Monthly Archives: July 2019

Sesi Project Management Fundamentals Bersama Para Praktisi Keinsinyuran, 27 Juli 2019

Persatuan Insinyur Indonesia Pusat, Badan Pelaksana Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (Bapel PKB PII) kembali menggelar sesi Project Management Fundamentals, hari Sabtu, 27 Juli 2019 di Ruang Pelatihan PII Pusat Jl Percetakan Negara Jakarta Pusat. Peserta kursus sehari ini dihadiri oleh 6 professionals dari berbagai subsektor antara lain building services engineering and consultancy, mining construction, waste-water and water supply engineering and installation dan power generation EPC.

Pakar Manajemen Proyek Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Habibie Razak, ACPE., ASEAN Eng. kembali ditugaskan mengisi kursus sehari ini dengan memaparkan setidaknya 6 modul antara lain: Project Management Responsibilities and EPC Introduction, Planning and Control, Staffing Plan, Quality, Safety, Project Risk Management and Construction Management. Tujuan dari dilaksanakannya kursus ini adalah untuk memperkenalkan konsep dan fundamental dari manajemen proyek sebagai modal awal dari para praktisi keinsinyuran untuk lebih memahami dan mengenal tanggung jawab dan peran manajemen proyek pada pelaksanaan suatu proyek.

Insinyur Indonesia menurut Ir. Habibie secara teknikal memiliki kemampuan yang tidak diragukan hanya saja terkadang aspek kepemimpinan dan komunikasi yang masih perlu dibenahi lagi untuk bisa menjadi project manager yang sukses sesuai dengan key performance indicator (KPI) yang diset oleh perusahaan. KPI dari project manager yang dimaksud antara lain: zero incident (safety performance), on budget, on schedule, and on quality. Proyek dikatakan sukses apabila Client atau Customer terpuaskan akan kinerja perusahaan konsultan atau kontraktor.

Perusahaan EPC yang sudah mature sistem manajemen proyeknya akan memberikan petunjuk dan arahan yang sangat jelas dan gamblang tentang bagaimana project manager mengelola proyek dan ketersediaan subject matter expert (SME) seperti project director atau senior project director bisa menjadi tempat bagi PM untuk berkonsultasi. “Saya berharap para Insinyur Indonesia bisa menekuni disiplin manajemen proyek ini, menjadi PM itu penuh tantangan bagaimana mengkombinasikan elemen kompetensi; knowledge, skills and attitudes untuk mendeliver proyek sesuai dengan ekspektasi perusahaan dan client. PM selain memiliki kemampuan bekerja sebagai individu juga harus mampu memimpin tim kerja proyek”.

Kursus manajemen proyek ini rutin diselenggarakan oleh Bapel PKB PII untuk memenuhi permintaan para praktisi keinsinyuran yang punya minat dan cita-cita menjadi project manager atau pun project director.

Knowledge Sharing LNG Fundamentals Bersama Professionals Power, Oil & Gas, 13 July 2019

Hari Sabtu, 13 Juli 2019, Badan Pelaksana Program Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (Bapel PKB) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) kembali menyelenggarakan Kursus LNG Fundamentals yang dihadiri oleh 7 peserta yang juga merupakan anggota PII yang bergelut di sektor power, oil & gas. Dua di antara mereka adalah professional dari MAN Energy Solution merupakan gas engine provider yang aktif di dalam memasarkan teknologi dual fuel engine power plant yang saat ini banyak dibangun di Kawasan Indonesia Timur.

Kursus sehari ini dibawakan oleh Ir. Habibie Razak, MM., ASEAN Eng., ACPE – Komite Diklat Profesi dan PKB PII Pusat yang juga bergelut di sektor LNG, gas dan pembangkit listrik di Indonesia. Ir. Habibie dengan pengalaman internasional pernah mengerjakan beberapa proyek Onshore & Floating LNG Liquefaction Plant di China dan Amerika Serikat dalam kurun beberapa tahun terakhir. “Memang bisnis LNG domestik di Indonesia belumlah booming seperti yang terjadi di China dimana LNG dijual secara retail ke Industri, rumah tangga, untuk bahan bakar kendaraan seperti bis dan truck dan untuk pembangkit listrik dalam skala kecil. Mini LNG supply chain di sana mulai populer sejak awal tahun 2000-an” papar Ir. Habibie.

Materi kursus sehari ini berisikan tiga topik utama antara lain: LNG market, LNG technology, dan LNG Investment. LNG technology mengcover 3 aspek besar antara lain: LNG Liquefaction, LNG transportation dan LNG Receiving technology. Sesi kursus sehari ini juga membahas tentang proyek LNG Kawasan Timur Indonesia yang mulai diinisiasi oleh PLN sejak tahun 2014 lalu yang rencananya membangun puluhan small LNG Receiving Terminal untuk melayani kebutuhan LNG untuk pembangkit listrik dari pulau-pulau besar hingga ke pulau-pulau kecil yang ada di kawasan Timur Indonesia. PLN sudah banyak membangun duel fuel (diesel-LNG) gas engine power plant namun hingga sekarang fasilitas pembangkit tadi masih beroperasi dengan diesel karena LNG receiving facility yang tidak kunjung dibangun.

Kursus LNG ini adalah salah satu dari materi kursus atau pelatihan yang rutin diselenggarakan oleh Komite Diklat Profesi dan Bapel PKB PII Pusat termasuk beberapa materi menarik lainnya seperti EPC Contract & Project Management, Cost Estimating, Value Engineering dan beberapa materi menarik lainnya.

Munas IKATEK UH, Haedar A. Karim Kembali Terpilih, 7 Juli 2019

Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Alumni Teknik Unhas sukses diselenggarakan sore tadi, 7 Juli 2019 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jl Merdeka Selatan, Jakarta. Munas yang dihadiri oleh setidaknya 200 alumni Teknik Unhas dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Universitas Hasanuddin. Munas ini dibuka oleh Dewan Pembina IKATEK UH, Dr. Ir. Syarif Burhanuddin dan kemudian dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum IKATEK UH Periode 2014-2019, Ir. Haedar A. Karim.

Ir. Haedar dalam paparannya menyampaikan capaian-capaian yang telah dicapai selama empat setengah tahun terakhir antara lain: terbentuknya koordinator wilayah IKATEK UH di setiap pulau besar di Indonesia dimulai dari pembentukan kepengurusan IKATEK UH Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa Barat & Banten, Wilayah Kalimantan, Wilayah Bali & Nusa Tenggara, Wilayah Maluku & Maluku Utara, Wilayah Papua dan Papua Barat dan Wilayah Sulawesi. Pembentukan koordinator wilayah di setiap pulau besar ini oleh Haedar dalam rangka melebarkan jejaring alumni yang bekerja dan berdomisili di pulau pulau itu yang sesuai tujuannya adalah saling sinergi dan kolaborasi sesama alumni.

“Di kepengurusan ini kita adalah Ikatan Alumni pertama di Indonesia yang memulai kerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan menandatangani MOU sejak bulan Desember 2014 silam yang kemudian diikuti oleh Ikatan alumni dari perguruan tinggi lainnya di Indonesia, dinda Habibie Razak sebagai Ketua Badan Otonom Pengembangan Profesi Insinyur, mohon berdiri dinda Habibie, Terima kasih atas kerjanya ” lanjut Haedar dalam laporannya. Ir. Haedar juga berterima kasih kepada Abdul Rivai Ras atau dikenal Bro Rivai yang telah mewakafkan rumahnya sebagai rumah persinggahan para alumni baru yang akan mencari nafkah di Jakarta dan sekitarnya. Haedar mencatat setidaknya sudah puluhan alumni yang pernah tinggal di rumah singgah Bro Rivai ini dan 100 persen dari mereka sudah bekerja di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia.

Sementara Dr. Ir. Syarif Burhanuddin atau biasa dipanggil Kak Chalie Bur, di periode ini kita bisa melihat kerjasama IKATEK UH dan kampus mulai dibuka dan memberikan kesempatan kepada adik-adik mahasiswa calon alumni untuk lebih mengenal dunia kerja melalui sharing pengalaman dari para alumni Teknik Unhas. Sebutlah di kementerian tempat di mana kaka Chalie Bur bekerja saat ini setidaknya lebih dari 20 PNS yang lulus yang merupakan alumni Universitas Hasanuddin. “Kita tidak ingin kehilangan Insinyur-Insinyur muda lagi, kita harus bisa memaksimalkan bahwa para alumni baru bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang sesingkat singkatnya dan dipastikan mereka bekerja di bidang keinsinyuran” lanjut Chalie Bur.

Acara Munas dilanjutkan dengan Pemilihan Ketua Umum periode 2019-2023 di bawah pimpinan sidang, Ir. Sapri Pamulu, PhD dengan pertama-tama menetapkan tata tertib persidangan. Ir. Sapri sebelumnya memberikan kesempatan kepada pihak perwakilan alumni dalam hal ini IKA-IKA Jurusan dan IKA Wilayah untuk memberikan pandangan tentang kinerja kepemimpinan Ir. Haedar selama 4.5 tahun terakhir. Perwakilan jurusan, Ir. Hasbi Syamsu dan perwakilan wilayah Ir. Jamsir menyampaikan menerima laporan pertanggungjawaban pengurus sekarang dengan suara bulat tanpa catatan-catatan dan meminta kembali Ir. Haedar A. Karim untuk melanjutkan kepemimpinan IKATEK UH untuk periode kedua tahun 2019-2023.

Pada kesempatan ini, perwakilan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Rusman Muhammad memberikan secara simbolis baju kaos sekaligus permintaan kepada IKATEK UH untuk menghadiri Dies Natalis yang akan diselenggarakan bulan depan di kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Beberapa perwakilan Ketua Wilayah seperti Ir. Jamsir ketua Sumatera, Ir. Andi Muhammad Irfan AB Ketua Sulawesi dan dari pimpinan pusat Ir. Sapri Pamulu, PhD mendapatkan kesempatan menerima baju kaos secara simbolis.

Munas kembali secara aklamasi memilih Ir. Haedar A. Karim untuk kali kedua periode 2019-2023 dan diminta untuk segera membentuk kepengurusan baru dalam jangka waktu 9 hari terhitung sejak ditutupnya Munas ini. Acara yang dipandu oleh Ir. Amril Taufik Gobel ditutup dengan foto bersama para peserta Musyawarah Nasional IKATEK UH.

Ketua Umum terpilih Ir. Haedar A. Karim mengundang Sri Asri Wulandari sebagai Ketua Penyelenggara HBH dan Reuni Nasional 2020 Ikatan Alumni Teknik Unhas untuk memberikan update tentang kesiapan panitia di dalam menyelenggarakan HBH yang akan digelar 3 hari setelah lebaran tahun depan. Sri menyampaikan bahwa panitia penyelenggara sementara ini menyusun program kerja dan diharapkan rangkaian kegiatan HBH 2020 ini akan dimulai di bulan September 2019 mendatang.

Di hari yang sama Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) sukses menggelar Halal bi Halal dan Reuni Nasional di Istana Wakil Presiden RI pagi tadi.

Halal biHalal Persatuan Insinyur Indonesia Pusat, 3 Juli 2019

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat menggelar Halal bi Halal (HBH) pada hari Rabu, 3 Juli 2019 di Hotel Santika Premiere Jakarta Barat. Halal bi Halal (HBH) yang dihadiri oleh unsur pengurus pusat, pengurus badan kejuruan dan perwakilan wilayah dan cabang berlangsung meriah. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PII yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Eng.,Sc., IPU memberikan sambutan pertama mewakili PII Pusat mengucapkan terima kasih kepada pengurus PII yang hadir pada HBH kali ini. Ir. Heru dalam sambutannya mengingatkan kepada pengurus yang hadir bahwa di periode kepengurusan sekarang, Insinyur Indonesia secara kolektif memenuhi panggilan negara dengan menjadi Pelaksana UU 11/2014 dan PP keinsinyuran No.25/2019 dimulai di kepengurusan sekarang. Dr. Heru juga menginformasikan bahwa Kongres Luar Biasa PII akan dilaksanakan pada Tanggal 18 Juli 2019 untuk menetapkan ADART PII yang baru menyesuaikan dengan PP keinsinyuran No. 25 Tahun 2019 termasuk penetapan peraturan-peraturan organisasi sebagai pedoman dan petunjuk untuk menjalankan roda organisasi.

Dalam kesempatan ini, Dr. Heru di depan para peserta HBH yang juga dihadiri oleh Dr. Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA., IPU, Dewan Penasehat PII menyampaikan bahwa tahun ini PII menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Organisasi Insinyur se-Asia Tenggara yang dikenal dengan CAFEO. “Tahun ini adalah CAFEO ke-37 dan pada event ini kita akan memberikan penghargaan Distinguished Honorary Patron kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo sebagai kepala negara yang telah memberikan layanan substansial dan kontribusi kepada profesi keinsinyuran di AFEO dan di tingkat ASEAN” lanjut Heru dalam sambutannya.

Dr. Ir. Airlangga yang juga adalah Menteri Perindustrian memberikan sambutan kedua sekaligus melaporkan suksesnya pertemuan G20 pada Tanggal 28-29 Juni kemarin di mana Presiden Joko Widodo menghadiri acara penting ini. Presiden Jokowi menjadi pusat perhatian selama G20 meeting berlangsung di Osaka ini yang kerap berdampingan dengan Presiden Trump . Dr. Airlangga menuturkan bahwa prioritas periode kedua Presiden Jokowi adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara massive tentunya melalui penguatan science, mathematics, dan engineering. Momentum ini harus bisa menjadikan PII sebagai center of excellence menjadi mitra pemerintah untuk mewujudkan program prioritas di periode kedua ini.

Lanjut lagi, Ir. Airlangga menyampaikan bahwa dalam rangka penguatan industri di era 4.0. Pemerintah tengah memfinalisasi aturan mengenai super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100 persen. Insentif fiskal ini akan diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan inovasi. PII sebagai center of excellence harus bisa memberikan masukan-masukan konstruktif untuk mensukseskan program-program terkait.

Halal bi Halal ini dilanjutkan dengan makan malam bersama dan ditutup dengan foto bersama pengurus Persatuan Insinyur Indonesia. Hadir pada HBH ini, Dr. Ir. Danis Sumadilaga Waketum PII Pusat, Dr. Ir. Hermanto Dardak Mantan Ketum PII periode sebelumnya, Ir. Rully Chairul Azwar Dewan Penasehat PII, Dr. Robert Purba Sianipar Mantan Sekjen PII Pusat, Ir. Faizal Safa Direktur Eksekutif PII Pusat bersama staffnya. Di barisan belakang tampak beberapa pengurus pusat Dr. Ir. Qiqi Asmara Komite Organisasi, Ir. Rudianto Handojo – Mantan Direktur Eksekutif PII, Ir. Sapri Pamulu, PhD Komite Sertifikasi, Ir. Habibie Razak – Komite Diklat Profesi, Dr. Ir. Taufik Nur Sekretaris PII Cabang Makassar dan rekan-rekan pengurus lainnya.