Marcus Evans pada Tanggal 23 dan 24 Maret 2015 menyelenggarakan ASEAN EPC Projects Conference di Hotel Mulia Jakarta. Konferensi kali ini fokus pada usaha pengembangan kompetensi project manager di seluruh Asia Tenggara menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015 ini.
Konferensi ini menghadirkan fasilitator yang sangat expert di area manajemen proyek, Dr. Paul D. Giammalvo, Technical Advisor PT Mitratata Citragraha (PTMC), Jakarta, Indonesia. Selama lebih dari 20 tahun membawakan kuliah project management dan technical consultation di Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Afrika Barat dan Eropa. Dr. Paul adalah anggota aktif dari Advancement of Cost Engineering International (AACEI), IPMA, Green Project Management Association (GPM) dan beberapa organisasi profesional lainnya.
Konferensi ini menghadirkan beberapa pembicara profesional di bidang energy, oil and gas termasuk pembicara dari SKK Migas. Pembicara-pembicara yang hadir membawakan studi kasus dari proyek-proyek mereka. James Murray dari Aibel Singapore memaparkan strategi eksekusi memanage proyek oil and gas upstream sector, Mukesh Agrawal dari Surya Esa Perkasa mempresentasekan bagaimana mereka mengeksekusi secara in-house proyek ekspansi pabrik LPG mereka di Sumatera dengan mengutilize kontraktor lokal di bawah pengawasan langsung oleh tim manajemen konstruksi mereka. Konferensi kali ini dihadiri oleh Delegasi dari berbagai perusahaan seperti PERTAMINA, Wijaya Karya, Adhikarya, CNOOC, Safa Steel, Surya Esa Perkasa, dan beberap perusahaan terkemuka lainnya.
Black & Veatch sebagai EPC company juga tidak ketinggalan diundang menjadi Pembicara yang diwakili oleh Habibie Razak, Project Manager Oil & Gas, Indonesia. Habibie juga diundang dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Bidang Energi dan Kelistrikan Persatuan Insinyur Indonesia yang pada kesempatan kali ini membawakan materi yang berjudul “PRICO Technology Optimizes Project Deliverability” PRICO adalah teknologi paten milik Black & Veatch untuk aplikasi LNG liquefaction process yang sudah diaplikasikan di lebih dari 25 proyek di seluruh dunia. Setelah sukses merajai pasar onshore LNG plant di dunia Black & Veatch juga telah menyelesaikan proyek floating LNG liquefaction pertama di dunia yakni EXMAR FLNG project dengan kapasitas 0.5 MTPA.
Habibie memaparkan bagaimana B&V mengeksekusi proyek ini dengan benefit-benefit yang dimilik teknologi PRICO antara lain: PRICO® standard layout for both offshore and onshore – small footprints, Typical process configuration and typical equipment for broader range of size (small, medium to base load), Less equipment count and less use of stainless steel, Skidding and modularization approach, Especially for offshore application – working with reputable marine fabrication and get to know the capabilities each other through project experiences sehingga proyek ini bisa diselesaikan lebih cepat dan lebih mudah dibanding menggunakan teknologi LNG lainnya.
Black & Veatch juga menerapkan critical chain project management antara lain: Introducing Chinese Procurement Model, Vendor Prequalification Stage – Selecting reliable vendors far before the project begins, Historical database on previous projects, Identification on critical equipment or long lead items such as cold box, refrigerant compressor, DCS, cryogenic valves, etc. Selecting reputable partner to work with including but not limited to subcontractor’s package and detailed engineering design, Utilizing multiple offices in several countries such as Beijing, Pune and Jakarta Office to plan and execute the project(s).
Hari kedua di sesi terakhir Dr. Paul dalam presentasenya menitikberatkan bahwa untuk menjadi project manager yang sukses dituntut untuk memiliki kombinasi pengetahuan manajemen proyek, skill dan attitudes yang mumpuni (mature). Pengalaman 10 tahun di berbagai posisi seperti scheduler, cost control , estimator, project engineer, design engineer akan menjadikan profesional lebih luwes dan lebih mature untuk menjadi seorang project manager yang akan sukses di masa depan.
PTMC di bawah kepemimpinan Ibu Yani Suratman dan Dr. Paul sebagai senior trainer di akhir sesi menawarkan para delegasi untuk mengikuti AACE certification course yang dischedulekan di Jakarta pada Tanggal 4-8 May 2015 for the 5 DAYS INTENSIVE FACE TO FACE CLASS dan 9 MAY – 25 OCTOBER 2015 menyediakan DISTANCE LEARNING MODE serta pada Tanggal 26 – 28 OCTOBER 2015 untuk mengikuti FINAL FACE TO FACE REVIEW CLASS. Bagi yang berminat silahkan menghubungi yanis@ptmc-apmx.com atau yanisuratman@gmail.com
Bravo ASEAN Project Managers, Bravo Indonesian Project Managers.