Salah satu program pembinaan yang dilaksanakan oleh Direktor Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPERA adalah peningkatan manajemen kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di mana model pembinaannya bisa berupa lokakarya/workshop untuk para pelaku pelaksana konstruksi BUJK. Salah satu komponen pengusaha BUJK adalah Pengusaha yang tergabung dalam keanggotaan IWAPI. IWAPI merupakan singkatan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia yang berada di bawah binaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Workshop kali ini diadakan khusus untuk Anggota IWAPI.
Workshop berlangsung tiga hari yang diadakan oleh Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi ini dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kompetensi Anggota IWAPI dalam jasa konstruksi baik sebagai konsultan maupun kontraktor. Workshop yang dihadiri oleh lebih dari 25 peserta ini memberikan beberapa materi tentang manajemen proyek secara umum, manajemen logistik proyek, perpajakan, administrasi kontrak konstruksi, good corporate governance, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan, dan kesehatan keuangan.
Workshop kali ini, saya diminta membawakan materi tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMKL3L) di hari ketiga kegiatan ini. Saya membagi agenda materi SMK3L ini ke dalam beberapa sub-topik antara lain: Subtopik 1 Pengertian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi termasuk pengertian dan tujuan diberlakukannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di wilayah Kementerian Pekerjaan Umum, Subtopik 2 Penerapan SMK3 konstruksi pada Tahapan Proyek di lingkungan Kementerian PU, Subtopik 3 Indikator kesuksesan implementasi Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan berdasarkan Accident Rate, Fatality Rate, dan Subtopik 4 Usaha-usaha yang dilakukan oleh BUJK di dalam meningkatkan kinerja SMK3 dan Lingkungan.
Pada subtopik ke-3 saya mengangkat studi kasus tentang kinerja SMK3L oleh PT Adhikarya untuk kurun waktu 2012 – 2015. Dengan menggunakan formula perhitungan Incident Rate (IR) dan Lost Time Injury Rate (LTIR) menyimpulkan bahwa kinerja SMK3L PT Adhikarya adalah sangat bagus. Materi SMK3L ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana tingkat pengendalian di dalam mengurangi resiko pada proyek konstruksi termasuk tata-cara penetapan tingkat resiko konstruksi.
Hadir sebagai narasumber pada hari ketiga workshop ini adalah kawan saya, Bapak Afandi Mansyur membawakan materi tentang Kesehatan Keuangan. Kesan menarik pada workshop ini adalah para Anggota IWAPI yang kebanyakan mereka adalah pemilik dan direktur perusahaan sangat proaktif selama sesi diskusi dengan narasumber menunjukkan bahwa mereka sangat serius menambah ilmu dan pengetahuan selama workshop ini berlangsung.