Author Archives: habibierazak

About habibierazak

Oil & Energy Professional, Project Manager, Vice Chairman of Professional Organization & Activists

Diskusi Seputaran Liquefied Natural Gas BAPEL PKB PII Pusat, 10 Juni 2017

Badan Pelaksana Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (BAPEL PKB) Persatuan Insinyur Indonesia Pusat kembali mengadakan pelatihan keinsinyuran bagi para Insinyur dan Insinyur Profesional Indonesia yang kali ini dengan topik Liquefied Natural Gas di Hotel Ibis Senen, Tanggal 10 Juni 2017. Pelatihan kali ini dihadiri oleh 5 professional yang bergerak di berbagai sektor termasuk konsultan pembangkit dan infrastruktur migas, konstruksi sipil beton pracetak dan sektor lainnya.

Diskusi seputaran LNG ini memasukkan sub-topik tentang fundamental LNG terdiri dari definisi, benefit dan aplikasinya. Pengenalan teknologi LNG juga menjadi bahan diskusi panjang antara peserta dan instruktur dimulai dari LNG liquefaction, LNG transporter (carrier, trucking, and barging), LNG receiving terminal, LNG satellite station (LNG refueling dan LNG bunkering) dan lainnya. Tujuan utama dari pelatihan ini antara lain:

  • Memperkenalkan bisnis LNG kepada para Insinyur termasuk Business Developer yang sementara dan akan menekuni bisnis ini.
  • Memberikan informasi minimum tentang LNG supply chain termasuk instalasi LNG.
  • Memperkenalkan konsep dan fungsionalitas infrastruktur LNG.
  • Memberikan studi kasus tentang manajemen proyek terkait infrastruktur LNG.

Event kali ini dibuka oleh Jafar staff BAPEL PKB PII Pusat mewakili Bapak Ir. Tjipto Kusumo yang tidak menyempatkan hadir karena tugas ke luar negeri. Pelatihan yang berlangsung sehari ini berlangsung sangat interaktif dan acara ditutup oleh Habibie Razak mewakili Bapel PKB PII yang juga kali ini ditugaskan menjadi Instruktur.

Salam Insinyur, Sukses Persatuan Insinyur Indonesia.

Reportase oleh Habibie Razak, Sekretaris Bidang Distribusi Gas, PII Pusat.

 

Memupuk Persaudaraan Melalui Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional Gorontalo, 3 Juni 2017

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) kembali digelar kesekian kalinya di Kota Gorontalo hasil kerjasama PII dan Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK UH). Peserta yang lebih banyak dihadiri oleh calon Insinyur Profesional dari luar Propinsi Gorontalo antara lain peserta dari PELINDO Sulsel, PLN Sulsel, Dinas PU dan PERKIM Kota Manado, PT Surveyor Indonesia Gorontalo dan beberapa perusahaan atau instansi lainnya mencukupkan total peserta menjadi 25 orang. Salah satu peserta Bapak Sunandar Usman, Deputy Manager Civil Planning PLN UIP SULBAGSEL datang jauh-jauh dari Makassar membawa beberapa professional PLN lainnya ke acara ini.

Lokakarya ini dibuka oleh Perwakilan PII Pusat Bapak Ir. Ngadiyanto – Wakil Direktur Eksekutif PII Pusat didampingi oleh Ir. Sapri Pamulu, Ph.D mewakili IKATEK-UH. PII Pusat menghadirkan 3 Instruktur dan 1 staff pada kegiatan ini. Melihat animo para professional di bidang keinsinyuran, kegiatan LSIP serupa hampir dilakukan di setiap propinsi setiap bulannya apalagi dengan adanya landasan hukum UU No. 11 Tahun 2014 tentang profesi keinsinyuran memberikan stimulus positif bagi para alumni bidang keinsinyuran untuk bekerja di bidangnya.

Materi Sosialisasi UU Keinsinyuran dan Etika Profesi dibawakan oleh Ir. Sapri Pamulu, Ph.D dilanjutkan materi pengenalan Sertifikasi Insinyur Profesional dan  Bakuan Kompetensi Insinyur Profesional PII oleh Ir. Habibie Razak dan dua sesi terakhir adalah materi Tata Cara dan Bimbingan FAIP oleh Ir. Ngadiyanto.


Salah satu peserta di lokakarya kali ini adalah Royke Mamahit, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Manado menyampaikan betapa pentingnya perlindungan buat para Insinyur yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Teknis terutama di wilayah Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PII diharapkan memberikan fungsi advokasi maksimal kepada mereka terutama terkait kegiatan yang melibatkan audit oleh Kejaksaan dan BPK. Tugas menghadirkan tim ahli dari PII sebagai independent verificator juga dibutuhkan memastikan bahwa Dinas-dinas teknis terkait memang sudah melakukan tugas, pokok dan fungsinya di dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek konstruksi.


Di akhir acara ditutup dengan Pembacaan Kode Etik Profesi Insinyur oleh Rahmat Rauf salah satu peserta LSIP dilanjutkan dengan foto bersama antara peserta, instruktur dan panitia dari PII dan IKATEK UH. Acara ditutup oleh Ir. Ngadiyanto dilanjutkan dengan buka puasa bersama. LSIP sebelumnya diadakan di Gorontalo Tahun 2016 yang lalu juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

 

 

Terima kasih sebesar-besarnya atas kerja cerdas dari Ir. Suriadi, IPM ketua panitia LSIP kali ini sehingga bisa terlaksana sesuai rencana. Terus semangat Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.


Reportase oleh Habibie Razak – Sekretaris Divisi Gas PII Pusat

 

 

 


 

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional Sukses Digelar di Kepulauan Sumbawa, 20 Mei 2017

Suasana Aula Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), nampak hidup. Puluhan sarjana teknik dan sains terlibat aktif dalam diskusi cerdas. Pada ajang Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) tingkat Provinsi NTB di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kegiatan ini, merupakan hasil besutan Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (PW IKATEK Unhas) Bali-Nusra, yang bekerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
Acara yang didukung penuh oleh Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia(PII) itu Sukses menghadirkan peserta dari beragam latar belakang. Baik delegasi dari instansi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Kementerian Agama, BUMN, maupun sektor swasta.
“Alhamdulillah LSIP kali ini, disambut antusias oleh berbagai pihak. Sehingga, mereka berbondong-bondong mengirimkan utusannya. Para peserta, berasal dari delegasi Pemkot/Pemda/Kemenag lingkup Pulau Sumbawa, asosiasi/konsultan. Bahkan, Pemprov NTB melalui UPT Balai ESDM Pulau Sumbawa. Termasuk PT PLN Wilayah NTB. Adapula dari Pejabat UTS, dan Universitas Samawa. Tidak ketinggalan PT BBS Sumbawa yang merupakan Subkon PT AMNT (dulu Newmont, red). Ini sungguh kebahagian tersendiri bagi Panitia,” ujar Ketua Panita Pelaksana, Trisman, ST, MP.
Karenanya, Trisman yang juga merupakan Wakil Ketua PW IKATEK Unhas Bali-Nusra ini menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya pada semua pihak yang telah merespon secara baik kegiatan tersebut sehingga acara dapat berjalan sukses, sesuai target panitia.
Hal senada diungkapkan oleh Rektor UTS, Dr. Andy Tirta, M.Sc, saat menyampaikan sambutannya. Sebelum membuka secara resmi acara LSIP. Pihaknya, bahkan terobsesi untuk menggelar acara serupa, dalam waktu dekat.
“Jujur, sebelumnya kami belum terlalu paham pentingnya acara ini. Namun, setelah membaca berbagai regulasi terkait Insinyur, PII, dan pentingnya sertifikasi insinyur. Termasuk, banyak berdiskusi dengan Pengurus Pusat PII, akhirnya kami paham. Bahwa, kegiatan ini sangat penting, demi peningkatan kualitas para insinyur di Indonesia terutama dalam menyongsong ajang persaingan bebas saat ini,” ujar Andy Tirta kalem.
Sementara itu, Ketua PW IKATEK Unhas Prov. Bali-Nusra, Hadi Santoso, ST, MM selain mengapreasiasi kerjasama apik, pihaknya dengan UTS. Juga menyampaikan, bahwa LSIP hanyalah awal bagi para peserta menuju insinyur profesional bersertifikat. Sehingga, harus di tindak lanjuti dengan berbagai kegiatan riil dan kolaboratif.
“LSIP ini, jembatan menghantarkan kita menuju insinyur profesional. Sehingga, diharapkan kita bisa serius menyelesaikan persyaratan untuk menjadi Insinyur Profesional Pratama (IPP, red) lanjut ke Insinyur Profesional Madya (IPM, red) bahkan semoga mampu mencapai Insinyur Profesional Utama (IPU, red).  Karena, dari banyak pengalaman, para peserta hanya berhenti di LSIP. Dan itu juga disebabkan karena minimnya pendampingan oleh pihak terkait,” ingat Hadi.
Ajang LSIP kali ini, langsung menghadirkan dua orang instruktur dari PII Pusat. Yaitu, Ir. Habibie Razak, MM, ASEAN Eng, ACPE (Sekretaris Bidang Gas) dan Ir. Muhammad Sapri Pamulu, M.Eng, Ph.D (Wakil Ketua Komisi Advokasi) antara lain menjelaskan materi tentang Organisasi PII, UU No. 11/2014 tentang Keinsinyuran. Sistem sertifikasi insinyur profesional, Bakuan Kompetensi Insinyur Profesional (BKIP), serta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
“Para instruktur juga langsung memandu pengisian FAIP (Formulir Aplikasi Insinyur Profesional, red), sebagai syarat utama untuk mendapatkan sertifikat insinyur profesional. Dan terakhir, para peserta melakukan ikrar Kode Etik sebagai anggota PII, yang luhur, dan memaksimalkan potensi demi kemaslahatan umat,” lanjut Hadi.
Acara ditutup oleh Dewan Pembina PW IKATEK Unhas Prov. Bali-Nusra, Ir. Syamsul Ma’arif. Yang juga menjabat Kepala Balai ESDM Pulau Sumbawa. Syamsul mengapresiasi semangat peserta yang tidak surut sedikitpun dalam menerima berbagai materi. Dan menekankan pentingnya kolaborasi dari peserta sehingga bisa menghasilkan karya besar.
“Kita harus bisa mengukuhkan kebersamaan ini sehingga bisa optimal hasilnya. Para insinyur, khususnya Geologis mengenal istilah divergen dan konvergen pada batuan. Jadi mari kita berusaha menjadi konvergen. Yakni, layaknya pergerakan lempeng yang saling mendekati. Kita pun harus bergerak konvergen (menyatu, red)di tengah divergennya (perbedaan, red) kita ini,” nasehat Syamsul.
Di akhir acara. Para peserta LSIP menyepakati berbagai komitmen bersama secara tertulis. Diantaranya, segera dibentuknya PII Cabang dan Wilayah di Provinsi NTB serta menyelenggarakan LSIP selanjutnya di lingkup Propinsi NTB. Forum itu, secara aklamasi menunjuk tiga orang sebagai mandataris, yakni Hadi Santoso, ST, MM, Dr. Andy Tirta, M.Sc, serta Ir. Syaiful Rahman. (TGoY)
Sumber: Visioner Berita, Sumbawa

Mengajar Manajemen Proyek Rancang-Bangun untuk Calon EPC Project Manager, 6 Mei 2017

Waktu libur tidak pernah mengurangi semangat para professional untuk mengembangkan dan memutakhirkan pengetahuannya melalui kegiatan program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan (PKB). Badan Pelaksana PKB kembali mengadakan kegiatan kursus Manajemen Proyek dan Kontrak Rancang Bangun pada Hari Sabtu yang dihadiri oleh beberapa professional dari perusahaan ternama seperti WIKA, Technip, RHDHV dan Rekayasa Industri.

Instruktur tetap Bapel PKB PII untuk materi EPC/Rancang Bangun adalah Ir. Habibie Razak yang berpengalaman di area ini selama kurang lebih 15 tahun di sektor ketenagalistrikan, minyak dan gas termasuk LNG, pertambangan dan infrastruktur publik. Beliau adalah pengurus PII Pusat di Bidang Gas/LNG. Keseharian Beliau bekerja di salah satu perusahaan asal Perancis – Belgia bergerak di area engineering, EPCM dan consultancy services untuk proyek-proyek infrastruktur energi.

Materi yang dihadirkan terdiri dari beberapa modul penting terkait EPC contract and project management antara lain: EPC project management responsibilities, karakteristik proyek EPC termasuk term and conditionnya, cara menyiapkan proposal EPC, sistem perpajakan dan asuransi, sistem pengadaan barang dan jasa pada proyek EPC, dan manajemen konstruksi pada proyek EPC. Sesi sehari ini diharapkan memberikan modal utama bagi para professional untuk bisa memahami kontrak dan manajemen proyek EPC lebih dalam lagi untuk bisa diterapkan apabila ke depan mereka akan dipromosi menjadi Project Manager Rancang-Bangun di perusahaan sekarang.

Sesi ini berlangsung sangat interaktif di mana peserta juga mengutarakan pengalaman mereka pada beberapa proyek EPC di mana mereka terlibat sebagai construction engineer, pipeline design engineer, dan assistant project manager.

Terima kasih kepada staff BAPEL PKB, Jafar dan Erni Wahyuni yang mengorganize kegiatan ini bisa berjalan sesuai direncanakan. Sesi EPC selanjutnya akan diadakan lagi dalam dua minggu mendatang, sampai ketemu di sesi selanjutnya.


Sukses Insinyur Indonesia.

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Bidang Distribusi Gas PII Pusat

Forum of Entities Associated with ASEAN, 4 May 2017

JAKARTA, 4 May 2017 – The ASEAN Secretariat hosted the inaugural Forum of Entities Associated with ASEAN today in an effort to strengthen cooperation for community building efforts. The forum brought together 150 participants comprising of ASEAN parliamentarians, legal experts, bankers, youth, civil society representatives, women, disability advocates and business and professional associations representing 56 entities and centres associated with ASEAN.

At the forum, participants were briefed on the goals of the three community pillars and how they can contribute to realising the ASEAN Vision 2025. These three pillars consist of political security blueprint, socio-cultural blueprint and economic blueprint which have been set till 2025. Interactive discussions, questions and answers during the presentation of three pillars by panelist. One of the delegates from the textile traditional art associations within ASEAN demanding more supports of this traditional art as it has been a heritage which needs to be preserved.

They also learned about the privileges and obligations of entities associated with ASEAN, such as the use of ASEAN name, anthem and logo. Further, they discussed how to access third-party funding mechanism managed by the ASEAN Secretariat and its project management cycle. During the forum, entities shared their aspiration for ASEAN to further enhance engagement with the grassroots level to fully realise a people-oriented and people-centred ASEAN. They also shared their views and suggestions for the 50th anniversary of ASEAN.

During the open forum, representatives of accredited entities expressed their appreciation to ASEAN Secretariat for gathering the entities for the first time. “This forum is a great platform to meet with other organisations and entities. We found so many great opportunities to work together to achieve ASEAN goals,” said Mr. Senjaya Mulia from ASEAN Youth Organisation, which is currently seeking accreditation. The one-day forum was also graced by the representatives of Permanent Missions of ASEAN Member States and supported by the German Government through GIZ cooperation project.

ASEAN Federations of Engineering Organization (AFEO), one of ASEAN accredited civil society organizations assigned Habibie Razak to attend the forum on behalf of AFEO Chairman. AFEO is the federation of engineering institutions within ASEAN which was established since 1998 and have been very active in exchanging and sharing knowledge and information with regard to science, engineering and technology within ASEAN Countries.

Reported by Habibie Razak, Secretary of Gas Department, the Institution of Engineers, Indonesia (PII), Source: www.asean.org

 

 

Workshop Perencanaan Karir Calon Insinyur Profesional IKATEK UH, La Vai Resto, 24 April 2017

Menjadi Pengurus Alumni adalah salah satu jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di mana salah satu komponennya adalah lulusan muda yang berjuang mencari pekerjaan yang lebih manusiawi dan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Peserta workshop kali ini berjumlah 6 alumni yang terdiri dari fresh graduate yang sudah bekerja di beberapa perusahaan dengan pengalaman mulai dari 3 bulan sampai dengan 2 tahun. Syukurnya keenam-enamnya masih bergelut di area keinsinyuran, mulai dari sales engineer sampai pada pekerjaan sebagai construction engineer.

Saya menyampaikan beberapa point penting terkait perencanaan karir antara lain: langkah-langkah yang mesti dilakukan di dalam perencanaan karir, strategi mencari pekerjaan yang efektif, kebiasaan-kebiasaan efektif di dalam perencanaan karir termasuk pengenalan sertifikasi Insinyur Profesional PII dan sertifikasi Insinyur Internasional. Saat ini, masih banyak alumni baru yang tidak tahu arah dan tujuan mereka setelah menyelesaikan studi di kampus karena memang pelatihan atau lokakarya seperti ini belum dimasukkan dalam kurikulum pendidikan tinggi dan bagusnya adalah di kampus Unhas inisiatif untuk melakukan pelatihan seperti ini berada di bawah program lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas maupun jurusan.

“Apa yang kalian lakukan saat ini akan menentukan ke depan adik-adik akan menjadi seperti apa” sebagaimana yang saya sampaikan ke peserta. Motivasi seperti ini diharapkan memboost-up semangat para alumni muda untuk melakukan akselerasi di dalam perjalanan karirnya untuk menuju puncak cita-cita. Untuk engineer’s career path dimulai dari posisi sebagai junior engineer, kemudian promosi ke posisi engineer setelah beberapa tahun, setelah itu senior engineer atau project engineer, project manager, senior project manager, project director, vice president business director sampai pada puncak sebagai president director suatu perusahaan. Ada yang lebih cepat mencapai posisi ini, ada yang lebih lambat bahkan banyak yang tidak pernah bisa sama sekali meraih posisi puncak yang  dicita-citakan. Dibutuhkan perencanaan karir efektif yang seharusnya dimulai jauh hari sebelum mahasiswa menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.

Rekomendasi dan kesimpulan yang ditelurkan dari one day workshop ini antara lain: jaman mahasiswa jangan hanya digunakan untuk kuliah atau tatap muka mahasiswa dan dosen saja tapi juga waktu dimaksimalkan untuk networking seperti berorganisasi, get to know your seniors, dan social media event tentunya ke arah kegiatan pengembangan diri baik soft maupun hard skills. Fresh graduate perlu mengidentifikasi kompetensi dunia kerja yang terdiri dari dua, yaitu technical and behavioral. Kesimpulan ketiga adalah start to develop your career plan when you are still in the university, keempat, diusahakan bekerja pada bidang keahlian sebagai engineers dan follow career path till you are becoming professional engineer, dan yang terakhir adalah bahwa puncak karir seorang engineer adalah menjadi seorang presiden di republik ini.

Sesi workshop ini ditutup dengan foto bersama para peserta dan instruktur di depan Resto La Vai yang di lantai atasnya juga adalah kantor Indopolitico Institute, lembaga riset dan konsultansi untuk politik, manajemen dan kemaritiman.

Salam Insinyur.

 

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional, Hotel Ibis Senen, 12 April 2017

Mendapatkan kehormatan menjadi Instruktur tetap pada kegiatan LSIP PII adalah kebanggaan tersendiri. Event kali ini dilaksanakan di Hotel Ibis Senen Jakarta dihadiri oleh lebih dari 30 peserta dari berbagai disiplin dan sektor pekerjaan. Mereka tidak mau ketinggalan untuk segera tersertifikasi sama dengan peserta-peserta sebelumnya. Landasan UU No. 11 Tahun 2014 diikuti oleh Peraturan Pemerintah yang akan segera dikeluarkan tahun ini dan meminta semua Insinyur untuk tersertifikasi untuk bisa berpraktek keinsinyuran di segala bidang dan cakupan kegiatan keinsinyuran baik itu di sektor kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, ESDM dan seterusnya.

Sesi kali ini diminta membawakan materi Pengenalan Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional dan Bakuan Kompetensi Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia. Merunut sejarah sistem sertifikasi Insinyur Profesional PII ini diadopsi dari Sistem Sertifikasi IEAust melalui program Engineering Enhancement Program antara PII dan IEAust yang dibiayai oleh AusAid tahun di 1990-an.

Tujuan utama dari sertifikasi adalah pengembangan keinsinyuran di Indonesia, menuntut para Insinyur untuk mengupgrade Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sesuai yang disyaratkan oleh CPD yang harus dilaporkan setiap tahunnya ketika mereka sudah menyandang gelar Insinyur Profesional.

Sukses Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

 

Roadshow BK-HUT PII dari Kota Hujan menuju Kota Daeng, 8 & 10 April 2017

Badan Kejuruan Kehutanan di bawah kepemimpinan Ir. Tonny Hari Widiananto bersama pengurus lainnya mengadakan roadshow ke daerah-daerah melaksanakan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) dalam rangka mensertifikasi para Insinyur yang bekerja di sektor kehutanan. LSIP kali ini diadakan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Tanggal 8 April 2017 dan dilanjutkan dengan LSIP yang diadakan di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.

“Komitmen untuk mensertifikasi para professional lulusan Sarjana Kehutanan adalah suatu keharusan sesuai amanah UU No. 11 Tahun 2014” papar Ir. Tonny pada acara LSIP IPB. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang mayoritas adalah tenaga pengajar Fakultas Kehutanan dan sebagian dari Fakultas Pertanian IPB.

LSIP kali ini menghadirkan beberapa instruktur dari PII Pusat antara lain: Ir. Achmadi Partowijoyo, IPU membawakan kuliah tentang Pengenalan Sertifikasi Insinyur Profesional dan Bakuan Kompetensi Sertifikasi PII, Ir. Istanto Oerip dengan materi Sosialisasi UU Keinsinyuran dan Kode Etik Profesi dan pada sesi terakhir Ir. Habibie Razak hadir membawakan kuliah tentang Tata-cara Pengisian Formulir Insinyur Profesional.

LSIP BK-HUT PII ini dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB Dr. Ir. Rinekso Soekmadi dan kata sambutan oleh PII Pusat oleh Ir. Istanto Oerip dan perwakilan dari BK HUT PII dibawakan oleh Ir. Tonny. Staff PII Pusat yang mendapatkan penugasan di LSIP kali ini dikoordinir oleh Tugiman dan Ita Sulistiawaty.

 

Roadshow BK-HUT kemudian dilanjutkan di Makassar pada Tanggal 10 April 2017 bertempat di Aula Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Pada sambutannya Ir. Tonny kembali menegaskan bahwa “Insinyur Kehutanan Indonesia lebih diharapkan turut andil di dalam mensukseskan pembangunan nasional dan sudah saatnya kita lebih terbuka bersinergi bekerjasama lintas sektoral untuk mencapai cita-cita bersama”. Prof. Dr. Ir. Yusran pada sambutannya menyampaikan “komitmen F-Hut Unhas untuk mensertifikasi para tenaga pengajar untuk memenuhi syarat minimum Insinyur Profesional Madya (IPM) di bawah naungan fakultas. Saat ini sudah ada 6-7 orang yang telah memasukkan FAIP dan menunggu panggilan wawancara dari Majelis Penilai BK-HUT PII”. Sambutan sekaligus membuka acara oleh Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan Ir. H.M. Tamsil, MP juga menyampaikan hal serupa.

PII Pusat kembali menurunkan Ir. Habibie Razak sebagai tim instruktur untuk materi Bakuan Kompetensi Insinyur dan Pengenalan Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional dan sertifikasi Insinyur Internasional. Ir. Sapri Pamulu, Ph.D untuk sesi materi Kode Etik Profesi dan Sosialisasi UU Keinsinyuran dan dilanjutkan dengan sesi Tata-cara Pengisian FAIP yang kembali diisi oleh Dr. Ir. Muhammad Rusman, IPM., ASEAN Eng. yang juga saat ini adalah Ketua Cabang PII Makassar.

Hadir pada acara pembukaan Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. Sekretaris PII Cabang Makassar dan beberapa rekan pengurus BK-Kehutanan PII antara lain Ir. Hadi Amin. Tim khusus PII Pusat yang ditugaskan pada LSIP kali ini Erni Wahyuni dibantu oleh panitia lokal dari BK-HUT PII.

Sesi foto bersama antara peserta, pengurus BKHUT PII dan Instruktur sebelum acara ditutup secara resmi.

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Sekretaris Bidang Distribusi Gas Persatuan Insinyur Indonesia

 

Menjadi Narasumber pada Workshop Peningkatan Manajemen Kinerja BUJK Anggota IWAPI, 6 April 2017

Salah satu program pembinaan yang dilaksanakan oleh Direktor Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPERA adalah peningkatan manajemen kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di mana model pembinaannya bisa berupa lokakarya/workshop untuk para pelaku pelaksana konstruksi BUJK. Salah satu komponen pengusaha BUJK adalah Pengusaha yang tergabung dalam keanggotaan IWAPI. IWAPI merupakan singkatan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia yang berada di bawah binaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Workshop kali ini diadakan khusus untuk Anggota IWAPI.

Workshop berlangsung tiga hari yang diadakan oleh Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi ini dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kompetensi Anggota IWAPI dalam jasa konstruksi baik sebagai konsultan maupun kontraktor. Workshop yang dihadiri oleh lebih dari 25 peserta ini memberikan beberapa materi tentang manajemen proyek secara umum, manajemen logistik proyek, perpajakan, administrasi kontrak konstruksi, good corporate governance, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan, dan kesehatan keuangan.

Workshop kali ini, saya diminta membawakan materi tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMKL3L) di hari ketiga kegiatan ini. Saya membagi agenda materi SMK3L ini ke dalam beberapa sub-topik antara lain: Subtopik 1  Pengertian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi   termasuk pengertian dan tujuan diberlakukannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di wilayah Kementerian Pekerjaan Umum, Subtopik 2 Penerapan SMK3 konstruksi pada Tahapan Proyek di lingkungan Kementerian PU, Subtopik 3  Indikator kesuksesan implementasi Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan berdasarkan Accident Rate, Fatality Rate, dan Subtopik 4  Usaha-usaha yang dilakukan oleh BUJK di dalam meningkatkan kinerja   SMK3 dan Lingkungan.

Pada subtopik ke-3 saya mengangkat studi kasus tentang kinerja SMK3L oleh PT Adhikarya untuk kurun waktu 2012 – 2015. Dengan menggunakan formula perhitungan Incident Rate (IR) dan Lost Time Injury Rate (LTIR) menyimpulkan bahwa kinerja SMK3L PT Adhikarya adalah sangat bagus. Materi SMK3L ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana tingkat pengendalian di dalam mengurangi resiko pada proyek konstruksi termasuk tata-cara penetapan tingkat resiko konstruksi.

Hadir sebagai narasumber pada hari ketiga workshop ini adalah kawan saya, Bapak Afandi Mansyur membawakan materi tentang Kesehatan Keuangan. Kesan menarik pada workshop ini adalah para Anggota IWAPI yang kebanyakan mereka adalah pemilik dan direktur perusahaan sangat proaktif selama sesi diskusi dengan narasumber menunjukkan bahwa mereka sangat serius menambah ilmu dan pengetahuan selama workshop ini berlangsung.

 

 

LSIP Baubau Entry Point Terbentuknya Kepengurusan Cabang Baru di Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2017

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional untuk kedua kalinya diadakan di Propinsi Sulawesi Tenggara kali ini Kota Baubau mendapatkan gilirannya setelah pelaksanaan LSIP di Kota Kendari seminggu yang lalu. Kota Baubau adalah Kota Administratif di Pulau Buton yang terkenal sebagai penghasil aspal untuk konstruksi jalan. Dengan modal lebih dari 40 peserta kegiatan ini berhasil diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Geologi Universitas Hasanuddin yang diberi mandat oleh Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK UH). Diketahui bersama PII menandatangani MOU dengan IKATEK UH dua tahun yang lalu untuk menjalankan kegiatan pengembangan profesi keinsinyuran.

Perjalanan menuju Kota Baubau memakan waktu kurang lebih sehari dari Jakarta terbang menuju Kota Baubau dan transit di Bandara Makassar atau di Bandara Kendari. Frekuensi penerbangan ke kota ini cukup banyak yakni bisa mencapai 4-5 kali sehari. Kali ini, PII Pusat mengirimkan dua Instruktur dari Jakarta, Ir. tris Budiono dan Ir. Habibie Razak didampingi instruktur dari PII Cabang Makassar, Ir. Rusman Muhammad. Seperti biasa acara LSIP dibuka oleh Pengurus PII Pusat dan sebelumnya Ir. Chaerul dan Ir. Ilham Haris membawakan laporan atas nama Panitia Pelaksana dan perwakilan Ikatan Alumni Geologi Unhas.

Pembukaan acara juga dihadiri oleh Bapak Ir. Sjamsul Qamar  Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin merupakan salah satu Perguruan Tinggi di Kota Baubau yang kurang lebih sepuluh tahun terakhir menelurkan Sarjana Teknik dari beberapa Jurusan seperti Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Informatika. Pengurus Pusat berkesempatan berdiskusi dengan Rektor Dayanu ini perihal peluang untuk membuka program profesi Insinyur (PPI) dengan salah satu syaratnya adalah beberapa dari dosen pengajar wajib bersertifikat Insinyur Profesional Madya. Ir. Sjamsul berharap PII bisa lebih maju dan berkembang lagi di Kota Baubau dan sekitarnya dan sebagaimana cita-cita bersama, setelah kegiatan LSIP ini diharapkan para anggota PII di kota ini sudah mulai berembug untuk mendirikan  PII Cabang Kota Baubau.

Ir. tris Budiono pada kesempatan pertama membawakan materi Sosialisasi UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keisninyuran dan Etika Profesi, diikuti oleh Ir. Habibie Razak untuk materi pengenalan sistem sertifikasi PII dan sistem sertifikasi internasional dan Bakuan Kompetensi PII dan setelah sesi makan siang dilanjutkan dengan Tatacara Pengisian FAIP oleh Dr. Rusman yang sengaja didatangkan dari Makassar untuk memberikan bimbingan singkat kepada para peserta.

Kegiatan LSIP ini dirangkaikan juga dengan tur seputar Kota Baubau diantaranya adalah kunjungan ke Benteng Keraton Kesultanan Buton yang letaknya di atas bukit. Benteng yang merupakan bekas ibu kota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur/gunung. Benteng yang berbentuk lingkaran ini dengan panjang keliling 2.740 meter. Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan bulan september 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektar. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 emplasemen meriam yang mereka sebut Baluara. Karena letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Dari tepi benteng yang sampai saat ini masih berdiri kokoh anda dapat menikmati pemandangan kota Bau-Bau dan hilir mudik kapal di selat Buton dengan jelas dari ketinggian,suatu pemandangan yang cukup menakjukkan. Selain itu, di dalam kawasan benteng dapat dijumpai berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Buton. Benteng ini terdiri dari tiga komponen yaitu Badili, Lawa, dan Baluara.  Di puncak benteng ini terdapat mesjid kesultanan, tempat penobatan sultan, makam beberapa Sultan Buton dan yang paling unik adalah di Benteng ini juga terdapat Gua persembunyian Arung Palakka, Raja Bone yang sempat menetap ke Wilayah Buton pada jaman penjajahan Belanda.

Lokakarya ini ditutup dengan sesi foto bersama dan pembacaan kode etik Insinyur Indonesia yang dipandu oleh salah satu peserta. Dengan suksesnya pelaksanaan LSIP di dua kota, Kendari dan Baubau, diharapkan kepengurusan kedua cikal bakal cabang ini segera terwujud dalam waktu dua bulan ini.

Pengurus PII Pusat berterima kasih sebesar-besarnya atas kinerja handal para Panitia dari IKA Geologi UH dan panitia lokal Kota Baubau seperti Ir. Yusran, Ir. Firman Jaka, Mbak Putri dan kawan-kawan lainnya yang belum sempat disebutkan namanya.

 

 

Salam Insinyur, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Sekretaris Bidang Gas, PII Pusat