Half-Day Webinar “Keandalan Infrastruktur Sipil Terhadap Fenomena Alam” BKS PII, 10 Februari 2021

Bermacam-macam bencana alam kerapkali menyinggahi Indonesia hampir setiap tahun, termasuk peristiwa yang berturut-turut terjadi di awal tahun 2021. Tanah longsor di Cimanggung, Sumedang, pada tanggal 9 Januari 2021. Korban jiwa hingga 36 orang, sementara beberapa lainnya masih dalam pencarian.

Gempa bumi berkekuatan 5.9 dalam skala Richter di Majene, Sulawesi Barat, tanggal 14 Januari 2021, dan diikuti dengan gempa susulan dengan kekuatan 6.2 dalam skala Richter pada tanggal 15 Januari 2021. BNPB mencatat bahwa hingga tanggal 17 Januari 2021 pukul 20.00, korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 81 jiwa, sedangkan yang luka-luka paling sedikit 600 orang.

Banjir bandang di Provinsi Kalimantan Selatan, pada tanggal 12-14 Januari 2021. Sebanyak 2.600 warga mengungsi. Ruas jalan nasional di Kalimantan Selatan yang menjadi penghubung antar Kabupaten dan Kota, bahkan jalan nasional menuju Kalimantan Timur telah terputus akibat banjir yang merusak jembatan Sungai Salim. Korban tewas akibat banjir ini sekurang-kurangnya 15 jiwa. 

Banjir dan Tanah Longsor Manado, tanggal 16 Januari 2021. Kota Manado, Sulawesi Utara, diterjang tanah longsor dan banjir hingga setinggi 3 meter. Dalam musibah ini  5 orang dinyatakan tewas dan sekitar 500 warga lainnya mengungsi. Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado ini diakibatkan oleh  hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil dengan tinggi muka air sekitar 50cm-300cm. Peristiwa banjir bandang juga terjadi di banyak wilayah dan kota akhir-akhir ini, misalnya kawasan Puncak, Cisarua (19 Januari 2021), Kab. Tulungagung (4 Februari 2021), Semarang (6 Februari 2021) yang sempat melumpuhkan bandara Semarang dan jalur pantura, serta tempat-tempat lainnya.

Dalam suasana ancaman bencana alam di mana-mana, yang seringkali menelan korban jiwa dan harta benda, para insinyur sipil merasa ditantang seberapa handalkah infrastruktur sipil yang dibangun mampu bertahan dan melindungi manusia dan harta benda? Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan kerugian. 

Terinspirasi dari keadaan tersebut, webinar yang diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) yang diorganize oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Batam dengan tema “Keandalan Infrastruktur Sipil Terhadap Fenomena Alam”. Pemerintah dan swasta sedang giat-giatnya membangun di seluruh wilayah tanah air, tetapi di saat yang sama banyak peristiwa alam/bencana yang menimbulkan korban jiwa, harta benda, ataupun kerusakan-kerusakan parah pada bangunan yang telah dibangun. Memperhatikan adanya fenomena tersebut, serta keterkaitannya dengan aktifitas pembangunan infrastruktur sipil, maka dalam setiap tahap kegiatan: perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan infrastruktur sipil harus betul-betul mengikuti kaidah-kaidah keteknik(sipil)an demi tujuan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bangunan.  Indonesia yang berada di jalur “ring of fire”, maka keandalan infrastruktur terhadap bencana gempa bumi ataupun tanah longsor merupakan hal yang tidak bisa dikompromikan, dan karena itu harus dikuasai dan diterapkan oleh setiap praktisi keinsinyuran sipil. 

Melalui webinar ini diharapkan dapat dicapai goals, sebagai berikut: pencerahan kepada praktisi keinsinyuran (sipil) tentang prinsip-prinsip dasar perencanaan infrastruktur, termasuk update teknologi dan peraturan bangunan tahan gempa, informasi mengenai bahaya pergerakan tanah ditinjau dari sisi geologinya, serta implementasi NSPM-nya (norma, standar, prosedur, dan manual) di berbagai macam pembangunan infrastruktur, pemahaman tentang pentingnya sistim monitoring, evaluasi dan perawatan aset guna menjaga/menjamin kesehatan struktur berbagai infrastruktur sipil, pencerahan terkait hal-hal menyangkut banjir dan banjir bandang, serta upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan banjir, dan perencanaan yang berbasis resiko.

Sebagai feedback yang diharapkan dari webinar ini, PII ataupun asosiasi profesi lainnya, perguruan tinggi, dan semua institusi yang ikut bertanggung jawab membangun sumberdaya manusia insinyur perlu menyerap hal-hal sebagai berikut: seberapa jauh tingkat pemahaman dan kepatuhan para praktisi keinsinyuran terhadap aspek-aspek fundamental dalam pembangunan infrastruktur sipil, misalnya perencanaan   bangunan tahan gempa berdasarkan SNI, seberapa jauh para praktisi keinsinyuran mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang terkait dengan aspek fundamental tersebut, misalnya updating peraturan-peraturan yang berlaku tentang perencanaan struktur beton bertulang penahan gempa (SNI 2847:2019 dan SNI 1726:2019). seberapa jauh para praktisi keinsinyuran menyadari pentingnya melakukan assessment terhadap kondisi aset infrastruktur guna menjaga kelaikan fungsi dan layanannya.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Sc., M.Eng., IPU., ASEAN Eng. di dalam sambutannya menyampaikan bahwa PII akan memberikan rekomendasi antara lain sebagai berikut: adanya Perda di daerah-daerah yang dianggap sudah memerlukan dengan mensyaratkan perencanaan bangunan tahan gempa untuk setiap bangunan infrastruktur sipil, terutama bangunan milik Pemerintah/Pemerintah Daerah. Tenaga ahli insinyur yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek konstruksi tahan gempa harus kompeten di bidang tersebut dan seorang professional, ditandai dengan kepemilikan sertifikat Insinyur Profesional yang sudah diregistrasi oleh PII (STRI). Mendorong pemerintah daerah yang dianggap sudah memerlukan untuk membentuk Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) atau sejenisnya, yang bertugas memberikan pertimbangan teknis dan rekomendasi kepada Kepala Daerah tentang kelaikan teknis pembangunan instruktur sipil di wilayahnya.

Webinar ini menghadirkan Ir. Habibie Razak., IPU., ACPE., ASEAN Eng sebagai master ceremony memimpin acara dimulai dari pembukaan acara, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PII dan sambutan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia. Ir. Habibie menyerahkan estafet forum kepada Ir. Bambang Goeritno, M.SCc., MPA., IPU Ketua Badan Kejuruan Sipil (BKS PII) sebagai moderator pada hald day webinar ini.

Pembicara webinar ini antara lain

  1. Prof. DR. Ing. Ir. I Gde  Widiadnyana Merati, DEA. IPU.: Struktur Bangunan: Prinsip-prinsip Desain dan Keandalannya Terhadap Gempa
  2. Prof. Dr. Ir. Yan Sopaheluwakan, M.Sc.: Banjir: Antara “Bencana” Rutin Eskalatif dan Perencanaan Berbasis Resiko
  3. Prof. Ir. Widjojo Adi Prakoso, M.Sc. Ph.D: Bahaya Pergerakan Tanah dan SNI Kita
  4. Ir. Wendy Aritenang, M.Sc. DIC. Ph.D. IPU: Infrastruktur Transportasi: Keandalannya Terhadap Fenomena Alam

Kegiatan Webinar Ketekniksipilan yang berlangsung hari ini via Zoom Meeting Application dihadiri setidaknya 250 peserta yang bergelut di sektor keinsinyuran. Sesi tanya jawab berlangsung sangat alot mengundang para Insinyur dan peserta webinar di dalam memberikan feedback maupun pertanyaan kepada para panelis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.