Category Archives: Aktifitas Organisasi

Sesi Kuliah Umum PSPPI FTI-UMI Bersama Dr. Ir. Danis, Ketum PII, 15 Januari 2022

Penyelenggara Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) FTI UMI kembali menggelar sesi Kuliah Umum untuk para Mahasiswa PSPPI FTI UMI Angkatan XI dengan menghadirkan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang juga adalah Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN), Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU.

Sesi Kuliah Umum kali ini mengangkat Tema Besar “Engineering and Sustainability Development”, dibuka langsung oleh Dr. Ir. Zakir Sabara H. Wata, MT., IPM., ASEAN Eng., Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) dan kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum dengan judul “Perwujudan Konsep Smart Forest City dalam Perencanaan Ibu Kota Negara” oleh Dr. Ir. Danis.

Dalam paparannya, Ir. Danis menyampaikan bahwa pembahasan dan penyusunan konsep Ibu kota negara telah berlangsung beberapa tahun lalu sehingga muncullah konsep Smart Forest City untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang luasnya lebih dari 7000 Hektar. Konsep smart forest ini diimplementasikan dengan menempatkan konsep selaras dengan alam di mana 75% area adalah kawasan terbuka hijau. Ir. Danis juga menyampaikan visi IKN yang transformatif dan inovatif mencerminkan identitas bangsa, keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan dan juga IKN menjadi kota cerdas, modern internasional.

Implementasi perencanaan infrastruktur dan kawasan yang mengacu pada 8 Key Performance Indicator (KPI) oleh Ir. Danis dalam paparannya akan mewujudkan IKN yang berkelanjutan. KPI itu antara lain: Selaras dengan Alam, Bhinneka Tunggal Ika, Terhubung Aktif dan Mudah Diakses, IKN dengan Net Zero Emission, Sirkular dan Resilien, Aman dan Terjangkau, Kenyamanan dan Efisiensi melalui Teknologi dan Peluang Ekonomi untuk Semua.

Sesi tanya jawab dimoderasi oleh Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang juga adalah Indonesia Country Director SMEC International memberikan kesempatan kepada pada mahasiswa dan profesional yang menghadiri sesi kuliah umum ini. Acara berlangsung selama kurang lebih 3 jam di dalamnya termasuk sesi 1.5 jam tanya jawab.

Pertanyaan dari salah satu peserta kuliah umum, terkait sumber pendanaan IKN oleh Ir. Danis akan mengambil sekitar 30% APBN dan sisanya adalah investasi. Juga terkait jaminan keberlanjutan konsep pengembangan IKN akan diatur oleh UU yang akan disahkan termasuk turunan perundang undangan yang mengikutinya. Di sesi closing remarks, Ir. Danis berpesan untuk terus bahu membahu bekerjasama untuk bangsa dan negara. IKN ini adalah untuk kita semua dan semestinya semuanya ikut berkontribusi di dalam mensukseskan pembangunan infrastruktur IKN yang baru di Kaltim ini.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan kemudian dilanjutkan dengan sesi selanjutnya untuk para mahasiswa(i) PSPPI Angk.XI dipimpin oleh Ir. Taufik Nur, ST., MT., IPM., ASEAN Eng.

Habibie Razak Berbicara Tentang Entrepreneurship dan Teknologi Digitalisasi di ASEAN Young Engineers Forum, 1 December 2021

Konferensi Persatuan Insinyur se-Asia Tenggara (CAFEO-39) yang kali ini diselenggarakan via online oleh Pertubuhan Ukur Jurutera Arkitek (PUJA), Brunei. Salah satu rangkaian acara CAFEO ke-39 ini adalah Young Engineers Forum yang menyelenggarakan webinar dengan tema “Technology Digitalisation and Enterpreneurship” yang dihadiri lebih dari 150 Insinyur se-ASEAN.

Webinar mengghadirkan pembicara dari beberapa negara antara lain: Engr. Tin Latt dari MES Myanmar, Engr. Dr. Ly Sovannarith dari BEC Kamboja, Engr. Riza Guzman dari PTC Philippina, Engr. Habibie Raza dari PII Indonesia dan Engr. Shafiq Shahu mewakili IES Singapore. Para pembicara memberikan sharing terkait teknologi digitalisasi secara umum dan digitalisasi di sektor keinsinyuran (engineering and construction). Para pembicara juga memaparkan pengalaman mendirikan startup company dan kompetensi yang mesti dimiliki oleh entrepreneur untuk bisa sukses menjalankan bisnisnya.

Ir. Habibie Razak mewakili Persatuan Insinyur Indonesia membawakan paparan dengan Judul “Engineer as Sales and Business Development in Engineering and Construction Industry, Opportunities and Challenges”. Habibie Razak dalam paparannya menyebutkan bahwa kompetensi sales and business development mesti dimiliki oleh seorang entrepreneur untuk bisa sukses di bisnisnya baik perusahaan sendiri maupun di perusahaan tempat dia bekerja.

Dalam konteks Insinyur berperan sebagai sales and business development, tentunya insinyur tadi mesti memiliki product or technical knowledge sebagai bekal dia ketika berusaha menjual jasa atau produk kepada calon pelanggan/calon Client. Habibie juga mengatakan, Insinyur yang pernah sukses sebagai sales and BD secara statistik akan bisa menapaki puncak karir di suatu perusahaan lebih cepat dibandingkan dengan Insinyur yang hanya bergelut di fase eksekusi proyek.

Walaupun kita masih berada di era pandemi tidak membatasi para Insinyur sales and business development di dalam melakukan aktifitas selling dan mendapatkan kontrak untuk perusahaannya. Setidaknya ada cara yang bisa dilakukan antara lain: “participating as sponsorship speaker in the technical webinar, Frequent online meetings with core and potential clients and Trying to have more physical meetings (face to face) w/strict health protocol” ungkap Ir. Habibie dalam bahasa Inggris.

Habibie Razak juga dalam 15 tahun terakhir mewakili Persatuan Insinyur Indonesia pada kegiatan-kegiatan keinsinyuran di tingkat ASEAN dan Asia Pasifik. Ir. Habibie juga adalah salah satu anggota Monitoring Committee untuk Registrasi APEC Engineer di Indonesia. Habibie yang saat ini menjabat Country Director di salah satu perusahaan konsultan terkemuka di Indonesia terus berupaya memotivasi para Insinyur Muda di seluruh Asia Tenggara untuk bisa terus mengejar karir keinsinyuran mereka. Even seperti webinar dan conference harus terus digiatkan di tingkat ASEAN untuk bisa terus melakukan sesi sharing knowledge and experience.

PII Batam Gandeng PERHAPI Menggelar Webinar Engineer’s Career Path, 24 November 2021

Persatuan Insinyur Indonesia (PIi) Cabang Batam dan Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) kembali menggelar webinar hari Rabu siang, 24 November 2021 untuk para profesional keinsinyuran yang bekerja di Indonesia dan di luar negeri. Tema webinar kali ini adalah “Engineer’s Career Path, Success Story” yang dihadiri lebih dari 60 peserta.

PII Batam dan Kepri bekerjasama dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Ikatan Alumni Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (IKA PPI FTI-UMI) dan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia.

Opening remarks menghadirkan Dr. Ir. Danis Sumadilaga, M.Sc., IPU Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Periode 2018-2021 yang pada awal sambutannya menyampaikan bahwa webinar sejenis yang menampilkan wajah para Insinyur Indonesia yang sukses dalam karirnya di dalam maupun di luar negeri yang hadir sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman kepada para Insinyur-insinyur muda adalah kegiatan yang semestinya harus terus dilakukan oleh organisasi profesi seperti Persatuan Insinyur Indonesia.

Ir. Danis yang akan dilantik sebagai Ketua Umum PII Periode 2021 – 2024 pada Kongres bulan Desember mendatang di Bali terus memotivasi para Insinyur Indonesia untuk terus berkarya di bidang keinsinyuran di manapun berada.

Tiga Keynote speaker pada webinar ini antara lain Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU membawakan topik Engineer’s Career Path, PII Perspective yang kemudian dilanjutkan oleh Ir. Rizal Kasli, IPM., MAusIMM Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia yang memaparkan profil Insinyur di sektor pertambangan. Keynote speaker ketiga Dr. Ir. Setyawati Yani, IPM Wakil Dekan FTI UMI memaparkan bagaimana PSPPI FTI UMI mengembangkan Insinyur Indonesia di Kawasan Timur Indonesia melalui program pendidikan profesi keinsinyuran.

Empat pembicara milenial hadir pada webinar kali ini menceritakan success story mereka sebagai Insinyur yang membangun karir dari junior engineer yang kemudian menjadi senior engineer, lead engineer bahkan menjadi Head of Division di perusahaannya masing-masing. Ir. Alvin Alfiyansyah yang saat ini menjabat Lead Engineer Loss Prevention di salah satu perusahaan terkemuka di Qatar dilanjutkan Ir. Ibnu Munzir Senior Instrument Engineer yang berkarir di salah satu perusahaan BUMN Kuwait. Pembicara ketiga menghadirkan Rengga Felamona yang berkarir di salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia dan Ir. Fahrullah seorang professional engineer yang berkarir di sektor pertambangan.

Kedua Panelist, Ir. Taufik Nur Sekretaris PSPPI FTI-UMI dan Ir. Prastiwo Anggoro dalam webinar kali ini memberikan feedback atau pun komentar terhadap paparan keempat pembicara tadi yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Webinar berlangsung selama 4 jam dimoderasi oleh Ir. Habibie Razak dan sesi opening remarks oleh Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua PII Wilayah Kepulauan Riau memberikan semacam rekap atau summary dari apa yang dibahas selama sesi webinar ini.

Ir. Habibie Razak menegaskan bahwa topik sejenis ini sebaiknya sering diadakan yang tujuannya tidak lain adalah mengajak para anak muda Indonesia untuk memilih profesi Insinyur sebagai karir profesi mereka, memotivasi para sarjana teknik dan insinyur muda untuk bisa lebih maju dalam karirnya dengan memberikan informasi terkait perencanaan karir dan cerita-cerita sukses dari para Insinyur yang lebih senior.

Di sesi sebelumnya, Ir. Bambang Goeritno menuturkan bahwa di luar negeri, ada tiga posisi keinsinyuran yang paling sejahtera in term of income pada perusahaan konsultan, vendor maupun kontraktor. Pertama, Insinyur di posisi manajemen perusahaan (direksi) termasuk pemilik perusahaan, Kedua, Insinyur yang memiliki Professional Engineer (PE) Stamp dan ketiga adalah Insinyur berperan sebagai Sales and Business Development.

Insinyur Indonesia ke depannya harusnya bisa menjadi lebih sejahtera lagi setelah dikeluarkannya UU 11/2014 dan PP 25/2019 mengatur profesi keinsinyuran. “Berkaca dari luar negeri, Insinyur Profesional atau PE di dalam berpraktik keinsinyuran dilindungi oleh Professional Indemnity Insurance untuk mengcover mereka apabila terjadi hal-hal terkait isu malpraktik keinsinyuran, ke depannya Insinyur kita juga akan berpraktik seperti di LN” papar Ir. Bambang Goeritno.

PII Batam Sukses Gelar Webinar High Rise Building, 4 November 2021

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Batam kembali sukses menggelar international webinar bertemakan “High Rise Building Development, Design and Construction Innovation” yang menghadirkan dua pembicara internasional Neil Gunn Regional Director BG&E Consulting Engineers dan EeTiong Lim Studio Director, Gensler. Acara ini dihadiri 60 profesional yang berprofesi Insinyur dan juga Arsitek dari Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

Acara dibuka oleh Ir. Prastiwo Anggoro, IPM., ASEAN Eng., ACPE., PMP dengan memimpin Lagu Indonesia Raya dan Hymne PII yang kemudian dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata dari Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua Wilayah Kepulauan Riau. Dr. Ir. Danis Sumadilaga, M.Sc., IPU Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengantar webinar ini dengan memberikan pengantar terkait poin poin penting yang perlu didiskusikan selama webinar antara lain: standar dan regulasi yang mengatur tentang high rise building di Indonesia termasuk upaya mensukseskan sustainable development goals (SDG) kaitannya dengan usaha melindungi lingkungan dengan menyiapkan konsep bangunan yang aman, sehat, nyaman dan ramah lingkungan. “High Rise Building structure yang didesain juga harus bisa menjawab tantangan Climate Crisis yang dihadapi dunia saat ini” Ir. Danis menambahkan.

Dr. Danis juga mengingatkan bahwa Indonesia berada di ring of fire di mana gempa bumi termasuk salah satu aspek yang harus diperhitungkan di dalam perencanaan high rise building di Indonesia. Di akhir opening remarks, Pak Danis yang juga akan otomatis menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia di Kongres mendatang bulan Desember di Bali mengucapkan selamat berwebinar ria dan semoga memberikan manfaat sebesar-besarnya buat para Insinyur Indonesia.

Moderator Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. membuka sesi webinar dengan memberikan kesempatan kepada kedua narasumber dan dilanjutkan dengan sesi feedback dan tanya jawab oleh panelis Ir. Andi Sanjaya Tjong yang juga merupakan inisiator kegiatan ini. Sesi tanya jawab menghadirkan beberapa peserta memberikan pertanyaan kepada kedua narasumber.

Neil memaparkan studi kasus yang dikerjakan oleh perusahannya BG&E Consulting Engineers lebih pada aspek structural engineering design and construction untuk 3 proyek di luar negeri seperti di Dubai dan Australia sedangkan Ar. Eetiong Lim lebih fokus pada architectural point of view yang mengangkat beragam case studies yang dikerjakan oleh Gensler yang juga merupakan konsultan Arsitektural No. 1 di dunia berdasarkan Engineering New Record (ENR).

Sesi terakhir, Ir. Franky Ken, IPM sesuai permintaan PII Cabang Batam membacakan rekomendasi yang dihasilkan dari dua webinar sebelumnya terkait PE Practice di Indonesia dan luar negeri dan Role of PE in Earthquake Emergency/Disaster Preparedness yang diselenggarakan berturut turut di bulan September dan Oktober 2021.

Ada beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang akan dibawa oleh PII Batam ke PII Pusat terkait praktik keinsinyuran dan peran Insinyur Profesional di Indonesia antara lain: Indonesia telah memiliki perangkat lengkap dan setara internasional dalam praktik PE di bawah payung UU 11/2014, Sertifikasi PE bukan hanya bukti kompetensi, tapi juga pengikatan perilaku PE sesuai kode etik berstandar internasional. Fakta bahwa banyak pulau dan kota di Indonesia yang rawan bencana meningkatkan urgensi suplai Insinyur tersertifikasi Professional Engineer (PE), Pemerintah dan PII harus merespon aspirasi insinyur-insinyur Indonesia terutama dalam hal pelaksanaan UU 11/2014 dan PP 25/2019 dalam hal peningkatan kualitas layanan keinsiyuran di Indonesia. Dari 2 webinar terakhir terindikasi secara nyata keinginan insinyur-insinyur Indonesia untuk bergabung dengan PII dan mendapatkan sertifikasi,

Insinyur Profesional yang berpraktik keinsinyuran yang bekerja di perusahaan kontraktor dan konsultan sesuai Engineering Law di negara Seperti Canada mesti mendapatkan Professional Indemnity Insurance (PII) yang disediakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja begitu pun dengan Insinyur yang bekerja individual juga diminta untuk melengkapi dirinya dengan Professional Indemnity Insurance (PII) untuk berpraktik keinsinyuran di Indonesia sama halnya dilakukan di negara seperti US, Singapore dan Canada. Engineering and Geoscientists of British Columbia (Canada) merencanakan untuk menyediakan dan menawarkan PII individual untuk semua PE yang diregistrasi oleh EGBC. Pelaksanaan Continuous Professional Development (CPD) disarankan dilakukan secara konsekuen sesuai amanah UU 11/2014. Ini juga dilakukan di negara seperti UK, Canada dan US untuk Insinyur mereka yang sudah terlisensi sebagai Professional Engineer (PE) dan rekomendasi terakhir adalah PII diharapkan akan melanjutkan momentum ini dengan webinar-webinar selanjutnya.

BKS PII Gelar International Webinar “ROLE OF PROFESSIONAL ENGINEER IN EARTHQUAKE EMERGENCY/DISASTER PERAPREDNESS, RESPONSE AND RECOVERY”, 27 Oktober 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) bekerjasama dengan PII Wilayah Kepri dan PII Cabang Batam kembali menggelar international event “ROLE OF PROFESSIONAL ENGINEER IN EARTHQUAKE EMERGENCY/DISASTER PERAPREDNESS,
RESPONSE AND RECOVERY” yang diselenggarakan secara daring menghadirkan pembicara dari berbagai negara.

Webinar dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PII yang dipimpin oleh Ir. Prastiwo Anggoro, ACPE., ASEAN Eng., PMP yang juga adalah Koordinator Organizing Commitee pada event ini.

Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU sebagai Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) dalam opening remarks memaparkan tujuan dilakukannya webinar ini antara lain: TO EMPHASIZE THE ROLE OF A PROFESSIONAL ENGINEERS IN EARTHQUAKE EMERGENCY AND DISASTER PREPAREDNESS, RESPONSE AND RECOVERY, BOTH IN INDONESIA AND OVERSEAS, INTRODUCTION ON SEISMICITY AND DISASTERS IN INDONESIA, ENHANCEMENT OF INDONESIAN HAZARD MAPS, KNOWLEDGE & EXPERIENCE SHARING ABOUT DISASTER/ EMERGENCY PREPAREDNESS AND RESPONSE FROM THE HOME OF ‘MODERN BUILDING SEISMIC SAFETY CODE’ SUCH AS CALIFORNIA AND ALSO INDONESIA’S EXPERIENCE.

BKS PII menugaskan Victor Rembeth Program Manager USAID Advance Indonesia sebagai moderator mengatur jalannya paparan dan sesi tanya jawab yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Pembicara pertama Dr. Kit Miyamoto, PE., SE
CEO Miyamoto International, Chairman California Seismic Safety Commission memaparkan tentang “Earthquake Preparedness, Response and Recovery; Global Prospect” dilanjutkan pembicara kedua, Liva Shrestha Lead Structural Engineer – Asia Pacific, Build Change (US) dengan topik “Role of Professional Engineer in Earthquake Emergency/Disaster Preparedness, Response and Recovery”.

Pembicara ketiga Prof. Ir. I Wayan Sengara, MSCE., Ph.D Chairman Association of Indonesian Sesimic Engineering Expert (AARGI) dengan judul “Earthquake Resistance Design Through Periodic Enhancement Hazard-Maps and Building Codes of Indonesia” dan pembicara keempat menghadirkan Julia Ratcliffe dengan judul “A professional development framework for Structural Engineers to work in Humanitarian and International Development contexts”.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif menghadirkan dua panelist Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng Project Director dan Head of Transport, Resources and Energy SMEC Indonesia and Franky Ken, B.Eng., IPM Managing Director PT Miyamoto International Indonesia.

Ir. Bambang Goeritno di akhir sesi menyampaikan bahwa BKS PII akan terus menyelenggarakan event-event teknis serupa demi memberikan tambahan pengetahuan kepada para Insinyur Indonesia yang ingin terus menggeluti dunia keinsinyuran khususnya ketekniksipilan.

Kolokium Keinsinyuran Kelas Freeport Indonesia dan Kuliah Umum PSPPI FTI UMI, 9 Oktober 2021

Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI UMI) kembali menggelar Kolokium Keinsinyuran 9TH PROFESSIONAL ENGINEER COLLOQUIUM PROGRAM mengangkat tema “Engineering for Sustainable Future” yang dihadiri lebih dari 250 peserta yang terdiri dari peserta mahasiswa PSPPI FTI UMI kelas Freeport, Kelas Umum dan juga publik melalui platform zoom.

Kolokium diawali oleh kuliah umum keinsinyuran yang dibawakan oleh Ibu Amalia Adininggar Widyasanti, ST., M.Si., M.Eng., Ph.D – Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/BAPPENAS dengan topik “Industri Kimia sebagai Penggerak Pembangunan Ekonomi Berbasis Bio”.

Ibu Amalia dalam paparannya memberikan benchmarking tentang bagaimana industri kimia bisa maju dan berkembang di negara seperti Jerman dan Amerika karena infrastruktur logistik yang sudah terintegrasi untuk transportasi produk dan juga penggunaan teknologi digitalisasi pada business processnya. Satu hal yang menarik juga bahwa negara negara di dunia sudah mulai bertransformasi menuju green chemical di mana Indonesia juga dituntut menuju ke arah clean energy source untuk memproduksi produk produk kimia tadi.

Di akhir sesi, Ibu Amalia, bahwa Indonesia menuju industri kimia berbasis Bio di mana sumber alam seperti kelapa sawit yang menghasilkan produk yang bernilai tinggi yang lebih bervariasi seperti minyak, selulosa dan side products lainnya.

Sesi Kuliah Umum kemudian dilanjutkan dengan sesi kolokium yang menghadirkan beberapa penanggap dari Persatuan Insinyur Indonesia seperti Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng., Ir. Taufik Nur, MT., ASEAN Eng., Ir. Ricky Wargakusumah, MH., IPM dan Ir. Hasbi Bakri, MT., IPM., ASEAN Eng. Untuk kelas Freeport, 20 calon Insinyur memaparkan studi kasus proyek mereka untuk alokasi waktu masing-masing 7 menit.

Kolokium dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri, Dr. Ir. Zakir Sabara, MT., IPM., ASEAN Eng. yang pada kesempatan ini mengucapkan selamat berkolokium kepada para calon Insinyur di Program Profesi Insinyur FTI UMI ini.

International Webinar on PE Practice in Indonesia and Overseas: A Benchmarking, 29 September 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Kepulauan Riau dan Cabang Batam kembali sukses menyelenggarakan international webinar bertemakan “Praktik Insinyur Profesional di Indonesia dan Luar Negeri: Sebuah Benchmarking”. Webinar internasional yang dihadiri lebih dari 100 Insinyur dari berbagai sektor dan disiplin keinsinyuran menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri.

Chiew Sing-Ping, PhD, PE(S), CEng., FIStructE, Professor of Civil Engineering, Cluster Director of Engineering at Singapore Institute of Technology, Singapore memberikan paparan tentang .philosophies and legal framework of PE Practice in Singapore dilanjutkan dengan Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU, Chairman of Civil Engineering College (BKS PII) yang juga adalah Chairman of Engineering Council Standard, The Institution of Engineers, Indonesia (MSK PII) di mana Beliau mempresentasekan PE Practice as per the Law 11/2014 and PP 25/2019 in Indonesia.

Pembicara ketiga Ar. Angelene Chan, Chairman of DP Architects, Singapore.
Ms Chan yang memaparkan CERTIFICATION, COMPETENCY & CONTINUOUS EDUCATION; Staying Relevant, Nurturing, Resilience. Narasumber terakhir, Sasa Popovic, Dipl. Inz., P.Eng., Struct.Eng., MIStructE, Director of Whitby Wood Popovic, Belgrade, Serbia. Popovic memaparkan regulasi praktik keinsinyuran dan pengalaman pribadinya berpraktik sebagai PE di US, Canada dan beberapa negara lainnya.

Webinar yang berlangsung selama 3 jam ini dimoderasi oleh Ir. Franky Ken, IPM dan menghadirkan panelist Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. Ada beberapa poin penting yang bisa menjadi bahan pembelajaran terkait praktik keinsinyuran di luar negeri yang bisa diimplementasikan di Indonesia antara lain: bahwa dengan adanya UU 11/2014 maka tanggung jawab profesional keinsinyuran sudah menjadi tanggung jawab individu Professional Engineer yang terlibat di proyek-proyek keinsinyuran. Selayaknya, perusahaan maupun client wajib mempekerjakan professional engineer atau Insinyur yang memiliki STRI sebagai penanggung jawab proyek.

Oleh Sasa Popovic, pimpinan perusahaan (konsultan maupun kontraktor) akan menyiapkan professional indemnity insurance (PII) kepada para professional engineer yang bekerja di perusahaannya sebagai tanggung jawab profesional dan juga sebagai komitmen mematuhi undang-undang dan regulasi yang berlaku.

Sementara itu Prof Chiew dalam paparannya menyatakan bahwa Professional engineering services means engineering services and advice in connection with any feasibility study, planning, survey, design, construction, commissioning, operation, maintenance and management of engineering works or projects and includes any other engineering services approved by the Professional Engineering Board in Singapore. Jadi, sangat jelas bahwa dikatakan praktik keinsinyuran di Singapura apabila kegiatannya dilakukan di suatu proyek atau suatu pekerjaaan keinsinyuran.

Ir. Habibie Razak sebagai panelist menanyakan bagaimana implementasi P.E stamp di luar negeri kepada narasumber. Kedua narasumber, Angelene Chan dan Sasa Popovic menjelaskan bahwa hanya Professional Engineer yang memiliki hak yang diatur oleh hukum untuk mengesahkan atau mensertifikasi dokumen teknis keinsinyuran dengan menggunakan P.E stamp tadi seperti perhitungan desain, gambar-gambar teknik, laporan studi kelayakan dan lainnya. Pekerjaan desain bisa dilakukan oleh non-Professional Engineer (P.E) tapi tetap fungsi pengesahan dilakukan oleh P.E. Dalam arti lain, bahwa P.E yang mengambil liability atau tanggung jawab profesional terkait deliverables keinsinyuran tadi.

Acara ini dimulai dengan sesi pembukaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PII yang dipimpin oleh Ir. Prastiwo Anggoro, IPM., ACPE sebagai Coordinator Steering Committee pada kegiatan ini. Pada sesi tanya jawab beberapa Insinyur Profesional mengajukan pertanyaan antara lain Dr. Ir. Ayuddin, IPU., ACPE menegaskan perlu dibedakannya definisi dan tingkatan tanggung jawab Insinyur Profesional dan Insinyur atau pun Sarjana Teknik pada proyek keinsinyuran begitu pun tingkat remunerasinya semestinya dibedakan.

International Symposium on Urban Railway, Pembicara Bahas LRT MAMMINASATA, 27 September 2021

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menggelar Urban Railway Technology and Development; an International Symposium yang merupakan rangkaian acara dari Dies Natalis FT-UH yang ke-61. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai perusahaan, lembaga dan instansi menghadirkan pembicara dari berbagai pemangku kepentingan untuk pengembangan proyek perkeretaapian di Indonesia umumnya dan di Sulawesi selatan dan Makassar khususnya.

Acara ini sukses terselenggara berkat kerjasama Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dengan Oriental Consulting Global (OCG), SMEC International dan PT Wijaya Karya Beton yang juga merupakan sponsorship speakers pada simposium ini. Simposium yang dilaksanakan dengan kombinasi daring dan luring dibagi ke dalam dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang.

Sesi pagi menghadirkan pembicara dari Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Ir. Ferdian Suryo, PT MRT Jakarta, Ketua Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA) Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTR, IPU., ASEAN Eng, OCG Makassar Representative Ir. Umar A. Sulaiman, MT. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas Bapak Prof. Dr. Ir. Arsyad Thaha. Sesi pagi dimoderasi oleh Prof. Dr. Ir. isran Ramli, MT. sesi pagi fokus membahas proyek MRT yang dikembangkan di Indonesia termasuk yang sementara dikerjakan di Jakarta saat ini.

Sedangkan sesi siang menghadirkan beberapa pembicara antara lain: Mitsukage Yamada dengan topik digitalisasi pada proyek energi terbarukan, Ir. Dani Pomanto dengan topik konsep Urban Railway kota Makassar pada Rencana Tata Ruang kota Makassar, sedangkan Ir. Yomil Ravianda, M.Sc membahas topik terkait precast technology yang digunakan pada proyek MRT/LRT di Indonesia, Ir. Jumardi, MT membahas tentang Lessons Learnt Proyek LRT di kawasan Jabodebek dan proyek Kereta Api Makassar – Parepare.

Sesi siang hari juga menghadirkan dua pembicara dari SMEC International, Karen Atkinson mengangkat topik Transit Oriented Development; International Best Practice dan Sav Dell’ Aquila dengan topik North West Sydney Metro Project. Karen dalam paparannya menyebtukan bahwa Best practice in TOD requires: •Long-term and forward-thinking planning in precinct design for population, infrastructure and connectivity of public amenities  •Consider the 5 factors:  Availability, Affordability, Efficiency, Convenience, Sustainability •Design for:  Whole-Of-Site Approach, Augmented Wayfinding, Enhance Convenience, Building Communities, Enhancing Value •Consider stakeholders by: Balancing Expectations, Optimise Transportation Space, delivering a coherent identity.

Karen juga menyebutkan pengalaman SMEC International pada proyek MRT. LRT, dan TOD di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia, Singapura dan Australia. Konsep yang dipaparkan oleh Karen oleh moderator sesi siang ini, Ir. Habibie Razak, ACPE., APEC Eng. bisa menjadi referensi yang sangat bagus untuk pengembangan LRT MAMMINASATA beserta TOD=TOD yang dikembangkan memastikan bahwa ada LRT yang baru mesti integrasi dengan moda transportasi lainnya termasuk penciptaan ruang-ruang terbuka publik untuk peningkatan aktifitas masyarakat termasuk penciptaan pusat perekonomian baru di kawasan TOD yang akan dibangun.

Ir. Ilham Alimuddin sebagai Coordinator Steering Committee di akhir sesi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Sponsor, Pembicara, Moderator, Peserta dan panitia yang semuanya berkonstribusi mensukseskan simposium internasional ini.

Lokakarya Pengenalan dan Tatacara Pengisian Aplikasi ACPE dan AER, 11 September 2021

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Jember bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jatim dan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) menggelar Lokakarya Pengenalan dan Tatacara Pengisian Formulir Aplikasi ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan ASEAN Engineer Register (AER) yang sukses diselenggarakan Sabtu sore tadi, 11 September 2021.

Acara dibuka dengan sambutan-sambutan yang terdiri dari sambutan Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember Dr. Ir. Triwahju Hardianto, ST., MT yang kemudian dilanjutkan sambutan kedua oleh Ketua PII Wilayah Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS., IPU. Opening Remarks atau pengantar ketiga oleh Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU sekaligus membuka acara lokakarya ini.

Dalam sambutannya Ir. Bambang Goeritno Ketua BKS PII dan juga sekaligus Ketua Majelis Standar Keinsinyuran Persatuan Insinyur Indonesia (MSK PII) mengharapkan para Insinyur yang berada di Jawa Timur ini bukan hanya pada level mendapatkan Insinyur Profesional dan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) tapi juga diharapkan mendapatkan pengakuan internasional dengan mengikuti program sertifikasi di tingkat Asia Tenggara, yakni ACPE dan AER.

Sesi lokakarya yang dimoderasi oleh Ir. Sonya Sulistyono, MT., IPM menghadirkan dua narasumber yakni Ir. Catur Hernanto, MM., IPU Sekretaris MSK PII dan Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. Indonesia Monitoring Committee untuk APEC Engineer Registration. Ir. Catur memaparkan bahwa di era Masyarakat Ekonomi ASEAN ada 8 jasa yang diliberalisasi di bawah Mutual Recognition Arrangement antarnegara ASEAN antara lain: Jasa Angkutan Udara dan Laut, Jasa Bisnis, Jasa Konstruksi, Jasa Telekomunikasi, Jasa Pariwisata, Jasa Keuangan, Jasa Kesehatan dan Jasa Logistik.

Jasa Keinsinyuran (Engineering Services) termasuk ke dalam cakupan Jasa KOnstruksi, dan sejak terbentuknya ASEAN MRA on Engineering Services pada 9 Desember 2005, Kementerian PUPR telah turut terlibat dan berkontribusi di dalam implementasi MRA tersebut karena berkaitan dengan profesional yang bergerak di sektor jasa konstruksi dan bidang pembangunan infrastruktur.

Sedangkan Ir. Habibie Razak memaparkan philosophies of Professional Engineering practice antara lain bahwa PE adalah License to Practice in many countries termasuk di Indonesia, Singapore, Malaysia, US, Canada. Someone needs to take responsibilties for the engineering deliverables (technical documents) prior to release for implementation such as for construction (Released For Construction), For the sake of quality assurance of the the works done by Engineer (non-PE), All those deliverables should be approved or endorsed, stamped by Professional Engineer(s).

Habibie menjelaskan “Di Indonesia, kita mengenal terminologi STRI & SKA/SKK yang merupakan dua hal yang berbeda. STRI adalah Ijin Praktik Keinsinyuran/License to Practice sesuai UU 11/2014 dan SKK (sebelumnya SKA) adalah Sertifikat atau Surat Kompetensi Kerja/Work Competency Certificate sesuai UU No. 2/2017. Di luar negeri, yang familiar adalah istilah Professional Engineer yang biasa disingkat PE (di Amerika) dan P.Eng (di Canada). Untuk mendapatkan kesetaraan internasional maka Insinyur Indonesia harus mendapatkan gelar Insinyur Profesional di tingkat Madya sebelum mendapatkan sertifikasi ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) yang diatur oleh MRA tadi”

Ir. Habibie memberikan panduan tatacara mengisi formulir ACPE dan AER dengan memberikan contoh formulir salah satu pemegang ACPE, Dr. Ir. Ayuddin Baso Paramata, IPU., ASEAN Eng. salah seorang Ahli Struktur Indonesia sebagai referensi buat para peserta lokakarya sedangkan formulir AER mengambil contoh isian Ir. Ibnu Munzir salah satu pemegang AER yang saat ini bekerja di Kuwait.

Di sela-sela lokakarya, Ir. Kristianta, ST., M.Eng mendapatkan kesempatan mempromosikan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Jember yang sudah meluluskan ribuan Insinyur melalui program ini. Acara ditutup oleh Wakil Ketua PII Wilayah Jawa Timur, Dr. Ir. Gentur Prihantono SP., SH., MT., MH., IPU.

Kuliah Umum Keinsinyuran, PSPPI FTI UMI Mengangkat Tema Engineering for Sustainability Development, 4 September 2021

Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI UMI) kembali menggelar kuliah umum keinsinyuran di Semester Awal 2021/2022 yang dihadiri oleh mahasiswa PSPPI dan juga masyarakat keinsinyuran di Indonesia. Kuliah umum yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta ini menghadirkan keynote speaker, Ir. Faizal Safa, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. Ketua Komite Pengembangan SDM Industri 4.0 & P3DN KADIN Pusat dan Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng., M.Sc., IPU Wakil Ketua Umum PII Pusat.

PSPPI FTI UMI kembali menugaskan Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. – Projects Director Transport and Energy SMEC Indonesia sebagai Panelist dan Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng Sekretaris PSPPI FTI UMI sebagai moderator. Acara ini dibuka langsung oleh Dr. Ir. Zakir Sabara H. Wata, MT., IPM., ASEAN Eng Dekan FTI UMI.

Tema yang diangkat adalah engineering for sustainability development dan kedua keynote speaker memaparkan konsep sustainability yang berisikan 3 pilar utama, lingkungan, ekonomi dan sosial. Oleh Ir. Faizal, Sustainabilty adalah fokus untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya yang dilakukan oleh dunia saat ini melalui Agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2030 menjadi bahan diskusi yang menarik di sesi kuliah umum kali ini.

Sementara itu Dr. Danis memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur dapat berkontribusi pada aksi perubahan iklim yang terkait dengan sektor energi tata guna lahan, transportasi dan bangunan serta memiliki peranan penting untuk mencapai Tujuan 11 (sustainable cities and communities) dan 13 (climate action) dalam SDGs. Untuk mencapai tujuan ini, Kementerian PUPR mencanangkan program sektor pemukiman dengan fokus pada penyiapan akses air minum layak, sanitas, penanganan kawasan kumuh, penanganan hunian dengan akses sampah baik, akses air minum perpipaan dan pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan, olahraga dan pasar.

Konsep Bangunan Gedung Hijau pun diperkenalkan dengan mendesain sistem pencahayaan yang memadai untuk menurunkan konsumsi energi, sistem pengkondisian udara yang lebih efisien, manajemen limbah (air kotor dan sampah), manajemen air bersih dan manajemen grey water.

Ir. Habibie Razak sebagai panelist menambahkan bahwa konsep sustainablity dan resiliensi adalah saling mendukung satu sama lain, di mana sustainability lebih fokus pada keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan, fokus pada transisi energi sedangkan konsep resiliensi adalah upaya untuk mendesain dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim dan bencana alam yang diakibatkan oleh climate change.

Ir. Taufik Nur memimpin jalannya sesi tanya jawab dan menghadirkan banyak pertanyaan dari peserta kuliah umum untuk dijawab oleh panelist. Oleh Ir. Habibie “pengembangan sektor energi di Indonesia harus terus dikembangkan mengingat potensi EBT yang kita miliki sebagai bangsa termasuk upaya untuk menurunkan greenhouse gas emission dengan memperkenalkan konsep Carbon Capture Utilization and Storage”.

Acara ditutup oleh Ketua Prodi PPI FT UMI Andi Pawennari setelah sesi kuliah tamu berlangsung dari Pukul 08.00 – 11.00 WIB.