Persatuan Insinyur Indonesia Pusat, Badan Pelaksana Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (Bapel PKB PII) kembali menggelar sesi Project Management Fundamentals, hari Sabtu, 27 Juli 2019 di Ruang Pelatihan PII Pusat Jl Percetakan Negara Jakarta Pusat. Peserta kursus sehari ini dihadiri oleh 6 professionals dari berbagai subsektor antara lain building services engineering and consultancy, mining construction, waste-water and water supply engineering and installation dan power generation EPC.
Pakar Manajemen Proyek Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Habibie Razak, ACPE., ASEAN Eng. kembali ditugaskan mengisi kursus sehari ini dengan memaparkan setidaknya 6 modul antara lain: Project Management Responsibilities and EPC Introduction, Planning and Control, Staffing Plan, Quality, Safety, Project Risk Management and Construction Management. Tujuan dari dilaksanakannya kursus ini adalah untuk memperkenalkan konsep dan fundamental dari manajemen proyek sebagai modal awal dari para praktisi keinsinyuran untuk lebih memahami dan mengenal tanggung jawab dan peran manajemen proyek pada pelaksanaan suatu proyek.
Insinyur Indonesia menurut Ir. Habibie secara teknikal memiliki kemampuan yang tidak diragukan hanya saja terkadang aspek kepemimpinan dan komunikasi yang masih perlu dibenahi lagi untuk bisa menjadi project manager yang sukses sesuai dengan key performance indicator (KPI) yang diset oleh perusahaan. KPI dari project manager yang dimaksud antara lain: zero incident (safety performance), on budget, on schedule, and on quality. Proyek dikatakan sukses apabila Client atau Customer terpuaskan akan kinerja perusahaan konsultan atau kontraktor.
Perusahaan EPC yang sudah mature sistem manajemen proyeknya akan memberikan petunjuk dan arahan yang sangat jelas dan gamblang tentang bagaimana project manager mengelola proyek dan ketersediaan subject matter expert (SME) seperti project director atau senior project director bisa menjadi tempat bagi PM untuk berkonsultasi. “Saya berharap para Insinyur Indonesia bisa menekuni disiplin manajemen proyek ini, menjadi PM itu penuh tantangan bagaimana mengkombinasikan elemen kompetensi; knowledge, skills and attitudes untuk mendeliver proyek sesuai dengan ekspektasi perusahaan dan client. PM selain memiliki kemampuan bekerja sebagai individu juga harus mampu memimpin tim kerja proyek”.
Kursus manajemen proyek ini rutin diselenggarakan oleh Bapel PKB PII untuk memenuhi permintaan para praktisi keinsinyuran yang punya minat dan cita-cita menjadi project manager atau pun project director.
Hari Sabtu, 13 Juli 2019, Badan Pelaksana Program Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (Bapel PKB) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) kembali menyelenggarakan Kursus LNG Fundamentals yang dihadiri oleh 7 peserta yang juga merupakan anggota PII yang bergelut di sektor power, oil & gas. Dua di antara mereka adalah professional dari MAN Energy Solution merupakan gas engine provider yang aktif di dalam memasarkan teknologi dual fuel engine power plant yang saat ini banyak dibangun di Kawasan Indonesia Timur.
Kursus sehari ini dibawakan oleh Ir. Habibie Razak, MM., ASEAN Eng., ACPE – Komite Diklat Profesi dan PKB PII Pusat yang juga bergelut di sektor LNG, gas dan pembangkit listrik di Indonesia. Ir. Habibie dengan pengalaman internasional pernah mengerjakan beberapa proyek Onshore & Floating LNG Liquefaction Plant di China dan Amerika Serikat dalam kurun beberapa tahun terakhir. “Memang bisnis LNG domestik di Indonesia belumlah booming seperti yang terjadi di China dimana LNG dijual secara retail ke Industri, rumah tangga, untuk bahan bakar kendaraan seperti bis dan truck dan untuk pembangkit listrik dalam skala kecil. Mini LNG supply chain di sana mulai populer sejak awal tahun 2000-an” papar Ir. Habibie.
Materi kursus sehari ini berisikan tiga topik utama antara lain: LNG market, LNG technology, dan LNG Investment. LNG technology mengcover 3 aspek besar antara lain: LNG Liquefaction, LNG transportation dan LNG Receiving technology. Sesi kursus sehari ini juga membahas tentang proyek LNG Kawasan Timur Indonesia yang mulai diinisiasi oleh PLN sejak tahun 2014 lalu yang rencananya membangun puluhan small LNG Receiving Terminal untuk melayani kebutuhan LNG untuk pembangkit listrik dari pulau-pulau besar hingga ke pulau-pulau kecil yang ada di kawasan Timur Indonesia. PLN sudah banyak membangun duel fuel (diesel-LNG) gas engine power plant namun hingga sekarang fasilitas pembangkit tadi masih beroperasi dengan diesel karena LNG receiving facility yang tidak kunjung dibangun.
Kursus LNG ini adalah salah satu dari materi kursus atau pelatihan yang rutin diselenggarakan oleh Komite Diklat Profesi dan Bapel PKB PII Pusat termasuk beberapa materi menarik lainnya seperti EPC Contract & Project Management, Cost Estimating, Value Engineering dan beberapa materi menarik lainnya.
Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Alumni Teknik Unhas sukses diselenggarakan sore tadi, 7 Juli 2019 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jl Merdeka Selatan, Jakarta. Munas yang dihadiri oleh setidaknya 200 alumni Teknik Unhas dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Universitas Hasanuddin. Munas ini dibuka oleh Dewan Pembina IKATEK UH, Dr. Ir. Syarif Burhanuddin dan kemudian dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum IKATEK UH Periode 2014-2019, Ir. Haedar A. Karim.
Ir. Haedar dalam paparannya menyampaikan capaian-capaian yang telah dicapai selama empat setengah tahun terakhir antara lain: terbentuknya koordinator wilayah IKATEK UH di setiap pulau besar di Indonesia dimulai dari pembentukan kepengurusan IKATEK UH Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa Barat & Banten, Wilayah Kalimantan, Wilayah Bali & Nusa Tenggara, Wilayah Maluku & Maluku Utara, Wilayah Papua dan Papua Barat dan Wilayah Sulawesi. Pembentukan koordinator wilayah di setiap pulau besar ini oleh Haedar dalam rangka melebarkan jejaring alumni yang bekerja dan berdomisili di pulau pulau itu yang sesuai tujuannya adalah saling sinergi dan kolaborasi sesama alumni.
“Di kepengurusan ini kita adalah Ikatan Alumni pertama di Indonesia yang memulai kerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan menandatangani MOU sejak bulan Desember 2014 silam yang kemudian diikuti oleh Ikatan alumni dari perguruan tinggi lainnya di Indonesia, dinda Habibie Razak sebagai Ketua Badan Otonom Pengembangan Profesi Insinyur, mohon berdiri dinda Habibie, Terima kasih atas kerjanya ” lanjut Haedar dalam laporannya. Ir. Haedar juga berterima kasih kepada Abdul Rivai Ras atau dikenal Bro Rivai yang telah mewakafkan rumahnya sebagai rumah persinggahan para alumni baru yang akan mencari nafkah di Jakarta dan sekitarnya. Haedar mencatat setidaknya sudah puluhan alumni yang pernah tinggal di rumah singgah Bro Rivai ini dan 100 persen dari mereka sudah bekerja di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia.
Sementara Dr. Ir. Syarif Burhanuddin atau biasa dipanggil Kak Chalie Bur, di periode ini kita bisa melihat kerjasama IKATEK UH dan kampus mulai dibuka dan memberikan kesempatan kepada adik-adik mahasiswa calon alumni untuk lebih mengenal dunia kerja melalui sharing pengalaman dari para alumni Teknik Unhas. Sebutlah di kementerian tempat di mana kaka Chalie Bur bekerja saat ini setidaknya lebih dari 20 PNS yang lulus yang merupakan alumni Universitas Hasanuddin. “Kita tidak ingin kehilangan Insinyur-Insinyur muda lagi, kita harus bisa memaksimalkan bahwa para alumni baru bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang sesingkat singkatnya dan dipastikan mereka bekerja di bidang keinsinyuran” lanjut Chalie Bur.
Acara Munas dilanjutkan dengan Pemilihan Ketua Umum periode 2019-2023 di bawah pimpinan sidang, Ir. Sapri Pamulu, PhD dengan pertama-tama menetapkan tata tertib persidangan. Ir. Sapri sebelumnya memberikan kesempatan kepada pihak perwakilan alumni dalam hal ini IKA-IKA Jurusan dan IKA Wilayah untuk memberikan pandangan tentang kinerja kepemimpinan Ir. Haedar selama 4.5 tahun terakhir. Perwakilan jurusan, Ir. Hasbi Syamsu dan perwakilan wilayah Ir. Jamsir menyampaikan menerima laporan pertanggungjawaban pengurus sekarang dengan suara bulat tanpa catatan-catatan dan meminta kembali Ir. Haedar A. Karim untuk melanjutkan kepemimpinan IKATEK UH untuk periode kedua tahun 2019-2023.
Pada kesempatan ini, perwakilan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Rusman Muhammad memberikan secara simbolis baju kaos sekaligus permintaan kepada IKATEK UH untuk menghadiri Dies Natalis yang akan diselenggarakan bulan depan di kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Beberapa perwakilan Ketua Wilayah seperti Ir. Jamsir ketua Sumatera, Ir. Andi Muhammad Irfan AB Ketua Sulawesi dan dari pimpinan pusat Ir. Sapri Pamulu, PhD mendapatkan kesempatan menerima baju kaos secara simbolis.
Munas kembali secara aklamasi memilih Ir. Haedar A. Karim untuk kali kedua periode 2019-2023 dan diminta untuk segera membentuk kepengurusan baru dalam jangka waktu 9 hari terhitung sejak ditutupnya Munas ini. Acara yang dipandu oleh Ir. Amril Taufik Gobel ditutup dengan foto bersama para peserta Musyawarah Nasional IKATEK UH.
Ketua Umum terpilih Ir. Haedar A. Karim mengundang Sri Asri Wulandari sebagai Ketua Penyelenggara HBH dan Reuni Nasional 2020 Ikatan Alumni Teknik Unhas untuk memberikan update tentang kesiapan panitia di dalam menyelenggarakan HBH yang akan digelar 3 hari setelah lebaran tahun depan. Sri menyampaikan bahwa panitia penyelenggara sementara ini menyusun program kerja dan diharapkan rangkaian kegiatan HBH 2020 ini akan dimulai di bulan September 2019 mendatang.
Di hari yang sama Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) sukses menggelar Halal bi Halal dan Reuni Nasional di Istana Wakil Presiden RI pagi tadi.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat menggelar Halal bi Halal (HBH) pada hari Rabu, 3 Juli 2019 di Hotel Santika Premiere Jakarta Barat. Halal bi Halal (HBH) yang dihadiri oleh unsur pengurus pusat, pengurus badan kejuruan dan perwakilan wilayah dan cabang berlangsung meriah. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PII yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Eng.,Sc., IPU memberikan sambutan pertama mewakili PII Pusat mengucapkan terima kasih kepada pengurus PII yang hadir pada HBH kali ini. Ir. Heru dalam sambutannya mengingatkan kepada pengurus yang hadir bahwa di periode kepengurusan sekarang, Insinyur Indonesia secara kolektif memenuhi panggilan negara dengan menjadi Pelaksana UU 11/2014 dan PP keinsinyuran No.25/2019 dimulai di kepengurusan sekarang. Dr. Heru juga menginformasikan bahwa Kongres Luar Biasa PII akan dilaksanakan pada Tanggal 18 Juli 2019 untuk menetapkan ADART PII yang baru menyesuaikan dengan PP keinsinyuran No. 25 Tahun 2019 termasuk penetapan peraturan-peraturan organisasi sebagai pedoman dan petunjuk untuk menjalankan roda organisasi.
Dalam kesempatan ini, Dr. Heru di depan para peserta HBH yang juga dihadiri oleh Dr. Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA., IPU, Dewan Penasehat PII menyampaikan bahwa tahun ini PII menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Organisasi Insinyur se-Asia Tenggara yang dikenal dengan CAFEO. “Tahun ini adalah CAFEO ke-37 dan pada event ini kita akan memberikan penghargaan Distinguished Honorary Patron kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo sebagai kepala negara yang telah memberikan layanan substansial dan kontribusi kepada profesi keinsinyuran di AFEO dan di tingkat ASEAN” lanjut Heru dalam sambutannya.
Dr. Ir. Airlangga yang juga adalah Menteri Perindustrian memberikan sambutan kedua sekaligus melaporkan suksesnya pertemuan G20 pada Tanggal 28-29 Juni kemarin di mana Presiden Joko Widodo menghadiri acara penting ini. Presiden Jokowi menjadi pusat perhatian selama G20 meeting berlangsung di Osaka ini yang kerap berdampingan dengan Presiden Trump . Dr. Airlangga menuturkan bahwa prioritas periode kedua Presiden Jokowi adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara massive tentunya melalui penguatan science, mathematics, dan engineering. Momentum ini harus bisa menjadikan PII sebagai center of excellence menjadi mitra pemerintah untuk mewujudkan program prioritas di periode kedua ini.
Lanjut lagi, Ir. Airlangga menyampaikan bahwa dalam rangka penguatan industri di era 4.0. Pemerintah tengah memfinalisasi aturan mengenai super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100 persen. Insentif fiskal ini akan diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan inovasi. PII sebagai center of excellence harus bisa memberikan masukan-masukan konstruktif untuk mensukseskan program-program terkait.
Halal bi Halal ini dilanjutkan dengan makan malam bersama dan ditutup dengan foto bersama pengurus Persatuan Insinyur Indonesia. Hadir pada HBH ini, Dr. Ir. Danis Sumadilaga Waketum PII Pusat, Dr. Ir. Hermanto Dardak Mantan Ketum PII periode sebelumnya, Ir. Rully Chairul Azwar Dewan Penasehat PII, Dr. Robert Purba Sianipar Mantan Sekjen PII Pusat, Ir. Faizal Safa Direktur Eksekutif PII Pusat bersama staffnya. Di barisan belakang tampak beberapa pengurus pusat Dr. Ir. Qiqi Asmara Komite Organisasi, Ir. Rudianto Handojo – Mantan Direktur Eksekutif PII, Ir. Sapri Pamulu, PhD Komite Sertifikasi, Ir. Habibie Razak – Komite Diklat Profesi, Dr. Ir. Taufik Nur Sekretaris PII Cabang Makassar dan rekan-rekan pengurus lainnya.
Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) kembali menelurkan ratusan Insinyur baru melalui Program Profesi Insinyur (PPI) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang diselenggarakan selama kurang lebih 6 bulan terakhir di kampus hijau di Kota Makassar ini. Dekan FTI UMI Dr. Ir. Zakir Sabara pada acara Yudisium Sarjana dan Penyumpahan Insinyur dalam sambutannya menyampaikan hingga saat ini Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) FTI UMI telah menelurkan setidaknya 275 Insinyur melalui program PPI-RPL ini.
Dr. Ir. Zakir yang juga adalah pengurus pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan bahwa FTI UMI juga akan terus memberikan dukungan penuh kepada perguruan tinggi di Indonesia timur ini untuk segera membentuk PSPPI karena untuk saat ini hanya UMI, Unhas dan Ratulangi yang baru berjalan beberapa tahun terakhir. Harapannya perguruan tinggi seperti Universitas Tadulako, Universitas Pattimura dan beberapa perguruan tinggi lainnya mendapatkan ijin untuk segera membuka program studi ini.
Acara yang dihadiri oleh unsur pengurus pusat PII termasuk Ketua Umum PII Pusat Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa UMI selalu menjadi universitas tertua dan terbesar di Indonesia Timur dan dalam hal pengembangan profesi keinsinyuran, UMI adalah perguruan tinggi yang menelurkan Insinyur pertama melalui program profesi Insinyur (PPI). “Saya sangat bangga ketika diundang FTI UMI apalagi pada acara yudisium dan penyumpahan Insinyur ini karena tempat kegiatannya selalu diadakan di ballroom yang besar untuk mengakomodir jumlah alumni yang lulus program ini”.
“Saat ini, baru sekitar 4000 sarjana Teknik, anggota PII dan Insinyur Profesional PII yang mengikuti program profesi Insinyur (PPI) dan masih ada sekitar 26 ribu lagi yang akan segera menyusul mengikuti program ini. Ini adalah suatu keharusan sesuai amanah UU dan PP keinsinyuran” lanjut Ir. Heru yang juga adalah praktisi ketenagalistrikan Indonesia. Dr. Heru pada kesempatan ini juga menginfokan bahwa PII dalam beberapa minggu ke depan akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) dan salah satu agenda dari KLB ini adalah penyerahan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) kepada para Insinyur Indonesia yang telah memenuhi syarat sesuai UU yakni telah bergelar Insinyur melalui PPI dan memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur (SKI) yang oleh PII memiliki 3 jenjang yakni Insinyur Profesional Pratama (IPP), Insinyur Profesional Madya (IPM) dan Insinyur Profesional Utama (IPU).
Ir. Maryono salah satu alumni PSPII FTI-UMI Angkatan V ini memberikan sambutan mewakili alumni dengan pesannya bahwa seorang Insinyur pertama-tama yang harus dimiliki adalah integritas di dalam bersikap dan berprilaku. Bahwasanya kode etik Insinyur Indonesia, Sapta Dharma Catur Karsa akan menjadi acuan buat Insinyur Indonesia di dalam menjalankan profesinya. Ir. Maryono yang juga adalah salah satu direktur di group Pupuk Indonesia kembali mengingatkan pesan Prof. Quraish Shihab bahwa ada 3 hal yang mesti dimiliki oleh insan manusia untuk sukses dalam hidupnya, yakni bertakwa, bersungguh-sungguh dan jujur Ini juga berlaku untuk profesi keinsinyuran.
Pada kesempatan ini, Pimpinan Pusat Ikatan Alumni UMI melantik pengurus baru Ikatan Alumni Program Profesi Insinyur yang menetapkan Ir. H. Irwan Bachri Syam, IPM sebagai Ketua Umum dan Dr. Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. sebagai Sekretaris Umum. Tampak pada susunan pengurus terdapat unsur Pembina dan Penasehat di antaranya berisikan beberapa nama yang tidak asing dalam dunia keinsinyuran antara lain: Ir. Faizal Safa, IPM, Ir. Muammar Muhayang, IPM., ASEAN Eng dan Ir. Habibie Razak, MM., ACPE.
Acara yang ditunggu tunggu oleh para alumni adalah penyumpahan Insinyur yang langsung dipimpin oleh Dr. Ir. Heru Dewanto didampingi Ir. Zakir Sabara dengan membacakan Kode Etik Profesi Insinyur Indonesia Catur Karsa Sapta Dharma yang kemudian diikuti oleh para lulusan. Dr. Ir. Zakir Sabara juga memberikan penghargaan kepada para tokoh keinsinyuran yang selama ini banyak memberikan kontribusi pada terbentuknya program profesi Insinyur di FTI UMI ini antara lain Dr. Ir. Heru Dewanto Ketua Umum PII, Ir. Rudy Purwondho Tim Ahli Kemenristek DIKTI untuk PPI dan Ir. Indracahya Kusumabrata Mantan Ketua Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI).
Tampak hadir beberapa pengurus pusat PII antara lain: Ir. Ricky Hikmawan Ketua BKK PII, Ir. Faizal Safa Direktur Eksekutif PII Pusat, dan Ir. Habibie Razak Komite Diklat Profesi dan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan PII Pusat. Acara ditutup dengan foto bersama pengurus Alumni PSPPI UMI dan Pengurus Pusat PII. Di antara lulusan baru yang hadir antara lain Ir. Pujiarman Yusuf – Sekretaris PII Cabang Soppeng, Ir. Andi Rusdin Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako bersama para jajarannya.
Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Noble House Megakuningan siang tadi membahas potensi kerjasama antara kedua negara terkait pengembangan infrastruktur dan keinsinyuran serta trading di kawasan Timur Tengah. PII yang dalam kunjungannya bulan April 2019 lalu ke Amman Jordan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Jordan’s Engineers Association (JEA) dan Jordan Agricultural Association (JAS). FGD ini adalah salah satu dari rencana aksi untuk menindaklanjuti MOU yang ada.
Vice President IJBC Ir. Bakti Luddin membuka acara sekaligus mempresentasekan progress terkait kerjasama Jordan dan Indonesia termasuk rencana untuk bekerjasama di dalam program rekonstruksi Irak dan Suriah yang akan lebih mudah dilakukan melalui akses Yordania. Negara ini berbatasan dengan Arab Saudi di timur dan tenggara, Irak di timur-laut, Suriah di utara dan Tepi Barat dan Israel di barat, berbagi kekuasaan atas Laut Mati. Yordania melakukan kegiatan trading ekspor – impor melalui 2 akses yaitu melalui Teluk Aqaba dan melalui Haifa di Israel.
Ir. Bakti menambahkan “Yordania adalah termasuk negara yang sangat aman dan tidak terkena dampak dari konflik di Timur-Tengah seperti di Suriah dan Irak. Pasca perang ini kita bisa melihat potensi kerjasama menguntungkan melalui Yordania untuk bisa terlibat pada rekonstruksi Irak dan Suriah. Setidaknya biaya rekonstruksi pasca perang bisa mencapai 700 Milyar US Dollar. Selain misi kemanusiaan dan diplomasi potensi bisnis untuk pembangunan infrastruktur, energi, minyak dan gas adalah sektor-sektor yang sangat prospektif di masa depan”.
Sementara itu Ir. Indracahya Kusumabrata perwakilan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memaparkan potensi kerjasama untuk rekonstruksi Irak dan Suriah dilakukan via Yordania selain karena negara ini bebas, aman dan tidak terlibat dari konflik kedua negara, Yordania sangat memahami kultur berbisnis dengan kedua negara tadi. “Memang selalu ada resiko dari setiap investasi yang akan dilakukan dan sebagai pelaku usaha, bagaimana cara kita mengelola resiko yang ada sehingga investasi bisa dijalankan dengan aman dan menguntungkan di negara-negara pasca perang ini” tambah Ir. Indracahya mantan Ketua BK Teknik Industri yang biasa dipanggil Pak Didit ini.
President and Founder IJBC Mayra Andrea dalam kesempatan ini menginformasikan bahwa tim Indonesia yang terdiri dari beberapa anggota IJBC, PII dan perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia akan melakukan kunjungan ke Yordania menghadiri the 13th International Exhibition for Build, Construction and Engineering Industries yang berlangsung pada Tanggal 24 hingga 27 Juni 2019.
Sesi FGD berlangsung interaktif karena memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Perwakilan dari PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya hadir pada FGD ini menyampaikan beberapa pertanyaan terkait peluang kerjasama ini. Dari Perwakilan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Robert Purba Sianipar, Ir.Faizal Safa, Ir. Andi Taufan Marimba, Ir. Ricky Hikmawan, Ir. Habibie Razak dan beberapa rekan pengurus lainnya tampak hadir pada FGD ini. Ir. Andi Taufan menyampaikan ke forum ini bahwa seyogyanya IJBC memberikan informasi yang lebih detail terkait persyaratan untuk melakukan investasi di Yordania termasuk syarat mendirikan representative office dan perusahaan PMA di sana.
FGD ini juga dihadiri oleh perwakilan dari INKINDO dan beberapa perusahaan BUMN dan swasta, organisasi profesi dan asosiasi perusahaan engineering maupun konstruksi yang ada di Indonesia.
Panitia penyelenggara Halal biHalal dan Reuni Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menyelenggarakan agenda dialog alumni dan Civitas Akademika FT-UH yang bertempat di Center of Technology (COT) Kampus Gowa Universitas Hasanuddin. Dialog ini yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Arsyad dan Ir. Muhammad Sapri Pamulu, PhD perwakilan Ikatan Alumni Teknik Unhas (IKATEK UH) berlangsung sangat interaktif.
Ketua penyelenggara HBH Nasional 2019, Ir. Anwar Mattawappe memberikan update tentang industri galangan perkapalan di Kawasan Indonesia timur (KTI). “Jumlah galangan kapal di KTI hanya 12 persen dari total jumlah galangan kapal di Indonesia dan di Sulsel sendiri kita hanya punya PT IKI sedangkan di Sulawesi Utara mereka punya 2-3 galangan kapal. Melihat arus lalulintas di selat Makassar dilewati oleh lebih dari 30 ribu kapal setiap tahunnya membuka peluang besar untuk alumni Unhas membuka beberapa galangan kapal lagi di Sulsel ini” papar Anwar, alumni Teknik Perkapalan Unhas ini.
Sementara itu, Dr. ir. Arsyad menambahkan bahwa “Fakultas Teknik Unhas akan mengambil peran strategis di dalam mendirikan science technopark untuk mendukung industri perkapalan ini. Science Technopark (STP) merupakan salah satu bentuk wadah untuk menghubungkan institusi perguruan tinggi dengan dunia industri. Definisi dari Technopark atau Sciencepark adalah suatu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat.
Ir. Sapri Pamulu, PhD sebagai perwakilan alumni menyampaikan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi apik antara alumni dan pihak civitas akademika FT-UH untuk mewujudkan industri kemaritiman di Sulsel yang terintegrasi. Ir. Sapri yang juga merupakan pengurus pusat PII menyampaikan “kita membutuhkan pelabuhan berskala internasional di setiap pulau penting yang ada di nusantara, industri galangan kapal, industri migas lepas pantai, industri perikanan, pengembangan potensi wisata bahari, pengembangan industri manufaktur untuk penyediaan komponen konstruksi perkapalan dan lain sebagainya dibangun di Sulawesi Selatan, kita punya potensi itu sebagai alumni”
Ir. Anwar Mattawappe yang biasa disapa kak No’ ini menyebutkan bahwa alumni Unhas sudah banyak membangun fasilitas galangan kapal di Jawa dan Sumatera, di KTI sendiri kita masih menjajaki potensi bisnis ini yang diyakini sangat prospektif. Sementara Ir. Jamsir ketua IKATEK UH Wilayah Sumatera menyebutkan bahwa alumni Unhas yang terlibat dalam industri kemaritiman termasuk sektor offshore oil & gas perlu ditingkatkan lagi. “Kita berharap pihak Unhas juga lebih banyak memberikan kandungan migas dan kemaritiman pada kurikulum Teknik kita. Saya sendiri melihat bahwa industri kemaritiman dan migas adalah sangat bergengsi bagi alumni, melihat potensi migas di kawasan timur Indonesia sangat menjanjikan, sebutlah megaproyek Inpex Masela di Maluku dan BP Tangguh di Papua”
Dr. Ir. Isradi Zainal Ketua IKATEK UH wilayah Kalimantan menyebutkan bahwa untuk lebih memperkuat lagi peranan alumni Teknik Unhas di tingkat nasional maka perlu segera untuk mengusulkan dibentuknya Badan Kejuruan Perkapalan pada organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Saat ini, sudah ada BK Teknologi Kelautan dan akan lebih bagus lagi ketika ada BK yang terdedikasi untuk pengembangan industri perkapalan.
Ir. Habibie Razak sebagai salah satu peserta dialog menginfokan bahwa inisiatif untuk membentuk BK perkapalan sebenarnya sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu melalui rapat IKATEK UH yang dihadiri pengurus dari Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas (ISP) “Sebaiknya usaha ini dilanjutkan, harapannya dengan BK Perkapalan ini alumni Sarjana Perkapalan Unhas bisa mengambil peranan strategis di kepengurusan yang baru” Ir. Habibie yang juga merupakan pengurus PII Pusat juga menambahkan apa yang disampaikan oleh Ir. Jamsir sebelumnya “Industri migas adalah satu bagian dari industri kemaritiman merupakan sub-sektor yang sangat strategis di Indonesia. Alumni Teknik Unhas diharapkan mengisi posisi-posisi strategis sebagai project manager ataupun project director di perusahaan-perusahaan terkemuka yang berinvestasi di Indonesia. Tentunya untuk berkiprah di subsektor ini dibutuhkan technical competency yang kuat, memiliki kompetensi multi-disiplin bukan hanya single discipline saja. Seperti Insinyur Sipil misalnya, juga harus memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang disiplin mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kontrol, process engineering dan disiplin lainnya. Dan yang tak kalah penting, menurut PII selain technical competency para alumni atau lulusan juga harus memiliki attitudes, perilaku dan kebiasaan kebiasaan positif yang bisa dibentuk dari organisasi kemahasiswaan di Fakultas Teknik Unhas” papar Ir.Habibie Razak yang juga merupakan Ketua Badan Otonom Pengembangan Profesi Insinyur Ikatan Alumni Unhas (IKATEK UH).
Ketua IKATEK UH Wilayah Jatimteng & DIY, Ir. Askari Azis menyampaikan bahwa dengan ber-IKATEK banyak yang bisa dilakukan antarsesama alumni bukan hanya sekedar bersilaturahmi tapi juga bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai bisnis dan komersil. Sesi tanya jawab ini dimoderasi oleh Dr. Ir. Mukti Ali selaku Wakil Dekan III Kemahasiswaan. hadir juga Dr. Ir. Rusman Muhammad Wakil Dekan II yang juga merupakan Ketua PII Cabang Makassar.
Ir. Muhammad Fitri atau yang bisa dipanggil kak Pitto’ selaku Ketua Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada civitas akademika FT-UH yang memberikan kesempatan kepada alumni untuk berkunjung dan berdiskusi dengan Dekan dan para jajarannya. Acara ini dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolik di lokasi kampus Gowa ini.
Di acara ini hadir juga Ir, Andi Razak Wawo Ketua Alumni IKA Unhas Wilayah Jabodetabek yang juga merupakan praktisi onshore oil & gas exploration drilling. Kak Aca nama panggilannya memberikan sedikit pemaparan tentang peranan alumni Teknik Unhas pada industri minyak dan gas di Indonesia.
Ikatan Alumni Teknik Sipil (IKATSI) Unhas kembali menggelar reuni alumni Teknik Sipil Unhas tanggal 7 lalu di Hotel Four Points Makassar. Oleh IKATSI, acara ini dilakukan setiap tahun di 2 atau 3 hari setelah lebaran. Panitia penyelenggara kali ini adalah alumni Teknik Sipil angkatan 91 yang dikomandoi oleh Ir. Andi Muhammad Irfan AB. Ir. Andi Irfan melaporkan bahwa kegiatan reuni kali ini dihadiri oleh setidaknya lebih dari 200 alumni dari berbagai sektor dan profesi yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Dana kegiatan bersumber dari sponsorship dan partisipasi alumni.
Pengurus IKATSI yang diwakili oleh sekretaris Jenderal, Ir. Hasbi Syamsu Ali memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Angkatan 91 yang telah mengorganisasi acara reuni ini sehingga berjalan sesuai diharapkan. “Reuni ini kita lakukan setiap tahun dan harapannya kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang saling silaturahmi antaralumni tapi lebih jauh lagi bisa menjadi wadah untuk curah pendapat, gagasan dan sharing pengalaman termasuk memberikan sumbang saran kepada departemen Teknik Sipil Unhas untuk pengembangan departemen dan output lulusannya” Harap Ir. Hasbi.
Prof. Dr. Ir. Wihardi Tjaronge, Kepala Departemen Teknik Sipil Unhas memberikan update tentang pencapaian departemen di antaranya kesuksesan Teknik Sipil Unhas melulusi akreditasi yang diselenggarakan oleh ASEAN accreditation body. “Saat ini kami sementara proses akreditasi ABET, mohon didoakan semuanya berjalan lancar. Selain itu, kami juga akan membuka kelas berbahasa Inggris di tingkat S1 sehingga keluaran kita bisa lebih go international lagi di masa depan” semangat Prof Wihardi di depan para alumni.
Sambutan terakhir oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas, Dr. Ir. Arsyad Thaha memberikan update pencapaian-pencapaian yang diraih Fakultas Teknik selama beberapa tahun terakhir. Dr. Arsyad juga menyampaikan bahwa masukan para alumni di dalam pengembangan berkelanjutan Fakutas Teknik Unhas akan sangat dihargai. Mari membangun FT-UH untuk lebih baik lagi. Di masa kepemimpinan Dr. Arsyad, Beliau membuka akses sebesar-besarnya kepada para alumni untuk lebih sering lagi berkunjung ke Fakultas Teknik Unhas di kampus Gowa baik untuk membuka potensi kerjasama dengan Center of Excellence (COT) maupun datang sebagai dosen tamu. “Kami di kampus Gowa memiliki fasilitas laboratorium yang paling modern dan canggih di Indonesia, apabila ini bisa dimanfaatkan untuk industri, kita akan sangat welcome” ungkap Pak Dekan Teknik Unhas.
Di kesempatan reuni ini juga menghadirkan beberapa alumni senior yang sukses berkiprah di tingkat nasional antara lain: Ir. Andi Razak Wawo, pengusaha yang bergerak di sektor pengeboran eksplorasi migas dan Dr. Ir. Syarif Burhanuddin – Direktur jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Ir. Andi Razak yang akrab disapa kak Aca ini memberikan motivasi kepada para alumni untuk menggeluti sektor minyak dan gas mengingat potensi migas di Indonesia masih sangat prospektif sedangkan Dr. Syarif yang akrab disapa Kak Chali Bur mengingatkan kepada para alumni bahwa setidaknya ada 3 modal utama untuk sukses berkarir di dunia Kerja antara lain: kejujuran, disiplin Kerja dan pergaulan. Tiga hal ini mesti dimiliki oleh para alumnus. “Mahasiswa di kampus harus giat berorganisasi dan berlembaga dimana mereka bisa belajar berekspresi dan mengemukakan pendapat” kak Chali Bur menambahkan.
Satu sesi tambahan yang dimoderasi oleh Ir. Hasbi yaitu dialog interaktif antaralumni dan civitas akademika departemen Teknik sipil dimana para alumni dipersilahkan memberikan masukan dan sharing pengalaman terkait mereka setelah menjadi alumni. Acara berlangsung meriah hingga pukul 11 malam hingga akhirnya acara ditutup dengan foto bersama pada booth yang telah disiapkan oleh panitia penyelenggara.
Hadir pada acara ini mewakili Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Teknik Unhas (DPP IKATEK UH) Ir. Sapri Pamulu, Ph.D, Ir. Habibie Razak dan beberapa rekan pengurus lainnya. IKATEK UH juga menyelenggarakan Halal biHalal Nasional 2019 di Pantai Akkarena keesokan harinya yang rencana dihadiri oleh 2000 alumni Teknik Universitas Hasanuddin.
Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar uji kompetensi Insinyur Profesional yang diselenggarakan selama dua hari di kampus Fakultas Teknik Universitas Tadulako Palu, tanggal 25 dan 26 Mei lalu. Tim majelis penilai yang ditugaskan BKS PII terdiri dari Ir. Wahyu Hendrastomo, Ir. Andi Taufan Marimba dan Ir. Habibie Razak untuk menilai 19 kandidat Insinyur Profesional Madya (IPM) yang berdomisili di kota Palu dan sekitarnya.
Acara dimoderasi oleh Dr. Ir. Andi Arham, MT staff pengajar FT Tadulako dan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Andi Rusdin, MT., MSc. Ir. Andi Rusdin yang pada sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya program sertifikasi Insinyur Profesional untuk staff pengajar dan praktisi keinsinyuran di Palu ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi para insinyur di daerah ini. “Saya berharap sidang majelis penilai uji kompetensi insinyur profesional berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan kita, terima kasih kepada Badan Kejuruan Sipil PII yang meluangkan waktunya jauh-jauh datang dari Jakarta meluangkan waktunya di akhir pekan untuk kegiatan ini” harap Andi Rusdin.
Sidang majelis penilai uji kompetensi hari pertama dimulai dari Pukul 09.00 pagi hingga pukul 17.00 sore sedangkan hari kedua dimulai pukul 9 pagi hingga 12 siang bertempat di ruang sidang Jurusan Sipil FT Untad. Masing-masing kandidat pada sesi interview teknis diberi kesempatan untuk menjelaskan secara detail proyek yang pernah dikerjakan dengan menggambarkan tingkat kompleksitas proyek, tugas dan tanggung jawabnya di proyek, nilai proyek, dan keputusan keinsinyuran yang diambil serta tantangan-tantangan yang dihadapi pada proyek yang mereka kerjakan.
Sidang uji kompetensi ini ditutup oleh Professor Amar, Wakil Rektor IV Untad bidang Kerjasama dengan harapan bahwa dengan tersertifikasinya staff pengajar Fakultas Teknik, Untad akan menyelesaikan salah satu persyaratan dalam usahanya membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Universitas Tadulako ini. Prof. Amar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI-UMI) yang tidak sempat hadir pada acara penutupan ini yang diwakili oleh Dr. Ir. Taufik Nur, MT Sekretaris Prodi PPI FTI-UMI. “Bahwa atas petunjuk dan bimbingan Bapak Dr. Ir. Zakir dan timnya kegiatan ini bisa diselenggarakan dengan sukses dan langkah berikutnya adalah menyiapkan aplikasi untuk pendaftaran PS PPI Universitas Tadulako, terima kasih Pak Zakir” lanjut Prof. Amar.
Pengurus dan tim penguji BKS PII dipandu oleh beberapa staff dosen FT-Untad juga melakukan kunjungan ke beberapa lokasi bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di kota Palu ini. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah daerah pesisir pantai yang terkena dampak tsunami dan lokasi beberapa lokasi yang terkena dampak likuifaksi. Menurut BNPB setidaknya 1500 korban meninggal dan ratusan luka-luka akibat dari bencana yang terjadi di tahun 2018.
Menurut pendapat tim ahli geoteknik FT Tadulako, tsunami yang terjadi dikategorikan sebagai tsunami lokal yang dimulai dengan pusat gempa lebih dari 7 SR tidak jauh dari Teluk Palu menyebabkan terjadinya beberapa land slides di beberapa titik dengan arah longsoran yang berbeda di area teluk Palu ini yang kemudian mentrigger terjadinya tsunami. Banyak infrastruktur publik yang mengalami kerusakan akibat terjangan tsunami ini antara lain adalah jembatan Kuning yang terkenal ikonik itu, infrastruktur jalan dan beberapa infrastruktur dan fasilitas publik lainnya. Kelihatan gedung dan rumah-rumah hancur porak poranda di pesisir pantai Talise.
Sedangkan penyebab terjadinya likuifaksi karena adanya lapisan pasir dangkal setebal beberapa meter dan muka air tanah juga yang sangat dangkal dari permukaan tanah. Oleh gempa tadi menyebabkan lateral spreading di beberapa titik di sisi hulu yang kemudian menyebabkan pergerakan massive lapisan pasir tadi ke arah hilir. Akibat dari pergeseran massa tanah ini menenggelamkan banyak masyarakat termasuk rumah rumah yang mereka tempati. Hingga saat ini masih ada ratusan korban yang hilang tertelan bumi oleh bencana likuifaksi ini.
Pengurus BKS PII menyampaikan saran-saran teknis ke Fakultas Teknik Untad untuk melakukan kajian lanjutan terkait gempa bumi, fenomena likuifaksi dan tsunami ini termasuk rekomendasi mitigasi bencana dan diserahkan kepada pihak pemerintah untuk ditindaklanjuti. Belajar dari bencana tsunami yang terjadi di Jepang tahun 2011 lalu, pemerintah Jepang membangun semacam tembok besar sepanjang pantai, merelokasi pemukiman penduduk dari dataran rendah ke area yang lebih tinggi termasuk menaikkan elevasi permukaan tanah dengan melakukan penimbunan besar-besaran sehingga di masa depan ketika musibah serupa terjadi lagi masyarakat jepang akan lebih aman dan lebih siap lagi.
Kegiatan dua hari uji kompetensi dan kunjungan teknis ke lokasi bencana di Palu ini adalah hasil kerjasama antara Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Program Studi PPI Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia dan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia.
Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar Rapat Rutin dan buka puasa bersama yang diadakan hari Jumat lalu di Kantor Sekretariat Persatuan Insinyur Indonesia, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Rapat dibuka langsung oleh Ketua BKS PII Dr. Ir. Bambang Goeritno didampingi oleh Sekretaris Ir. Kayan Sutrisna.
Rapat rutin ini diadakan untuk membahas Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2019 yang merupakan turunan dari UU No.11 Tahun 2014 mengatur profesi keinsinyuran. Dr. Ir. Hermanto Dardak menjadi narasumber memaparkan isi dari PP ini dan sekaligus memberikan kesempatan kepada peserta rapat untuk bertanya dan berpendapat. Ir. Hermanto yang juga merupakan mantan Ketua Umum PII Periode 2015-2018 membahas PP pasal demi pasal. Sebagaimana diketahui PP ini terdiri dari beberapa bab antara lain ketentuan umum, disiplin teknik keinsinyuran dan bidang keinsinyuran, program profesi Insinyur, registrasi Insinyur, Insinyur asing, pembinaan keinsinyuran, sanksi administratif, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
Dr. Hermanto menjelaskan bahwa berdasarkan PP ini untuk berpraktek keinsinyuran Insinyur wajib memiliki surat tanda registrasi Insinyur (STRI) dalam artian Insinyur yang berSTRI akan bertanggung jawab pada produk keinsinyuran yang dihasilkan. Untuk mendapatkan STRI wajib melalui uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Insinyur (LSKI). STRI berlaku selama 5 tahun dan selama memegang surat registrasi ini Insinyur diwajibkan melakukan pelaporan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB) yang dilakukan setiap tahunnya.
Dr. Hermanto menjelaskan bahwa berdasarkan PP ini untuk berpraktek keinsinyuran Insinyur wajib memiliki surat tanda registrasi Insinyur (STRI) dalam artian Insinyur yang berSTRI akan bertanggung jawab pada produk keinsinyuran yang dihasilkan. Untuk mendapatkan STRI wajib melalui uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Insinyur (LSKI). STRI berlaku selama 5 tahun dan selama memegang surat registrasi ini Insinyur diwajibkan melakukan pelaporan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB) yang dilakukan setiap tahunnya.
PP keinsinyuran ini juga mengatur tentang Insinyur asing yang bekerja di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi Insinyur atau sertifikat kompetensi Insinyur yang diakui hokum negaranya atau uji kompetensi melalui LSKI untuk mendapatkan STRI dari PII. Insinyur asing sesuai PP wajib melakukan pelaporan terkait transfer pengetahuan dan teknologi kepada Insinyur nasional pendamping Insinyur asing tadi.
Rapat dihadiri oleh pengurus teras BKS PII antara lain Ir. Bambang Priatmono Bidang Informasi dan Komunikasi, Ir Sapri Pamulu, PhD dan Ir. Habibie Razak Bidang Hukum and Advokasi, Ir. Andi Taufan Marimba Komite Manajemen Proyek, Ir. Wahyu Hendrastomo Wakil Sekretaris, Ir. Tulus Sukaryanto dan Ir. Wahyono Bintarto Bidang Code & Standard, Soeharsojo Wakil Ketua, dan beberapa rekan pengurus lainnya