Pertama kali menginjakkan bumi Maluku Utara membawa citarasa kenikmatan tiada tara setelah sekian lama hidup menikmati indahnya Bumi Pertiwi. Kunjungan ke salah satu propinsi di Indonesia Timur diawali oleh Undangan dari PII Cabang Halmahera Utara yang kepengurusannya baru saja terbentuk satu bulan ini. PII Halut diwakili oleh Ketua Cabang, Bapak Ir. Darius Arkwright, MT ini mengirimkan undangan ke saya untuk menjadi salah satu Instruktur pada program Pembinaan Profesi Insinyur (PPI) pertama yang dilakukan di Tobelo, Halmahera Utara.
Pesawat Garuda pada pagi hari Tanggal 16 April 2015 membawa saya dan 3 orang Pengurus PII cabang Makassar bertolak dari Makassar menuju Ternate. Rombongan Makassar terdiri dari Bapak Dr. Ir. Muhammad Rusman, MT., IPM, Bapak Ir. Taufik Nur, MT., IPM dan Bapak Ir. Andi Subhan Mustari, MT., IPM selaku Ketua, Sekretaris dan Koordinator Bidang Sertifikasi PII Cabang Makassar. Tim PII Pusat dihadiri Bapak Ir. Faisal Safaa, IPM dan Bapak Ir. Ngadiyanto, SE., IPM selaku Direktur Eksekutif dan Wakil Direktur Eksekutif PII Pusat. Setibanya di Ternate kami disambut oleh Tuan rumah Bapak Ir. Harsani Harisi, Staff Ahli Gubernur Maluku Utara dengan hidangan makan siang di salah satu restoran favorit di sana.
Perjalanan tidak berhenti di Ternate, setelah itu Pukul 02.00 siang kami menyeberang pulau menuju Kota Sofifi sekitar 45 menit perjalanan menggunakan speed boat. Saat-saat menegangkan terjadi selama 45 menit ketika speed boat menantang lautan dalam nan luas di Maluku Utara. Sofifi adalah ibukota Propinsi Maluku Utara setelah Ternate yang dulunya adalah Kerajaan Kesultanan Ternate. Setibanya di Sofifi kami melanjutkan perjalanan menuju Tobelo dengan kendaraan roda empat selama 3 jam. Kami menginap di Hotel Bryken salah satu Hotel Melati di kota Tobelo.
Hari pertama Pembinaan Profesi Insinyur saya mendapatkan giliran membawakan dua materi sekaligus yaitu Cost Planning and Control dan dilanjutkan dengan materi Project Management selama hampir 3 jam. Peserta yang dihadiri lebih dari 20 peserta ini cukup intens mengajukan pertanyaan maupun sekedar berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka mengelola proyek-proyek di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya.
Salah satu bahan kuliah tentang mengapa manajemen proyek diperlukan? Tentunya tujuan utama adalah mencapai target proyek dari sisi kualitas, biaya, schedule dan juga zero accident. Untuk mencapai target ini semua stakeholders should be at the same page. Produk atau deliverables yang dihasilkan oleh suatu proyek harus bisa didefinisikan di awal dan memastikan tidak ada “surprise” at the end of the project. Ilustrasi di bawah ini memperlihatkan bahwa mengapa project management sungguh dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau deliverables yang disepakati bersama oleh para stakeholder proyek.
Manajemen proyek yang tidak diterapkan secara profesional atau bahkan tidak diterapkan sama sekali akan mempengaruhi kinerja proyek antara lain:
ØTarget waktu/deadline tidak tercapai,
ØPekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi,
ØBudget/anggaran yang dilampaui,
ØKemajuan proyek yang tidak jelas,
ØKonflik di antara staf selama penugasan di proyek,
ØKompetensi yang kurang dari anggota tim proyek,
ØPerubahan lingkup proyek yang terus menerus,
ØStaf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai pengalaman dan selera sendiri sendiri dan tidak ada standarisasi.
Sedangkan seorang project manager dituntut untuk memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang manajemen proyek yang dibagi ke dalam tiga elemen yakni: knowledge, skill dan attitude.
Pembinaan Profesi Insinyur (PPI) kali ini menghadirkan materi Pengenalan Etika Profesi dan Organisasi PII dibawakan oleh Dr. Ir. Rusman Muhammad, K3 oleh Ir. Taufik Nur, Pengisian FAIP oleh Ir. Subhan Mustari dan beberapa materi lainnya yang dibawakan oleh Pembicara dari PII Pusat.
Pengalaman tak kalah menarik dari PPI di Tobelo ini adalah kami sempat menikmati alunan live music di salah satu pub and restaurant di kota ini ditemani oleh Pengurus PII Cabang Tobelo, Bapak Ir. Darius, Ir. Willy Jesajas, Ir. Nicko R. Bomara dan teman lainnya. Band dan DJ performance dari Bandung sepertinya membawa kami pada keceriaan dan keriuhan di malam itu.
Hari Sabtu Tanggal 18 April 2015 saya meninggalkan Kota Tobelo menuju Bandar Udara Kao sekitaran sejam perjalanan dan bertolak menuju Manado dengan menggunakan pesawat Wings Air tipe ATR. Pengalaman selanjutnya terjadi di Manado bersama teman-teman Alumni Unhas yang bekerja di sana.
Salam Insinyur, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.