Jalan-jalan ke Kota Pempek Palembang dan Kota Tambang Muara Enim

Siang hari Tanggal 18 Maret 2014, saya dan dua teman berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta menuju Palembang. Pesawat Garuda GA0012 berangkat Pukul 16.15 menuju Sultan Muhammad Badaruddin II dan mendarat Pukul 17.25. Kami menginap di Hotel Arya Duta Jalan POM IX tepatnya di tengah kota Palembang.

Kami berangkat ke Palembang dalam rangka tugas kantor dan menginap selama 3 hari di sana dan juga berkunjung ke lokasi tambang Batubara Bukit Asam di Muara Enim. Malam pertama kami menikmati makan malam di Restoran River Side yang lokasinya dekat dengan Jembatan Ampera. Di hari kedua, Tanggal 19 Maret 2014 kami juga mengunjungi salah satu pabrik Pupuk di Palembang.

Caterpillar Heavy Equipment Site Visit Team

Kota Palembang yang terkenal dengan kota Pempek dan Kerupuk khas Palembang menyimpan sejarah perjuangan masyarakat Palembang sebagai pejuang kemerdekaan dan memiliki beberapa pahlawan yang terkenal. Salah satunya adalah Kapten Ahmad Rifai yang sekarang namanya diberi nama jalan di tengah kota Palembang. Kapten A. Rifai ini dengan warga dan pejuang-pejuang Palembang berhasil menahan serangan Belanda selama lebih dari 2 minggu berperang tanpa henti.

Conveyor Belt from Mining site to Railway station - Copy

 

Tanggal 20 Maret kami dari Palembang menuju Tanjung Enim, lokasi tambang batubara berada. Perjalanan menempuh 5 Jam menuju lokasi tambang melalui jalan darat. Tanjung Enim masuk ke dalam area Kabupaten Muara Enim, salah satu kabupaten yang berlokasi di bagian barat selatan, 190 Km dari Kota Palembang. Kota ini kaya akan deposit batubara dan termasuk daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia. Di sinilah PT Tambang Batubara Bukit Asam beroperasi.

Mining Hopper Station - Copy

Selama 2 jam di lokasi tambang kami menyempatkan melihat lokasi tambang dan melihat beberapa caterpillar engine lalu-lalang di depan kami. Sepertinya tambang ini tetap beroperasi seperti biasa walaupun harga batubara saat ini lagi tidak bersahabat. Crushing station dan conveyor sepanjang beberapa kilometer pun menjadi pemandangan attraktif selama kunjungan kami. PT Bukit Asam mengirim batubara dari lokasi tambang menuju pelabuhan melalui jalur rel kereta api dengan jarak lebih dari 1oo Km.

Sore harinya pun di Tanggal 20 kami harus balik lagi ke Palembang dan menginap satu malam di Hotel Arya Duta dan balik ke Jakarta keesokan harinya. Palembang adalah kota pertama di Pulau Sumatera yang pernah saya kunjungi saya berharap bisa berkunjung lagi ke kota-kota besar lainnya seperti Medan dan Padang.

 

6 thoughts on “Jalan-jalan ke Kota Pempek Palembang dan Kota Tambang Muara Enim

    1. habibierazak Post author

      Resto yang mana nich Tasya? Kalo di Kota Palembang selain ada Pempek ada juga Pindang Patin dan segala jenisnya.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.