Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) menggelar diskusi panel dengan tema “Menghadapi Tantangan Penerapan Industri 4.0 di Sektor Ketenagalistrikan Indonesia” di Ballroom Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta tanggal 21 Mei kemarin. Diskusi panel ini dihadiri setidaknya seratus peserta penggiat bisnis ketenagalistrikan di Indonesia yang terdiri dari perwakilan pemerintah, IPP developer, kontraktor dan konsultan dari berbagai perusahaan nasional dan multinasional,
Diskusi panel yang dimoderasi oleh Ir. Bambang Praptono pengurus MKI menghadirkan tiga panelis antara lain: Ir. Munir Ahmad – Sesditjen Ketenagalistirikan kementerian ESDM, Eddie Widiono Suwondho, Ketua PJCI (Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia) dan Dr. Khrisna Ariadi Pribadi, Direktur Artificial Intelligence PT COMPNET. Setelah sesi diskusi panel, acara dilanjutkan dengan sambutan Ir. Supangkat Iwan Santoso sebagai Ketua Umum MKI sekaligus mengundang berbagai pihak yang terlibat untuk menandatangani MOU Kerjasama penyelenggaraan seminar Hari Listrik Nasional yang ke-74 tahun 2019 yang akan diselenggarakan pada Tanggal 9-11 Oktober 2019.
Dr. Khrisna Ariadi di dalam paparannya bahwa fungsi utama dari Artificial Intelligence adalah membuat mesin menjadi robot dan membuat manusia menjadi lebih kreatif. Salah satu contoh implementasi artificial intelligence adalah aplikasi googlemap yang mampu memberikan informasi kepada manusia untuk mengambil keputusan. Aplikasi ini memberikan alternatif atau opsi rute untuk menuju ke suatu destinasi sehingga pengguna jalan bisa menimbang rute-rute yang ada dan kemudian mengambil keputusan.
Sementara Eddie Widiono menjawab salah satu pertanyaan perbedaan antara SCADA dan Industry 4.0. Oleh Beliau. SCADA adalah automation of process sedangkan Industry 4.0 adalah automation of knowledge. Ada beberapa slides yang ditayangkan oleh Eddie yang berisikan antara lain visi Industry 4.0 menuju pada efisiensi, berkualitas tinggi, sustainable, flexible and agile. Implementasi konsep 4.0 ini akan menyempurnakan end to end di area pergudangan, logistik, recycling, energi, pemasaran, pekerja, keamanan dan transportasi. Inti dari Industry 4.0 adalah pendelegasian kekuasaan dan pengambilan keputusan kepada Cyber-Physical-Systems dan mesin. Oleh Boston Consulting Group, konsep ini akan menjanjikan penghematan energi hingga 20-30%. Industry 4.0 adalah suatu perjalanan yang memerlukan inovasi serta perubahan model bisnis.
Hadir pada acara ini perwakilan Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) antara lain: Ir. Andi Taufan Marimba dan Ir. Habibie Razak – Komite Diklat Profesi dan Badan Pelaksana Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) PII Pusat, Ir. Ahmad Ramadhan dari BK Teknologi Kelautan dan Ir. Djoko Winarno dari BK Elektro PII yang juga merupakan pengurus MKI. Direktur Aneka EBTKE Ir. Harris Yahya juga hadir mewakili Dirjen EBTKE yang berhalangan hadir.