Hari Sabtu, 31 Agustus 2013, saya dan Edward, my Chinese folk berangkat dari Overland Park Kansas menuju Dallas, Texas State, kota di sebelah Selatan Barat Kansas City. Kami berangkat Pukul 09.00 pagi melewati highway road dengan jarak tempuh kurang lebih 500 Miles atau sekitar 850 Km dari Kansas City. Di tengah perjalanan, Kami menyempatkan makan siang di suatu restoran yang menyediakan masakan khas Mexico di sebuah kota kecil dekat dari Kota Tulsa, Oklahoma State. Sepanjang perjalanan di sebelah kiri dan kanan jalan terbentang kebun jagung dan beberapa peternakan sapi dan juga melewati beberapa kota kecil di Kansas State dan Oklahoma State. Perjalanan dari Kansas City ke Dallas memakan waktu kurang lebih 8 Jam dengan kecepatan rata-rata 60 Mile/Jam.
Setibanya di Dallas kira-kira Pukul 05.00 sore kami mengunjungi Hard Rock Cafe Dallas yang terletak di tengah downtown. Tanpa terelakkan lagi, kami langsung memesan makanan dan minuman untuk dinner kami sambil mendengarkan lantunan musik rock dari beberapa rocker terkenal di US, Inggris dan Irlandia. Saya juga tak menyia-nyiakan waktu dengan menyempatkan berfoto di beberapa spot-spot menarik di dalam gedung Hard Rock Cafe and Restaurant di Dallas ini. Setelah menikmati makan malam selama kurang lebih 1.5 jam saya mewajibkan diri berpindah ke sisi sebelah bangunan yaitu hard rock shop untuk membeli beberapa T-Shirt dan souvenir sebagai bahan koleksi Hard Rock saya selama beberapa tahun ini. Selain T-Shirt Saint Louis dan Dallas saya juga sudah mempunyai T-Shirt Hard Rock dari New York dan Washington DC ha ha ha….
Pukul 06.30 sore kami meninggalkan Hard Rock Cafe Restaurant dan mulai menyisir Downtown Dallas dengan berjalan kaki dan sekali-sekali menyempatkan berpose dengan latar bangunan-bangunan bersejarah dan bangunan pencakar langit seperti perkantoran dan hotel bintang lima, museum, patung pahlawan Dallas dan Texas state, Union Train Station, dan beberapa bangunan menarik lainnya. Setelah berjalan kurang lebih 2 Jam menyusuri kota kami mengalami sedikit dehidrasi dan memutuskan masuk ke restoran ‘The Hooters” yang lokasinya tepat di sebelah Hard Rock Cafe Dallas. Wauw, ternyata pelayan-pelayan di restoran ini mengenakan kostum seksi dan beberapa dari mereka sangat ramah menyapa kami dengan santunnya. Setelah hampir sejam menikmati suasana ‘The Hooters’ kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kota Fort Worth 45 menit perjalanan, sebuah kota sebelah barat Dallas.
Fort Worth adalah kota yang lebih kecil dari Dallas merupakan kota tua yang dijuluki kota Cowboy karena kota ini bangunan-bangunannya masih bercirikan peninggalan masa Cowboy beberapa puluh tahun silam. Setelah lelah seharian, kami check in di sebuah hotel di Fort Worth dan melewati malam minggu sampai keesokan paginya. Hari Minggu Pukul 10.00 pagi, kami check-out dan mulai petualangan baru di kota ini dengan mengunjungi suatu kawasan yang diberi nama ‘Stockyard Stations’. Di kawasan ini kami menemukan ciri khas kota Cowboy seperti yang sering kita lihat di bioskop dan TV. Bangunan-bangunannya yang terbuat dari kayu seperti bar, toko-toko, dan peternakan kuda dan sapi. Di kawasan ini juga ada museum yang menyimpan peninggalan bersejarah budaya Cowboy seperti kereta kuno, pistol, sepatu, ikat pinggang, dan barang antik lainnya. Di kawasan ini kita bisa melihat beberapa orang berkostum Cowboy dan mengendarai kuda dengan santainya. Kami juga menyempatkan menyaksikan pertunjukan ‘Cowboys gun shot’ yang berlangsung selama 30 menit. Sheriff menembak mati 2 perampok yang berusaha melarikan diri setelah merampok sebuah bank ha ha ha…wah ini betul-betul seperti di film-film itu. Hari itu kami juga menyempatkan membeli ‘Cowboy stuff’ seperti t-shirt, boots (sepatu), cup, dan baju kemeja.
Tak terasa 3 jam di kawasan Stockyards Station kami pun akhirnya menuju downtown Fort Worth dan memutuskan untuk masuk ke sebuah restoran yang bernama Ricky’s Barbeque. Di sana kami disuguhi Texan Beef Ribs dan Bloody Mary, makanan dan minuman khas Texas, si Edward menghabiskan 7 potong Ribs dan saya hanya bisa menikmati 5 potong saja. Harga makan dan minum tidak begitu mahal dibandingkan dengan restoran-restoran di Jakarta, cuma USD 35 berdua dan kami sudah sangat kenyang. Sehabis makan siang, sekitar Pukul 02.30 siang kami kemudian berjalan di tengah panas terik matahari di suhu sekitar 38 derajat celcius dan menyempatkan berfoto di beberapa tempat di antaranya di depan gedung museum, gedung gereja katolik, dan Fort Worth convention center. Kami sungguh menikmati suasana kota Fort Worth yang menyimpan banyak budaya barat terutama masa-masa di mana Cowboy exist dan berjaya di daerah ini.
Pukul 04 sore dari downtown Fort Worth kami akhirnya bergegas kembali ke mobil rental yang disiapkan kantor, sebuah Ford Focus wana biru, menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam menuju Oklahoma City. Saya berusaha berbagi lelah dengan Edward dengan mengambil alih kemudi perjalanan menuju Oklahoma City. Saya juga mengambil posisi sebagai driver setengah perjalanan dari Kansas City ke Dallas. Kami tiba di Oklahoma City sekitar jam 7.00 malam dan check-in di suatu hotel dan kemudian mulai menghabiskan malam di sebuah kawasan di Oklahoma City yang bernama ‘Brick Town’. Mengapa diberi nama Brick Town? Karena semua gedung-gedung di kawasan ini dicat menyerupai batubata berwarna merah. Sungguh beruntung berada di kawasan ini karena di sini banyak bar dan restoran dan salah satu restorannya menampilkan live performance sebuah band lokal Oklahoma dan kami pun memutuskan untuk mengisi waktu di restoran ini. Sembari menikmati suguhan musik dari band ini kami memesan minuman dan sekali-sekali menyapa pengunjung restoran di samping kiri kanan kami. Mungkin mereka terheran-heran saja kok bisa ada 2 orang Asia, satunya China dan satunya lagi seperti orang Indonesia/Malaysia yang tersesat di kota mereka he he he…Tak puas dengan suguhan musik dan minuman dari restoran ini kami bergerak menuju movie cinema atau bioskop terdekat di Brick Town dan membeli tiket seharga USD 18 untuk 2 orang untuk menonton film terbaru Denzel Washington dan Mark Wahlberg yang berjudul ‘2 Guns’. Sebuah film action yang menampilkan perampokan USD 34 Juta di sebuah bank yang ternyata merupakan duit dari hasil transaksi narkotika dari seorang Mafia Mexico yang bekerja sama dengan beberapa orang korup dari CIA, what a great movie….sempatkan waktu untuk menontonnya di XXI atau Megaplex di Jakarta atau pun kota-kota besar lainnya di tanah air. Film berdurasi hampir 2 jam ini akhirnya menghabiskan malam kami di Brick Town ini sebelum akhirnya kami harus balik ke hotel.
Hari Senin pagi, hari libur nasional, US labor day, kami terbangun dan setelah menikmati sarapan kami check-out Pukul 10.00 pagi dan menuju balik ke Overland Park. Di perjalanan menuju KC kami menyempatkan waktu menikmati makan siang di sebuah restoran Thailand di suatu kota kecil bernama Wichita, Kansas State dan juga menyempatkan mengunjungi Kansas Aviation Museum. Saya membeli sebuah T-Shirt hitam yang bertuliskan tempat ini dan berpose di depan museum sebagai bukti otentik bahwa saya pernah mengunjungi tempat ini. Foto terusss….yeahhh..kan ada Edward yang motoin ha ha…Pukul 03.30 sore kami meninggalkan Wichita dan melanjutkan perjalanan menuju Overland Park, Kansas dan tiba di apartment Clear Creek sekitaran Pukul 07.00 malam. Sungguh perjalanan yang menarik dan sangat melelahkan dengan total jarak tempuh lebih dari 1100 mile (1848 Km), satu hal yang nyata bahwa ini adalah perjalanan pertama saya ke Dallas dan Fort Worth dan bisa jadi akan ada perjalanan-perjalanan yang lebih menarik lagi setelahnya.