Monthly Archives: June 2019

PSPPI FTI UMI Kembali Menelurkan Insinyur Insinyur Baru, Makassar, 14 Juni 2019

Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) kembali menelurkan ratusan Insinyur baru melalui Program Profesi Insinyur (PPI) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang diselenggarakan selama kurang lebih 6 bulan terakhir di kampus hijau di Kota Makassar ini. Dekan FTI UMI Dr. Ir. Zakir Sabara pada acara Yudisium Sarjana dan Penyumpahan Insinyur dalam sambutannya menyampaikan hingga saat ini Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) FTI UMI telah menelurkan setidaknya 275 Insinyur melalui program PPI-RPL ini.

Dr. Ir. Zakir yang juga adalah pengurus pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan bahwa FTI UMI juga akan terus memberikan dukungan penuh kepada perguruan tinggi di Indonesia timur ini untuk segera membentuk PSPPI karena untuk saat ini hanya UMI, Unhas dan Ratulangi yang baru berjalan beberapa tahun terakhir. Harapannya perguruan tinggi seperti Universitas Tadulako, Universitas Pattimura dan beberapa perguruan tinggi lainnya mendapatkan ijin untuk segera membuka program studi ini.

Acara yang dihadiri oleh unsur pengurus pusat PII termasuk Ketua Umum PII Pusat Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa UMI selalu menjadi universitas tertua dan terbesar di Indonesia Timur dan dalam hal pengembangan profesi keinsinyuran, UMI adalah perguruan tinggi yang menelurkan Insinyur pertama melalui program profesi Insinyur (PPI). “Saya sangat bangga ketika diundang FTI UMI apalagi pada acara yudisium dan penyumpahan Insinyur ini karena tempat kegiatannya selalu diadakan di ballroom yang besar untuk mengakomodir jumlah alumni yang lulus program ini”.

“Saat ini, baru sekitar 4000 sarjana Teknik, anggota PII dan Insinyur Profesional PII yang mengikuti program profesi Insinyur (PPI) dan masih ada sekitar 26 ribu lagi yang akan segera menyusul mengikuti program ini. Ini adalah suatu keharusan sesuai amanah UU dan PP keinsinyuran” lanjut Ir. Heru yang juga adalah praktisi ketenagalistrikan Indonesia. Dr. Heru pada kesempatan ini juga menginfokan bahwa PII dalam beberapa minggu ke depan akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) dan salah satu agenda dari KLB ini adalah penyerahan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) kepada para Insinyur Indonesia yang telah memenuhi syarat sesuai UU yakni telah bergelar Insinyur melalui PPI dan memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur (SKI) yang oleh PII memiliki 3 jenjang yakni Insinyur Profesional Pratama (IPP), Insinyur Profesional Madya (IPM) dan Insinyur Profesional Utama (IPU).

Ir. Maryono salah satu alumni PSPII FTI-UMI Angkatan V ini memberikan sambutan mewakili alumni dengan pesannya bahwa seorang Insinyur pertama-tama yang harus dimiliki adalah integritas di dalam bersikap dan berprilaku. Bahwasanya kode etik Insinyur Indonesia, Sapta Dharma Catur Karsa akan menjadi acuan buat Insinyur Indonesia di dalam menjalankan profesinya. Ir. Maryono yang juga adalah salah satu direktur di group Pupuk Indonesia kembali mengingatkan pesan Prof. Quraish Shihab bahwa ada 3 hal yang mesti dimiliki oleh insan manusia untuk sukses dalam hidupnya, yakni bertakwa, bersungguh-sungguh dan jujur Ini juga berlaku untuk profesi keinsinyuran.

Pada kesempatan ini, Pimpinan Pusat Ikatan Alumni UMI melantik pengurus baru Ikatan Alumni Program Profesi Insinyur yang menetapkan Ir. H. Irwan Bachri Syam, IPM sebagai Ketua Umum dan Dr. Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. sebagai Sekretaris Umum. Tampak pada susunan pengurus terdapat unsur Pembina dan Penasehat di antaranya berisikan beberapa nama yang tidak asing dalam dunia keinsinyuran antara lain: Ir. Faizal Safa, IPM, Ir. Muammar Muhayang, IPM., ASEAN Eng dan Ir. Habibie Razak, MM., ACPE.

Acara yang ditunggu tunggu oleh para alumni adalah penyumpahan Insinyur yang langsung dipimpin oleh Dr. Ir. Heru Dewanto didampingi Ir. Zakir Sabara dengan membacakan Kode Etik Profesi Insinyur Indonesia Catur Karsa Sapta Dharma yang kemudian diikuti oleh para lulusan. Dr. Ir. Zakir Sabara juga memberikan penghargaan kepada para tokoh keinsinyuran yang selama ini banyak memberikan kontribusi pada terbentuknya program profesi Insinyur di FTI UMI ini antara lain Dr. Ir. Heru Dewanto Ketua Umum PII, Ir. Rudy Purwondho Tim Ahli Kemenristek DIKTI untuk PPI dan Ir. Indracahya Kusumabrata Mantan Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI).

Tampak hadir beberapa pengurus pusat PII antara lain: Ir. Ricky Hikmawan Ketua BKK PII, Ir. Faizal Safa Direktur Eksekutif PII Pusat, dan Ir. Habibie Razak Komite Diklat Profesi dan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan PII Pusat. Acara ditutup dengan foto bersama pengurus Alumni PSPPI UMI dan Pengurus Pusat PII. Di antara lulusan baru yang hadir antara lain Ir. Pujiarman Yusuf – Sekretaris PII Cabang Soppeng, Ir. Andi Rusdin Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako bersama para jajarannya.

Indonesia-Jordan Business Council Bertemu PII Membahas Kerjasama Infrastruktur dan Keinsinyuran

Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Noble House Megakuningan siang tadi membahas potensi kerjasama antara kedua negara terkait pengembangan infrastruktur dan keinsinyuran serta trading di kawasan Timur Tengah. PII yang dalam kunjungannya bulan April 2019 lalu ke Amman Jordan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Jordan’s Engineers Association (JEA) dan Jordan Agricultural Association (JAS). FGD ini adalah salah satu dari rencana aksi untuk menindaklanjuti MOU yang ada.

Vice President IJBC Ir. Bakti Luddin membuka acara sekaligus mempresentasekan progress terkait kerjasama Jordan dan Indonesia termasuk rencana untuk bekerjasama di dalam program rekonstruksi Irak dan Suriah yang akan lebih mudah dilakukan melalui akses Yordania. Negara ini berbatasan dengan Arab Saudi di timur dan tenggara, Irak di timur-laut, Suriah di utara dan Tepi Barat dan Israel di barat, berbagi kekuasaan atas Laut Mati. Yordania melakukan kegiatan trading ekspor – impor melalui 2 akses yaitu melalui Teluk Aqaba dan melalui Haifa di Israel.

Ir. Bakti menambahkan “Yordania adalah termasuk negara yang sangat aman dan tidak terkena dampak dari konflik di Timur-Tengah seperti di Suriah dan Irak. Pasca perang ini kita bisa melihat potensi kerjasama menguntungkan melalui Yordania untuk bisa terlibat pada rekonstruksi Irak dan Suriah. Setidaknya biaya rekonstruksi pasca perang bisa mencapai 700 Milyar US Dollar. Selain misi kemanusiaan dan diplomasi potensi bisnis untuk pembangunan infrastruktur, energi, minyak dan gas adalah sektor-sektor yang sangat prospektif di masa depan”.

Sementara itu Ir. Indracahya Kusumabrata perwakilan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memaparkan potensi kerjasama untuk rekonstruksi Irak dan Suriah dilakukan via Yordania selain karena negara ini bebas, aman dan tidak terlibat dari konflik kedua negara, Yordania sangat memahami kultur berbisnis dengan kedua negara tadi. “Memang selalu ada resiko dari setiap investasi yang akan dilakukan dan sebagai pelaku usaha, bagaimana cara kita mengelola resiko yang ada sehingga investasi bisa dijalankan dengan aman dan menguntungkan di negara-negara pasca perang ini” tambah Ir. Indracahya mantan Ketua BK Teknik Industri yang biasa dipanggil Pak Didit ini.

President and Founder IJBC Mayra Andrea dalam kesempatan ini menginformasikan bahwa tim Indonesia yang terdiri dari beberapa anggota IJBC, PII dan perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia akan melakukan kunjungan ke Yordania menghadiri the 13th International Exhibition for Build, Construction and Engineering Industries yang berlangsung pada Tanggal 24 hingga 27 Juni 2019.

Sesi FGD berlangsung interaktif karena memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Perwakilan dari PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya hadir pada FGD ini menyampaikan beberapa pertanyaan terkait peluang kerjasama ini. Dari Perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Robert Purba Sianipar, Ir.Faizal Safa, Ir. Andi Taufan Marimba, Ir. Ricky Hikmawan, Ir. Habibie Razak dan beberapa rekan pengurus lainnya tampak hadir pada FGD ini. Ir. Andi Taufan menyampaikan ke forum ini bahwa seyogyanya IJBC memberikan informasi yang lebih detail terkait persyaratan untuk melakukan investasi di Yordania termasuk syarat mendirikan representative office dan perusahaan PMA di sana.

FGD ini juga dihadiri oleh perwakilan dari INKINDO dan beberapa perusahaan BUMN dan swasta, organisasi profesi dan asosiasi perusahaan engineering maupun konstruksi yang ada di Indonesia.

Bertemakan Kemaritiman, Alumni dan Civitas Akademika Fakultas Teknik Unhas Berdialog di Kampus Gowa, 8 Juni 2019

Panitia penyelenggara Halal biHalal dan Reuni Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menyelenggarakan agenda dialog alumni dan Civitas Akademika FT-UH yang bertempat di Center of Technology (COT) Kampus Gowa Universitas Hasanuddin. Dialog ini yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Arsyad dan Ir. Muhammad Sapri Pamulu, PhD perwakilan Ikatan Alumni Teknik Unhas (IKATEK UH) berlangsung sangat interaktif.

Ketua penyelenggara HBH Nasional 2019, Ir. Anwar Mattawappe memberikan update tentang industri galangan perkapalan di Kawasan Indonesia timur (KTI). “Jumlah galangan kapal di KTI hanya 12 persen dari total jumlah galangan kapal di Indonesia dan di Sulsel sendiri kita hanya punya PT IKI sedangkan di Sulawesi Utara mereka punya 2-3 galangan kapal. Melihat arus lalulintas di selat Makassar dilewati oleh lebih dari 30 ribu kapal setiap tahunnya membuka peluang besar untuk alumni Unhas membuka beberapa galangan kapal lagi di Sulsel ini” papar Anwar, alumni Teknik Perkapalan Unhas ini.

Sementara itu, Dr. ir. Arsyad menambahkan bahwa “Fakultas Teknik Unhas akan mengambil peran strategis di dalam mendirikan science technopark untuk mendukung industri perkapalan ini. Science Technopark (STP) merupakan salah satu bentuk wadah untuk menghubungkan institusi perguruan tinggi dengan dunia industri. Definisi dari Technopark atau Sciencepark adalah suatu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.

Ir. Sapri Pamulu, PhD sebagai perwakilan alumni menyampaikan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi apik antara alumni dan pihak civitas akademika FT-UH untuk mewujudkan industri kemaritiman di Sulsel yang terintegrasi. Ir. Sapri yang juga merupakan pengurus pusat PII menyampaikan “kita membutuhkan pelabuhan berskala internasional di setiap pulau penting yang ada di nusantara, industri galangan kapal, industri migas lepas pantai, industri perikanan, pengembangan potensi wisata bahari, pengembangan industri manufaktur untuk penyediaan komponen konstruksi perkapalan dan lain sebagainya dibangun di Sulawesi Selatan, kita punya potensi itu sebagai alumni”

Ir. Anwar Mattawappe yang biasa disapa kak No’ ini menyebutkan bahwa alumni Unhas sudah banyak membangun fasilitas galangan kapal di Jawa dan Sumatera, di KTI sendiri kita masih menjajaki potensi bisnis ini yang diyakini sangat prospektif. Sementara Ir. Jamsir ketua IKATEK UH Wilayah Sumatera menyebutkan bahwa alumni Unhas yang terlibat dalam industri kemaritiman termasuk sektor offshore oil & gas perlu ditingkatkan lagi. “Kita berharap pihak Unhas juga lebih banyak memberikan kandungan migas dan kemaritiman pada kurikulum Teknik kita. Saya sendiri melihat bahwa industri kemaritiman dan migas adalah sangat bergengsi bagi alumni, melihat potensi migas di kawasan timur Indonesia sangat menjanjikan, sebutlah megaproyek Inpex Masela di Maluku dan BP Tangguh di Papua”

Dr. Ir. Isradi Zainal Ketua IKATEK UH wilayah Kalimantan menyebutkan bahwa untuk lebih memperkuat lagi peranan alumni Teknik Unhas di tingkat nasional maka perlu segera untuk mengusulkan dibentuknya Badan Kejuruan Perkapalan pada organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Saat ini, sudah ada BK Teknologi Kelautan dan akan lebih bagus lagi ketika ada BK yang terdedikasi untuk pengembangan industri perkapalan.

Ir. Habibie Razak sebagai salah satu peserta dialog menginfokan bahwa inisiatif untuk membentuk BK perkapalan sebenarnya sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu melalui rapat IKATEK UH yang dihadiri pengurus dari Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas (ISP) “Sebaiknya usaha ini dilanjutkan, harapannya dengan BK Perkapalan ini alumni Sarjana Perkapalan Unhas bisa mengambil peranan strategis di kepengurusan yang baru” Ir. Habibie yang juga merupakan pengurus PII Pusat juga menambahkan apa yang disampaikan oleh Ir. Jamsir sebelumnya “Industri migas adalah satu bagian dari industri kemaritiman merupakan sub-sektor yang sangat strategis di Indonesia. Alumni Teknik Unhas diharapkan mengisi posisi-posisi strategis sebagai project manager ataupun project director di perusahaan-perusahaan terkemuka yang berinvestasi di Indonesia. Tentunya untuk berkiprah di subsektor ini dibutuhkan technical competency yang kuat, memiliki kompetensi multi-disiplin bukan hanya single discipline saja. Seperti Insinyur Sipil misalnya, juga harus memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang disiplin mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kontrol, process engineering dan disiplin lainnya. Dan yang tak kalah penting, menurut PII selain technical competency para alumni atau lulusan juga harus memiliki attitudes, perilaku dan kebiasaan kebiasaan positif yang bisa dibentuk dari organisasi kemahasiswaan di Fakultas Teknik Unhas” papar Ir.Habibie Razak yang juga merupakan Ketua Badan Otonom Pengembangan Profesi Insinyur Ikatan Alumni Unhas (IKATEK UH).

Ketua IKATEK UH Wilayah Jatimteng & DIY, Ir. Askari Azis menyampaikan bahwa dengan ber-IKATEK banyak yang bisa dilakukan antarsesama alumni bukan hanya sekedar bersilaturahmi tapi juga bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai bisnis dan komersil. Sesi tanya jawab ini dimoderasi oleh Dr. Ir. Mukti Ali selaku Wakil Dekan III Kemahasiswaan. hadir juga Dr. Ir. Rusman Muhammad Wakil Dekan II yang juga merupakan Ketua PII Cabang Makassar.

Ir. Muhammad Fitri atau yang bisa dipanggil kak Pitto’ selaku Ketua Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada civitas akademika FT-UH yang memberikan kesempatan kepada alumni untuk berkunjung dan berdiskusi dengan Dekan dan para jajarannya. Acara ini dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolik di lokasi kampus Gowa ini.

Di acara ini hadir juga Ir, Andi Razak Wawo Ketua Alumni IKA Unhas Wilayah Jabodetabek yang juga merupakan praktisi onshore oil & gas exploration drilling. Kak Aca nama panggilannya memberikan sedikit pemaparan tentang peranan alumni Teknik Unhas pada industri minyak dan gas di Indonesia.

Kemeriahan Reuni IKATSI Unhas, Makassar, 7 Juni 2019

Ikatan Alumni Teknik Sipil (IKATSI) Unhas kembali menggelar reuni alumni Teknik Sipil Unhas tanggal 7 lalu di Hotel Four Points Makassar. Oleh IKATSI, acara ini dilakukan setiap tahun di 2 atau 3 hari setelah lebaran. Panitia penyelenggara kali ini adalah alumni Teknik Sipil angkatan 91 yang dikomandoi oleh Ir. Andi Muhammad Irfan AB. Ir. Andi Irfan melaporkan bahwa kegiatan reuni kali ini dihadiri oleh setidaknya lebih dari 200 alumni dari berbagai sektor dan profesi yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Dana kegiatan bersumber dari sponsorship dan partisipasi alumni.

Pengurus IKATSI yang diwakili oleh sekretaris Jenderal, Ir. Hasbi Syamsu Ali memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Angkatan 91 yang telah mengorganisasi acara reuni ini sehingga berjalan sesuai diharapkan. “Reuni ini kita lakukan setiap tahun dan harapannya kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang saling silaturahmi antaralumni tapi lebih jauh lagi bisa menjadi wadah untuk curah pendapat, gagasan dan sharing pengalaman termasuk memberikan sumbang saran kepada departemen Teknik Sipil Unhas untuk pengembangan departemen dan output lulusannya” Harap Ir. Hasbi.

Prof. Dr. Ir. Wihardi Tjaronge, Kepala Departemen Teknik Sipil Unhas memberikan update tentang pencapaian departemen di antaranya kesuksesan Teknik Sipil Unhas melulusi akreditasi yang diselenggarakan oleh ASEAN accreditation body. “Saat ini kami sementara proses akreditasi ABET, mohon didoakan semuanya berjalan lancar. Selain itu, kami juga akan membuka kelas berbahasa Inggris di tingkat S1 sehingga keluaran kita bisa lebih go international lagi di masa depan” semangat Prof Wihardi di depan para alumni.

Sambutan terakhir oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Arsyad Thaha memberikan update pencapaian-pencapaian yang diraih Fakultas Teknik selama beberapa tahun terakhir. Dr. Arsyad juga menyampaikan bahwa masukan para alumni di dalam pengembangan berkelanjutan Fakutas Teknik Unhas akan sangat dihargai. Mari membangun FT-UH untuk lebih baik lagi. Di masa kepemimpinan Dr. Arsyad, Beliau membuka akses sebesar-besarnya kepada para alumni untuk lebih sering lagi berkunjung ke Fakultas Teknik Unhas di kampus Gowa baik untuk membuka potensi kerjasama dengan Center of Excellence (COT) maupun datang sebagai dosen tamu. “Kami di kampus Gowa memiliki fasilitas laboratorium yang paling modern dan canggih di Indonesia, apabila ini bisa dimanfaatkan untuk industri, kita akan sangat welcome” ungkap Pak Dekan Teknik Unhas.

Di kesempatan reuni ini juga menghadirkan beberapa alumni senior yang sukses berkiprah di tingkat nasional antara lain: Ir. Andi Razak Wawo, pengusaha yang bergerak di sektor pengeboran eksplorasi migas dan Dr. Ir. Syarif Burhanuddin – Direktur jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Ir. Andi Razak yang akrab disapa kak Aca ini memberikan motivasi kepada para alumni untuk menggeluti sektor minyak dan gas mengingat potensi migas di Indonesia masih sangat prospektif sedangkan Dr. Syarif yang akrab disapa Kak Chali Bur mengingatkan kepada para alumni bahwa setidaknya ada 3 modal utama untuk sukses berkarir di dunia Kerja antara lain: kejujuran, disiplin Kerja dan pergaulan. Tiga hal ini mesti dimiliki oleh para alumnus. “Mahasiswa di kampus harus giat berorganisasi dan berlembaga dimana mereka bisa belajar berekspresi dan mengemukakan pendapat” kak Chali Bur menambahkan.

Satu sesi tambahan yang dimoderasi oleh Ir. Hasbi yaitu dialog interaktif antaralumni dan civitas akademika departemen Teknik sipil dimana para alumni dipersilahkan memberikan masukan dan sharing pengalaman terkait mereka setelah menjadi alumni. Acara berlangsung meriah hingga pukul 11 malam hingga akhirnya acara ditutup dengan foto bersama pada booth yang telah disiapkan oleh panitia penyelenggara.

Hadir pada acara ini mewakili Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Teknik Unhas (DPP IKATEK UH) Ir. Sapri Pamulu, Ph.D, Ir. Habibie Razak dan beberapa rekan pengurus lainnya. IKATEK UH juga menyelenggarakan Halal biHalal Nasional 2019 di Pantai Akkarena keesokan harinya yang rencana dihadiri oleh 2000 alumni Teknik Universitas Hasanuddin.