Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) bekerjasama dengan PII Wilayah Kepulauan Riau dan PII Cabang Batam kembali menggelar webinar bertemakan digitalization and automation in engineering and construction industry yang digelar hari ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam melalui zoom meeting application. Kegiatan webinar ini juga dirangkaikan dengan launching Buku Pedoman Praktik Keinsinyuran di Indonesia untuk Insinyur Sipil yang langsung diluncurkan oleh Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU Ketua BKS PII yang pada kesempatan ini juga menjadi moderator untuk acara webinar terkait digitalisasi konstruksi ini.
Webinar yang dihadiri oleh 200 peserta terdiri dari Insinyur Sipil dan non-Insinyur Sipil dipandu oleh Ir. Habibie Razak, ASEAN Eng., ACPE., IPU yang dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Hymne Persatuan Insinyur Indonesia. Ir. Habibie kemudian menyerahkan forum kepada Pak BG begitu sapaan Ir. Bambang Goeritno untuk memimpin jalannya webinar.
Pembicara yang dihadirkan terdiri dari pembicara dari luar dan dalam negeri antara lain: Allie Young, B.Eng.Sc., BA – Build Change (USA) – “BIM and AI for Disaster Resilience”, Ross Griffin, B.Sc., MBA., MRICS., CIOB – Kosmos DK (Denmark) – “4D/5D BIM and Digital QS”, Romi Ramadhan, ST., MBA – GM BIM PT Wijaya Karya – “Implementation of BIM in Construction Due to Disaster”, Franky Ken, B.Eng (Hons), IPM, Ceng(UK), IntPE(UK), MIStructE(UK), MASCE(US), and Julian Pratama Putra Thedja, ST, MT, M.Sc – Studio KaT Indonesia – “Digitalization and Automation In Design Workflow” yang kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dan tanya jawab oleh panelis dan peserta webinar.
Panelis yang ditunjuk pada webinar ini Ir. Biemo Sumardi, M.Sc. PhD Peneliti BIM dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Arief Rahman – Senior BIM Manager PT Pembangunan Perumahan. Keduanya diberikan kesempatan oleh moderator untuk menanggapi paparan dari keempat pembicara atau narasumber webinar ini.
Menurut Allie Young, bahwa dengan adanya BIM tools dan otomasi keinsinyuran membuat proyek yang dikerjakan menjadi 6x lebih produktif. Ini terbukti pada proyek yang dikerjakan di Kolombia untuk Housings Reftrofitting for Earthquake Reslilience sedangkan Ross Griffin dalam kesimpulan paparannya bahwa dengan digital Quantiy Surveying (QS) pekerjaan menjadi lebih cepat dan lebih akurat di dalam menghasilkan cost estimate karena sudah mengintegrasikan semua design disciplines ke dalam satu powerful software, Business Information Modeling (BIM).
Pembicara ketiga, Romi Ramadhan dari Wijaya Karya memaparkan studi kasus tentang penggunaan BIM pada proyek rehabilitasi lereng akibat longsoran di Jawa Barat. Romi membuktikan bahwa BIM dapat mengintegrasikan proses dari survei, analisa geoteknik sampai pada pekerjaan struktur di fase desain, selain itu BIM dapat mendeteksi clash dan meresolve other design issues sebelum pekerjaan konstruksi dimulai.
Franky Ken dan Julian Thedja menjadi narasumber keempat yang memaparkan tentang alur kerja di tahap desain, konstruksi dan pasca-konstruksi menggunakan dua cara yaitu cara tradisional dan digital + database. Kedua profesional ini sementara membangun otomasi inspeksi penginderaan otomatis pemasangan tulangan beton dengan menggunakan machine learning.
Di akhir sesi webinar dilanjutkan dengan launching pedoman praktik keinsinyuran di Indonesia untuk Insinyur Sipil yang secara seremonial diluncurkan langsung ketua BKS PII. Dalam sosialisasinya, Pak BG menyampaikan bahwa Insinyur Sipil dalam pelaksanaan praktik keinsinyuran sudah memiliki pedoman resmi dan tentunya dengan pedoman ini Insinyur Sipil dituntut lebih meningkatkan kualitas layanan kensinyurannya kepada pemberi proyek/pengguna keinsinyuran dan pemanfaat keinsinyuran yang tidak lain adalah publik/masyarakat.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Buku Pedoman Praktik Keinsinyuran ini mulai digodok sekitar setahun lalu di mana tim penyusunnya Ir. Habibie Razak beranggotakan beberapa Insinyur Sipil antara lain: Ir. Prastiwo Anggoro, ACPE., ASEAN Eng., Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU, Ir. Andi Sanjaya, IPM., ACPE., ASEAN Eng., Ir. Darmansyah Tjitradi, MT., IPU., ASEAN Eng. yang dibantu oleh staff BKS PII Regina Wikan Pangrepti Prawitasari, SS.
Pak BG dalam paparannya bahwa “Insinyur yang memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur oleh PII dilengkapi dengan cap Insinyur. Untuk kepentingan Publik atau pun Client yang mengharapkan jaminan mutu hasil kegiatan keinsinyuran, cap Insinyur ini menyatakan distinctive mark (penanda khusus) Insinyur yang memiliki STRI yang akan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan sesuai dengan standar keinsinyuran. Cap ini digunakan untuk mengidentifikasi semua pekerjaan yang disiapkan oleh, di bawah pengawasan atau di bawah pemeriksaaan/review oleh seorang Insinyur yang ber-STRI tadi sebagai bagian dari pelayanan profesional yang diberikan kepada Publik/Client“
Acara ditutup dengan foto bersama antara narasumber, panelis, panita, peserta dan pengurus BKS PII yang hadir pada webinar kali ini.