Monthly Archives: February 2019

Project Risk Management Session with EMLI Training, 26 February 2019

Hari Selasa, 26 Februari 2019 EMLI training menggelar sesi project risk management pada proyek konstruksi di Hotel Aston Suite Setiabudi Kuningan. Topik project risk management ini mencakup fundamental dan konsep manajemen proyek, procurement & subcontracting dan fundamental project risk management. Habibie Razak sebagai pembicara tetap EMLI berkesempatan hadir membawakan sesi ini selama kurang lebih 8 jam.

Risk management is required to manage all risks which may create problems on your investment, safety, health and environment. Project Risk management is used as specific approach for project based. Resiko yang selalu muncul pada suatu proyek terdiri dari resiko investasi, resiko keselamatan, resiko kesehatan dan resiko lingkungan. Pendekatan konsep manajemen resiko adalah bagaimana mengelola resiko yang ada dari high risk atau unacceptable risk menjadi resiko yang bisa diterima sehingga proyek tadi bisa dikelola dan berjalan dengan baik untuk memenuhi tujuan dari proyek itu (quality, time, cost and safety). Ada beberapa cara mengelola dan merespon resiko pada suatu proyek antara lain risk avoidance, risk mitigation, risk acceptance dan risk transfer.

Asuransi adalah salah satu contoh kongkrit dari risk transfer. Insurance is a transaction allowing one party to transfer risk to another party for a payment (i.e., premium)
Insurance is one of the techniques for managing certain types of risk (i.e., insurable risks). Tentunya pada suatu kontrak konstruksi kedua belah pihak harus mengidentifikasi kebutuhan asuransi yang dibutuhkan memastikan semuanya terpenuhi sebelum proyek dimulai. Asuransi yang dimaksud itu antara lain Professional Liability, Corporate General Liability, Corporate Automobile Liability, Workers’ Compensation/Employer’s Liability,  Project Specific General Liability, Project Specific Professional Liability, Liquidated Damages, Builder’s All Risk (possibly with Delay in Start-Up), Marine Cargo (possibly with Delay in Start-Up), Automobile Liability, Employer’s Liability, Pollution Liability, Political Risk, Teal Insurance dan lainnya.

Sesi sehari ini juga membahas tentang strategi pengadaan barang dan jasa pada proyek EPC, jenis jenis tender pada proyek konstruksi dan beberapa topik materi lainnya terkait manajemen resiko proyek ini. Peserta training ini dihadiri oleh 8 professional yang bekerja di beberapa perusahaan ternama seperti Medco Indonesia, Reconsult dan lainnya. Mereka berprofesi sebagai legal manager dan engineer.

 

 

Ujian Wawancara Badan Kejuruan Sipil PII, 7 Februari 2019

Hari Kamis, 7 Februari 2019 bertempat di kantor sekretariat sementara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat, Badan Kejuruan Sipil (BKS) PII kembali menyelenggarakan ujian wawancara sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Insinyur Profesional Madya (IPM) kepada 6 peserta yang berdomisili di Jakarta, Yogyakakarta, Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan.

Tim penguji terdiri dari Ir. Wahyu Hendrastomo, IPM, Ir. Andi Taufan Marimba, IPM dan Ir. Habibie Razak pada sesi kali ini. Mereka bertiga berasal dari sektor dan subsektor yang berbeda dan memiliki pengalaman berbeda mulai dari pengalaman di sektor PUPR maupun energi dan kelistrikan, proyek pemerintah maupun swasta. Dengan komposisi 3 penguji ini akan memberikan benefit di dalam mengassess atau melalukan verifikasi terhadap pengalaman kandidat dengan beragam pengalaman dan aktifitas keinsinyuran multi-sektoral.

Ir. Wahyu menyampaikan bahwa ujian ini adalah verifikasi dan validasi portfolio pengalaman keinsinyuran kandidat pemegang IPM yang mereka tuliskan di Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP). Apa yang mereka pernah kerjakan dan lalui sebagai praktisi keinsinyuran di lapangan harus mampu diceritakan selama ujian berlangsung. Kandidat diminta untuk memberikan gambaran tentang proyek yang mereka lakukan di papan tulis dan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari majelis penilai terkait proyek yang pernah dikerjakan tadi. Kandidat dituntut untuk memberikan detail aktifitas keinsinyuran yang mereka lakukan termasuk putusan-putusan keinsinyuran yang pernah mereka lakukan dalam kapasitasnya sebagai perencana, pengawas atau pun pelaksana pada proyek-proyek yang pernah mereka kerjakan.

Awal tahun 2019 ini Persatuan Insinyur Indonesia sudah menelurkan lebih dari 14 ribu Insinyur Profesional dimulai dari level  IP Pratama, Madya dan Utama dan lebih dari 30 ribu insinyur tercatat sebagai anggota Persatuan Insinyur Indonesia. Ke depannya calon Insinyur Profesional akan bisa mengisi FAIP tadi secara online melalui platform terintegrasi PII yang diberi nama Sistem Manajemen Informasi Persatuan Insinyur Indonesia (SIMPONI). Ketua Umum terpilih Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU memasukkan SIMPONI ini sebagai salah satu program kerja utama di kepengurusan 2018 – 2021 ini.