia

 

 

Bincang-Bincang Pagi Bio Energi, Badan Kejuruan Mesin PII, 19 Agustus 2018

Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM PII) kembali mengadakan seminar sehari dengan topik Bio Energi pada Hari Minggu, 19 Agustus 2018 di Ruang Pertemuan Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Seminar sehari ini oleh BKM PII dengan topik bincang-bincang pagi Bio Energi yang dihadiri setidaknya 35 Anggota BKM PII dan Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia Pusat, Wilayah dan Cabang.

Acara dibuka oleh Sekretaris BK Mesin PII Ir. Ade Irfan, MM., MBA., IPM dan kemudian dilanjutkan dengan sesi panelis yang menghadirkan Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto pakar Biodiesel Guru Besar FT UI, Ir Cahyo S. Wibowo Peneliti Lemigas dan Ir. Hari Yuwono Perwakilan dari Pengurus BK Mesin PII. Biodiesel yang dikomersilkan di Indonesia saat ini adalah spesifikasi B20 yakni mengandung 20% biofuel yang berasal dari kepala sawit. Diketahui bersama Indonesia adalah eksporter terbesar biodiesel ke luar negeri kebanyakan ke negara-negara Eropa.

Biodiesel menurut Cahyo saat ini sudah sesuai dengan standard dan spesifikasi international untuk bahan bakar kendaraan bahkan standard pengujian sudah menggunakan ASTM. Bahkan ketika Euro 4 diberlakukan di negara-negara Eropa spesifikasi Biodiesel (B20) asal Indonesia harusnya bisa memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Namun, Biodiesel dari kepala sawit saat ini mendapatkan protes keras dari Uni Eropa karena dianggap kelapa sawit yang dieksploitasi sebagai komponen biodiesel dianggap tidak sesuai dengan konsep pelestarian hutan atau merusak ekosistem hutan.

Minggu sebelumnya,  ancaman pemerintah Indonesia melalui pernyataan Jusuf  Kalla terhadap larangan Uni Eropa ini membuahkan hasil, mereka akhirnya memutuskan untuk tidak melarang penggunaan biofuel berbahan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) hingga 2030. Sebelumnya Uni Eropa berencana melarang penggunaan CPO sebagai bahan dasar biofuel mulai 2021.

Ir Hari Yuwono memaparkan potensi renewable energy dari biogas dan pengenalan teknologi proses biogas Anaerobic Digestion untuk menghasilkan methane composition yang akan dikirim ke gas engine untuk digenerate menjadi energi listrik. Investasi kapital biogas power plant di kisaran USD 2,2 Juta hingga 4 Juta/MW tergantung dari jenis storage untuk proses digestion apakah menggunakan anaerobic covered lagoon, CSTR tank, concrete tank dan lainnya. Beberapa proyek pembangkit listrik biogas saat ini sudah banyak yang beroperasi di Indonesia dengan kapasitas mulai dari 1 MW hingga 5 MW.

Sesi pertanyaan dari salah seorang peserta menyampaikan ide feedstock dari biogas power plant ini apakah memungkinkan multi-feedstock sebagai contoh effluent (waster water) of palm oil dan kotoran ternak. Apakah teknologi anaerobic digestion memungkinkan untuk dua feedstock yang berbeda atau lebih. Ini perlu melalui proses penelitian yang lebih advanced lagi.

Seminar sehari dtutup oleh Prof Tresna P. Soemardi Ketua BKM PII dengan pesan singkat kepada peserta untuk terus meningkatkan kompetensi keinsinyuran dan terus menggiatkan kegiatan sejenis untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada Insinyur yang lebih muda pengalaman. Kerjasama industri, perguruan tinggi, instansi riset pemerintah dan insinyur yang bekerja di sektor ini perlu ditingkatkan lagi.

Hadir pada kegiatan ini Ir. Habibie Razak Sekretaris Divisi Gas PII Pusat dan beberapa unsur pengurus PII lainnya.

 

Kunjungan Kerja Persatuan Insinyur Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, 11 – 12 Agustus 2018

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat kembali melakukan kunjungan kerja ke Sorowako dan Malili Kabupaten Luwu Timur memenuhi undangan dari Pengurus PII Luwu Timur dan PT Vale Indonesia Tbk. Kunjungan kerja kali ini bertujuan untuk mengisi sesi Workshop Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) untuk pemegang sertifikasi Insinyur Profesional dan Sidang Wawancara Calon Insinyur Profesional Madya Badan Kejuruan Sipil (BKS) PII dan Badan Kejuruan Elektro (BKE) PII di Training Centre HRPD PT Vale Indonesia.

Workshop PKB ini dibuka oleh Bapak Ir. Abu Ashar, IPM Senior General Manager PT Vale Indonesia yang juga menjadi peserta PKB PII. Beliau adalah lulusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin dan sampai saat ini menggeluti bidang keinsinyuran mulai dari pertama bergabung dengan perusahaan sejak 25 tahun lalu. Tampak hadir menemani Ir. Abu Ashar, I Wayan Dewantara HRPD Specialist PT Vale. Perwakilan PII Ir. Ngadiyanto memberikan sambutan dan menyampaikan agenda PII Pusat berkunjung ke Kabupaten Luwu Timur ini.  Bersama Ngadiyanto, Tim PII Pusat kali ini terdiri dari Ir. Andi Taufan Marimba, IPM., MBA., Ir. Wahyu Hendrastomo, IPM, Ir. Habibie Razak, ASEAN Eng.

Workshop PKB dipresentasekan oleh Ir. Habibie yang diiikuti setidaknya 32 Insinyur Profesional Madya (IPM) dari PT Vale Indonesia. Program PKB ini atau di luar negeri dikenal sebagai Continuous Professional Development (CPD) adalah program yang bertujuan untuk mengukur sampai di mana usaha para pemegang IP di dalam memutakhirkan pengetahuannya dan meningkatkan pengetahuannya terkait kegiatan atau aktifitas keinsinyuran yang dilakukan selama 5 tahun periode atau jangka waktu sertifikasinya.

PKB ini disampaikan dalam bentuk laporan yang berisikan kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja, pembelajaran mandiri dan sehubungannya dengan penugasan kerja, termasuk partisipasi sebagai peserta, pembicara atau narasumber atau pun panitia pada paparan teknis seperti konferensi, seminar dan lainnya. Partisipasi sebagai anggota dan pengurus lembaga profesi juga menjadi salah satu syarat yang penting untuk bisa meretain sertifikasi Insinyur Profesional ini. Laporan ini disetor ke PII Pusat atau Badan Kejuruan terkait setidaknya sekali dalam setahun.

Respon dari beberapa peserta workshop antara lain mempertanyakan apakah memang diwajibkan untuk menjadi pengurus organisasi profesi karena di Luwu Timur ini ada sekitar 400 Insinyur Profesional dan tidak semuanya adalah Pengurus PII Luwu Timur. Habibie menyampaikan bahwa untuk menjadi pengurus yang dimaksud pada konteks ini adalah bisa saja pengurus komunitas profesi Insinyur internal PT Vale Indonesia yang mungkin programnya melakukan sesi knowledge sharing sekali dalam sebulan atau pun sebagai pengurus pada Komunitas Profesional Pertambangan Sorowako dan seterusnya.

Intensi mengapa ini menjadi suatu aktifitas yang direkomendasikan di PKB adalah untuk mengencourage para profesional untuk membentuk komunitas profesional yang menjadi wadah untuk knowledge sharing dan juga networking di antara sesama profesional. Ir. Muhammad Padli, IPM Instrument Engineer dan Ir. Zainuddin Syahril, MM., IPM tampak aktif bertanya pada sesi workshop ini.

Di ruangan sebelah tampak suasana Sidang Ujian Wawancara IPM Badan Kejuruan Sipil (BKS) dan Badan Kejuruan Elektro (BKE) Persatuan Insinyur Indonesia. Pada sidang kali ini juga Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Luwu Timur Ir. Irwan Bachri Syam mengikuti prosesi ujian wawancara bersama calon IPM lainnya. Ir. Irwan saat ini juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Luwu Timur. Ir. Baso Murdin, Sekretaris PII Cabang Luwu Timur mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan PII Pusat ke Luwu Timur kali.

Kesempatan ini, PII Pusat juga mengumumkan beberapa Insinyur Profesional yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berhasil meraih gelar ASEAN Engineer antara lain: Ir. M. Gazali Thaha, MT IPM., ASEAN Eng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Dr. Ir. Ayuddin, MT., ASEAN Eng Dosen Universitas Negeri Gorontalo. Habibie Razak memotivasi para Insinyur di kawasan Luwu Timur dan Sulawesi Selatan untuk lebih proaktif berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya keinsinyuran di Indonesia Timur.

Reportase: Ir. Habibie Razak – PII Pusat Divisi Gas

 

 

 

 

 

AFEO Midterm Meeting, Bumi Serpong Damai, 5 – 7 Agustus 2018

ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) menyelenggarakan AFEO Midterm Meeting di Kawasan Alam Sutera tepatnya di Hotel Mercure, Bumi Serpong Damai selama tiga hari dari Tanggal 5 – 7 Agustus 2018. AFEO Midterm meeting ini adalah kegiatan Pra-Konferensi yang diadakan 3 hingga 4 bulan sebelumnya untuk membahas agenda strategis yang akan selanjutnya dibahas di Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO) yang ke-36 yang kali ini dituanrumahi oleh the Institution of Engineers, Singapore (IES) bulan November nanti.

AFEO Midterm 2018 ini dihadiri oleh tidak kurang dari 200 peserta dari 10 negara yang tergabung dalam AFEO ini. Midterm meeting dibagi ke dalam beberapa working group antara lain: Transportation, Education Capacity, Sustainable City, Energy dan Environmental. ASEAN Woman Forum, Award Meeting, Mobility of Engineers Forum dan Young Engineers meeting juga diselenggarakan secara simultan di ruangan terpisah di Hotel Mercure ini yang melibatkan partisipasi aktif dari delegasi dari tiap negara di ASEAN.

Sesi AFEO Energy Working Group dibuka oleh Chairman Engr. Francis Xavier Jacob dari the Institution of Engineers, Malaysia memberikan kesempatan kepada forum memberikan update tentang sektor energi dari tiap negara. Indonesia diwakili oleh Ir. Herman Darnel dan Ir. Djoko Winarno memberikan update tentang progress proyek 35 GW di Indonesia, regulasi kelistrikan termasuk update progress renewable energy initiatives di Indonesia. Ir. Weda A. Mardhi dari PII juga menyampaikan informasi tentang beberapa riset yang dilakukan oleh International Research Institute on Solar and other renewable energy sebagai upaya untuk mengakselerasi pengembangan renewable energy (RE) di Indonesia. Rekomendasi terkait strategi pengembangan RE disampaikan kepada Kementerian ESDM.

Sesi AFEO Energy Working Group ini juga memberikan informasi  tentang ASEAN Electrotechnical Symposium dan Exhibition yang akan diadakan di Kuala Lumpur, 4 -5 Desember 2018 yang akan menghadirkan beberapa pembicara antara lain IEC President dan beberapa Electrical Manufacturer and Technology Provider atau dikenal sebagai Sponsorship Speakers yang beroperasi di Kawasan Asia Tenggara seperti Siemens, Schneiders, GE dan lainnya. Ir. Alex Looi Ketua Organizing Committee menyampaikan langsung kepada peserta yang hadir di Energy working group session ini.

Sesi ASEAN Electrical Inspection Guidelines di bawah koordinasi Ir. Yau Chau Fong pada midterm meeting kali ini sukses mempresentasekan progress proyek ini di kantor ASEAN Secretariat pada Tanggal 6 Agustus 2018. Keesokan harinya AFEO kembali diundang oleh ASEAN Secretariat yang diwakili oleh Ir. Yam Teong Sian dan Ir. Habibie Razak menghadiri initial meeting on Preparation of ASEAN 51st AMM/PMC yang akan diselenggarakan di Singapore, 30 Juli – 4 Agustus 2018 ini.

Sesi lainnya seperti dinner dan Board of Governors meeting tampak dihadiri oleh Dr. Ir. Hermanto Dardak Ketua Umum dan Dr. Ir. Heru Dewanto Wakil Ketua Umum PII. Ir. Robert Sianipar Sekretaris Jenderal PII didampingi oleh Ir. Rudianto Handojo Direktur Eksekutif PII mengikuti keseluruhan rangkaian AFEO Midterm meeting dari awal hingga akhir. AFEO midterm meeting ini bertujuan tidak lain sebagai wadah untuk bertukar pikiran dan informasi terkait pengetahuan dan teknologi keinsinyuran terkini di Kawasan Asia Tenggara termasuk informasi proyek-proyek keinsinyuran yang lagi dikembangkan di setiap negara ASEAN.

Ir. Habimono Indonesia Country Registrar Persatuan Insinyur Indonesia menyebutkan bahwa setidaknya ada 27 Professional Engineer Indonesia yang berhasil meraih sertifikasi ASEAN Engineer. Rencanananya pengalungan Medali dan penyerahan sertifikat akan dilakukan secara simbolis pada Kongres PII bulan Desember mendatang. Hadir juga pada AFEO midterm meeting kali ini Ketua dan Sekretaris PII Luwu Timur Ir. Irwan Bachri Syam dan Ir. Baso Murdin bersama rombongan sebagai peserta terjauh dari kawasan Timur Indonesia (KTI).

 

Reportase: Ir. Habibie Razak  – Sekretaris Divisi Gas PII Pusat.