Program Profesi Insinyur menyelenggarakan lokakarya keinsinyuran terkait pembaharuan kurikulum Program Studi Program Pofesi Insinyur menurut Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023. Acara dibuka langsung oleh Dekan FT UNDIP Prof. Dr. Jamari, ST., MT., IPU.
Acara yang dihadiri civitas akademika Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (UNDIP) mengundang para mitra industri untuk sama-sama merumuskan kurikulum PSPPI yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Hadir sebagai narasumber antara lain: Ir. Habibie Razak, FIEAust., APEC Eng., IntPE(Aus) mewakili Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Subagyo, PhD., IPU., ASEAN Eng mewakili Forkom PPPI, Prof. Dr. Widayat, ST., MT., IPM. ASEAN Eng mewakili Prodi PPI UNDIP, Dwi Agus Kuncoro, ST., MT. dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, dan Dr. Ir. Sriyono, ST., MT., IPM Manager Riset dan Asesment Teknologi Sistem Transmisi dan Distribusi PLN Puslitbang.
Lokakarya yang dimoderasi oleh Prof. Dr. Ir. Silviana, ST., MT., IPM., ASEAN Eng. untuk sesi pertama berlangsung interaktif menghadirkan perwakilan PII, Forkom PPPI, dan UNDIP. Dalam paparannya Ir. Habibie Razak memberikan masukan dalam rangka memperkaya isi kurikulum antara lain:
Perlu ada kerjasama yang apik antara Perguruan Tinggi, PII dan Industri untuk menelurkan calon-calon Insinyur Profesional melalui program Engineer in Training (benchmarking ke US & Canada)
Program Profesi Insinyur melibatkan Insinyur Profesional di industri sebagai pembimbing dan memberikan penilaian kinerja kepada peserta PSPPI yang bekerja di industri tadi (yang diobservasi adalah Knowledge, Skills and Attitude)
Perlu ada mata kuliah khusus terkait “Pedoman Berpraktik Keinsinyuran bagi Insinyur Profesional” menghadirkan pembicara dari Persatuan Insinyur Indonesia
Masih perlu penekanan pada mata kuliah Etika dan Profesionalisme mengundang praktisi keinsinyuran dari Industri
Mata Kuliah pengayaan atau praktik langsung di industri terkait isu-isu Keinsinyuran kontemporer seperti Digitalisasi dan Otomasi, Hilirisasi Industri, Resilient Infrastructure, Transisi Energi, etc.
Di Amerika misalnya, melalui program Engineer in Training (EiT) atau similar program to PSPPI saat ini sesuai Peraturan Menteri tadi, peserta bekerja di industri yang kemudian diawasi oleh minimum level Insinyur Profesional Madya yang ditunjuk langsung sebagai mentor di dalam mengobservasi kompetensi teknis dan kompetensi perilaku/attitudes dari peserta program profesi insinyur ini.
Ir. Habibie juga menambahkan bahwa ada 3 aspek kompetensi yang dikembangkan dan wajib didemonstrasikan oleh mahasiswa PSPPI antara lain: Knowledge and Skill Base – 6 elements, Engineering application ability – 4 elements dan Professional and personal attributes – 6 elements.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dan memberikan kesempatan kepada para peserta lokakarya untuk bertanya langsung kepada narasumber.