Monthly Archives: June 2018

Penyumpahan Insinyur dan Wisuda Program Profesi Insinyur UMI, 23-24 Juni 2018

Hari Sabtu malam Tanggal 23 Juni kemarin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) sukses menyelenggarakan “Penyumpahan Insinyur dan Yudisium Sarjana di Hotel Myko Panakkukang Makassar. Insinyur yang berhasil menyelesaikan Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) Angkatan III ini berjumlah 74 orang, 11 orang di antaranya sudah berpredikat Insinyur Profesional dari Persatuan Insinyur Indonesia. FTI UMI sebagai salah satu dari 40 Perguruan Tinggi yang memperoleh ijin menyelenggarakan PS PII dari Kementerian Ristek Dikti 2 tahun lalu.

Penyumpahan Insinyur Sapta Dharma Catur Karsa malam itu dipimpin langsung oleh Prof Joko Santoso, Ketua Tim Ahli Keinsinyuran Kemenristek Dikti diikuti oleh para alumni PS PII yang akhirnya berhak menyandang gelar Insinyur yang dibuktikan dengan ijazah yang ditandatangani oleh Dekan FTI UMI Ir. H. Zakir Sabara HW, MT., IPM., ASEAN Eng. dan Rektor UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, M.A.

Hadir pada malam yudisium dan menyaksikan penyumpahan Insinyur ini Dr. Ir. Rusman Muhammad Ketua PII Cab Makassar, Ir. Andi Taufan Marimba unsur PII Pusat beserta beberapa undangan lainnya.

Prof. Djoko dalam pidatonya mengingatkan pentingnya peranan Insinyur Indonesia di era Industri 4.0 sekaligus juga terus memotivasi untuk terus bekerja dan berkarya ketimbang hanya aktif di diskusi WhatsApp group.

Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. Sekretaris PSPPI FTI UMI membacakan nama-nama alumni PS PPI dan mempersilahkan mereka mengambil tempat di atas panggung. Beberapa alumni yang disebutkan namanya berhasil meraih IPK 4.0 salah satunya adalah Ir. Habibie Razak, MM., ASEAN Eng., ACPE.

Salah satu alumni terbaik yang diwisuda gelombang kali ini adalah Ir. Faizal Safaa Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif PII. Menurut Taufik Nur, lebih dari 60 persen peserta PSPPI gelombang ini pendidikan S1-nya justru berasal dari luar Universitas Muslim Indonesia menandakan bahwa UMI sangat diminati oleh alumni sarjana teknik di luar sana. FTI UMI juga pemegang rekor MURI dengan kategori universitas pertama penghasil Insinyur melalui Program Profesi Insinyur.

Acara malam itu dilanjutkan dengan foto bersama keluarga dan para alumni FTI UMI yang terdiri dari PS PII, Teknik Industri, Teknik Pertambangan dan teknik Kimia.

Keesokan harinya, Universitas Muslim Indonesia menggelar wisuda hari ketiga Gelombang I Tahun 2018 yang telah melepas lebih dari 3000 alumni dari berbagai fakultas. Suasana wisuda periode I Tahun 2018 pada hari Ahad 24 Juni ini  dihadiri setidaknya lebih dari 1000 wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas. Gelaran wisuda ini berlangsung mulai dari Pukul 08.30 pagi hingga pukul 13.00 siang di Ballroom Hotel Four Points Jl. Landak Makassar.

 

Syukur Alhamdulillah, khusus untuk program profesi Insinyur, ijazah dan transkrip asli para alumni sudah disiapkan jauh hari sehingga pada acara wisuda ini mereka sudah bisa langsung membawa berkasnya tanpa harus bolak balik lagi ke kampus Universitas Muslim Indonesia. Terobosan yang sangat apik dari FTI UMI di bawah kepemimpinan Ir. Zakir Sabara, ASEAN Eng.

Upacara Promosi Doktor Heru Dewanto pada Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik Universitas Indonesia

Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia yang terdiri dari dari unsur pusat, wilayah dan cabang menghadiri Sidang Akademik Universitas Indonesia dalam rangka Upacara Promosi Doktor Ir. Heru Dewanto, M.Eng(Sc), IPU Wakil Ketua Umum PII pada Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Kampus Universitas Indonesia, Depok pada hari Rabu sore, 6 Juni 2018. Sidang yang dimulai dari Pukul 16.00 berjalan dengan lancar dan berjalan kurang lebih dua jam dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama para undangan termasuk tamu dari pengurus PII.

Disertasi yang berjudul “The Rise of Non-Market Capabilities to Increase Investment Performance: An Empirical Study in Indonesia’s Electricity Industry” di bawah Promotor Prof. Firmanzah, Ph.D dan Ko-Promotor Ruslan Prijadi, Ph.D dipresentasekan oleh Ir. Heru Dewanto di depan sidang dilanjutkan sesi tanya jawab. Hadir para tamu undangan dari PII antara lain Ir. Qoyum Tjandranegara, Ir. Bobby Gafur Umar, Ir. Pandri Prabono, Dr. Ir. Said Didu dan beberapa senior PII lainnya. Sidang Akademik ini juga dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Ir. Airlangga Hartarto beserta staff Kementerian Perindustrian.

 

Sebelum meninggalkan kampus Universitas Indonesia Depok, para undangan menikmati suguhan buka puasa di tempat yang disediakan dan sesi foto bersama Dr. Heru Dewanto. Tampak hadir beberapa tamu undangan di luar PII dan salah satu diantaranya Titien Syukur – Business Development Director China Communication Construction Indonesia.

Keluarga Besar Persatuan Insinyur Indonesia mengucapkan selamat atas gelar baru Ir. Heru Dewanto, IPU, sukses Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

Reportase oleh: Ir. Habibie Razak – PII Pusat

 

 

 

Rapimnas dan Perayaan Ulang Tahun ke-66 Persatuan Insinyur Indonesia, Universitas Brawijaya Malang, 1-2 Juni 2018

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2018 dan Perayaan Hari Ulang Tahun ke-66 Persatuan Insinyur Indonesia  (PII) sukses diselenggarakan pada Tanggal 1-2 Juni 2018 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Rapimnas kali ini yang diorganize kombinasi kepanitiaan (Organizing Committee) pusat dan wilayah diketuai oleh Dr. Ir. Qiqi Asmara dan dituanrumahi PII Wilayah Jawa Timur di bawah Kepemimpinan Ketua Wilayah Jatim Prof. Muhammad Bisri dibuka secara simbolis oleh Menteri PUPR Dr. Ir. Basuki Hadimuljono.

Tema Rapimnas “Penyiapan Sumber Daya Insinyur Menyambut Era Industri 4.0” ini disambut dengan sangat antusias oleh Menteri Basuki dalam sambutannya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, diperlukan insinyur muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan revolusi industri keempat (Industri 4.0). Kesiapan sumber daya keinsinyuran juga sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan nasional. “Pembangunan yang telah kita capai hari ini, tentunya tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keinsinyuran. Saya mengajak para insinyur untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dan terus berkembang,” ujar Menteri Basuki saat memberikan sambutan mewakili Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018, di Universitas Brawijaya Malang, Jumat, 1 Juni 2018. Dikatakan Menteri Basuki, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla selain berfokus membangun infrastruktur, pada tahun 2019 mulai berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Setelah pembukaan, hari pertama Rapimnas kemudian dilanjutkan dengan Sidang Pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua Steering Committee Ir. I Made Dana Tangkas, IPM menghadirkan beberapa panelis antara lain Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Hermanto Dardak, IPU dan Wakil Ketua Umum Dr. Ir.Heru Dewanto, IPU.

 

Prof. Sarwono pada sesi berikutnya memoderasi presentase terkait Professional Indemnity Insurance (PII) oleh PT Howden Insurance Indonesia. PI Insurance ini akan memberikan manfaat langsung bagi para Insinyur dan juga manfaat bagi pengguna dan pemanfaat keinsinyuran dimana dengan asuransi ini para Insinyur akan mendapatkan pembelaan hukum dan ganti rugi akibat tuntutan dari pihak ketiga dari segala bentuk pelanggaran atau kesalahan terkait kegiatan atau praktek keinsinyuran. Buat pengguna dan pemanfaat, mereka mendapatkan jaminan terhadap Insinyur yang akan melakukan proyek keinsinyuran betul-betul Insinyur yang profesional yang sudah comply dengan standard keinsinyuran dan aturan hukum di Indonesia.

Dr. Ir. Patdono Direktur Kelembagaan Kemenristek Dikti yang mewakili Menteri memaparkan bahwa kontribusi Engineering Index (EI) terhadap GDP per Kapita adalah signifikan. Dengan sumber daya keinsinyuran yang handal yang memiliki kemampuan berinovasi diharapkan mampu menghasilkan teknologi oleh anak negeri untuk kepentingan nasional. Salah satu alasan, mengapa di bawah naungan Kemenristek Dikti dibentuk satu Dirjen khusus menangani penguatan inovasi.

Agenda Rapimnas dan HUT PII ke-66 Tanggal 1 malam ini juga menghadirkan pagelaran Kiai Kanjeng yang bukan hanya dihadiri oleh peserta Rapimnas tapi juga masyarakat sekitarnya yang memang adalah penggemar setia Kiai Kanjeng. Sinau bareng Cak Nun ini berlangsung hingga Pukul 01.00 dinihari.

 

Hari kedua Rapimnas dimulai dengan Laporan Wilayah dan Cabang terkait update aktifitas kegiatan keinsinyuran dimulai dari update jumlah anggota PII dan pemegang sertifikat Insinyur Profesional sampai pada kegiatan-kegiatan seperti seminar, pelatihan dan lokakarya yang dilakukan dua tahun terakhir. Perwakilan dari Kementerian Perindustrian Bapak Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri memaparkan program Kementerian Perindustrian dengan Topik “Making Indonesia Industry 4.0”. Ngakan menyampaikan ke peserta Rapimnas bahwa pertumbuhan industri sangat mendukung peningkatan PDB dan untuk industri bisa bertumbuh dan berkembang adalah membutuhkan tenaga insinyur yang handal dan qualified untuk melahirkan industri nasional. Persatuan Insinyur Indonesia sebagai pembina keinsinyuran diharapkan memberikan peran dan fungsi yang lebih optimal dalam rangka penyiapan sumber daya insinyur tadi.

Sukses Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.