Author Archives: habibierazak

About habibierazak

Oil & Energy Professional, Project Manager, Vice Chairman of Professional Organization & Activists

Kuliah Tamu PSPPI Tadulako “Sustainable City and Industrial Park Development Towards Decarbonization and Green Energy”, 19Agt2023

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Tadulako kembali menggelar seri Kuliah Tamu Keinsinyuran menghadirkan pembicara dari industri. Ir. Eko Rakhmat Labaso selaku Kaprodi PPI FT Tadulako menyampaikan bahwa ini adalah komitmen kita sebagai perguruan tinggi untuk lebih mendekatkan diri dengan industri, salah satunya adalah mengundang dosen industri mengisi kuliah tamu sejenis.

Ir. Habibie Razak hadir sebagai narasumber tunggal pada acara kuliah tamu ini membawa topik “Sustainable City and Industrial Park Development Towards Decarbonization and Green Energy”. Ir. Habibie di awal paparannya menyampaikan bahwa PII di bawah kepengurusan sekarang sudah menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Engineers Australia (engineersaustralia.org.au) terkait pengakuan kesetaraan Insinyur kedua institusi untuk bekerja dan berpraktik keinsinyuran di dua negara. “Titel CPEng, IntPE(Aus) di belakang nama saya adalah hasil MRA kedua institusi, diharapkan kawan-kawan Insinyur Profesional Indonesia untuk segera teregistrasi juga di Australia melalui MRA ini, sedangkan titel EngExec atau Engineering Executive adalah semacam award atau credential yang diberikan oleh Engineers Australia kepada individu yang berada di posisi eksekutif suatu perusahaan atau insititusi ternama yang dianggap memiliki kontribusi terhadap keinsinyuran secara internasional” ungkap Ir. Habibie.

Dalam paparannya Ir. Habibie memaparkan prinsip perencanaan pengembangan kawasan perkotaan maupun kawasan industri. Konsep smart city adalah melibatkan pengembangan kota yang memberikan pelayanan kepada pemerintah, masyarakat dan sektor industri/bisnis dengan menggunakan teknologi digitalisasi, automasi dan informasi dan komunikasi. Sebagai contoh, penggunaan sarana transportasi dengan smart payment, security control dengan teknologi CCTV dan reporting dengan smart security system, meng-order makanan atau minuman dengan go-food application, cleaning kantor dan kampus dengan menggunakan cleaning robotics, clinic or healthcare things run by smart health care technology, pelayanan masyarakat oleh pemerintah dengan menggunakan smart government digitalization system dan banyak lagi.

Sedangkan pengembangan kawasan industri dengan konsep energi hijau dan dekarbonisasi memperhatikan strategi Net Zero yang sudah dilakukan di berbagai negara antara lain: penggunaaan aplikasi CCUS/CCS, enhanced energy efficiency, process electrification, energy transition program, recycling dan synthetic chemicals.

Kota-kota di dunia menyusun dan merevisi master plan mereka dengan visi menjadi carbon neutral city atau low carbon city dengan berbagai cara antara lain berpindah dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berbasis listrik (EV), sumber energi dari fossil fuel menjadi renewable energy, sampah perkotaan yang dulunya dibuang ke landfill kini memungkinkan untuk di recycle and reuse atau dengan konsep waste to energy (WTE), dan building design menggunakan konsep energy efficiency.

Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Andi Arham Adam, IPM Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Acara dihadiri 150 peserta yang mayoritas adalah peserta Kuliah PSPPI yang lagi berjalan di Semester Genap tahun 2023 ini.

Kuliah Umum dan Kolokium PSPPI FTI UMI, 12 August 2023

Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI UMI) menggelar sesi kolokium ke-13 pada Tanggal 12 Agustus kemarin yang dihadiri setidaknya 200 peserta baik dari mahasiswa(i) angkatan XIII maupun umum.

Tema kuliah umum kali ini adalah “Strengthening Engineering Competencies for a Better Indonesia” yang dibawakan oleh Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., ACPE., CPEng., EngExec., IntPE(Aus) yang saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat. Ir. Habibie yang kesehariannya adalah Indonesia Country Director di Surbana Jurong Group – SMEC International Pty Ltd mengingatkan pentingnya para Insinyur Indonesia mengembangkan kompetensinya di era transisi energi, hilirisasi industri dan digitalisasi & automasi ini.

Ir. Habibie menambahkan “PII sebagai organisasi profesi keinsinyuran diberikan mandat oleh UU 11/2014 untuk meningkatkan kompetensi Insinyur Indonesia supaya bisa memberikan nilai tambah di semua sektor pembangunan nasional termasuk kemampuan insinyur kita untuk bersaing secara global. PII saat ini memberikan fasilitas kepada insinyur kita melalui MRA PII dengan Engineers Australia dalam hal pengakuan Insinyur Profesional di kedua negara sehingga Insinyur kita bisa banyak lagi bekerja dan berpraktik keinsinyuran di Australia”.

“Karakteristik atau profil Insinyur Indonesia yang ingin dibentuk oleh PII adalah sebagai berikut: mampu secara terus menerus memutakhirkan pengetahuannya, mampu bersaing global, fokus pada kualitas, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan, memiliki peran strategis di industri, seorang aktivis keinsinyuran dan networker serta memiliki kemampuan berinovasi sehingga bisa memberikan nilai tambah” lanjut Ir. Habibie.

Sesi kuliah umum yang berlangsung 2 jam ini dibuka oleh Dekan FTI UMI Dr. Ir. Andi Lamattinulu dan kemudian ditutup dan dilanjutkan dengan sesi kolokium buat para peserta PSPPI Angkatan XIII ini. Ir. Taufik Nur, MT., IPM Sekretaris PSPPI FTI UMI menginfokan bahwa pengambilan sumpah Insinyur akan dilaksanakan minggu depan dan kembali akan menelurkan Insinyur melalui program ini di mana PSPPI FTI UMI adalah penyelenggara pertama program ini di Indonesia sesuai yang diamanahkan oleh UU 11/2014 tentang keinsinyuran.

PSPPI Universitas Jember Lahirkan 53 Insinyur Baru, 3 Agustus 2023

Penyelenggara Program Profesi Insinyur Universitas Jember kembali melahirkan 53 Insinyur baru setelah pengambilan sumpah insinyur pagi ini di Kampus Fakultas Teknik Universitas Jember. Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM didampingi oleh Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Triwahju Hardianto, MT., IPM.

Hadir mewakili Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Habibie Razak, MM., IPU., ACPE., ASEAN Eng., APEC Eng., EngExec., CPEng., IntPE(Aus) mengambil sumpah 53 lulusan Insinyur baru program profesi insinyur ini disaksikan langsung oleh sivitas akademika Universitas Jember.

Ir. Habibie Razak dalam sambutan dan kuliah umumnya dengan topik “Peran Insinyur Indonesia di Era Transisi Energi dan Hilirisasi Industri” berpesan kepada para lulusan insinyur untuk terus meningkatkan kompetensi dan memutakhirkan pengetahuannya untuk bisa berkompetisi global dan memberikan nilai tambah pada pembangunan nasional.

“Pemerintah terus menggenjot program hilirisasi industri dan di sinilah peran Insinyur kita memastikan program ini terselenggara sesuai dengan cita-cita kita bersama” papar Ir. Habibie Razak.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pun memberikan fasilitas tambahan kepada para Insinyur Indonesia yang ingin bekerja dan berpraktik keinsinyuran di luar negeri yang bisa diwujudkan melalui pengakuan PII sebagai bagian dari International Engineering Alliance – APEC Engineering Registration, ASEAN Engineering Registration and MRA on Engineers Recognition antara PII dan Engineers Australia. “Kita ada sertifikasi internasional di tingkat ASEAN, Asia Pasifik dan MRA dengan Australia” lanjut Ir. Habibie.

Kaprodi Program Profesi Insinyur Ir. Kristanta, IPM membacakan satu persatu para lulusan Insinyur program profesi insinyur untuk Angkatan 9 & 10. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 17 ribu Insinyur yang ditelurkan oleh 40 perguruan tinggi penyelenggara PSPPI selama 6 tahun terakhir.

Sehari sebelumnya, PII Cabang Jember menyelenggarakan FGD terkait peranan Insinyur Indonesia dalam Pembangunan IKN yang diadakan di Kampus Teknik Universitas Jember.

MKI Menggelar Sharing Knowledge terkait PLTN, 12 July 2023

Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar knowledge sharing and discussion dengan tema “Nuclear Power Plant 4th Generation” dengan menghadirkan dua narasumber, Prof. Dr. Sidik Permana dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Prof. Dr. Motoyasu Kinoshita dari TEPSCO pada hari Rabu, 12 Juli kemarin yang berlangsung secara hybrid dari kantor MKI.

Prof. Sidik dalam judul paparannya “Nuclear Energy Contribution in Indonesia NZE Program and Potential SMR Implementation”. Prof Sidik menyampaikan beberapa benefit dari teknologi SMR yang meerupakan generasi keempat teknologi PLTN di abad ini antara lain:

Multiple build enables reduced costs through learning; Enables existing licensed sites to be used where space is limited; Small reactors can fit into limited electrical grid in remote regions, islands and in developing countries; Small reactors are simpler and more able to use natural convection and passive safety features and to be located underground.

Keunggulan lainnya seperti Modularity: in two senses – factory fabrication of modules for a simpler assembly on site and reactor units as modules that can be added to match demand; Lower Capital Investment: lower unit of investment and lower investment per unit power from factory fabrication and shorter construction times; Siting Flexibility: smaller footprint, less demanding infrastructure and possibility of siting on existing fossil sites nearer habitation; Gain Efficiency: use of heat for industry and other applications and coupling with other generation sources for more efficiency; Non-proliferation: Depending on type of SMR could lead to reduced transport and handling of nuclear materials and longer refuelling times, possibility of sealed fuel units.

Beberapa teknologi SMR yang diperbandingkan secara teknikal dan komersil (CAPEX & OPEX) antara lain: CAREM, ACP100, RITM-200, SMART dan NuScale menjadi bahan diskusi yang sangat interaktif antara narasumber dan peserta sharing session ini.

Sementara Prof. Motoyasu dalam paparannya kembali pada sejarah penggunaan dan implementasi teknologi nuklir sejak jaman the U.S. Navy’s first nuclear-powered submarine, on its initial sea trials, 10 January 1955, dijatuhkannya bom Hiroshima dan Nagasaki di tahun 1945 hingga pada bencana Fukushima di tahun 2011 dan banyak lagi lessons learnt dari masa lalu untuk dipelajari untuk menjadi modal pengembangan dan aplikasi teknologi nuklir di masa sekarang dan masa depan.

Beberapa hal terkait safety yang diambil dari slides Prof Motoyasu antara lain:

Safety Issue of Nuclear Power Plant Fukushima 3.11 (2011) accident tells most important issue is residual heat removal after stopping of nuclear reaction. The heat is generated by decaying of radioactive elements produced by fission reaction and left as waste material.

For safety at accident, engineering of emergency heat removal is the key.

For Solid Fuel: Heat is produced at fixed core structure so that cooling design tend to be high cost. AP-600 and NuScale prepare large water pool SMR makes this cooling easier and cheaper than standard (1000MWe class) reactors

For liquid Fuel: In design heat source with fuel moves out (drain down) from core and safely cooled. It has versatile design freedom. However, it is not automatically safe. you have to do many efforts to utilize its potential.

Lantas bagaimana dengan roadmap transisi energi menuju NZE di tahun 2060? “PLTN memegang peranan penting dalam mewujudkannnya setidaknya target 8GW beroperasi di kurun waktu 2036 – 2040, 21GW di tahun 2041 – 2050 dan sekitar 41 GW di kurun waktu 2051 – 2060” jawab Prof Sidik dalam penyampaian paparannya.

Finalisasi MRA on Professional Engineering Services, Sekalian Berkunjung ke Kantor SMEC Canberra

Kesempatan kali ini untuk kedua kalinya berkunjung ke Australia dalam rangka finalisasi MRA Signing antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Engineers Australia (EA) di Canberra, 30 Juni kemarin, saya juga menyempatkan mengunjungi kantor SMEC Canberra.

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang SMEC karena kebanyakan dari kita semua sudah tahu. Apabila ada yang belum, bisa juga baca webnya di www.smec.com

Perjalanan dari Jakarta tanggal 28 Juni malam dan tiba di Melbourne keesokan paginya untuk transit sejenak dan setelah 2 jam harus kembali naik pesawat lagi ke Canberra. Tiga delegasi dari PII, Ketua Umum PII Bapak Danis, Ketua IMC APEC ER Bapak Andi Taufan dan saya sendiri sebagai Ketua Tim Perumus MRA pengakuan Insinyur kedua negara antara PII & EA.

Semua informasi terkait MRA Signing Ceremony ada di online media seperti di https://makassar.terkini.id/pii-dan-ea-gelar-penandatanganan-mra-atas-professional-engineering-services/ dan https://konstruksimedia.co.id/sah-pii-dan-ea-sepakati-perjanjian-mra-di-kedubes-ri-untuk-australia/

Dalam kunjungan kali, Dr. Danis juga melantik PII Cabang Australia, Ferry sebagai Ketua dan Perdana sebagai Sekretarisnya. Beritanya juga ada di di bawah https://konstruksimedia.co.id/hari-ini-pii-perwakilan-luar-negeri-dilantik-dari-canberra-australia/ dan https://retizen.republika.co.id/posts/225631/persatuan-insinyur-indonesia-lantik-perwakilan-luar-negeri-australia-di-canbera?utm_campaign=rolsosmed&utm_source=whatsapp

Saya sendiri senang bisa relax little bit setelah 2 hari sibuk dalam penyiapan PII Chapter Aussie dan MRA signing ceremony ini. Kunjungan sehari di Sydney ke beberapa tempat menarik cukup menghibur saya selama 4 hari di Australia.

Saya juga resmi menjadi Fellow of Engineers Australia (FIEAust) sejak 29 Juni kemarin setelah menerima sertifikatnya langsung dari Engineers Australia Leadership team. Senang bisa menjadi bagian dari keanggotaan engineersaustralia.org.au yang memiliki lebih dari 100 ribu Insinyur di Australia dan seluruh dunia.

Dan jangan lupa mengunjungi Kangguru kalo sempat di Taronga Zoo. Kalo pingin ketemu Kangaroo Jack, mungkin bisa coba coba ke alam liar Australia, that will be very exciting.

Seminar Teknis PII Kerjasama dengan Maccaferri Membahas Aplikasi Geoteknik dan Hidrolika, 15 Juni 2023

Persatuan Insinyur Indonesia kembali menggelar sesi seminar teknis Keinsinyuran hari ini di Gedung Rekayasa Indonesia (GRI)  dengan tema “INNOVATION IN GEOTECHNICAL AND HYDRAULIC APPLICATIONS” bekerja sama dengan PT Maccaferri Indonesia. Acara dibuka oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga.

Ir. Dr. Danis dalam sambutannya berpesan kepada para peserta dan penyelenggara seminar ini agar-agar betul membahas aspek perencanaan dan perancangan, instalasi di lapangan dan benefit yang diberikan oleh berbagai aplikasi produk geoteknik dan hidrolika Maccaferri ini baik secara teknis maupun sisi keekonomiannya.

“Insinyur Indonesia yang hadir pada seminar teknis ini tentunya akan bisa memutakhirkan pengetahuannya dan meningkatkan kompetensinya. Khusus untuk kawan-kawan Insinyur Profesional akan meraih tambahan poin CPD untuk bisa mempertahankan atau memperpanjang ijin praktik keinsinyurannya” lanjut Dr. Ir. Danis.

Dr. Danis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kesekretariatan PII bekerjasama dengan Maccaferri Indonesia, Narasumber Dr. Engr. Stefano Rignanese & Dr. Eng. Matteo Lelli, MBA., M.Eng., yang keduanya berasal dari Italia dan juga kepada Ir. Aulia Rachman Perwakilan PII Kota Bekasi serta panitia yang saya tidak bisa disebut namanya satu per satu dari sisi Maccaferri dan PII. 

  

Hadir dari sisi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Direktur Eksekutif PII Pusat memperkenalkan Organisasi PII dan profesi Insinyur Indonesia sesuai yang diharapkan oleh UU 11/2014. “Saat ini PII memiliki lebih dari 80 ribu anggota yang bukan hanya Insinyur Indonesia tapi juga di antaranya adalah Insinyur Asing, bahkan kita mendorong Insinyur Asing juga bisa segera meregistrasikan diri untuk menjadi Insinyur Profesional di Indonesia sesuai mandat UU11/2014, Engr. Matteo dan Engr Stefano kita juga harapkan segera menjadi anggota PII” sambut Ir. Habibie dalam paparannya.

Sesi teknis ini adalah seri yang ketiga yang dilakukan langsung oleh Kesekretariatan PII Pusat tahun ini setelah Pelatihan/webinar Data Centre di bulan Januari dan Pelatihan/Seminar Ansys yang diadakan Mei lalu.

Hadir 80 peserta secara online dan juga kelihatan peserta yang juga Pengurus PII Pusat hadir secara offline langsung dari kantor PII di Jalan Halimun Raya No. 39 Jakarta Selatan ini.

PII Berikan Pembekalan Kepada Calon Lulusan Teknik PERMIRA, 10 Juni 2023

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia untuk Rusia (PERMIRA) menyelenggarakan kegiatan webinar Masa Persiapan Kepulangan (MSK) untuk warga negara Indonesia calon lulusan perguruan tinggi di Rusia.

Webinar yang berlangsung beberapa hari ini memberikan pembekalan kepada mahasiswa dan lulusan baru untuk masing masing profesi seperti profesi Insinyur, profesi dokter, profesi apoteker, profesi psikologi dan profesi akuntan.

Ir. Habibie Razak Direktur Eksekutif PII Pusat mewakili Persatuan Insinyur Indonesia memberikan pemaparan terkait profesi Insinyur di Indonesia, hal hal yang mesti dipersiapkan untuk bisa sukses sebagai Insinyur yang akan menyandang gelar Insinyur Profesional dan mendapatkan ijin praktik keinsinyuran.

Sebelum itu, para lulusan baru diwajibkan mengikuti program profesi Insinyur (PPI) melalui Perguruan Tinggi yang mendapatkan ijin sebagai penyelenggara program studi program profesi Insinyur ini (PSPPI).

“Silahkan kawan kawan ketika sudah Bachelor Degree of Engineering bisa kembali ke Indonesia mengikuti program profesi ini. Setelah memiliki pengalaman keinsinyuran diharapkan mengikuti program sertifikasi Insinyur Profesional melalui PII dan kemudian mengikuti program sertifikasi internasional tingkat ASEAN maupun Asia Pasifik” papar Ir. Habibie.

Sesi paparan profesi Insinyur ini dibuka oleh Adi Nuryanto, ST., MT Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI untuk Rusia dan acara dimoderasi oleh Dedy Rachman pengurus PERMIRA.

AER Commissioner Roadshow di Makassar, 25 Mei 2023

Head of AER Commissioner, Ir. Yau Chau Fong dan timnya yang terdiri dari Ir. Dr. Tan Chee Fai, Ir. Rasmawatha Mohd Razalli, Ir. Abdul Razak dan Valli Saminathan berkunjung ke Makassar sebagai bagian dari AER Roadshow program. Kegiatan yang berupa seminar sehari ini sukses terselenggara hari ini di Hotel Fourpoints, Makassar.

Ir. Dr. Rusman Muhammad Sekretaris PII Wilayah Sulawesi Selatan sebagai host pada acara ini menyampaikan terima kasih kepada tim AER Commissioner yang memilih Makassar sebagai kota yang jumlah Insinyur, anggota PII dan Insinyur Profesionalnya tergolong banyak di Indonesia. Ir. Habibie Razak pada sesi pertama melaporkan kegiatan yang dilakukan oleh PII terkait sosialisasi AER yang didalamnya menyebutkan benefit menjadi bagian dari ASEAN Engineering Register (AER) communities yang bukan hanya memberikan mobilitas untuk Insinyur se-ASEAN bekerja di lingkup Asia Tenggara tapi juga hingga ke kawasan Timur Tengah.

“Sertifikasi ASEAN Engineer-Register sudah dikenal di luar Asia Tenggara dan menjadi bukti bahwa Insinyur yang mendapatkan sertifikasi ini betul-betul sudah mengalami proses assessmen di level institusi Persatuan Insinyur di negaranya sebelum dimajukan di tingkat ASEAN untuk diregistrasi. Benefit tambahan menjadi ASEAN Engineering Register (AER), kita diberikan akun khusus sejenis LinkedIn untuk mengcreate profile kita sebagai Professional Engineer dan accessible buat para employer atau institusi atau lembaga yang membutuhkan tenaga Insinyur Profesional untuk proyek-proyek di kawasan Asia Tenggara maupun lintas negara” papar Ir. Habibie.

Ir. Yau Chau Fong dalam paparannya menyampaikan “Sejarah terbentuknya AER ini hingga informasi terkait jumlah anggota AER yang sudah lebih dari 12 ribu orang berpredikat sebagai ASEAN Engineer, ASEAN Engineeering Technologist dan ASEAN Engineering Technician. Indonesia melalui PII sudah meregistrasi 2000 Insinyur Profesionalnya setara ASEAN. Thanks to PII” ucap Ir. Yau.

Dr. Tan Chee Fai sebagai penggiat smart manufacturing juga tampil memaparkan kegiatan dari ASEAN Engineering Inspectorate – Manufacturing dan juga Engr. Romelo Agatep yang hadir secara online memberikan update terkait AEI – Boiler kepada 30 peserta yang hadir secara offline and sebagian lagi yang hadir secara online.

Sesi siang dilanjutkan dengan “Sembang Chillex Regional Edisi Kedua” yang kali ini mengangkat tantangan Insinyur ASEAN yang ditugaskan di daerah daerah pedalaman dan terisolir untuk mengemban misi keinsinyuran. Kisah Ir. Abdul Razak Yakob ketika pertama kali bekerja di Industri ketika ditugaskan ke lokasi eksplorasi di mana dia harus bisa menyelesaikan misi dengan sumber daya yang terbatas menjadi kisah keinsinyuran yang patut untuk diteladani. Moderator Ir. Rasmawatha tampil sangat elegan di dalam memancing diskusi yang lebih interaktif antara para panelist dan peserta.

Prof. Dr. Ir. Tri Harianto tampil sebagai perwakilan dari sisi akademisi mengungkapkan pentingnya memberikan pembekalan kepada mahasiswa bukan hanya terkait technical knowlegde tapi juga soft skills untuk bisa bekerja sebagai bagian dari tim proyek termasuk ketika mereka terlibat di lapangan dan berurusan dengan masyarakat sekitarnya.

Hadir juga beberapa peserta dari unsur industri seperti Ir. Ansar Rahman dari PT Bumi Karsa, Dr. Ir. Rustan Tarakka Ketua PII Cab Makassar, Dr. Ir. Ilham Bakri Ketua Prodi PSPPI Unhas dan beberapa praktisi maupun akademisi di berbagai sektor keinsinyuran.

AQSA Congress di Sarawak, Dr. Ir. Danis dan Ir. Habibie mewakili Persatuan Insinyur Indonesia, 16 Mei 2023

The ASEAN Quantity Surveying Association (AQSA) menyelenggarakan Kongres di Sibu, Sarawak Tanggal 16-17 Mei 2023. Sesi kongres dihadiri oleh para ahli Quantity Surveyor di seluruh Asia Tenggara yang juga mengundang para ahli QS seluruh dunia.

Sesi keynote speech di hari pertama menghadirkan beberapa pembicara di antaranya adalah Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, IPU Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesian dan juga sebagai Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN membawakan strategi pembangunan dan konsep pengembangan Ibukota Negara Nusantara sebagai Smart Forest City. Dalam paparannya, Dr. Danis menyampaikan fase pembangunan dibagi ke dalam 5 fase. Fase pertama adalah penyiapan Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, water supply dan sanitasi termasuk konstruksi istana kepresidenan, beberapa gedung kementerian dan rumah hunian buat para ASN yang akan pertama dimobilisasi ke sana.

Dr. Ir. Danis juga memaparkan bahwa dibutuhkan 466 Trilyun untuk 5 fase pembangunan ini hingga setidaknya tahun 2045.  20% dari total biaya akan mendapatkan pembiayaan dari APBN sedangkan 80% diharapkan berasal dari skema KPBU, private and state-owned enterprises investment. Dr. Danis menyampaikan juga bahwa saat ini progress fase 1 telah mencapai progress yang cukup signifikan yang terdiri dari 4 proyek terkait SDA, 10 proyek terkait jalan dan jembatan, 15 proyek terkait keciptakaryaan dan 2 proyek terkait penyediaan perumahan. Dibutuhkan setidaknya 23.72 trilyun untuk fase ini.

Di sesi siang AQSA Congress juga membuka technical session yang menhadirkan para QS expert di berbagai negara. Hadir dari Perwakilan Indonesia, Ir. Habibie Razak – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Susy Fatena Rostiyanti – Ketua Ikatan Quantity Surveying Indonesia (IQSI) dan Dr. Sibarani Sofian – Indonesian Urban Planner.

Ir. Habibie Razak yang juga mendampingi Dr. Danis pada kongres ini menyampaikan pada sesi paparannya terkait topik EPC Cost Estimate bahwa untuk menjadi Cost Estimator yang handal seorang fresh graduate mesti lebih banyak turun ke lapangan dan melihat langsung bagaimana Pekerjaan Infrastruktur/aktifitas Konstruksi dilakukan di lapangan. Ir. Habibie mendorong para Alumni dan Mahasiswa University of Technology Sarawak (UTS) untuk konsisten menggeluti karir Keinsinyuran, semuanya melalui proses di mana kita manapaki karir kita dari level junior hingga diberikan kesempatan di level manajemen apabila kita memang dianggap memberikan konstribusi kepada perusahaan tempat kita berkarir.

Pada Kongres AQSA ini Ir. Bambang Goeritno Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia juga hadir menghadiri Ketum PII selama 2 hari acara di Sibu, Sarawak ini.

FIM PII Gelar Ngobrol Virtual Bareng dengan Calon Anggota Forum Insinyur Muda Indonesia, 16 April 2023

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan kegiatan TEMU VIRTUAL bersama Anggota Baru Forum Insinyur Muda (FIM) Sulsel hari Minggu kemarin. Ngobrol bareng PII dan FIM PII (Temu Virtual) ini dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari calon anggota FIM, pengurus pusat dan wilayah PII dan masyarakat umum.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman para peserta webinar tentang organisasi keprofesian PII dan lembaga FIM PII itu sendiri. Direktur Eksekutif PII, Ir.Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng menjadi salah satu pembicara memberikan pemaparan terkait Etika dan Profesionalisme Keinsinyuran Menghadapi Era Volatility, Uncertainty, Complexity & Ambiguity (VUCA).

Habibie yang juga Indonesia Country Director SMEC International, Surbana Jurong Group mengatakan bahwa solusi Keinsinyuran seperti aplikasi digitalisasi dan otomasi dalam penyelenggaraan proyek keinsinyuran memberikan benefit buat para Insinyur untuk lebih cepat, lebih akurat, dan lebih berkualitas di dalam melahirkan produk produk atau deliverables keinsinyuran.

Menurutnya di era Artificial Intelligence (AI) semisal memberikan prediksi yang lebih akurat kepada pengguna untuk mencapai suatu tujuan atau destinasi dengan menggunakan aplikasi seperti WAZE atau Google Map.

“Aplikasi ini mampu mengestimasi waktu tempuh dengan memberikan beberapa opsi rute. Bagaimana aplikasi BIM (Building Information Modeling) membuat pekerjaan keinsinyuran bisa menjadi lebih efisien dan efektif pengerjaannya, dan seterusnya,” kata Habibie.

Selain Habibie, Sekretaris Wilayah PII Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Rusman Muhammad, ST., MT., IPM., ASEAN Eng, dalam sesi pembicara melaporkan kegiatan kegiatan PII Wilayah Sulsel maupun cabang cabang di bawah koordinasinya baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.

“Untuk terus meningkatkan sinergi antara pengurus FIM PII di tingkat wilayah dengan PII Wilayah sehingga perekrutan para calon Insinyur Muda bisa semakin digiatkan,” ungkap Rusman berpesan.

Hadir juga Ketua Forum Insinyur Muda PII Pusat Ir. Haudhi Ramdayuza, ST., IPM., ASEAN Eng, dan Ketua Forum Insinyur Muda PII Sulawesi Selatan Ir. Muh Agung Triady Putra, ST. Ir. Haudhi Ramdayuza memaparkan bahwa sejarah berubahnya nama FAM PII menjadi FIM PII, termasuk tantangan kepengurusan FIM di dalam mengembangkan organisasi FIM sebagai salah satu Badan Tetap PII menjadi lebih mengakar di tingkat wilayah dan cabang cabang saat ini.

Muh Agung Triady Putra pada sesi terakhir sebagai Ketua FIM PII Sulsel memberikan arahan strategi pengembangan organisasi FIM di tingkat wilayah Sulawesi Selatan.