Monthly Archives: March 2023

Seminar Nasional UNILA, PII Beberkan Peran Insinyur Sebagai Pelopor Teknologi

Konstruksi Media – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Habibie Razak dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional mengangkat tema besar “Insinyur Indonesia Sebagai Pelopor Teknologi” yang diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung (UNILA) mengungkapkan perbedaan mendasar antara bekerja keinsinyuran dan praktik keinsinyuran.

Dalam seminar tersebut, juga menghadirkan Guru Besar Teknik Geofisika, Rektor ITB Periode 2005-2010 Prof Ir. Djoko Santoso sebagai narasumber.

“Senang sekali bisa dipanelkan dengan Bapak Prof Ir. Djoko Santoso yang selalu enerjik, entertaining dan menginspirasi,” ungkap Habibie Razak kepada Konstruksi Media, Rabu, (15/3/2023).

Habibie menjelaskan, sesuai Undang-Undang nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran, menyatakan bahwa Insinyur Indonesia yang melakukan praktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

“Namun, insinyur yang belum STRI tetap bisa bekerja keinsinyuran akan tetapi harus berada di bawah pengawasan Insinyur Profesional Madya (IPM) maupun Insinyur Profesional Utama (IPU) yang memiliki STRI,” terang Habibie.

Tak hanya itu, Habibie juga memperkenalkan PE stamp sebagai Distinctive Mark buat para Insinyur Profesional didalam mencap (mensahkan) dokumen teknis keinsinyuran yang sudah diperiksa atau pun disahkan oleh PE/Insinyur ber-STRI.

Prof. Djoko Santoso yang juga eks Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud mendorong para insinyur Indonesia di dalam meningkatkan kompetensinya.

Selain itu, dirinya meminta insinyur untuk terus memberikan nilai tambah dengan melahirkan inovasi dan karya keinsinyuran di berbagai sektor.

“Dukungan perguruan tinggi di dalam menelurkan Insinyur melalui PSPPI menjadi modal utama di dalam membentuk kecendekiawanan dan kemampuan dasar sebagai modal berkarir di berbagai bidang keinsinyuran,” kata Prof. Djoko.

Untuk diketahui, dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional yang diselenggarakan oleh PSPPi UNILA ini dihadiri oleh 150 peserta secara hybird (offline dan online). Acara dibuka langsung oleh Rektor UNILA Prof. Ir. Lusmeilia Afriani, IPM, dan juga diikuti oleh Ir. Taufik Hidayat selaku Ketua PII Wilayah Lampung.

Australia Trip Membahas MRA Pengakuan Insinyur Profesional Indonesia & Australia, 28 Feb – 4 Mar 2023

Persatuan Insinyur Indonesia dan The Institution Engineers of Australia (Engineers Australia – EA) akan segera menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) terkait pengakuan Insinyur Profesional antara kedua institusi dan dibawa ke scope yang lebih luas menjadi bilateral agreement antara Pemerintah Indonesia dan Australia.


Ir. Andi Taufan Marimba, IPU – Koordinator Indonesian Monrtoring Committee APEC Engineer Register (IMC APEC ER) dan Ir. Habibie Razak, IPU Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia berangkat ke Canberra Australia untuk mendiskusikan subyek ini dengan Engineers Australia (EA) selama 2 hari Tanggal 2-3. Maret ini Hari pertama, rapat dihadiri dan dibuka oleh H.E. Dr. Siswo Pramono – Duta Besar Indonesia dan Arjuna Nadaraja – Direktur Free Trade Agreements and Stakeholder Engagement Division, Department of Foreign Affair and Trade (DFAT).


Ir. Habibie Razak menyampaikan “MRA ini akan memberikan benefit yang sangat luas dalam hal peningkatan mobilitas keinsinyuran para Insinyur kedua negara. Khususnya Insinyur Indonesia yang sudah berkarir di Australia bisa mendapatkan akses lebih cepat untuk mendapatkan pengakuan sebagai Professional Engineer di sana melalui jalur MRA ini sedangkan Insinyur Indonesia yang ingin mencoba bekerja di Australia sangat bisa mendapatkan kemudahan melalui jalur kerjasama kedua institusi PII dan EA ini”.


Duta Besar Bapak Siswo Pramono mengharapkan MRA on Professional Engineer Recognition ini bisa diltandatangani pada saat kunjungan Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo ke Australia bulan Juni ini. Tim Engineers Australia yang hadir dalam diskusi MRA ini antara lain: Jane MacMaster Chief Engineer, Bernadette Foley GM Professional Standards, Dr. Pawel Sajewics Manager Agreements for Professional Standards, Office of The Chief Engineer, Pat Arundell National Manager Chartered Assessment Professional Standards and Practice Group ditemani dua assessors Brennan Romano dan Perdana Ainianto.

PII Mampu Wujudkan Makassar Tangguh Melalui Sistem Transportasi Berkelanjutan

Peran seorang insinyur di sebuah negara bukan hanya pada saat pasca bencana, tetapi insinyur terlibat di awal dalam penyiapan standard and code untuk penyediaan resilient infrastructure (Disaster Risk Management Life Cycle).

Hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Habibie Razak dalam diskusi “Mewujudkan Makassar Tangguh Bencana melalui Sistem Transportasi Berkelanjutan” yang moderasi oleh Dr. Lucky Caroles, MT., IPM Ketua Umum Pusat Studi Pembangunan Pengembangan Prasarana (PSP4), sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar (Sulsel), bersama dengan Wakil Rektor 4 Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, ST, M.Phil.

Ir. Habibie yang juga merupakan Country Director for Surbana Jurong Indonesia (www.surbanajurong.com) yang terkenal sebagai konsultan perencana kota modern (urban planner) di dunia memaparkan topik mengenai “Perspektif dan Peran PII pada Pembangunan Infrastruktur Yang Tangguh Bencana Melalui Sistem Transportasi Berkelanjutan”.

Ir. Habibie Razak mengatakan karakteristik dan kompetensi insinyur profesional dalam kebencanaan menjadi syarat untuk terlibat di bidang ini.

“Penyediaan infrastruktur handal termasuk sistem transportasi pada suatu kota (global urban mobility) harus memperhatikan 5 faktor sukses, yakni availability, affordability, efficiency, convenience, dan sustainability,” ungkap Habibie, Rabu, (1/3/2023).

Availability menurutnya yakni ketersediaan sistem transportasinya sendiri untuk masyarakat. Kemudian Affordability merupakan tarif public transport harus bisa dijangkau oleh masyarakat umum.

Selanjutnya, Efficiency, Habibie menyampaikan bahwa sistem transportasi yang ada harus memberikan benefit kepada masyarakat untuk lebih efisien dalam menjalankan aktifitasnya. Lalu Convenience, menurutnya yakni bagaimana transportasi yang handal tersebut nyaman buat masyarakat terkait transfer intermoda. Selain itu kenyamanan secara ergonomik pada saat berada di dalam public transport, sistem ticketing-nya, dan pelayanannya yang sudah serba digitalisasi.

Yang terakhir adalah Sustainability, yang menandakan sustainable karena infrastruktur yang dibangun handal dan tangguh terhadap bencana dan selalu memprioritaskan pada keselamatan publik.

“Makassar bisa menjadi global city seperti Singapura yang menduduki ranking pertama diikuti oleh kota kota global lainnya apabila bisa memenuhi 5 faktor sukses tersebut,” beber Ir. Habibie Razak yang saat ini sedang berada di Canberra Australia untuk agenda kunjungan Pengurus Pusat PII ke kantor Engineers Australia Institution.

Hadir juga Prof. Dr. Ir. Sakti Adji Adisasmita, IPU dan Tori Damantori, ST., MPPM., M.Sc., Steering Committee dari Indonesia UK PACT Program yang menyelenggarakan event event webinar sejenis di Indonesia.

Source: https://konstruksimedia.co.id/pii-wujudkan-makassar-tangguh-melalui-sistem-transportasi-berkelanjutan/