Persatuan Insinyur Indonesia dan The Institution Engineers of Australia (Engineers Australia – EA) akan segera menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) terkait pengakuan Insinyur Profesional antara kedua institusi dan dibawa ke scope yang lebih luas menjadi bilateral agreement antara Pemerintah Indonesia dan Australia.
Ir. Andi Taufan Marimba, IPU – Koordinator Indonesian Monrtoring Committee APEC Engineer Register (IMC APEC ER) dan Ir. Habibie Razak, IPU Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia berangkat ke Canberra Australia untuk mendiskusikan subyek ini dengan Engineers Australia (EA) selama 2 hari Tanggal 2-3. Maret ini Hari pertama, rapat dihadiri dan dibuka oleh H.E. Dr. Siswo Pramono – Duta Besar Indonesia dan Arjuna Nadaraja – Direktur Free Trade Agreements and Stakeholder Engagement Division, Department of Foreign Affair and Trade (DFAT).
Ir. Habibie Razak menyampaikan “MRA ini akan memberikan benefit yang sangat luas dalam hal peningkatan mobilitas keinsinyuran para Insinyur kedua negara. Khususnya Insinyur Indonesia yang sudah berkarir di Australia bisa mendapatkan akses lebih cepat untuk mendapatkan pengakuan sebagai Professional Engineer di sana melalui jalur MRA ini sedangkan Insinyur Indonesia yang ingin mencoba bekerja di Australia sangat bisa mendapatkan kemudahan melalui jalur kerjasama kedua institusi PII dan EA ini”.
Duta Besar Bapak Siswo Pramono mengharapkan MRA on Professional Engineer Recognition ini bisa diltandatangani pada saat kunjungan Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo ke Australia bulan Juni ini. Tim Engineers Australia yang hadir dalam diskusi MRA ini antara lain: Jane MacMaster Chief Engineer, Bernadette Foley GM Professional Standards, Dr. Pawel Sajewics Manager Agreements for Professional Standards, Office of The Chief Engineer, Pat Arundell National Manager Chartered Assessment Professional Standards and Practice Group ditemani dua assessors Brennan Romano dan Perdana Ainianto.