Category Archives: Aktifitas Organisasi

Young Engineers Festival 2023, Green Energy & Blue Economy, 10Nov2023

Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) menggelar acara tahunan “Young Engineers Festival 2023; Collaboration With Nature to Build Sustainable Environment Through Blue Economy and Green Energy” di Aula Mataram Kementerian Perhubungan.

Young Engineers Festival 2023 yang merupakan kesempatan emas bagi para insinyur
muda untuk berinteraksi dengan para praktisi dan pemangku kebijakan di bidang blue
economy dan green energy. Acara ini mengundang sejumlah pembicara ahli yang telah
terbukti memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengimplementasikan kompetensi
keinsinyuran pada blue economy dan green energy. Para peserta akan mendapatkan
wawasan mendalam dari para praktisi yang telah sukses mengimplementasikan konsep
blue economy dan green energy dalam industri transportasi.

Sambutan-sambutan antara lain oleh Ketua Umum FIM-PII, Ir. Haudhi Ramdayuza, ST., IPM., ASEAN Eng., Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU., ACPE., APEC Eng (Sekretaris Jenderal PII mewakili Ketua Umum PII) dan Ir. Novie Riyanto Rahardjo, MSEA (Inspektur Jenderal mewakili Menteri Perhubungan RI).

Sesi talkshow kemudian dibagi ke dalam dua sesi yaitu Green Energy in Future Transportation Infrastructure dan Optimizing Maritime Potential to Build a National Blue Economy. Sesi pertama menghadirkan beberapa narasumber seperti Ir. Mohamad Risal Wasal, ATD., MM., IPM (Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub), Prof. Ir. Harun Al Rasyid, M.Sc., Ph.D. (KK Rekayasa Transportasi FTSL Institut Teknologi Bandung), Ir. Habibie Razak, FIEAust., EngExec., IntPE(Aus) (Indonesia Country Director
SMEC International), Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr., IPU., ASEAN Eng (Ketua Badan Kejuruan Teknik Perkeretaapian PII) dan Ir. Puryanto (PT Mobil Anak Bangsa).

Ir. Habibie Razak menjawab pertanyaan moderator terkait tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini untuk mewujudkan green energy untuk sustainable transport infrastructure di Indonesia sebagai salah satu sektor penting di dalam mewujudkan net zero emission di tahun 2060. Menjawab itu, PII oleh Habibie adalah organisasi profesi tempat berkumpulnya para Insinyur di berbagai peran dan sektor. Ada Insinyur kita dari sisi regulator, peneliti, akademisi, konsultan, kontraktor, vendor dan supplier. Para insinyur ini memberikan nilai tambah dan inovasi sesuai perannya masing-masing.

Habibie menambahkan “Ada 4 sektor penting yang berkontribusi pada peningkatan emisi di Indonesia antara lain sektor bangunan, sektor ketenagalistrikan, sektor persampahan dan sektor transportasi. Regulasi yang disiapkan adalah haruslah holistik dengan melibatkan berbagai institusi/lembaga/kementerian karena semuanya saling berkaitan, saling mendukung dan tidak bertabrakan.

Sektor persampahan misalnya yang masih menggunakan landfill waste old technology kini didorong untuk beralih ke konsep waste to energy, di mana WTE ini memonetize municipal solid waste (WTE) bukan hanya untuk menghasilkan listrik tapi juga mampu menghasilkan sustainable aviation fuel (SAF) dengan teknologi gasifikasi dan seterusnya. SAF bisa berupa green avtur yang kemudian bisa menjadi program green transportation di Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Dengan contoh ini, kita melihat bahwa untuk mewujudkan investasi ini tentunya melibatkan berbagai pihak/stakeholders/inter-institutions.

Habibie juga memberikan contoh suksesnya bangsa Indonesia di dalam menyelesaikan proyek LRT Jabodebek yang menggunakan teknologi terkini dengan berbagai feature dan specification antara lain:

The train control system that automatically controls the speed and movement of the train, optimising efficiency, the signalling system that provides information to the train control system about the location of other trains. The safety systems that prevent the train from colliding with other trains or obstacles.

Other key features of the LRT overseen by the supervision team include:

U-shaped girders: One of the key features of the project is the U-Shape Girder used to construct the viaducts. The slim shape has proved to be an elegant and cost-effective solution, saving space in the dense urban surroundings. Prefabrication enhanced the buildability of the viaducts whilst their shape enables them to distribute the force of an earthquake more evenly.
3D model: The use of a detailed 3D model optimised the alignment of the LRT system and enabled the team to identify potential hazards, enhancing communication with the client and key stakeholders.
Lead rubber bearings were used to isolate the track structure from earthquakes, which helps to protect the LRT system from seismic activity.
Fiber optic cables are being used for the telecommunications system, which provides a more reliable and secure communication system.

Sesi talkshow kedua dengan topik “Optimizing Maritime Potential to Build a National Blue Economy” juga menghadirkan Ir. Prakosa Hadi Takariyanto, MT., IPU (Komisaris Utama PT Integrasi Logistik Cipta Solusi / PELINDO Digital), Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Ketua Gerakan Nelayan Tani Indonesia), Dr. Ady Candra, S.Pi., M.Si., IPU., ASEAN Eng (Ketua Badan Kejuruan Teknik Kelautan PII) dan Capt.Budi Mantoro,M.Si.,M.Mar.(Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla Kemenhub)

Closing remarks oleh Ir. Habibie Razak – Direktur Eksekutif PII Pusat.

Kuliah Umum Keinsinyuran PSPPI UNPAR, 28 Oktober 2023

Kuliah Umum Program Studi Program Profesi Insinyur untuk Angkatan VII yang dihadiri pada mahasiswa(i) pagi ini berlangsung sukses dibuka langsung oleh Ir. Tony Handoko Ketua Prodi PPI Universitas Katholik Parahiyangan. Kuliah yang berlangsung secara online ini menghadirkan Ir. Habibie Razak, IPU., FIEAust., CPEng., APEC Eng., IntPE(Aus) dengan judul “PII, INSINYUR INDONESIA & PROFESIONALISME KEINSINYURAN”

Ir. Habibie yang juga adalah Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat dan profesional yang saat ini bekerja sebagai Indonesia Country Director Surbana Jurong Group di Indonesia menyampaikan pentingnya Profesionalisme Keinsinyuran untuk para Insinyur Indonesia yang bekerja dan berpraktik keinsinyuran di mana pun mereka berada.

Slide pertama Ir. Habibie memberikan contoh kasus runtuhnya konstruksi jembatan Quebec di Canada di tahun 1907 menewaskan 86 pekerja, 75 meninggal karena tertimpa oleh struktur baja dan terjatuh, hanyut oleh arus sungai. Ini adalah lessons learnt betapa pentingnya penanggung proyek itu memiliki etika profesi, pengetahuan dan pengalaman di dalam mengemban tugas-tugas yang beresiko tinggi. Sejak itu, komunitas keinsinyuran di Canada mendorong dibentuknya professional engineer organization sebagaimana pertimbangan-pertimbangan di bawah.

•The disaster showed what unquestionable power an engineer could have at the time in a project that was improperly supervised.

•As one result, Galbraith and others formed around 1925 what are now recognized as organizations of Professional Engineers. PEs are under different rules and regulations based on the organization to which they belong.

•General guidelines include that an engineer must pass an ethical examination, be able to show good character through the use of character witnesses and have applicable engineering experience (in Canada this constitutes a minimum of four years’ practice under a certified Professional Engineer).

•Moreover, engineers must be registered in the province in which they work. These engineering organizations are regulated by the respective provinces and the title “Professional Engineer” (or “Ingénieur” in Quebec) is reserved only to members who belong to this organization.

Ir. Habibie mengcover beberapa outline dalam paparannya antara lain Sekilas Tentang PII, Professional Engineer (PE) Practice in Indonesia, PE Recognition in ASEAN & APEC, MRA between EA & PII dan Industrial Downstreaming Program dan Conclusions.

Ir. Habibie mendorong para Insinyur Indonesia untuk tidak hanya berkarya di Indonesia tapi juga berkarir keinsinyuran di luar negeri. “PII memberikan fasilitas kepada Insinyur Indonesia melalui 4 jalur pengakuan internasional antara lain ASEAN Chartered Professional Engineer – ASEAN MRA on Engineering Services, ASEAN Engineer – AFEO Membership for ASEAN Recognition, APEC Engineer – International Engineering Alliance (IEA) membership for APEC Countries dan MRA on Professional Engineer Recognition antara PII & Engineers Australia akan meningkatkan mobilitas Insinyur Indonesia berpraktik keinsinyuran di Aussie“. lanjut Ir. Habibie

Sedangkan syarat-syarat untuk mengikuti Chartered Professional Engineer (CPEng) Program melalui jalur MRA antara lain: teregistrasi APEC Engineer di Insititusi dia menjadi Anggota Professional Engineering Organization yang sudah berada di bawah keanggotaan International Engineering Alliance (IEA). Semisal Insinyur Indonesia yang merupakan Insinyur Profesional Madya atau Utama dan Anggota PII. MRA mencakup 9 disiplin dan Area of Practice antara lain: Aerospace Engineering, Chemical Engineering, Civil Engineering, Electrical Engineering, Geotechnical Engineering, Information, Telecommunication & Electronics Engineering (ITEE), Mechanical Engineering dan Petroleum Engineering.

Insinyur Indonesia yang perguruan tingginya belum accredited Washington Accord (WA) di saat dia lulus wajib mengisi Competency Demonstration Report (CDR) and subject to Engineers Australia’s assessment. Bagi yang sudah lulusan Perguruan Tinggi Washington Accord accreditation tidak perlu mengisi CDR, mengisi PKB selama 3 tahun terakhir dan tentunya Insinyur Indonesia wajib menjadi Member of Engineers Australia. Titelnya adalah Chartered Professional Engineer (CPEng) dan otomatis teregistrasi APEC Engineer (APEC Eng.) dan IntPE(Aus) di Australia. Optional: Engineers Australia juga dapat memberikan title Engineering Executive kepada individu terkemuka di posisi eksekutif yang telah menunjukkan kepemimpinan dan bakat luar biasa dan berkontribusi pada dunia keinsinyuran.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif di mana harapannya UU 11/2014 dan PP 25/2019 betul-betul bisa diselenggarakan secara konsekuen di Indonesia sehingga 3 pilar yang dibangun oleh Insinyur Indonesia, profesionalisme, strategic role in community and global competitiveness and added value bisa betul-betul tercapai sesuai dengan cita-cita bersama.

ASEAN Engineering Register (AER) Roadshow in Batam, 16Oct2023

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Batam bersama dengan Institut Teknologi Batam (ITEBA) mengadakan acara AER Roadshow Series: Aseanizing Engineers in ASEAN di Auditorium ITEBA. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, sebagian besar adalah mahasiswa ITEBA, menghadirkan narasumber berkelas, Executive Director PII Pusat, Ir. Habibie Razak, serta ASEAN Engineer Register (AER) Head Commissioner, Ir. Yau Chau Fong.

Wakil Rektor 1 ITEBA, Dr. Eng. Ansarullah Lawi, membuka acara tersebut dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada PII karena telah memilih ITEBA sebagai tuan rumah untuk acara yang sangat penting ini. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan profesi insinyur kepada mahasiswa ITEBA, yang merupakan para calon insinyur masa depan. Bapak Lawi juga menyatakan kebahagiaannya melihat antusiasme besar mahasiswa ITEBA yang menghadiri acara ini, yang mencerminkan semangat dan minat mereka dalam menjadi calon insinyur di wilayah ASEAN.

Salah satu fokus utama acara ini adalah ASEAN Engineering Register (AER), program sertifikasi yang bertujuan untuk menstandardisasi profesi insinyur di negara-negara ASEAN dan memfasilitasi mobilitas insinyur di wilayah tersebut. AER dioperasikan oleh ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) yang menjaga basis data publik tentang insinyur yang terdaftar. Bergabung dengan AER memberikan banyak keuntungan, termasuk peluang pekerjaan yang lebih baik, kesempatan jaringan yang lebih luas, dan kemitraan strategis dengan insinyur seangkatan. Untuk bergabung dengan AER, peserta perlu mendapatkan verifikasi identitas dan profil mereka oleh AFEO.

Acara AER Roadshow Series ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa ITEBA dan calon insinyur untuk kesuksesan di masa depan di wilayah ASEAN. PII PC Batam dan ITEBA berharap bahwa acara ini akan menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk mengejar karir sebagai insinyur dan mengikuti standar internasional melalui AER. Dengan kesempatan ini, mahasiswa ITEBA telah memulai perjalanan menuju jaringan insinyur yang lebih luas dan kesuksesan di ASEAN.

Hadir dalam AER Roadshow ini antara lain Dr. Hery Sunarsono Wakil Rektor Bagian Kerjasama ITEBA, Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua PII Wilayah Kepri, Ir. Prastiwo Anggoro Ketua PII Cab Batam didampingi Sekretaris Cabang Ir. Sudomo, Ir. Akhbar Ilmiah Room PII Batam, Ir. M. Ade Irfan Unsur PII Pusat beserta para unsur PII Cabang dan Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau.

Reportase ini diambil dari https://iteba.ac.id/berita/iteba-dan-pii-batam-gelar-event-aer-roadshow-series-membuka-peluang-karir-insinyur-di-asean/

Trip to Benete #EnergyBusinessDevelopment, 29 Sept 2023

Senang rasanya bisa kembali mengunjungi Benete and Batu Hijau site di Pulau Sumbawa. Tidak banyak yang bisa saya tuliskan di sini. Setidaknya pengalaman naik seaplane, ketemu kawan lama bahkan sampai menikmati indahnya laut Sumbawa bisa diperlihatkan dalam berbagai foto foto di bawah.

Sesibuk apapun kita di dalam menjalankan aktifitas kita sebagai profesional jangan lupa untuk menikmati perjalanan dengan mengunjungi tempat-tempat yang mungkin bisa menghibur kita dari semua beban pikiran dan workload yang kadang berlebihan.

Salam Insinyur Indonesia.

KL Trip for The IEM 2023 Engineers Event, 08-10 September 2023

Rangkaian kegiatan selama di Kuala Lumpur, 8-10 November bisa dilihat di berbagai link di bawah.

Sesi pagi hadir sebagai keynote Speaker pada acara Smart and Sustainable City Engineering Symposium (SSCES 2023)

(3) Post | Feed | LinkedIn

Sesi siang kembali hadir di sesi Sembang Chillex dengan topik “ASEAN Engineers Mobilities” menghadirkan panelis dari perwakilan beberapa institusi PTC, Philippine, IES Singapore, IEM Malaysia dan PII Indonesia.

Sesi Engineers Career Talk organized by PII Chapter Malaysia juga diselenggarakan in conjunction with IEM Engineers Symposium and Exhibition, 9 September kemarin.

https://www.linkedin.com/posts/mico-siahaan_the-career-talk-and-networking-event-for-activity-7106392575451828224-cr0c?utm_source=share&utm_medium=member_desktop

Kuliah Tamu PSPPI Tadulako “Sustainable City and Industrial Park Development Towards Decarbonization and Green Energy”, 19Agt2023

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Tadulako kembali menggelar seri Kuliah Tamu Keinsinyuran menghadirkan pembicara dari industri. Ir. Eko Rakhmat Labaso selaku Kaprodi PPI FT Tadulako menyampaikan bahwa ini adalah komitmen kita sebagai perguruan tinggi untuk lebih mendekatkan diri dengan industri, salah satunya adalah mengundang dosen industri mengisi kuliah tamu sejenis.

Ir. Habibie Razak hadir sebagai narasumber tunggal pada acara kuliah tamu ini membawa topik “Sustainable City and Industrial Park Development Towards Decarbonization and Green Energy”. Ir. Habibie di awal paparannya menyampaikan bahwa PII di bawah kepengurusan sekarang sudah menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Engineers Australia (engineersaustralia.org.au) terkait pengakuan kesetaraan Insinyur kedua institusi untuk bekerja dan berpraktik keinsinyuran di dua negara. “Titel CPEng, IntPE(Aus) di belakang nama saya adalah hasil MRA kedua institusi, diharapkan kawan-kawan Insinyur Profesional Indonesia untuk segera teregistrasi juga di Australia melalui MRA ini, sedangkan titel EngExec atau Engineering Executive adalah semacam award atau credential yang diberikan oleh Engineers Australia kepada individu yang berada di posisi eksekutif suatu perusahaan atau insititusi ternama yang dianggap memiliki kontribusi terhadap keinsinyuran secara internasional” ungkap Ir. Habibie.

Dalam paparannya Ir. Habibie memaparkan prinsip perencanaan pengembangan kawasan perkotaan maupun kawasan industri. Konsep smart city adalah melibatkan pengembangan kota yang memberikan pelayanan kepada pemerintah, masyarakat dan sektor industri/bisnis dengan menggunakan teknologi digitalisasi, automasi dan informasi dan komunikasi. Sebagai contoh, penggunaan sarana transportasi dengan smart payment, security control dengan teknologi CCTV dan reporting dengan smart security system, meng-order makanan atau minuman dengan go-food application, cleaning kantor dan kampus dengan menggunakan cleaning robotics, clinic or healthcare things run by smart health care technology, pelayanan masyarakat oleh pemerintah dengan menggunakan smart government digitalization system dan banyak lagi.

Sedangkan pengembangan kawasan industri dengan konsep energi hijau dan dekarbonisasi memperhatikan strategi Net Zero yang sudah dilakukan di berbagai negara antara lain: penggunaaan aplikasi CCUS/CCS, enhanced energy efficiency, process electrification, energy transition program, recycling dan synthetic chemicals.

Kota-kota di dunia menyusun dan merevisi master plan mereka dengan visi menjadi carbon neutral city atau low carbon city dengan berbagai cara antara lain berpindah dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berbasis listrik (EV), sumber energi dari fossil fuel menjadi renewable energy, sampah perkotaan yang dulunya dibuang ke landfill kini memungkinkan untuk di recycle and reuse atau dengan konsep waste to energy (WTE), dan building design menggunakan konsep energy efficiency.

Acara ini dibuka oleh Dr. Ir. Andi Arham Adam, IPM Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Acara dihadiri 150 peserta yang mayoritas adalah peserta Kuliah PSPPI yang lagi berjalan di Semester Genap tahun 2023 ini.

Kuliah Umum dan Kolokium PSPPI FTI UMI, 12 August 2023

Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI UMI) menggelar sesi kolokium ke-13 pada Tanggal 12 Agustus kemarin yang dihadiri setidaknya 200 peserta baik dari mahasiswa(i) angkatan XIII maupun umum.

Tema kuliah umum kali ini adalah “Strengthening Engineering Competencies for a Better Indonesia” yang dibawakan oleh Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., ACPE., CPEng., EngExec., IntPE(Aus) yang saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat. Ir. Habibie yang kesehariannya adalah Indonesia Country Director di Surbana Jurong Group – SMEC International Pty Ltd mengingatkan pentingnya para Insinyur Indonesia mengembangkan kompetensinya di era transisi energi, hilirisasi industri dan digitalisasi & automasi ini.

Ir. Habibie menambahkan “PII sebagai organisasi profesi keinsinyuran diberikan mandat oleh UU 11/2014 untuk meningkatkan kompetensi Insinyur Indonesia supaya bisa memberikan nilai tambah di semua sektor pembangunan nasional termasuk kemampuan insinyur kita untuk bersaing secara global. PII saat ini memberikan fasilitas kepada insinyur kita melalui MRA PII dengan Engineers Australia dalam hal pengakuan Insinyur Profesional di kedua negara sehingga Insinyur kita bisa banyak lagi bekerja dan berpraktik keinsinyuran di Australia”.

“Karakteristik atau profil Insinyur Indonesia yang ingin dibentuk oleh PII adalah sebagai berikut: mampu secara terus menerus memutakhirkan pengetahuannya, mampu bersaing global, fokus pada kualitas, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan, memiliki peran strategis di industri, seorang aktivis keinsinyuran dan networker serta memiliki kemampuan berinovasi sehingga bisa memberikan nilai tambah” lanjut Ir. Habibie.

Sesi kuliah umum yang berlangsung 2 jam ini dibuka oleh Dekan FTI UMI Dr. Ir. Andi Lamattinulu dan kemudian ditutup dan dilanjutkan dengan sesi kolokium buat para peserta PSPPI Angkatan XIII ini. Ir. Taufik Nur, MT., IPM Sekretaris PSPPI FTI UMI menginfokan bahwa pengambilan sumpah Insinyur akan dilaksanakan minggu depan dan kembali akan menelurkan Insinyur melalui program ini di mana PSPPI FTI UMI adalah penyelenggara pertama program ini di Indonesia sesuai yang diamanahkan oleh UU 11/2014 tentang keinsinyuran.

PSPPI Universitas Jember Lahirkan 53 Insinyur Baru, 3 Agustus 2023

Penyelenggara Program Profesi Insinyur Universitas Jember kembali melahirkan 53 Insinyur baru setelah pengambilan sumpah insinyur pagi ini di Kampus Fakultas Teknik Universitas Jember. Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM didampingi oleh Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Triwahju Hardianto, MT., IPM.

Hadir mewakili Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Habibie Razak, MM., IPU., ACPE., ASEAN Eng., APEC Eng., EngExec., CPEng., IntPE(Aus) mengambil sumpah 53 lulusan Insinyur baru program profesi insinyur ini disaksikan langsung oleh sivitas akademika Universitas Jember.

Ir. Habibie Razak dalam sambutan dan kuliah umumnya dengan topik “Peran Insinyur Indonesia di Era Transisi Energi dan Hilirisasi Industri” berpesan kepada para lulusan insinyur untuk terus meningkatkan kompetensi dan memutakhirkan pengetahuannya untuk bisa berkompetisi global dan memberikan nilai tambah pada pembangunan nasional.

“Pemerintah terus menggenjot program hilirisasi industri dan di sinilah peran Insinyur kita memastikan program ini terselenggara sesuai dengan cita-cita kita bersama” papar Ir. Habibie Razak.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pun memberikan fasilitas tambahan kepada para Insinyur Indonesia yang ingin bekerja dan berpraktik keinsinyuran di luar negeri yang bisa diwujudkan melalui pengakuan PII sebagai bagian dari International Engineering Alliance – APEC Engineering Registration, ASEAN Engineering Registration and MRA on Engineers Recognition antara PII dan Engineers Australia. “Kita ada sertifikasi internasional di tingkat ASEAN, Asia Pasifik dan MRA dengan Australia” lanjut Ir. Habibie.

Kaprodi Program Profesi Insinyur Ir. Kristanta, IPM membacakan satu persatu para lulusan Insinyur program profesi insinyur untuk Angkatan 9 & 10. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 17 ribu Insinyur yang ditelurkan oleh 40 perguruan tinggi penyelenggara PSPPI selama 6 tahun terakhir.

Sehari sebelumnya, PII Cabang Jember menyelenggarakan FGD terkait peranan Insinyur Indonesia dalam Pembangunan IKN yang diadakan di Kampus Teknik Universitas Jember.

MKI Menggelar Sharing Knowledge terkait PLTN, 12 July 2023

Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar knowledge sharing and discussion dengan tema “Nuclear Power Plant 4th Generation” dengan menghadirkan dua narasumber, Prof. Dr. Sidik Permana dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Prof. Dr. Motoyasu Kinoshita dari TEPSCO pada hari Rabu, 12 Juli kemarin yang berlangsung secara hybrid dari kantor MKI.

Prof. Sidik dalam judul paparannya “Nuclear Energy Contribution in Indonesia NZE Program and Potential SMR Implementation”. Prof Sidik menyampaikan beberapa benefit dari teknologi SMR yang meerupakan generasi keempat teknologi PLTN di abad ini antara lain:

Multiple build enables reduced costs through learning; Enables existing licensed sites to be used where space is limited; Small reactors can fit into limited electrical grid in remote regions, islands and in developing countries; Small reactors are simpler and more able to use natural convection and passive safety features and to be located underground.

Keunggulan lainnya seperti Modularity: in two senses – factory fabrication of modules for a simpler assembly on site and reactor units as modules that can be added to match demand; Lower Capital Investment: lower unit of investment and lower investment per unit power from factory fabrication and shorter construction times; Siting Flexibility: smaller footprint, less demanding infrastructure and possibility of siting on existing fossil sites nearer habitation; Gain Efficiency: use of heat for industry and other applications and coupling with other generation sources for more efficiency; Non-proliferation: Depending on type of SMR could lead to reduced transport and handling of nuclear materials and longer refuelling times, possibility of sealed fuel units.

Beberapa teknologi SMR yang diperbandingkan secara teknikal dan komersil (CAPEX & OPEX) antara lain: CAREM, ACP100, RITM-200, SMART dan NuScale menjadi bahan diskusi yang sangat interaktif antara narasumber dan peserta sharing session ini.

Sementara Prof. Motoyasu dalam paparannya kembali pada sejarah penggunaan dan implementasi teknologi nuklir sejak jaman the U.S. Navy’s first nuclear-powered submarine, on its initial sea trials, 10 January 1955, dijatuhkannya bom Hiroshima dan Nagasaki di tahun 1945 hingga pada bencana Fukushima di tahun 2011 dan banyak lagi lessons learnt dari masa lalu untuk dipelajari untuk menjadi modal pengembangan dan aplikasi teknologi nuklir di masa sekarang dan masa depan.

Beberapa hal terkait safety yang diambil dari slides Prof Motoyasu antara lain:

Safety Issue of Nuclear Power Plant Fukushima 3.11 (2011) accident tells most important issue is residual heat removal after stopping of nuclear reaction. The heat is generated by decaying of radioactive elements produced by fission reaction and left as waste material.

For safety at accident, engineering of emergency heat removal is the key.

For Solid Fuel: Heat is produced at fixed core structure so that cooling design tend to be high cost. AP-600 and NuScale prepare large water pool SMR makes this cooling easier and cheaper than standard (1000MWe class) reactors

For liquid Fuel: In design heat source with fuel moves out (drain down) from core and safely cooled. It has versatile design freedom. However, it is not automatically safe. you have to do many efforts to utilize its potential.

Lantas bagaimana dengan roadmap transisi energi menuju NZE di tahun 2060? “PLTN memegang peranan penting dalam mewujudkannnya setidaknya target 8GW beroperasi di kurun waktu 2036 – 2040, 21GW di tahun 2041 – 2050 dan sekitar 41 GW di kurun waktu 2051 – 2060” jawab Prof Sidik dalam penyampaian paparannya.

Finalisasi MRA on Professional Engineering Services, Sekalian Berkunjung ke Kantor SMEC Canberra

Kesempatan kali ini untuk kedua kalinya berkunjung ke Australia dalam rangka finalisasi MRA Signing antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Engineers Australia (EA) di Canberra, 30 Juni kemarin, saya juga menyempatkan mengunjungi kantor SMEC Canberra.

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang SMEC karena kebanyakan dari kita semua sudah tahu. Apabila ada yang belum, bisa juga baca webnya di www.smec.com

Perjalanan dari Jakarta tanggal 28 Juni malam dan tiba di Melbourne keesokan paginya untuk transit sejenak dan setelah 2 jam harus kembali naik pesawat lagi ke Canberra. Tiga delegasi dari PII, Ketua Umum PII Bapak Danis, Ketua IMC APEC ER Bapak Andi Taufan dan saya sendiri sebagai Ketua Tim Perumus MRA pengakuan Insinyur kedua negara antara PII & EA.

Semua informasi terkait MRA Signing Ceremony ada di online media seperti di https://makassar.terkini.id/pii-dan-ea-gelar-penandatanganan-mra-atas-professional-engineering-services/ dan https://konstruksimedia.co.id/sah-pii-dan-ea-sepakati-perjanjian-mra-di-kedubes-ri-untuk-australia/

Dalam kunjungan kali, Dr. Danis juga melantik PII Cabang Australia, Ferry sebagai Ketua dan Perdana sebagai Sekretarisnya. Beritanya juga ada di di bawah https://konstruksimedia.co.id/hari-ini-pii-perwakilan-luar-negeri-dilantik-dari-canberra-australia/ dan https://retizen.republika.co.id/posts/225631/persatuan-insinyur-indonesia-lantik-perwakilan-luar-negeri-australia-di-canbera?utm_campaign=rolsosmed&utm_source=whatsapp

Saya sendiri senang bisa relax little bit setelah 2 hari sibuk dalam penyiapan PII Chapter Aussie dan MRA signing ceremony ini. Kunjungan sehari di Sydney ke beberapa tempat menarik cukup menghibur saya selama 4 hari di Australia.

Saya juga resmi menjadi Fellow of Engineers Australia (FIEAust) sejak 29 Juni kemarin setelah menerima sertifikatnya langsung dari Engineers Australia Leadership team. Senang bisa menjadi bagian dari keanggotaan engineersaustralia.org.au yang memiliki lebih dari 100 ribu Insinyur di Australia dan seluruh dunia.

Dan jangan lupa mengunjungi Kangguru kalo sempat di Taronga Zoo. Kalo pingin ketemu Kangaroo Jack, mungkin bisa coba coba ke alam liar Australia, that will be very exciting.