Monthly Archives: April 2021

Sukses Webinar Seri Ketiga BKS PII Mengangkat Topik Desain dan Teknologi Jembatan Terkini di Dunia

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar seri webinar yang kali ini adalah seri ketiga setelah webinar seri pertama dan kedua sukses diselenggarakan. Seri ketiga mengangkat BRIDGE ENGINEERING DAY “NON-CONVENTIONAL TECHNOLOGY OF BRIDGES WEBINAR” yang menghadirkan tiga pembicara internasional dan satu pembicara nasional dihadiri setidaknya 100 peserta dari berbagai perusahaan konstruksi di Indonesia maupun luar negeri.

Acara pembukaan acara dipimpin oleh Ir. Habibie Razak, IPU., ASEAN Eng., ACPE perwakilan dari BKS PII memimpin lagu Indonesia Raya dan Hymne Persatuan Insinyur Indonesia dilanjutkan dengan opening remarks oleh Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU. Ir.Bambang pada sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN 2020-2024) memasukkan konstruksi 2.500 Km jalan tol dan 60 Km Jembatan di sluruh Indonesia dengan total investasi Rp. 2,058 Trilyun atau sekitar USD140 Milyar.

Lanjut Ir. Bambang menyampaikan bahwa dengan program akselerasi infrastruktur ini khususnya di subsektor Jembatan, Insinyur Indonesia dituntut sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait desain, teknologi dan konstruksi jembatan modern yang sudah diaplikasikan di dunia. Tujuan dari webinar ini adalah memberikan wawasan tambahan bagi para Insinyur Indonesia praktisi jembatan untuk terlibat di berbagai posisi di proyek jembatan baik sebagai design engineer maupun construction engineer bahkan sebagai project manager dan construction manager.

Webinar dimoderasi oleh Ir. Wendy Aritonang, M.Sc., DIC., PhD., IPU selama kurang lebih 3 jam dengan paparan dari 4 pembicara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pembicaranya antara lain: John Anderson – General Manager of SMEC International Africa Division mengangkat judul “Sydney Metro Cable Stayed Bridge: A Meeting of Precast Segmental Concrete and Cable Stayed Construction Technology”, Dr. Andrea Mordini, M.Sc., MBA., Ph,D., PE – Principal Bridge Engineer of BG&E Consulting Engineers Pte Ltd dengan judul “World’s Modern Bridges”, Guo Binli – Chief Expert for China Communications Construction Technology (CCCC) Infrastructure Technology Group Co., Ltd dengan judul “Technical Innovation and Performance Improvement of Long-span Bridges” dan Ir. Akhmadi Tri Cahyono – Head of Engineering Division for PT Wijaya Karya dengan judul “Construction of New Bridges in Indonesia”.

Sesi tanya jawab berlangsung cukup interaktif dan mengundang beberapa profesional untuk bertanya di antaranya Dr. Ir. Ayuddin, ASEAN Eng dan Ir. Prastiwo Anggoro, ACPE., ASEAN Eng dan beberapa Insinyur Sipil lainnya.

“Terima kasih kepada Organizer dari webinar ini PII Cabang Batam Ir. Prastiwo dan PII Wilayah Kepri Ir. Mulia atas bantuannya di dalam menyelenggarakan kegiatan ini sehingga bisa terlaksana sesuai dengan harapan kita bersama” kata Ir. Habibie Razak yang juga merupakan Coordinator Steering Committee Webinar Series yang dituanrumahi oleh Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII).

Webinar ini juga dihadiri oleh Dewan Pakar BKS PII, Dr. Ir. Hermanto Dardak yang juga merupakan mantan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia periode 2015 – 2018. Acara ditutup langsung oleh Ketua BKS PII dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Sesi EPC Proposal Development bersama PJB, April 2021

DEVELOP power, oil & gas training provider menyelenggarakan sesi EPC Proposal Development bekerjasama dengan Divisi Training PT Pembangkit Jawa Bali (PTPJB) selama 3 hari, 19 – 21 April 2021 melalui Zoom Meeting Application. Training ini dihadiri setidaknya oleh 30 staff PJB.

DEVELOP menunjuk Ir. Habibie Razak, IPU., ASEAN Eng., ACPE sebagai instruktur di sesi tiga hari ini. Sesi training ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas tim proposal PJB di dalam menyiapkan dan mereview EPC Proposal dalam kapasitas PJB dan anak perusahaan sebagai owner maupun sebagai EPC Contractor.

Training selama 3 hari ini memiliki beberapa tujuan antara lain: melakukan perencanaan teknis dan biaya untuk EPC power plant, memahami struktur organisasi proyek EPC, menyusun perencanaan project resources (manpower, peralatan, material dan pendanaan), menyusun rencana kerja proyek untuk pelaksanaan engineering, procurement, construction and commissioning sampai hand-over dan mengetahui problem solving dalam proyek EPC pembangkit.

Sesi training ini juga mengangkat beberapa studi kasus untuk lebih memahami cara membuat schedule Level 1 & 2 pada sesi proposal, penyiapan cost estimate WBS level 1 & 2 termasuk tata cara pengadaan barang dan jasa untuk proyek EPC.

Risma Aji sebagai Direktur DEVELOP training dan Aditya Koordinator training PTPJB di akhir acara menutup kegiatan ini dan menyampaikan terima kasih banyak kepada instruktur dan juga peserta yang aktif di dalam berinteraksi satu sama lain selama 3 hari ini.

Sesi Kuliah Tamu EPC Universitas Negeri Malang, 8 April 2021

Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang menggelar sesi kuliah tamu pagi tadi dengan topik “Mengenal Seluk-Beluk Proyek EPC” menghadirkan dua pembicara dari dunia konstruksi M. Faizal Ali Ma’ruf, ST dan Ir. Habibie Razak. Kuliah tamu yang dibuka oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil UM Ir. Sri Umniati dihadiri oleh setidaknya 300 peserta dari kalangan mahasiswa-mahasiswi dan juga dosen dari jurusan teknik Sipil UM ini.

Ir. Habibie Razak memberikan penjelasan mengenai perbedaan mendasar antara kontrak tradisional dan kontrak rancang bangun yang oleh industri lebih dikenal dengan istilah Engineering, Procurement & Construction contract. Ir. Habibie mengutip dari buku Design-Build Institute of America,Design-Build Definitions,” Design-Build Manual of Practice, Document Number 103, October, 1996 bahwa: Design-Builders is The entity contractually responsible for delivering the project design and construction.  The design-builder can assume several organizational structures: firm possessing both design and construction resources in-house, joint venture between designer and contractor, contractor-led team with the designer in a subcontract role, or a designer-led team with the constructor in a subcontractor role.

Habibie menambahkan bahwa The Project Life Cycle –5 Stages of Project Management in EPC Industry dibagi ke dalam 5 fase yaitu: Project Conception and Initiation, Project Definition and Planning, Project Execution, Project Monitoring and Controling dan Project Close-Out. Biasanya di fase project conception and initiation, Client atau pemilik proyek membuat kajian studi kelayakan menguji apakah investasi berupa infrasttuktur atau fasilitas ini layak secara teknis, ekonomi, dan bisa memenuhi kaidah-kaidah lingkungan yang disyaratkan secara nasional maupun internasional.

Proyek bisa lanjut ke fase perencanaan dan eksekusi apabila memenuhi ketiga syarat tadi dan bisa lanjut ke Final Investment Decision (FID). Pembiayaan proyek oleh Ir. Habibie bisa menggunakan skema pinjaman dan equity seperti yang biasanya dilakukan di dunia pembiayaan infrastruktur. Di fase monitoring and controling, project manager di sisi EPC Contractor akan memantau dan mengevaluasi kinerja proyek apakah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan oleh client terkait biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja.

Ir. Habibie Razak yang pernah bekerja di perusahaan EPC global terkemuka menyampaikan bahwa kontraktor EPC memiliki prosedur dan kebijakan sendiri di dalam mengelola proyek termasuk aplikasi yang digunakan di dalam mengontrol biaya dan schedule selama proyek berlangsung. Fase terakhir adalah project close out setelah semua project deliverables sudah diserahterimakan ke pemilik proyek sesuai dengan kontrak. “This last step is vitally important because it allows team members to evaluate, document and learn from the project. This stage is where the team perform lessons learnt of the project and used as useful information for the next project” lanjut Ir. Habibie dalam paparannya.

Pesan terakhir Ir. Habibie di sesi tanya jawab bahwa untuk bisa menjadi project manager pada proyek EPC, insinyur dibutuhkan untuk memiliki kompetensi teknis multi-disiplin keinsinyuran. “Sebutlah saya sebagai Insinyur Sipil, saya untuk bisa mengerjakan dan memimpin proyek sebagai project manager pembangkit listrik, LNG Plant, dan proyek industri lainnya mau tidak mau harus cukup menguasai disiplin teknik lainnya seperti process, mechanical, electrical, I&C”

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan terselenggara dengan sangat sukses berkat panduan Ibu Vita Ayu Kusuma Dewi sebagai moderator yang juga merupakan salah satu dosen sipil Universitas Negeri Malang.

Kolokium Calon Insinyur Program Profesi Insinyur FTI UMI, 3 April 2021

Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI-UMI) kembali menggelar Kolokium Keinsinyuran untuk Semester Akhir 2020/2021 sebagai ajang sharing best practice pengalaman keinsinyuran dari setiap peserta Program Profesi Insinyur Angkatan ke-9 Jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk kelas PT Freeport Indonesia.

Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. selaku sekretaris PSPPI FTI UMI mengundang beberapa Majelis Penilai/Penanggap antara lain: Ir. Habibie Razak, ST, MM, IPU, ACPE, ASEAN Eng., Ir. I Gede Suratha, MSc.,IPU., Ir. Hasbi Bakri, ST., MT., IPM., ASEAN Eng., Ir. Faizal Safa, MSc.,IPU pada kegiatan 8th Professional Engineer Colloquium Program ini dengan tema “Enhancing Professional Engineers Competencies in Digital Era”. Kegiatan ini dilakukan secara online (daring) melalui Zoom.

Acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim
Indonesia Dr. Ir. H. Zakir Sabara HW., S.T.,M.T., IPM, AK3U, ASEAN Eng. dilanjutkan dengan sesi kuliah tamu yang menghadirkan Kepala Teknik Tambang PT. Freeport Indonesia Ir. Zulkifli Lambali dengan judul paparan “Peran Insinyur dan Strategi Membangun Industri Pertambangan yang Berkelanjutan”

Kolokium yang dihadiri oleh 20 peserta calon Insinyur dari berbagai divisi dan departemen PT Freeport Indonesia. Beberapa topik yang menarik oleh peserta kolokium yang ditanggapi oleh salah satu penanggap Ir. Habibie Razak adalah metode pembuangan lapisan overburden penambangan menggunakan mekanisme Grasshopper Conveyor system. Berbeda dengan tambang open pit sederhana pembuangan OB tidak bisa langsung dilakukan dengan cara direct dumping ke disposal area tapi dilakukan dengan sistem yang lebih kompleks.

Topik kedua oleh Ir. Habibie yang cukup menarik adalah presentase terkait preventive support maintenance untuk ground support pada penambangan bawah tanah. Dibutuhkan pengecekan ground support yang terpasang, mengganti yang rusak d ground support seperti resin bolt yang berfungsi untuk mencegah kerusakan pada massa batuan.

Kolokium kelas PT Freeport ini berlangsung lebih dari 3 jam dan majelis penilai/penanggap mengeluarkan hasil evaluasi penilaian dengan beberapa kriteria antara lain: penampilan, isi presentase, penyajian dan penguasaan.