Monthly Archives: March 2021

Digitalized Engineering & Construction Webinar, BKS PII, 17 Maret 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) bekerjasama dengan PII Wilayah Kepulauan Riau dan PII Cabang Batam kembali menggelar webinar bertemakan digitalization and automation in engineering and construction industry yang digelar hari ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam melalui zoom meeting application. Kegiatan webinar ini juga dirangkaikan dengan launching Buku Pedoman Praktik Keinsinyuran di Indonesia untuk Insinyur Sipil yang langsung diluncurkan oleh Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU Ketua BKS PII yang pada kesempatan ini juga menjadi moderator untuk acara webinar terkait digitalisasi konstruksi ini.

Webinar yang dihadiri oleh 200 peserta terdiri dari Insinyur Sipil dan non-Insinyur Sipil dipandu oleh Ir. Habibie Razak, ASEAN Eng., ACPE., IPU yang dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Hymne Persatuan Insinyur Indonesia. Ir. Habibie kemudian menyerahkan forum kepada Pak BG begitu sapaan Ir. Bambang Goeritno untuk memimpin jalannya webinar.

Pembicara yang dihadirkan terdiri dari pembicara dari luar dan dalam negeri antara lain: Allie Young, B.Eng.Sc., BA – Build Change (USA) – “BIM and AI for Disaster Resilience”, Ross Griffin, B.Sc., MBA., MRICS., CIOB – Kosmos DK (Denmark) – “4D/5D BIM and Digital QS”, Romi Ramadhan, ST., MBA – GM BIM PT Wijaya Karya – “Implementation of BIM in Construction Due to Disaster”, Franky Ken, B.Eng (Hons), IPM, Ceng(UK), IntPE(UK), MIStructE(UK), MASCE(US), and Julian Pratama Putra Thedja, ST, MT, M.Sc – Studio KaT Indonesia – “Digitalization and Automation In Design Workflow” yang kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dan tanya jawab oleh panelis dan peserta webinar.

Panelis yang ditunjuk pada webinar ini Ir. Biemo Sumardi, M.Sc. PhD Peneliti BIM dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Arief Rahman – Senior BIM Manager PT Pembangunan Perumahan. Keduanya diberikan kesempatan oleh moderator untuk menanggapi paparan dari keempat pembicara atau narasumber webinar ini.

Menurut Allie Young, bahwa dengan adanya BIM tools dan otomasi keinsinyuran membuat proyek yang dikerjakan menjadi 6x lebih produktif. Ini terbukti pada proyek yang dikerjakan di Kolombia untuk Housings Reftrofitting for Earthquake Reslilience sedangkan Ross Griffin dalam kesimpulan paparannya bahwa dengan digital Quantiy Surveying (QS) pekerjaan menjadi lebih cepat dan lebih akurat di dalam menghasilkan cost estimate karena sudah mengintegrasikan semua design disciplines ke dalam satu powerful software, Business Information Modeling (BIM).

Pembicara ketiga, Romi Ramadhan dari Wijaya Karya memaparkan studi kasus tentang penggunaan BIM pada proyek rehabilitasi lereng akibat longsoran di Jawa Barat. Romi membuktikan bahwa BIM dapat mengintegrasikan proses dari survei, analisa geoteknik sampai pada pekerjaan struktur di fase desain, selain itu BIM dapat mendeteksi clash dan meresolve other design issues sebelum pekerjaan konstruksi dimulai.

Franky Ken dan Julian Thedja menjadi narasumber keempat yang memaparkan tentang alur kerja di tahap desain, konstruksi dan pasca-konstruksi menggunakan dua cara yaitu cara tradisional dan digital + database. Kedua profesional ini sementara membangun otomasi inspeksi penginderaan otomatis pemasangan tulangan beton dengan menggunakan machine learning.

Di akhir sesi webinar dilanjutkan dengan launching pedoman praktik keinsinyuran di Indonesia untuk Insinyur Sipil yang secara seremonial diluncurkan langsung ketua BKS PII. Dalam sosialisasinya, Pak BG menyampaikan bahwa Insinyur Sipil dalam pelaksanaan praktik keinsinyuran sudah memiliki pedoman resmi dan tentunya dengan pedoman ini Insinyur Sipil dituntut lebih meningkatkan kualitas layanan kensinyurannya kepada pemberi proyek/pengguna keinsinyuran dan pemanfaat keinsinyuran yang tidak lain adalah publik/masyarakat.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa Buku Pedoman Praktik Keinsinyuran ini mulai digodok sekitar setahun lalu di mana tim penyusunnya Ir. Habibie Razak beranggotakan beberapa Insinyur Sipil antara lain: Ir. Prastiwo Anggoro, ACPE., ASEAN Eng., Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU, Ir. Andi Sanjaya, IPM., ACPE., ASEAN Eng., Ir. Darmansyah Tjitradi, MT., IPU., ASEAN Eng. yang dibantu oleh staff BKS PII Regina Wikan Pangrepti Prawitasari, SS.

Pak BG dalam paparannya bahwa “Insinyur yang memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur oleh PII dilengkapi dengan cap Insinyur. Untuk kepentingan Publik atau pun Client yang mengharapkan jaminan mutu hasil kegiatan keinsinyuran, cap Insinyur ini menyatakan distinctive mark (penanda khusus) Insinyur yang memiliki STRI yang akan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan sesuai dengan standar keinsinyuran.  Cap ini digunakan untuk mengidentifikasi semua pekerjaan yang disiapkan oleh, di bawah pengawasan atau di bawah pemeriksaaan/review oleh seorang Insinyur yang ber-STRI tadi sebagai bagian dari pelayanan profesional yang diberikan kepada Publik/Client

Acara ditutup dengan foto bersama antara narasumber, panelis, panita, peserta dan pengurus BKS PII yang hadir pada webinar kali ini.

Sesi AER Open Day & ABC4E, 6 Maret 2021

Komisi ASEAN Engineering Register (AER) yang diketuai oleh Ir. Yau Chau Fong kembali menyelenggarakan sesi networking yang mereka beri nama AER Open Day & ABC4E. ABC4E adalah singkatan dari ASEAN Business Chat For Engineering yang merupakan sesi untuk memperkenalkan ASEAN Engineers Registration yang merupakan salah satu sertifikasi di tingkat Asia Tenggara yang dikeluarkan oleh ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO).

Di sesi ini AER Head Commissioner memberikan kesempatan kepada beberapa perwakilan Persatuan Insinyur seperti IEM Thailand, IEM Malaysia dan PII Indonesia untuk memberikan profil keanggotaan dan Insinyur Profesional serta jumlah anggota ASEAN Engineers Register (AER) di negaranya. Ir. Habibie Razak sebagai AER Country Registrar – Indonesia memaparkan profil PII dan kegiatan-kegiatan keinsinyuran yang diselenggarakan satu tahun terakhir termasuk upcoming events seperti webinar dan kegiatan lainnya.

Ir. Habibie menyebutkan bahwa PII memiliki 39 ribu anggota, 18 ribu Insinyur profesional dan 1100 ASEAN Engineers-Registered. Ir. Habibie pada kesempatan ini menginfokan bahwa sesi international webinar akan diselenggarakan oleh PII yakni terkait digitalized engineering and construction yang menghadirkan 4 narasumber dari Denmark, Amerika Serikat dan Indonesia. Di era digitalisasi ini, Insinyur Indonesia diharapkan memiliki kompetensi digital terkait keinsinyuran supaya proyek-proyek yang dikerjakan bisa diselesaikan lebih efektif, efisien serta lebih produktif lagi dalam rangka mensukseskan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.

Beberapa Sharing Session di event kali ini antara lain ASEAN Engineering Technologist/ Technician, Intra- ASEAN Engineering Trade Chat Sharing of Opportunities in engineering business in ASEAN, Intra- ASEAN Engineering Trade Chat Sharing of Opportunities for ASEAN Engineer in the Middle East dan Briefing on Virtual Exhibition (Business Networking).

Beberapa Insinyur yang hadir sebagai pembicara di AER Open Day & ABC4E ini antara Ir. Fam Yew Hin – IEM Malaysia dan Engr. Trese Bustamante – PTC Philippines. Keduanya adalah ASEAN Engineers yang mampu berpraktik keinsinyuran secara global yang mendapatkan benefit sebagai ASEAN Engineers.

Sesi AER Open Day and ABC4E ini berlangsung selama 4 Jam dan dihadiri oleh sekitar 100 Insinyur yang berpraktik keinsinyuran di kawasan Asia Tenggara. Setidaknya ada 20 Insinyur Indonesia yang menghadiri event ini antara lain: Ir. Basuki Nugroho, ASEAN Eng., ACPE Wakil Sekjen BKM PII dan Ir. Taufik Nur, MT., ASEAN Eng Sekretaris Forum Pelaksana Program Profesi Insinyur se-Indonesia.