Author Archives: habibierazak

About habibierazak

Oil & Energy Professional, Project Manager, Vice Chairman of Professional Organization & Activists

Sesi Wawancara Calon Insinyur Profesional Madya (IPM) BKS PII, 27 Januari 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar Sidang Wawancara Teknis Calon Insinyur Profesional Madya (IPM) diselenggarakan via online zoom application hari ini. BKS PII kembali memberikan mandat kepada tiga Majelis Penilai, Ir. Kayan Sutrisna, IPU, Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU dan Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE mewawancarai setidaknya 15 calon IPM untuk sesi kali ini.

Ir. Habibie Razak dalam satu kesempatan mewawancarai satu kandidat sekaligus memberikan masukan bahwa saat ini masih banyak Insinyur Struktur yang belum memahami sepenuhnya tata cara mendesain struktur menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait Desain Gempa. Saat ini sudah ada SNI Gempa 1726: 2019 dan diwajibkan bagi Insinyur Struktur yang memiliki Ijin Praktik Keinsinyuran melakukan refreshment terkait standar desain gempa terbaru 2019 ini.

Kasus gempa di Sulawesi Barat menjadi bahan pembelajaran bahwa bangunan-bangunan atau struktur kita memang belum di-desain untuk tahan gempa di samping itu perencana yang melakukan desain atau perencanaan ini memang belum memiliki pengalaman yang mumpuni. Saat ini Insinyur sudah memiliki UU 11/2014 terkait profesi keinsinyuran. UU ini mewajibkan bagi semua Insinyur untuk memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) untuk bisa melakukan praktik keinsinyuran di Indonesia.

Tidak cukup hanya dengan itu, di tingkat Pemerintah Provinsi, diharapkan sudah mengatur regulasi bahwa untuk mendapatkan IMB harus disertai dengan persyaratan dokumen teknis desain perencanaan bangunan yang sudah diverifikasi atau dicheck oleh seorang ahli struktur. Di Propinsi DKI dan Banten mereka sudah memiliki Tim Ahli Bangunan Gedung yang diSK-kan oleh Pemerintah Propinsi tadi. Bagaimana dengan propinsi lainnya?

Ir. Ismail – Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Makassar juga menjadi salah satu kandidat yang diwawancarai oleh Majelis Penilai BKS PII di sesi wawancara teknis kali ini. Proyek Jalan Tol Layang merupakan extension dari jalan tol Seksi III yang baru dibangun dan akan diresmikan oleh Bapak Presiden RI dalam waktu dekat.

Sesi wawancara teknis kandidat Insinyur BKS PII diselenggarakan setidaknya 4 kali dalam sebulan untuk melayani animo masyarakat Keinsinyuran di dalam mengikuti program sertifikasi Insinyur Profesional dan mendapatkan STRI sebagai syarat untuk melakukan praktik keinsinyuran di Indonesia.

Wawancara Calon Insinyur Profesional Madya Badan Kejuruan Sipil, 8 Januari 2021

Di awal tahun 2021 ini Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar wawancara teknis calon Insinyur Profesional Madya (IPM) yang digelar hari ini, 8 Januari 2021 via aplikasi Zoom. Majelis Uji Kompetensi (MUK) yang ditugaskan sesi hari ini: Ir. Andi Taufan Marimba, IPU., Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU dan Ir. Habibie Razak, IPU menwawancarai 13 calon IPM Sipil yang bekerja di berbagai sektor keinsinyuran.

Satu di antaranya adalah Insinyur Sipil yang bekerja di salah satu proyek transportasi di Jakarta yakni proyek MRT yang dikerjakan oleh Japanese Consortium bekerjasama dengan BUMN Konstruksi. Proyek ini menggunakan pendanaan dari Jepang sehingga minimum 60 persen konten yang terdiri dari material, equipment dan SDM terhadap total biaya investasi haruslah diambil dari Jepang. Konsep pendanaan seperti ini dikenal dengan Export Credit Agency (ECA) arrangement.

Kandidat berikutnya adalah Insinyur Sipil yang bekerja di sektor pertambangan di Morowali Sulawesi Tengah. Saat ini menurut dia, sudah banyak Smelter yang dibangun di Sulawesi yang menggunakan pendanaan dan teknologi dari Tiongkok termasuk rencana untuk membangun pabrik baterai dari bahan baku nickel. Ir. Habibie Razak menyampaikan bahwa “memang ketika kita berbicara kesiapan bahan baku, Indonesia yang bahan baku paling siap karena kita memiliki bahan baku pembentuk baterai antara lain nikel, mangan dan kobalt. Tinggal Lithium saja yang kita mesti impor dari Australia atau pun China”.

BKS PII akan terus menggiatkan program sertifikasi Insinyur Profesional kepada para Insinyur Indonesia maupun Insinyur Asing yang bekerja di Indonesia untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) sesuai amanah UU No.11/2014 tentang Keinsinyuran.

Wawancara Teknis Calon Insinyur Profesional Madya Badan Kejuruan Sipil PII, 18 Desember 2020

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar Wawancara Teknis via Daring yang kali ini dihadiri 12 calon Insinyur Profesional Madya dari berbagai sektor. Seperti biasa Majelis Uji Kompetensi (MUK) terdiri dari Ir. Andi Taufan Marimba, IPU, Ir. Andilo Harahap, IPM dan Ir. Habibie Razak, ACPE., IPU memberikan kesempatan kepada setiap calon IPM untuk memaparkan pengalaman proyeknya masing-masing.

Penilaian lulus atau tidaknya calon IPM dilihat dari paparan proyek yang pernah dikerjakan dengan melihat tugas dan tanggung jawabnya di proyek serta putusan-putusan keinsinyuran yang pernah diambil dari proyek yang dikerjakan. Kompleksitas, resiko dan nilai proyek juga menjadi kriteria penilaian penting menentukan kelulusan calon Insinyur Profesional Madya.

Sebutlah salah satu kandidat yang diwawancarai di sesi kali ini adalah principal civil engineer yang pernah bekerja di berbagai perusahaan ternama dan pernah bekerja di beberapa negara yang juga dalam waktu luangnya mendevelop suatu program struktur untuk mengakselerasi pekerjaan perancangan desain-desain struktur yang biasanya untuk proyek high-rise building dengan common software bisa dikerjakan selama 3-4 bulan namun dengan program struktur yang dia develop sendiri bisa diselesaikan hanya dalam waktu 6-8 minggu saja.

Ir. Habibie Razak mengingatkan “Ini menjadi pesan bahwa kita sudah menuju era digitalisasi keinsinyuran yang dikenal dengan digitalized engineering and construction dengan memaksimalkan penggunaan Big Data, Internet of Things (IoT), Sensor-based Technology, Geographic information Systems (GIS), Building Information Modelling (BIM), Augmented Reality (AR) and Mobile Technology. Kita sebagai Insinyur Sipil juga mesti memiliki generic digital skills”.

Required Key Competencies of Graduated Civil Engineer in Digitalized Construction Era antara lain •Capability in reviewing models: graduates need to understand how to use software that allows engineers to review models, run clash detection and make changes to designs. •Programming: graduates need to have the ability to use software that allows engineers to program various functions and conduct planning for tracking progress. •Document management: graduates should be able to use software that allows engineers to manage documentation, review and annotate documents such as PDFs and manage the flow of information. •Keep on updated on new and emerging technologies; •Knowledgeable and confidence in advanced engineering software; and •Having Skill level with a number of generic digital skills.

Wawancara Calon Insinyur Profesional Madya (IPM) Badan Kejuruan Sipil PII, 11 December 2020

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar Wawancara Teknis calon Insinyur Profesional Madya (IPM) untuk Insinyur Sipil secara daring melalui aplikasi Zoom. Peserta wawancara kali ini menghadirkan 9 calon IPM dari berbagai sub-profesi keinsinyuran mulai dari perencana, pengawas dan pelaksana dan juga berbagai sektor seperti sektor PUPR dan ESDM.

Ir. Kayan Sutrisna, IPU, Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU., dan Ir, Habibie Razak, ACPE., IPU adalah majelis penilai yang ditugaskan di sesi wawancara teknis kali ini meminta kepada calon IPM untuk mempresentasekan satu atau dua proyek yang pernah mereka kerjakan di dalamnya memberikan informasi latar belakang dan tujuan proyek, ruang lingkup proyek, tugas dan tanggung serta putusan-putusan keinsinyuran yang diambil oleh calon IPM pada proyek-proyek yang dikerjakan.

Salah satu peserta calon IPM kali ini memaparkan program monitoring dan evaluation jalan nasional di Sulawesi Selatan termasuk memberikan rekomendasi perbaikan jalan dan jembatan menggunakan anggaran tahun berjalan maupun anggaran di tahun berikutnya. Ir. Habibie Razak menanyakan mengapa jalan nasional poros Turumpakkae sampai ke perbatasan Kab. Wajo – Kab. Luwu setelah diperbaiki hanya beberapa bulan saja sudah rusak lagi. Calon IPM tadi memberikan technical opinion bahwa segmen jalan yang tadi sebenarnya yang mesti diperbaiki mestinya dimulai dari lapisan tanah dasarnya bukan hanya mengupas lapisan pondasi dan perkerasan aspalnya saja. Solusinya adalah perlunya melakukan stabilisasi tanah dasar.

Ir. Habibie memberikan saran, apabila memang segmen atau ruas jalan yang cukup panjang tadi membutuhkan anggaran yang cukup besar mungkin bisa mencoba meminta pendanaan dari International Financing Institution seperti ADB, World Bank maupun AusAid. Sambil becanda “mungkin yang mendesain ruas jalan Turumpakkae – Buriko ini dari teknik perkapalan bukan dari teknik sipil kali ya karena jalannya suka bergelombang, gitu”.

Sesi wawancara ini berlangsung dari pagi hingga sore hari melahirkan tambahan Insinyur Profesional Madya – Sipil, Persatuan Insinyur Indonesia.

Sesi Workshop Pengenalan Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional PSPPI Universitas Tadulako, 27 November 2020

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Tadulako menggelar workshop yang diselenggarakan secara daring dengan topik pengenalan sistem sertifikasi Insinyur Profesional sesuai dengan amanah UU 11/2014 tentang profesi keinsinyuran. Di workshop ini juga diperkenalkan tata cara pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP). Workshop yang diisi oleh narasumber Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE berlangsung kurang lebih 3 jam dihadiri oleh setidaknya 40 mahasiswa(i) program studi program profesi insinyur (PSPPI) Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.

Sesi workshop dibuka oleh Ketua Penyelenggara Ir. Eko Rahmat Labaso yang kemudian diserahkan ke Ir. Gidion Turuallo sebagai moderator untuk mengarahkan sesi paparan dan tanya jawab di acara ini. Ir. Habibie menyampaikan bahwa persyaratan sertifikasi oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah kandidat harus memiliki dasar pengetahuan profesi (knowledge base) yang dibuktikan dengan mengikuti pendidikan S1 Teknik dan Pendidikan Profesi Insinyur (PSPPI), mempunyai pengalaman kerja profesi, dan mempunyai kompetensi keinsinyuran yang mesti dibuktikan dengan mengisi Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP).

Ir. Habibie menambahkan bahwa manfaat sertifikasi adalah antara lain memberikan jaminan mutu keinsinyuran, menurunkan tingkat kasus malapraktik keinsinyuran, pengakuan nasional maupun kesetaraan internasional bagi para Insinyur yang tersertifikasi dan benefit-benefit lainnya. “Harapannya, Insinyur yang sudah tersertifikasi harus bisa memelihara pengetahuan dan pengalamannya dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB). Syarat untuk memperpanjang sertifikasi Insinyur Profesional adalah dengan cara melaporkan aktifitas-aktifitas keinsinyuran dalam bentuk laporan PKB tadi” lanjut Ir. Habibie.   

 

Kegiatan berlangsung sangat interaktif melibatkan beragam pertanyaan dari peserta PSPPI antara lain implementasi UU 11/2014 bagi Insinyur yang sudah berpredikat Insinyur Profesional atau memiliki STRI tadi apakah ada konsekuensi apabila mereka melakukan malapraktik dan sanksi apa yang akan diberikan kepada Insinyur tadi. Pertanyaan lain terkait PE Stamp yang di luar negeri sudah lama diimplementasikan sebagai distinctive mark (penanda khusus) bagi para Insinyur Profesional di dalam melakukan praktik keinsinyuran.

   

   

Sesi LNG Project Management bersama PII Cabang Batam, 5 November 2020

Ir. Habibie Razak kembali diundang menjadi narasumber pada Knowledge Sharing Session dengan topik terkait LNG Fundamentals and Supply Chain Infrastructure pada Kamis malam 5 November 2020. Sesi ini adalah sesi ketiga dengan topik “LNG Project Management; a Case Study of Mini Liquefaction Plant”. Dua sesi sebelumnya yang diselenggarakan di bulan September dan Oktober 2020 juga diisi oleh Ir. Habibie yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Learning Center Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat.

Ir. Prastiwo Anggoro, IPM., ASEAN Eng., ACPE dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan rasa bangga dan salut kepada para peserta webinar sharing session ini karena kebanyakan dari mereka sudah sangat antusias mengikuti ketiga sesi ini dimulai dari sesi satu sampai sesi terakhir membuktikan mereka para Profesional di sektor energi punya komitmen kuat untuk membangun industri LNG supply chain di Indonesia.

Webinar ini dihadiri oleh setidaknya 25 profesional dari berbagai perusahaan dan instansi dan sebagian dari mereka ada yang bekerja di beberapa perusahaan seperti group PGN dan Kontraktor EPC terkemuka di Indonesia. Ir. Habibie Razak pada sesi kali ini memaparkan beberapa point penting terkait LNG project management antara lain typical project staging untuk LNG project development di dunia dan cost estimate classification menurut American Associate of Cost Engineer (AACE).

Selain itu, Ir. Habibie Razak yang baru-baru ini mendapatkan gelar Insinyur Profesional Utama (IPU) dari Persatuan Insinyur Indonesia juga menjelaskan tugas dan tanggung jawab project manager pada suatu proyek EPC LNG yang merupakan one single point of responsibilities memimpin dan mengkoordinasikan project stakeholders seperti internal engineering, procurement and construction team, vendor and suppliers, subcontractor dan lainnya supaya proyek bisa berjalan dan terselesaikan memenuhi key performance indicator (KPI) yang ditetapkan oleh Client dan perusahaan EPC tempat dia bekerja.

Di ujung acara, Ir. Prastiwo membuka babakan kuis dengan memberikan tiga pertanyaan kepada peserta dan memilih tiga peserta penjawab terbaik untuk menerima door-prize dari PII Cabang Batam.

LNG Business Talk PGN Solution Menghadirkan Ir. Habibie Razak Sebagai Narasumber, 27 Oktober 2020

Meskipun di masa pandemi, tidak mengurangi motivasi perusahaan PGN Solution sebagai salah satu anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk di dalam pengembangan kompetensi para profesionalnya melalui seri Business Talk yang dilakukan setiap minggu di bulan Oktober dan November 2020.

Business Talk dalam bentuk daring dilakukan tahun ini setelah sebelumnya acara sejenis dilakukan di dalam ruangan kelas bahkan bisa berlangsung selama 3 hari. Ir. Habibie Razak mendapatkan undangan ketiga kalinya sebagai narasumber LNG Supply Chain Infrastructure and Technology yang sebelumnya Ir. Habibie juga pernah menjadi Instruktur mini LNG Plant Workshop yang diselenggarakan selama 3 hari di Cirebon tahun 2017, instruktur LNG Fundamentals and Supply Chain yang diselenggarakan selama 3 hari di Jakarta tahun 2019 lalu.

LNG Business talk session ini menghadirkan lebih dari 80 peserta dari berbagai divisi dan subsidiary of PGN Group seperti PMO division of PGN, PT SENA dan PT PGASOL. Acara yang berlangsung selama hampir 3 jam ini dimoderasi oleh Ir. Sondang Aryanto, M.M., IPM., ASEAN Eng. Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PGASOL di awal sesi memperkenalkan Ir. Habibie Razak, M.M., IPU., ASEAN Eng., ACPE saat ini sebagai Direktur Energi dan Infrastruktur PT BlueVisions Management Indonesia dan sebelumnya pernah bekerja di beberapa perusahaan terkemuka seperti SMEC Denka Indonesia, Surbana Jurong Group, Tractebel Indonesia, ENGIE Group dan Black & Veatch International Company.

Ir. Habibie Razak memaparkan 4 sub-topik utama pada sesi kali ini antara lain: LNG Market Updates, LNG Supply Chain, LNG Project Development & Finance dan LNG Infrastructure Trends & Its Application. Setelah paparan selama kurang lebih 45 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi pertanyaan ke peserta. Narasumber memberikan kuis berupa 2 pertanyaan yang dibacakan oleh moderator dan panitia akan memberikan hadiah kepada beberapa peserta yang menjawab pertanyaan narasumber dengan tepat.

Tidak kalah, profesional PGN Group juga mengirimkan pertanyaan lewat kolom chat dan beberapa pertanyaan terbaik disortir oleh moderator untuk dijawab oleh narasumber. Satu pertanyaan menarik adalah bagaimana supaya iklim investasi bisnis LNG di Indonesia bisa berkembang seperti di negara-negara atau benua lain di dunia. Ir. Habibie menjawab “tentunya ini tidak lepas dari peran pemerintah di dalam menyiapkan kebijakan atau regulasi yang ramah terhadap investasi yang mengundang ketertarikan investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di sektor ini. Salah satu kendala yang menjadi momok hingga saat ini buat para investor adalah betapa rumitnya mengurus dan mendapatkan ijin (permit and licensing) di tingkat pemerintah daerah”.

“Saya sangat setuju apabila Omnibus Law ini disahkan segera dan Peraturan Pemerintah (PP) terkait UU ini segera dikeluarkan supaya ada kepastian hukum buat para investor di Indonesia” Imbuh Ir. Habibie. Di akhir sesi, panitia penyelenggara mengumumkan pemenang penjawab dan pemberi pertanyaan terbaik dan salah satu dari mereka pemberi pertanyaan terbaik, Ir. Andri Firdaus Project Manager PT SENA Indonesia, salah satu anak perusahaan PGN.

Kolokium VII Program Profesi Insinyur FTI UMI, 21 Oktober 2020

Program Studi Program Profesi Insinyur (PS-PPI) FTI-UMI kembali menggelar Kolokium untuk para calon alumni Insinyur yang akan diwisuda secara virtual minggu ini. Pembukaan Kolokium VII PSPPI FTI UMI juga dirangkaikan dengan kegiatan Workshop SKPI untuk lulusan S1 Fakultas Teknologi Industri UMI. Ir. Hj. Setyawati, MT, Ph.D, IPM, ASEAN Eng, Wakil Dekan 1 FTI UMI mewakili Dekan yang tidak sempat hadir pada kesempatan kali ini memberikan sambutan mewakili institusi di acara Kolokium dan Workshop SKPI ini.

Ir. Faizal Safa, IPU., M.Sc sebagai keynote speaker membawakan topik “Adaptasi Dunia Usaha terhadap Era New Normal” yang pada paparannya menyebutkan beberapa hal antara lain perlunya perusahaan untuk melakukan restrukturisasi biaya dan perampingan organisasi di jaman ini untuk bisa survive termasuk pemanfaatan digitalisasi dan virtual meeting yang menjadi trend saat ini harus bisa dimaksimalkan untuk mendukung aktifitas atau bisnis perusahaan. Aktifitas face to face akan menjadi sangat terbatas kecuali untuk hal-hal tertentu seperti pekerjaan supervisi atau inspeksi keinsinyuran yang mengharapkan para Insinyur untuk melihat langsung secara seksama di lokasi konstruksi untuk bisa mengambil keputusan-keputusan teknis keinsinyuran.

Acara pembukaan dilanjutkan dengan Kolokium VII calon alumni insinyur dengan membuka 7 meeting room melalui Zoom Application. Di Room 1 menghadirkan 22 presenter kolokium yang akan ditanggapi oleh 2 penanggap yaitu Ir. Habibie Razak, M.M., IPU., ASEAN Eng., ACPE dan Ir. Andi Alifuddin, M.T., IPM., ASEAN Eng sedangkan di room lain beberapa penanggap seperti Ir. Andi Taufan Marimba, IPU., MBA., MPM dan Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU juga di waktu yang sama mendengar dan menanggapi pemaparan calon Insinyur FTI-UMI ini.

Di room lain, Ir. Zulfikar Manggau salah satu Executive Vice President PLN Pusat juga mengikuti PPI RPL ini dengan menghadirkan paparan terkait “De-Risking Eksplorasi dan Kebijakan Fiskal untuk Akselerasi Pengembangan Panas Bumi di Indonesia” dan Ir. Andi Tjong Sanjaya, IPM., ASEAN Eng. yang saat ini berkiprah di Singapore membawakan paparan tentang Design of Allium Care Suites di Singapore.

Penanggap lain seperti Ir. Naim Hamid, IPM., ASEAN Eng dan Ir. Muammar Muhayang, IPM., ASEAN Eng juga sangat intens di dalam memberikan tanggapan dan komentar terkait paparan para calon Insinyur PS-PPI FTIUMI di Kolokium VII ini. Ir. Taufik Nur, M.T. IPM., ASEAN Eng. juga hadir memberikan pengarahan di awal pembukaan acara Kolokium VII dan Workshop SKPI kali ini.

Badan Kejuruan Sipil (BKS) Kembali Menggelar Uji Kompetensi Calon Insinyur Profesional Madya (IPM), 09 Oktober 2020

Majelis Uji Kompetensi Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (MUK BKS PII) kembali menggelar wawancara calon Insinyur Profesional Madya (IPM) hari ini melalui aplikasi Zoom meeting menghadirkan tiga majelis penilai Ir. Andi Taufan Marimba, IPU, Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU dan Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE.

Total 12 calon IPM yang diwawancarai dan kebanyakan dari para Insinyur ini bekerja di sektor infrastruktur PUPR baik sebagai pemilik proyek, konsultan maupun kontraktor. Di luar sektor PUPR, tidak kalah Ir. Ery Purnomo Raharjo salah satu di antara 12 calon ini bekerja di salah satu perusahaan tambang dan nickel processing company yang berlokasi di Sorowako, Sulawesi Selatan.

Ir. Ery mempresentasekan salah satu proyeknya yang melibatkan desain dan konstruksi penggantian overhead crane di lokasi pabrik peleburan nickel yang sedang beroperasi. Overhead crane yang lama digantikan dengan overhead crane yang sudah memasukkan sistem pengoperasian konsep Internet of Things (IOT-Crane). Satu lagi calon Insinyur Profesional Madya yang memaparkan beberapa proyeknya terkait desain dan audit struktur, Qodri Sihotang yang juga juga memiliki pengalaman keinsinyuran yang cukup menarik dan menantang menurut Ir. Habibie Razak, salah satu MUK yang bertugas hari ini.

Persatuan Insinyur Indonesia sebagai otoritas keinsinyuran terus menggiatkan uji Kompetensi Insinyur Profesional melalui Badan-badan Kejuruan untuk terus melahirkan Insinyur yang memiliki Ijin Praktik yang oleh UU 11/2014 bernama Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).