Monthly Archives: April 2015

Mengajar Sampai Propinsi Maluku Utara, 17 – 18 April 2015

Pertama kali menginjakkan bumi Maluku Utara membawa citarasa kenikmatan tiada tara setelah sekian lama hidup menikmati indahnya Bumi Pertiwi. Kunjungan ke salah satu propinsi di Indonesia Timur diawali oleh Undangan dari PII Cabang Halmahera Utara yang kepengurusannya baru saja terbentuk satu bulan ini. PII Halut diwakili oleh Ketua Cabang, Bapak Ir. Darius Arkwright, MT ini mengirimkan undangan ke saya untuk menjadi salah satu Instruktur pada program Pembinaan Profesi Insinyur (PPI) pertama yang dilakukan di Tobelo, Halmahera Utara.

Ternate View - CopyPesawat Garuda pada pagi hari Tanggal 16 April 2015 membawa saya dan 3 orang Pengurus PII cabang Makassar bertolak dari Makassar menuju Ternate. Rombongan Makassar terdiri dari Bapak Dr. Ir. Muhammad Rusman, MT., IPM, Bapak Ir. Taufik Nur, MT., IPM dan Bapak Ir. Andi Subhan Mustari, MT., IPM selaku Ketua, Sekretaris dan Koordinator Bidang Sertifikasi PII Cabang Makassar. Tim PII Pusat dihadiri Bapak Ir. Faisal Safaa, IPM dan Bapak Ir. Ngadiyanto, SE., IPM selaku Direktur Eksekutif dan Wakil Direktur Eksekutif PII Pusat. Setibanya di Ternate kami disambut oleh Tuan rumah Bapak Ir. Harsani Harisi, Staff Ahli Gubernur Maluku Utara dengan hidangan makan siang di salah satu restoran favorit di sana.

Perjalanan tidak berhenti di Ternate, setelah itu Pukul 02.00 siang kami menyeberang pulau menuju Kota Sofifi sekitar 45 menit perjalanan menggunakan speed boat. Saat-saat menegangkan terjadi selama 45 menit ketika speed boat menantang lautan dalam nan luas di Maluku Utara. Sofifi adalah ibukota Propinsi Maluku Utara setelah Ternate yang dulunya adalah Kerajaan Kesultanan Ternate. Setibanya di Sofifi kami melanjutkan perjalanan menuju Tobelo dengan kendaraan roda empat selama 3 jam. Kami menginap di Hotel Bryken salah satu Hotel Melati di kota Tobelo.

Presentation Session-2Hari pertama Pembinaan Profesi Insinyur saya mendapatkan giliran membawakan dua materi sekaligus yaitu Cost Planning and Control dan dilanjutkan dengan materi Project Management selama hampir 3 jam. Peserta yang dihadiri lebih dari 20 peserta ini cukup intens mengajukan pertanyaan maupun sekedar berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka mengelola proyek-proyek di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya.

 

Presentation SessionSalah satu bahan kuliah tentang mengapa manajemen proyek diperlukan? Tentunya tujuan utama adalah mencapai target proyek dari sisi kualitas, biaya, schedule dan juga zero accident. Untuk mencapai target ini semua stakeholders should be at the same page. Produk atau deliverables yang dihasilkan oleh suatu proyek harus bisa didefinisikan di awal dan memastikan tidak ada “surprise” at the end of the project. Ilustrasi di bawah ini memperlihatkan bahwa mengapa project management sungguh dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau deliverables yang disepakati bersama oleh para stakeholder proyek.

Why Needs Project Management

 

 

 

 

 

 

Manajemen proyek yang tidak diterapkan secara profesional atau bahkan tidak diterapkan sama sekali akan mempengaruhi kinerja proyek antara lain:

ØTarget waktu/deadline tidak tercapai,

ØPekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi,

ØBudget/anggaran yang dilampaui,

ØKemajuan proyek yang tidak jelas,

ØKonflik di antara staf selama penugasan di proyek,

ØKompetensi yang kurang dari anggota tim proyek,

ØPerubahan lingkup proyek yang terus menerus,

ØStaf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai pengalaman dan selera sendiri sendiri dan tidak ada standarisasi.

Sedangkan seorang project manager dituntut untuk memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang manajemen proyek yang dibagi ke dalam tiga elemen yakni: knowledge, skill dan attitude.

penyerahan plakatPembinaan Profesi Insinyur (PPI) kali ini menghadirkan materi Pengenalan Etika Profesi dan Organisasi PII dibawakan oleh Dr. Ir. Rusman Muhammad, K3 oleh Ir. Taufik Nur, Pengisian FAIP oleh Ir. Subhan Mustari dan beberapa materi lainnya yang dibawakan oleh Pembicara dari PII Pusat.

Pengalaman tak kalah menarik dari PPI di Tobelo ini adalah kami sempat menikmati alunan live music di salah satu pub and restaurant di kota ini ditemani oleh Pengurus PII Cabang Tobelo, Bapak Ir. Darius, Ir. Willy Jesajas, Ir. Nicko R. Bomara dan teman lainnya. Band dan DJ performance dari Bandung sepertinya membawa kami pada keceriaan dan keriuhan di malam itu.

Sertifikat PembicaraHari Sabtu Tanggal 18 April 2015 saya meninggalkan Kota Tobelo menuju Bandar Udara Kao sekitaran sejam perjalanan dan bertolak menuju Manado dengan menggunakan pesawat Wings Air tipe ATR. Pengalaman selanjutnya terjadi di Manado bersama teman-teman Alumni Unhas yang bekerja di sana.

Salam Insinyur, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

 

 

 

Co-Presenter pada World Clean Coal Conference 2-3 April 2015

World Clean Coal Conference yang diadakan di Le Merridien Hotel, Jakarta selama dua hari ini mengundang banyak antuasisme dari pelaku industri mining, oil & gas di negara tercinta ini. Isu komersialisasi gasifikasi batubara menjadi isu sentral pada konferensi ini.

Ministry of ESDM-1

Indonesia adalah negara eksporter terbesar batubara saat ini di dunia ironisnya deposit batubara kita tidak lebih besar dari 6 negara lainnya seperti US, Amerika, China dan Australia. Batubara kalori tinggi untuk saat ini memang cukup bernilai tinggi diekspor ke beberapa negara di dunia dan kalori menengah lebih banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik domestik.

 

Day 1 EddyIndonesia menurut kementerian ESDM 2014 memiliki lebih dari 32 Milyar Ton coal reserves dan sekitar 40 persen di anataranya adalah low rank coal (lignite). Typically, Indonesia lignite memiliki properti seperti high moisture content (>35% AR), low ash content (>12% DB), low sulphur content (<2% DB)  dan low calorific value (<5100 kcal/kg AB). Lignite saat ini tidak banyak dieksploitasi berbeda dengan  adanya interest yang lebih besar pada batubara kalori menengah (sub bituminuous) dan kalori tinggi (bituminuous).

Mengapa kemudian Indonesia diharapkan memberikan perhatian lebih besar pada monetisasi lignite? Ada beberapa hal yang mendasari antara lain:

 

 

  • Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba yang isinya adalah Pemerintah mengharuskan pelaku tambang untuk memberikan nilai tambah pada bahan tambang. Pola pikir harus berubah dari mining commodity menjadi strategic commodity.
  • Insentif dari pemerintah termasuk income tax, import tax, VAT, etc untuk gasifikasi batubara dan penambangan batubara kalori rendah (PP No. /2007 dan PP Np. 62/2008)
  • Peningkatan kebutuhan domestik untuk chemicals yang kemudian meningkatkan mengakibatkan pada kenaikan volume impor bahan kimiawi. Batubara kalori rendah diharapkan menjadi feedstock alternatif untuk pembangunan coal gasification to chemicals.
  • Penurunan sumber gas alam and kenaikan impor gas mengakibatkan biaya produksi menjadi sangat mahal untuk kebutuhan produksi pupuk dan petrokimia lainnya.
  • Rencana strategis pemerintah untuk membangun chemical processing industry untuk memenuhi konsumsi domestik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

 

Day 1 - HabibieKonferensi kali ini menghadirkan pembicara dan delegasi yang lebih banyak dibandingkan konferensi sejenis tahun lalu yang juga diorganize oleh conference producer yang sama. Pembicara yang hadir antara lain dari perwakilan pemerintah seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). perwakilan dari BUMN seperti Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), lisensor teknologi seperti Shell, UHDE TKIS, Siemens, Haldor Topsoe dan lainnya.

Black & Veatch juga tidak ketinggalan memberikan nilai tambah pada event ini di mana Eddy Karmana – Senior Process Engineer tampil menjadi pembicara didampingi oleh Habibie Razak – Project Manager mempresentasekan “Indonesia Coal Gasification Opportunities; Monetizing Indonesia Lignite”. Pembicara dalam presentasenya memaparkan 2 studi kasus pemanfaatan batubara untuk pupuk (ammonia, urea) dan methanol.

Day 2Tantangan dan peluang gasifikasi batubara menurut Black & Veatch antara lain:

  • Gasifikasi dapat menghasilkan nilai tambah, produk petrokimia dan energi dari gasifikasi batubara kalori rendah.
  • Investasi gasifikasi membutuhkan lebih dari 1 Milyar Dollar yang diharapkan partisipasi Foreign Direct Investment (FDI) dan dukungan dari pemerintah Indonesia
  • Gasifikasi batubara menghasilkan high value chemicals, clean fuels dan listrik menawarkan solusi seiring dengan meningkatnya permintaan energi dan produk kimia sebagaimana dengan dicetuskannya rencana strategis pemerintah untuk membangun industri nasional.

 

 

 

 

Mari berusaha dan berdoa bersama agar rencana strategis pemerintah yang melibatkan semua komponen bangsa (Akademisi, Business, Community dan Government) terwujud sesuai diharapkan. Amin.

Day 2 berpose

Bravo Industri Nasional Indonesia, Bravo Pelaku Industri Nasional Indonesia.