Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat kembali melakukan kunjungan kerja ke Sorowako dan Malili Kabupaten Luwu Timur memenuhi undangan dari Pengurus PII Luwu Timur dan PT Vale Indonesia Tbk. Kunjungan kerja kali ini bertujuan untuk mengisi sesi Workshop Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) untuk pemegang sertifikasi Insinyur Profesional dan Sidang Wawancara Calon Insinyur Profesional Madya Badan Kejuruan Sipil (BKS) PII dan Badan Kejuruan Elektro (BKE) PII di Training Centre HRPD PT Vale Indonesia.
Workshop PKB ini dibuka oleh Bapak Ir. Abu Ashar, IPM Senior General Manager PT Vale Indonesia yang juga menjadi peserta PKB PII. Beliau adalah lulusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin dan sampai saat ini menggeluti bidang keinsinyuran mulai dari pertama bergabung dengan perusahaan sejak 25 tahun lalu. Tampak hadir menemani Ir. Abu Ashar, I Wayan Dewantara HRPD Specialist PT Vale. Perwakilan PII Ir. Ngadiyanto memberikan sambutan dan menyampaikan agenda PII Pusat berkunjung ke Kabupaten Luwu Timur ini. Bersama Ngadiyanto, Tim PII Pusat kali ini terdiri dari Ir. Andi Taufan Marimba, IPM., MBA., Ir. Wahyu Hendrastomo, IPM, Ir. Habibie Razak, ASEAN Eng.
Workshop PKB dipresentasekan oleh Ir. Habibie yang diiikuti setidaknya 32 Insinyur Profesional Madya (IPM) dari PT Vale Indonesia. Program PKB ini atau di luar negeri dikenal sebagai Continuous Professional Development (CPD) adalah program yang bertujuan untuk mengukur sampai di mana usaha para pemegang IP di dalam memutakhirkan pengetahuannya dan meningkatkan pengetahuannya terkait kegiatan atau aktifitas keinsinyuran yang dilakukan selama 5 tahun periode atau jangka waktu sertifikasinya.
PKB ini disampaikan dalam bentuk laporan yang berisikan kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja, pembelajaran mandiri dan sehubungannya dengan penugasan kerja, termasuk partisipasi sebagai peserta, pembicara atau narasumber atau pun panitia pada paparan teknis seperti konferensi, seminar dan lainnya. Partisipasi sebagai anggota dan pengurus lembaga profesi juga menjadi salah satu syarat yang penting untuk bisa meretain sertifikasi Insinyur Profesional ini. Laporan ini disetor ke PII Pusat atau Badan Kejuruan terkait setidaknya sekali dalam setahun.
Respon dari beberapa peserta workshop antara lain mempertanyakan apakah memang diwajibkan untuk menjadi pengurus organisasi profesi karena di Luwu Timur ini ada sekitar 400 Insinyur Profesional dan tidak semuanya adalah Pengurus PII Luwu Timur. Habibie menyampaikan bahwa untuk menjadi pengurus yang dimaksud pada konteks ini adalah bisa saja pengurus komunitas profesi Insinyur internal PT Vale Indonesia yang mungkin programnya melakukan sesi knowledge sharing sekali dalam sebulan atau pun sebagai pengurus pada Komunitas Profesional Pertambangan Sorowako dan seterusnya.
Intensi mengapa ini menjadi suatu aktifitas yang direkomendasikan di PKB adalah untuk mengencourage para profesional untuk membentuk komunitas profesional yang menjadi wadah untuk knowledge sharing dan juga networking di antara sesama profesional. Ir. Muhammad Padli, IPM Instrument Engineer dan Ir. Zainuddin Syahril, MM., IPM tampak aktif bertanya pada sesi workshop ini.
Di ruangan sebelah tampak suasana Sidang Ujian Wawancara IPM Badan Kejuruan Sipil (BKS) dan Badan Kejuruan Elektro (BKE) Persatuan Insinyur Indonesia. Pada sidang kali ini juga Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Luwu Timur Ir. Irwan Bachri Syam mengikuti prosesi ujian wawancara bersama calon IPM lainnya. Ir. Irwan saat ini juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Luwu Timur. Ir. Baso Murdin, Sekretaris PII Cabang Luwu Timur mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan PII Pusat ke Luwu Timur kali.
Kesempatan ini, PII Pusat juga mengumumkan beberapa Insinyur Profesional yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berhasil meraih gelar ASEAN Engineer antara lain: Ir. M. Gazali Thaha, MT IPM., ASEAN Eng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Dr. Ir. Ayuddin, MT., ASEAN Eng Dosen Universitas Negeri Gorontalo. Habibie Razak memotivasi para Insinyur di kawasan Luwu Timur dan Sulawesi Selatan untuk lebih proaktif berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya keinsinyuran di Indonesia Timur.
Reportase: Ir. Habibie Razak – PII Pusat Divisi Gas