Author Archives: habibierazak

About habibierazak

Oil & Energy Professional, Project Manager, Vice Chairman of Professional Organization & Activists

Mewakili Ketum PII pada FGD Program Profesi Insinyur UNSRI, 15Agt2022

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang menggelar Seminar dan Focus Group Discussion yang berlangsung hari Senin pagi, 15 Agustus 2022 dengan topik “Kebijakan, Tantangan dan Peran Mutu Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI)”.

Acara yang dihadiri langsung oleh Rektor UNSRI Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE., IPU., ASEAN Eng. sekaligus memberikan keynote speech tentang peran dan tantangan PSPPI Universitas Sriwijaya dalam menelurkan lulusan Insinyur melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) yang sudah bergulir setidaknya 5 tahun terakhir.

Ir. Habibie Razak Direktur Eksekutif PII Pusat mewakili Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia dalam paparannya bahwa saat ini sekitar 40 Perguruan Tinggi diberi Ijin membuka Program Studi Program Profesi Insinyur sejak 11 April 2016, per 1 Januari 2017, Batch Pertama Penerima Mandat – UMI – Andalas Padang – UMS Surakarta – Binus Jakarta. Dari 40 yang diberi ijin dan mandat tadi sekitar 37 Perguruan Tinggi berhasil menelurkan Insinyur dari PSPPI per 10 Maret 2022. Saat ini, TOP THREE penghasil lulusan PSPPI hingga Maret 2022, UNHAS (2385 alumni), UGM (1989 alumni) dan UMI (1676 alumni). Total keseluruhan Alumni PSPPI se-Indonesia per Maret 2022 baru +/- 12.974 Insinyur.

Oleh Ir. Habibie “ketika membaca dan mempelajari statistik, rasio Insinyur Indonesia per 1 Juta penduduk masih jauh dibandingkan negara seperti Korea, Amerika Serikat bahkan Vietnam. Saat ini rasio kita masih 5300 per Juta penduduk dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam saja sudah 9000, US 20000 dan Korea 25000. Namun Selain kuantitas, kualitas program pendidikan tinggi teknik kita masih perlu didorong menjadi lebih baik lagi melibatkan industri dan praktisioner untuk mendapatkan real engineering experience. Program studi keinsinyuran diharapkan mengikuti program international accreditation (ABET) untuk kesetaraan internasional” lanjut Habibie.

Ir. Habibie yang dalam kapasitasnya mewakil Ketum PII Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga juga menyampakan kembali 4 tantangan keinsinyuran yang ada di dunia saat ini antara lain digitalisasi dan automasi, transisi energi, infrastruktur tangguh di era perubahan iklim dan revolusi industri kesehatan. Para lulusan Insinyur kita hendaknya diberikan insight bahkan kesiapaan skill terkait 4 tantangan tadi.

Oleh karena itu ada beberapa saran-saran oleh PII kepada pihak penyelenggara PSPPI antara lain: Perlu ada kerjasama yang apik antara Perguruan Tinggi + PII + Industri untuk menelurkan calon-calon Insinyur Profesional melalui program Engineer in Training (benchmarking ke US & Canada), Perlu adanya mata kuliah khusus terkait “Pedoman Berpraktik Keinsinyuran bagi Insinyur Profesional”, dengan menghadirkan pembicara dari PII, Perlu tambahan penekanan mata kuliah “Etika” dan “Profesionalisme”, dengan mengundang praktisi Keinsinyuran dari industri, Penambahan wawasan para Insinyur tentang “Teknologi Digitalisasi dan Transisi Energi”, melalui sub-mata kuliah tersebut di PSPPI, perlu adanya diskusi sesama penyelenggara PSPPI terkait biaya penyelenggaraan untuk kelas RPL dan reguler, Saran untuk Forum Penyelenggara PSPPI untuk program reguler PSPPI hendaknya bisa langsung dimulai sejak lulus Sarjana Teknik/Hayati tanpa harus menunggu 2 tahun umur ijazah dan yang terakhir adalah dibutuhkan extra-ordinary effort mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara maju terkait peningkatan rasio Insinyur per Juta penduduk yang hanya bisa dilakukan apabila ada program akselerasi (not business as usual).

Acara ini dibuat secara hybrid, sesi offline bertempat di Ruang Prof Djoaeni Mukti UPT Bahasa Kampus Universitas Sriwijaya Bukit Besar.

Mewakili Ketum PII pada CITES2022, 09 Agustus 2022

Universitas Andalas Padang menggelar The Conference on Innovation in Technology and Engineering Sciences (CITES) 2022 yang sukses diselenggarakan pagi hingga sore ini secara hybrid. Acara ini menghadirkan keynote speaker nasional maupun internasional antara lain: I Nyoman Radiarta, Ph.D mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof. Jafril Tanjung, Prof. Toong Khuan Chan dan Ir. Habibie Razak.

Keynote speaker di sesi pagi membawakan topik terkait kebijakan pemerintah terkait inovasi sains keketnikan dan teknologi di sektor kelautan dan perikanan, structural engineering, construction management dan profesionalisme dalam dunia keinsinyuran. Selain keynote speaker, di sesi siang membawakan topik yang berbeda terkait disiplin, civil, mechanical and electrical engineering, computational electronics and physics. Pembicara yang bukan hanya berasal dari Indonesia tapi juga menghadirkan pembicara dari Australia dan Malaysia.

Ir. Habibie Razak mewakili Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia memaparkan 4 outlines antara lain: The Spirit of Law No. 11 Year 2014 regarding Engineering Profession, Engineering Profession Transformation after the issuance of Law No. 11/2014, Professional Engineer (PE) Practice in Indonesia and Global Challenges of Professional Engineer (PE).

Dalam paparannya Ir. Habibie menuturkan “we are glad to announce that PII has been recognized by the IEA to be part of the APEC Engineer Membership since early 2000s and IABEE – Indonesian Accreditation Board for Engineering Education under PII has succeeded in becoming a full signatory member of the Washington Accord in 2022. These 2 major milestones would enable us to get recognized internationally and enhance the mobility of PEs to work abroad”

Selain itu, Ir. Habibie juga menyampaikan bahwa harusnya dengan UU 11/2014 memberikan peluang buat para Insinyur Indonesia yang juga merupakan bagian dari Industri (melalui PII) untuk memberikan kontribusi pemikiran dan pengetahuan kepada perguruan tinggi teknik di dalam mensetting the Discipline Criteria in Accreditation, dan Curriculum Development. Harapannya lebih banyak PEs/Industry Representatives involved in Accreditation Processes”

Ir. Habibie dalam kesimpulannya menyampaikan points to take away antata lain: “•After the enactment of Law no. 11/2014, PII has an important task in the professional development and coaching of Indonesian Engineers, and the preparation of superior and highly competitive Engineers to bring progress, prosperity and glory to the Indonesian nation and state. •Engineering Transformation must be able to create a conducive climate for the growth of professionalism, innovation, creativity, and excellence of Engineers, as well as being able to improve the quality of services and deliverables to Engineering users/usefuls. •The global challenges of Engineering (Digitalization, Energy Transition, Provision of Reliable Infrastructure and the Health Industry Revolution) require Indonesian Engineers to focus on upskilling and continuous improvement of competence.The global competitiveness of Indonesian Engineers really needs to be supported by International Certification facilitated by PII through Cooperation with Foreign Parties (G to G MRA or through International Engineering Alliances)”.

Acara konferensi ini dibuka dengan tari Piring merupakan tarian khas Sumatera Barat.

Seminar dan Muswil PII Wilayah Sulsel, Prof JJ Ketua Terpilih

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Sulawesi Selatan menggelar Musyawarah Wilayah dan Seminar Nasional dengan tema “Sinergitas Akademisi, Pemerintah dan Industri Untuk Mendorong Profesionalisme Insinyur Sulawesi Selatan”. Ketua Panitia penyelenggara Dr. Ir. Rusman Muhammad dalam laporannya menyampaikan bahwa musyawarah dilaksanakan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan wilayah Sulsel yang akan memilih pengurus yang baru sedangkan seminar yang merupakan rangkaian dari Muswil ini diharapkan mampu mengajak kembali para Insinyur yang berdomisili dan bekerja di Sulawesi Selatan untuk menjadi bagian dari kepengurusan dan berkontribusi pada Pembangunan Regional Sulsel.

Ir. Sapri Pamulu, Ph.D Wakil Sekretaris Jenderal mewakili Ketua Umum PII dalam sambutannya menyampaikan bahwa PII pada kepengurusan periode ini mengalami lonjakan jumlah anggota yang sangat signifikan dari 35 ribu profesional akhir tahun lalu menjadi sekitar 58 ribu anggota per Juli ini. Ini memang didorong oleh continuous massive socialization yang dilakukan oleh pengurus sekarang. “Selain itu, kita juga sebagai anggota dan pengurus PII patut berbangga bahwa Ketua Umum PII saat ini memegang tugas penting dari Pemerintah sebagai Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara yang tentunya buat kita ini adalah momentum yang sangat penting buat Insinyur Indonesia untuk memberikan kontribusi terbaiknya” lanjut Dr. Sapri yang juga merupakan Direktur Utama di salah satu perusahaan BUMN.

Sesi seminar menghadirkan beberapa pembicara antara lain: Prof. Dr. Jamaluddin Jompa Rektor Universitas Hasanuddin didampingi oleh WR IV bidang kerjasama Prof. Ir. Ady Maulana, Ir. Budiawansyah Direktur Permit and Corporate Strategy, Ir. Mustakim Toba perwakilan Pemerintah di sisi Dinas PUTR Sulsel dan Ir. Habibie Razak Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia.

Prof Jamaluddin Jompa yang akrab dipanggil Prof JJ membuka sesi seminar dengan memberikan data tentang Global Competitiveness Index Indonesia masih jauh di bawah negara-negara maju begitupun tingkat total productivity index masih perlu ditingkatkan sehingga peran Insinyur di dalam mendongkrak indikator-indikator ini sangatlah dibutuhkan. Sementara, Budiawansyah memberikan contoh sinergi perguruan tinggi dan industri yang diwujudkan dalam bentuk program magang/Cooperative Program Student yang pernah dilakukan oleh PT Vale dan Unhas.

Ir. Mustakim Toba dalam diskusi panel ini menyampaikan bahwa Insinyur di Indonesia membutuhkan payung hukum yang lebih kuat lagi untuk bisa menjalankan kerja dan praktik keinsinyurannya sehingga bisa memberikan andil lebih besar lagi pada pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan dan Indonesia. Sedangkan Ir. Habibie Razak dalam paparannya menyampaikan bahwa kita masih membutuhkan lebih banyak Insinyur lagi untuk bisa berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas di 2045.

Saat ini kita hanya menghasilkan 27 ribu Sarjana Teknik per tahun dengan total sekitar 1,45 Juta Sarjana Teknik, apabila ditambahkan dengan Sarjana Hayati mungkin kita baru sekitar 40 ribu. Rasio Insinyur kita baru di kisaran 5.300 per satu juta penduduk masih jauh dibandingkan Vietnam (9000 Sarjana Teknik per 1 Juta Penduduk), Korea Selatan (25000 per 1 Juta Penduduk) dan Amerika Serikat (20000 per 1 Juta penduduk). Kebutuhan untuk membuka pendidikan tinggi teknik/hayati di Indonesia untuk mencapai target 500 ribu Insinyur per tahun sangat membutuhkan kerjasama dari pihak Pemerintah, Akademisi dan Industri tentunya.

Selain itu Habibie juga memberikan beberapa contoh perwujudan sinergi akademisi, pemerintah dan industri ini antara lain:

  1. Perlu ada kerjasama yang apik antara Pemerintah + Perguruan Tinggi + PII + Industri untuk menelurkan calon-calon Insinyur Profesional melalui program Engineer in Training (benchmarking ke US & Canada). Di Indonesia, program ini setara dengan Program Profesi Insinyur di Perguruan Tinggi.
  2. Penyiapan internship/magang/Kerja praktik oleh industri selama PSPPI-reguler dilakukan. 
  3. Perlu adanya mata kuliah khusus terkait “Pedoman Berpraktik Keinsinyuran bagi Insinyur Profesional”, dengan menghadirkan pembicara dari PII.
  4. Perlu tambahan penekanan mata kuliah “Etika” dan “Profesionalisme”, dengan mengundang praktisi Keinsinyuran dari industri.
  5. Penambahan wawasan para Insinyur tentang “Teknologi Digitalisasi, Transisi Energi, Ekonomi Sirkular, Revolusi Industri Kesehatan dan Isu-isu terkait Climate Change seperti Resilient Infrastructures”, melalui sub-mata kuliah tersebut di PSPPI.
  6. PII mendorong terjadinya knowledge transfer yang wajib dilakukan Insinyur Asing yang bekerja di Indonesia kepada Insinyur Indonesia.
  7. Pemerintah menyiapkan regulasi terkait pemberdayaan Insinyur Indonesia dan melakukan pengawasan melibatkan PII.

Acara seminar dilanjutkan dengan Musyawarah Wilayah Sulawesi Selatan yang agendanya mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus lama yang dibacakan oleh Prof. Dr. Rudy Djamaluddin, IPU dan memilih Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa sebagai Ketua yang baru untuk periode 2022 – 2025.

Mewakili Ketum PII, Habibie Razak Memberi Sambutan Keinsinyuran di Unand Padang, 15Juli2022

Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Andalas (Unand) Padang sore ini melakukan pengambilan sumpah dan pelantikan 63 lulusan Insinyur yang diselenggarakan secara hybrid. Acara dibuka dengan Laporan Direktur Program Pasca Sarjana Unand Prof. Dr. Nursyirwan Effendi yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wakil Rektor III Dr. Ir. Insannul Kamil, IPM., ASEAN Eng.

Dr. Insannul yang akrab dipanggil Pak Nanu menyampaikan bahwa ada 4 hal yang menjadi isu global keinsinyuran saat ini antara lain: isu krisis air dan energi, ekonomi digital, climate change dan revolusi industri kesehatan. Ke depannya para Insinyur lulusan PSPPI ini bisa berkontribusi di dalam melakukan invovasi keinsinyuran termasuk menyelesaikan masalah-masalah global tadi dari perspektif keinsinyuran.

Sementara itu, Ir. Habibie Razak Direktur Eksekutif PII yang mewakili Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia dalam sambutan singkatnya mengingatkan bahwa dibutuhkan kerjasama apik, sinergi kolaborasi antara pihak penyelenggara PSPPI Unand dan unsur pengurus PII Wilayah dan Cabang-cabang di Sumatera Barat untuk terus mendorong para praktisi keinsinyuran untuk mengikuti program ini sesuai dengan yang diamanahkan oleh UU 11/2014. Habibie menambahkan “Program Profesi Insinyur ini sudah dilakukan oleh banyak perguruan tinggi di Indonesia dan beberapa di antara mereka sudah menelurkan lulusan Insinyur jauh lebih banyak di regional Jawa, Kalimantan dan Sulawesi”, Unand sebagai penyelenggara juga diharapkan bisa melahirkan lebih banyak lulusan lagi di regional Sumatera”.

Suasana pengambilan sumpah oleh Ketua Umum PII Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU., ACPE yang hadir secara online berlangsung hikmat yang kemudian diikuti oleh pengalungan medali oleh Dr. Insannul Kamil, penyerahan sertifikat profesi oleh Prof. Dr. Nursyirwan Effendi dan pemasangan helmet insinyur kepada para lulusan oleh Ir. Habibie Razak disaksikan oleh Wakil Direktur I Prof. Ir. Yonariza, MSc.

Foto bersama dilakukan di sesi akhir bersama para lulusan yang hadir secara offline maupun online. Hadir juga Ir. Muhammad Dien – Wakil Ketua PII Wilayah Sumbar pada acara pengambilan sumpah ini.

Pengukuhan PII Chapter Singapura, 02 June 2022

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU., ACPE pagi ini melantik Ketua PII Perwakilan Luar Negeri Singapura Ir. Andi Sanjaya Tjong, IPM. ASEAN Eng., ACPE yang disaksikan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Bapak Suryo Pratomo.

Acara yang berlangsung di Kedutaan Besar Indonesia untuk Singapura ini dihadiri oleh beberapa tamu undangan seperti Ir. Ben Subrata Penasihat PII Chapter Singapura, Sekretaris Jenderal PII Ir. Bambang Goeritno, MPA., M.Sc., IPU, Direktur Eksekutif PII Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng., Ir. Prastiwo Anggoro, IPM., ACPE., PMP Komite Internasional PII, Minister Counsellor KBRI Singapura Bapak Agus Heryana M dan beberapa tamu undangan yang hadir pada acara pelantikan ini.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Danis menyampaikan betapa pentingnya buat para Insinyur Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensinya untuk bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional. “Dengan adanya PII Chapter Singapura di bawah Andi ini akan memperkuat keberadaan para Insinyur Indonesia di Singapura, menjadi penghubung antara PII dan Institusi/asosiasi keinsinyuran di Singapura, juga sebagai jembatan untuk memahami lebih baik lagi sistem praktik keinsinyuan di Singapura yang kiranya bisa diimplementasikan di Indonesia”.

Duta Besar Indonesia untuk Singapore, Bapak Tommy sapaan Suryo Pratama dalam sambutannya bahwa PII Pusat telah mengambil keputusan yang sangat strategis dengan membentuk Kepengurusan PII Chapter Singapura dan berharap PII bisa terus mengembangkan kompetensi para Insinyurnya melalui kerjasama dengan Persatuan Insinyur di Singapura dan juga terus mendekatkan diri dengan industri.

Pada kunjungan Singapura kali ini, Ketua Umum PII dan rombongan juga mengunjungi kantor The Institution of Engineers Singapore (IES) yang disambut baik oleh President IES Er. Dalson Chung dan beberapa pengurus lainnya. Dr. Danis dan Er. Dalsun berharap PII dan IES akan terus bekerjasama dalam hal peningkatan kompetensi Insinyur kedua negara. Beberapa event yang didiskusikan dalam courtesy meeting ini antara lain World Engineers Summit 2023 yang diselenggarakan di Singapura, E-20 event bulan Oktober ini di Indonesia dan banyak lagi.

Hadir Mewakili Ketua Umum PII pada Seminar Natural Disaster Mitigation HMS FTUH, 21 Mei 2022

Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HMS FT-UH) melalui kepanitiaan DEDIKASI 2022 menyelenggarakan Webinar Internasional dengan topik Natural Disaster Mitigation for SDGs 2030 berlangsung sukses hari ini menghadirkan beberapa pembicara nasional dan internasional yang dihadiri setidaknya 200 peserta webinar.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc. IPU., ACPE yang juga adalah Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN diundang memberikan paparan terkait strategi pengembangan Ibu Kota Negara dari perspektif Sustainable Development Goals (SDGs) yang pada kesempatan ini, Ketum PII diwakili oleh Ir. Habibie Razak – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia. Dalam paparannya, ada beberapa pertimbangan utama mendesaknya pemindahan IKN ini antara lain: sekitar 57% Penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, Kontribusi ekonomi Pulau Jawa 59% terhadap PDB Nasional, Krisis ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur, Konversi lahan terbesar di Pulau Jawa, Pertumbuhan urbanisasi sangat tinggi di DKI Jakarta, Penurunan daya dukung lingkungan, ancaman bahaya banjir, gempa bumi dan tanah turun di DKI Jakarta.

Berbicara konsep pengembangan IKN, Dr. Ir. Danis yang diwakili Ir. Habibie menyampaikan bahwa IKN haruslah Aman dan Terjangkau, Desain sesuai Kondisi Alam, Terhubung, Aktif, dan Mudah  Diakses, Sirkuler dan Tangguh serta IKN yang Rendah Emisi Karbon.

Transformasi Berbudaya di Perancangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) antara lan: transformasi bekerja, transformasi bermukim, transformasi berbangsa dan bernegara, transformasi bermobilisasi dan juga transformasi melestarikan lingkungan. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga menjadi salah satu basis desain di dalam pengembangan IKN.

Hadir juga beberapa pembicara di webinar kali ini antara lain: Ir. Dr. Rizal Saifulnaz berbicara tentang Ketangguhan Infrastruktur Nuklir tehadap Bencana Alam, Dr. Ir. Bakri Muhiddin tentang Natural Disaster Risk Mapping Area in Indonesia dan Ir. Harry Sumartono tentang teknologi pre-cast concrete PT Wijaya Karya Beton.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dipimpin oleh moderator Andi Annisa Tenri melibatkan beberapa panelist dari Departemen Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Dr. Ir. Ardy Arsyad dan Akbar Walenna.

Kuliah Tamu Roadmap Menuju Insinyur Profesional Bersama FT Tadulako, 9 April 2022

Program Studi Program Profesi Insinyur kembali menggelar sesi kuliah tamu dengan topik bagaimana menyiapkan diri untuk mendapatkan gelar Insinyur Profesional dan Ijin Praktik Keinsinyuran di Indonesia (STRI). Ir. Eko Rakhmat Labaso, MT., IPM Ketua Program Studi dan Dr. Ir. Andi Rusdin, IPM Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako membuka acara yang dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan alumni PSPPI salah satu kampus di Kota Palu ini.

Kuliah tamu menghadirkan pembicara Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng. dan moderator Ir. Andi Arham, PhD., IPM berlangsung sangat interaktif setelah sesi paparan dilanjukan dengan sesi tanya jawab. Ir. Habibie yang saat ini juga adalah Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia dan Indonesia Country Director di salah satu peusahaan konsultan terkemuka di dunia memaparkan bahwa latar belakang lahir dan berkembangnya praktik Insinyur Profesional di dunia adalah kisah tentang runtuhnya Jembatan di Quebec Canada pada tahun 1907 yang menewaskan lebih dari 70 pekerja konstruksi mayoritas tertimpa struktur baja dan sebagian terjatuh dan tenggelam ke dalam sungai.

Kisah ini membuktikan bahwa penanggung jawab keinsinyuran yang ditugaskan di lapangan haruslah memiliki kompetensi teknis juga etika profesi serta integritas yang mumpuni sehingga keselamatan publik bisa terpenuhi. “Kita tidak bisa membayangkan pekerjaan erection jembatan yang rencana atau metode pekerjaannya tidak diperiksa oleh seorang Insinyur Profesional yang memiliki pengalaman terkait. Apa yang akan terjadi apabila struktur yang diangkat tadi terjatuh menimpa pemakai jalan di bawahnya?” imbuh Habibie.

Pada sesi kuliah tamu ini narasumber juga menjelaskan tentang tata cara mendaftar menjadi anggota PII, memperpanjang kartu tanda anggota (KTA) dan juga tata cara pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) melalui sistem Online SIMPONI. Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional Indonesia yang awalnya mengadopsi sistem sertifikasi di Australia termasuk pengakuan internasional terhadap PII melalui sertifikasi ASEAN Engineer Register, ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan APEC Engineer Register.

Closing statement Ir. Habibie di akhir sesi “Kata Profesional adalah kata yang sangat sangat bergengsi dan sangat sakral bagi yang menyandangnya, Insinyur Profesional adalah Insinyur yang memiliki etika dan integritas serta kompetensi keinsinyuran yang terukur dan harapannya bagi para pemilik sertifikasi IP ini mampu memberikan nilai tambah demi kemajuan bangsa yang diwujudkan melalui kontribusi pada pembangunan nasional. Insinyur Indonesia juga diharapkan mampu berkompetisi secara global melalui inovasi-inovasi keinsinyurannya.

Kuliah umum ini berlangsung selama 3 jam di hari Sabtu pagi, 9 April 2022 melalui zoom application.

Sesi Kuliah Umum Tantangan Keinsinyuran Universitas Jember, 19 Maret 2022

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Universitas Jember menghadirkan sesi kuliah umum “Tantangan Keinsinyuran Indonesia, Masa Kini dan Masa Depan” yang diselenggarakan Sabtu pagi, 19 Maret 2022 dihadiri oleh mahasiswa(i) PSPPI dan civitas akademika Fakultas Teknik Universitas Jember.

Acara dibuka oleh sambutan Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember (FT UNEJ) Dr.Ir. Triwahju Hardianto, ST., MT dan Kaprodi Program Profesi Insinyur, Ir. F.X. Kristianta, M.Eng yang kemudian dilanjutkan sesi kuliah umum oleh Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., ACPE dengan topik “Tantangan Keinsinyuran Indonesia Masa Kini dan Masa Depan”.

Dalam paparannya Ir. Habibie menyampakan bahwa PII sejak dikeluarkannya UU 11/2014 memiliki peran yang lebih besar di dalam menyelenggarakan pengembangan keinsinyuran di Indonesia yang tugas dan peranannya antara lain: Accreditation of Engineering Education in the University, kerjasama dengan perguruan tinggi dalam hal pelaksanaan Program Profesi Insinyur (Engineer’s Profession Program), penyelenggaraan program sertifikasi Insinyur Profesional, Ijin Praktik Keinsinyuran melalui penerbitan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB/CPD) dan pengakuan internasional melalui sertifikasi Intenasional.

Tentunya transformasi peran PII mendukung penyelenggaraan keinsinyuran membutuhkan support dari pengurus PII dari pusat hingga wilayah dan cabang dan juga pihak perguruan tinggi penyelenggara PSPPI dan industri di dalam menelurkan Insinyur yang kompeten memiliki etika dan integritas yang bisa bisa memberikan nilai tambah bagi pembangunan nasional dan bersaing di kancah global.

Dalam kesempatan ini, Ir. Habibie juga menyebutkan tiga tantangan keinsinyuran yang mesti dihadapi bersama sama oleh para insinyur kita antara lain: transformasi digitalisasi dan automasi keinsinyuran, transisi energi dan EBT dan penyiapan infrastruktur tangguh menghadapi perubahan iklim. Ketiga isu global ini menuntut peran para Insinyur untuk terlibat di proyek-proyek keinsinyuran yang tentunya harus ditopang oleh kompetensi yang mumpuni.

Kompetensi keinsinyuran yang wajib dimiliki di era VUCA ini antara lain: Project Management, Entrepreneurship, Leadership & Communication, Technical Specialization, English and Various Foreign Languages, Presentation Skills, Teamwork & Cooperation, Code of Ethics dan Digital skills related to engineering profession. Menurut Habibie era VUCA (Volatilities, Uncertainty, Complexities dan Ambiguities) adalah era di mana hanya satu yang pasti yakni ketidakpastian itu sendiri dan ini menuntut respon and aksi para Insinyur untuk lebih dinamis dan lebih flexible di dalam approach dan metodologinya terkait aktivitas praktik keinsinyuran yang dilakukan.

Sesi paparan dilanjutkan oleh tanya jawab oleh para peserta kuliah umum yang juga dihadiri oleh unsur pengurus PII Cabang Jember.

 

Sesi Kuliah Umum Tantangan Keinsinyuran Unlam, 19 Februari 2022

Penyelenggara PSPPI Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) hari ini menyelenggarakan online session Peresmian Mahasiswa/i Baru dan Kuliah Umum Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur Universitas Lambung Mangkurat Semester Genap TA 2021/2022.

Sesi kuliah umum dibuka langsung pihak Fakultas Teknik Unlam Prof. Ir. Meilana yang kemudian kegiatan dimoderasi oleh Ir. Darmansyah Tjitradi, MT., IPU menghadirkan pembicara dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., ACPE – Direktur Eksekutif PII dengan tema “Tantangan Keinsinyuran Indonesia”.

Dalam paparannya, Ir. Habibie membuka sesi ini dengan menceritakan sejarah runtuhnya Jembatan Quebec di Canada yang menewaskan 75 pekerja mayoritas karena kejatuhan struktur baja jembatan dan sebagian lagi meninggal karena tenggelam. Belajar dari kisah ini membuktikan bahwa proyek konstruksi ini tidak dikerjakan secara profesional karena melibatkan penanggung jawab keinsinyuran yang memiliki kode etik profesi dan kemampuan teknis keinsinyuran yang mumpuni.

Habibie Razak yang juga adalah Indonesia Country Director suatu perusahaan konsultan global terkemuka menyebutkan bahwa ada 3 tantangan keinsinyuran di Indonesia dan dunia saat ini antara lain: digitalization and automation transformation, energy transition dan resilient infrastructure menghadapi climate change. Ketiga hal ini menjadi 3 fokus utama di dalam pengembangan kompetensi keinsinyuran untuk bisa bersaing di tingkat nasional maupun global.

Habibie juga di sesi tanya jawab menyampaikan betapa pentingnya program sertifikasi Insinyur Profesional sesuai amanah UU 11/2014. Mengapa harus Insinyur Profesional? Ini tidak lain untuk menjaga kualitas layanan Insinyur dan dalam rangka memberikan perlindungan kepada pengguna dan pemanfaat keinsinyuran yang termasuk di dalamnya masyarakat umum. Insinyur Profesional dituntut untuk selalu bekerja sesuai bidang keahliannya dan dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.

Sesi kuliah umum ini dhadiri oleh setidaknya 70 mahasiswa baru Program Studi Program Profesi Insinyur untuk Semester Genap TA 2021/2022.  

500 Insinyur dilantik Hari ini oleh Dr. Ir. Danis di Acara Pelantikan Pengurus Pusat PII, 26 Januari 2022

Persatuan Insinyur Indonesia sukses menggelar Pelantikan Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021 – 2024. Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021 – 2024, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU dalam pidatonya menyampaikan bahwa PII mengemban tugas besar antara lain meningkatkan kompetensi Insinyur Indonesia melalui program sertifikasi dan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. PII juga sebagai organisasi akan selalu memberikan kontribusi positif di dalam pembangunan nasional termasuk kontribusi ide, saran, pemikiran hingga keterlibatan langsung para anggota PII di proyek-proyek keinsinyuran.

Hadir pada acara pelantikan dan rapat perdana Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D memberikan arahan kepada para pengurus baru PII Pusat. Menteri Basuki menyampaikan bahwa Beliau selalu menyempatkan hadir di undangan acara-acara yang diselenggarakan oleh PII baik melalui daring maupun luring. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa Insinyur kita menjadi penentu terjaganya kualitas pekerjaan infrastruktur yang dikerjakan secara masif beberapa tahun terakhir. “Insinyur yang bekerja sebagai pengawas konstruksi di lapangan semisal, mesti dibayar dengan billing rate yang sesuai, dipastikan dari billing rate, insinyur mendapatkan takehome pay yang layak selain perusahaan yang juga mengambil profit dari billing rate tadi” kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki menyebutkan bahwa Ketua Umum PII saat ini adalah Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara yang baru sehingga mengemban tugas yang besar juga. “Tidak ada kata lain selain kerja keras, tidak cukup dengan kerja saja tapi harus kerja keras untuk bisa menyelesaikan tugas -tugas yang diberikan oleh negara” imbuh Menteri Basuki.

Berikut adalah daftar nama-nama pengurus pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021 – 2024

Ketua Umum Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, ST., M.Eng.Sc., IPU, Wakil Ketua Umum Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, Dipl. Ing., MBA., IPU., Sekretaris Jenderal Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU.

Wakil Sekjen 1 Ir. Dandung Sri Harninto, MT., Wakil Sekjen 2 Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., Wakil Sekjen 3 Ir. Tonny Hari Widiananto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng., Wakil Sekjen 4 – Ir. Andira Reoputra, Dipl, MAURP., IPM.Wakil Sekjen 5 – Ir. Sapri Pamulu, M.Eng., Ph.D., IPU.

Bendahara Umum – Dr. Ir. Arlan Septia Ananda Rasam, ST., MM ., IPU., Wakil Bendahara 1 – Ir. Soelaeman Soemawinata, MM., Wakil Bendahara 2 – Ir. Moeharmein Zein Chaniago, M.Eng., Wakil Bendahara 3 – Ir. Dwi Satriyo Annurogo, MT., IPU.Wakil Bendahara 4 – Izhari Mawardi, B.Eng (Hons)., S.AP., MPP., Wakil Bendahara 5 – Fandi Wijaya, ST

Ketua Pengawas Internal – Dr. Ir. Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, SE., M.Si., MPP., CMA., IPU

17 Bidang antara lain:

Bidang Rekayasa dan Konstruksi, Ketua – Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg.

Bidang Transportasi Berkelanjutan, Ketua – Ir. Polana B. Pramesti, M.Sc.

Bidang Pengembangan Wilayah, Perkotaan dan Perumahan, Ketua – Ir. Rachman Arief Dienaputra, M.Eng.

Bidang Kemaritiman & Konstruksi Lepas Pantai, Ketua – Prof. Dr. Ir. Buana Ma’ruf, M.Sc., MM., FRINA

Bidang Industri dan Hilirisasi Produksi Dalam Negeri, Ketua – Dr. Ir. Made Dana Tangkas, IPU

Bidang Logistik dan Rantai Pasok, Ketua – Dr. Ir. David Rahadian, ST., SH., MM., MH

Bidang Industri Kreatif, Pariwisata dan Inovasi Masyarakat, Ketua – Ir. Rizki Handayani, MBTM

Bidang Pertahanan dan Industri Strategis, Ketua – Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Abdul Rivai Ras,  MM., M.S., M.Si.

Bidang Sumber Daya Mineral, Minyak & Gas, Ketua – Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc., IPU

Bidang Energi Baru, Terbarukan, dan Transisi Energi, Ketua – Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan, M.Eng., IPU.

Bidang Transmisi dan Supergrid, Ketua  – Ir. Haryanto.WS., M.Eng., IPU., ASEAN Eng.

Bidang Kedirgantaraan & Antariksa, Ketua – Ir. Richard Budihadianto, MM., IPU.

Bidang Sumber Daya Hayati dan Kemandirian Pangan, Ketua – Dr. Ir. Sam Herodian, MS., IPU.

Bidang Sumber Daya Air, Ketua – Ir. Jarot Widyoko Sp-1

Bidang Lingkungan Hidup dan Ekonomi Sirkular, Ketua – Ir. Medrilzam, M.Prof. Econ, Ph.D

Bidang Kebencanaan dan Perubahan Iklim, Ketua – Dr.  Andi Eka Sakya, M.Eng.

Bidang Digitalisasi, AI, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Ketua – Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng.

14 Komite antara lain:

Komite Keanggotaan, Sertifikasi, dan Registrasi, Ketua – Ir. Eka Suharto, MM

Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi, Ketua – Ir. Hadjar Seti Adji, IPM

Komite Penjaminan Mutu, Ketua – Dr. Isradi Zainal, ST., MT., MH., MM., DESS, IPU., ASEAN Eng.

Komite Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), Ketua– Ir. Desiderius Viby Indrayana, ST., MM., MT., IPU., ASEAN Eng.

Komite Akreditasi Himpunan Keahlian Keinsinyuran (HKK), Ketua – Dr. Ir. Putut Marhayudi, MM., IPM.

Komite Hukum dan Advokasi, Ketua – Dr. Ir. Zakir Sabara, MT., IPM., ASEAN Eng.

Komite Harmonisasi Profesi, Ketua – Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng., IPU

Komite Professional Indemnity Insurance, Ketua – Prof. Dr. Ir. F. Sarwono Hardjomuljadi, M.Sc., MH.

Komite Percepatan Profesi Insinyur,  Ketua – Dr. Ir. Khalawi Abdul Hamid, M.Sc., MM.

Komite Komunikasi, Media, dan Penghargaan, Ketua – Ir. Lucia Karina, IPM

Komite Kerjasama Internasional, Ketua – Ir. Raymond N. Rasfuldi, IPM

Komite Kerjasama Antar-Lembaga dan Kementerian, Ketua – Ir. Purba Robert Mangapul Sianipar, MSCE., Ph.D., IPM.

Komite Pengembangan Organisasi, Ketua – Laksma TNI (Purn) Dr. Ir. Eden Gunawan, MM., IPM., ASEAN Eng.

Komite Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan, Ketua – Ir. Haedar A. Karim

4 Badan Pelaksana dan 6 Badan Tetap

Pengembangan Program Profesi Insinyur, Ketua – Prof. Dr. Ir. Asep Kurnia Permadi, IPU

Keanggotaan dan Registrasi, Ketua – Nazib Faizal, ST., M,Sc

Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan, Ketua – Dr. Ir. M. Yanuar J. Purwanto, IPU

Kesekretariatan, Direktur Eksekutif – Ir. Habibie Razak, MM., IPU., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng

Center of Engineering and Industrial Policies (CEIPS), Direktur – Ir. Ricky Hikmawan Wargakusumah, ST., MH., IPM

Lembaga Sertifikasi Kompetensi Insinyur (LSKI), Direktur – Ir. Wahyu Hendrastomo, ST., MM., IPU.

Lembaga Akreditasi Himpunan Keahlian Keinsinyuran (HKK), Ketua – Ir. Kayan Sutrisna, MM., IPU.

Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik, Ketua – Prof. Dr. Ir. Muhammad  Romli, IPU.

Forum Perempuan Insinyur, Ketua – Ir. Sri Hidayati, AKP., ST., M .Sc. (PM)

Forum Insinyur Muda, Ketua – Ir. Haudhi Ramdhayuza, IPM.

Hadir juga mewakili Menteri BAPPENAS, Amalia Adininggar Widyasanti, PhD, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memberikan arahan kepada para pengurus baru.

Sesi terakhir menghadirkan Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU memberikan arahan tentang arah program kerja PII Pusat periode ini.

Pelantikan ini dilakukan secara daring dan luring menghadirkan 500 anggota PII yang dilantik sebagai pengurus pusat termasuk unsur Majelis Standar Keinsinyuran (MSK) dan Majelis Kehormatan Etik (MKE).