Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HMS FT-UH) melalui kepanitiaan DEDIKASI 2022 menyelenggarakan Webinar Internasional dengan topik Natural Disaster Mitigation for SDGs 2030 berlangsung sukses hari ini menghadirkan beberapa pembicara nasional dan internasional yang dihadiri setidaknya 200 peserta webinar.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc. IPU., ACPE yang juga adalah Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN diundang memberikan paparan terkait strategi pengembangan Ibu Kota Negara dari perspektif Sustainable Development Goals (SDGs) yang pada kesempatan ini, Ketum PII diwakili oleh Ir. Habibie Razak – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia. Dalam paparannya, ada beberapa pertimbangan utama mendesaknya pemindahan IKN ini antara lain: sekitar 57% Penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, Kontribusi ekonomi Pulau Jawa 59% terhadap PDB Nasional, Krisis ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur, Konversi lahan terbesar di Pulau Jawa, Pertumbuhan urbanisasi sangat tinggi di DKI Jakarta, Penurunan daya dukung lingkungan, ancaman bahaya banjir, gempa bumi dan tanah turun di DKI Jakarta.
Berbicara konsep pengembangan IKN, Dr. Ir. Danis yang diwakili Ir. Habibie menyampaikan bahwa IKN haruslah Aman dan Terjangkau, Desain sesuai Kondisi Alam, Terhubung, Aktif, dan Mudah Diakses, Sirkuler dan Tangguh serta IKN yang Rendah Emisi Karbon.
Transformasi Berbudaya di Perancangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) antara lan: transformasi bekerja, transformasi bermukim, transformasi berbangsa dan bernegara, transformasi bermobilisasi dan juga transformasi melestarikan lingkungan. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga menjadi salah satu basis desain di dalam pengembangan IKN.
Hadir juga beberapa pembicara di webinar kali ini antara lain: Ir. Dr. Rizal Saifulnaz berbicara tentang Ketangguhan Infrastruktur Nuklir tehadap Bencana Alam, Dr. Ir. Bakri Muhiddin tentang Natural Disaster Risk Mapping Area in Indonesia dan Ir. Harry Sumartono tentang teknologi pre-cast concrete PT Wijaya Karya Beton.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dipimpin oleh moderator Andi Annisa Tenri melibatkan beberapa panelist dari Departemen Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Dr. Ir. Ardy Arsyad dan Akbar Walenna.
Program Studi Program Profesi Insinyur kembali menggelar sesi kuliah tamu dengan topik bagaimana menyiapkan diri untuk mendapatkan gelar Insinyur Profesional dan Ijin Praktik Keinsinyuran di Indonesia (STRI). Ir. Eko Rakhmat Labaso, MT., IPM Ketua Program Studi dan Dr. Ir. Andi Rusdin, IPM Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako membuka acara yang dihadiri lebih dari 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan alumni PSPPI salah satu kampus di Kota Palu ini.
Kuliah tamu menghadirkan pembicara Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng. dan moderator Ir. Andi Arham, PhD., IPM berlangsung sangat interaktif setelah sesi paparan dilanjukan dengan sesi tanya jawab. Ir. Habibie yang saat ini juga adalah Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia dan Indonesia Country Director di salah satu peusahaan konsultan terkemuka di dunia memaparkan bahwa latar belakang lahir dan berkembangnya praktik Insinyur Profesional di dunia adalah kisah tentang runtuhnya Jembatan di Quebec Canada pada tahun 1907 yang menewaskan lebih dari 70 pekerja konstruksi mayoritas tertimpa struktur baja dan sebagian terjatuh dan tenggelam ke dalam sungai.
Kisah ini membuktikan bahwa penanggung jawab keinsinyuran yang ditugaskan di lapangan haruslah memiliki kompetensi teknis juga etika profesi serta integritas yang mumpuni sehingga keselamatan publik bisa terpenuhi. “Kita tidak bisa membayangkan pekerjaan erection jembatan yang rencana atau metode pekerjaannya tidak diperiksa oleh seorang Insinyur Profesional yang memiliki pengalaman terkait. Apa yang akan terjadi apabila struktur yang diangkat tadi terjatuh menimpa pemakai jalan di bawahnya?” imbuh Habibie.
Pada sesi kuliah tamu ini narasumber juga menjelaskan tentang tata cara mendaftar menjadi anggota PII, memperpanjang kartu tanda anggota (KTA) dan juga tata cara pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) melalui sistem Online SIMPONI. Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional Indonesia yang awalnya mengadopsi sistem sertifikasi di Australia termasuk pengakuan internasional terhadap PII melalui sertifikasi ASEAN Engineer Register, ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan APEC Engineer Register.
Closing statement Ir. Habibie di akhir sesi “Kata Profesional adalah kata yang sangat sangat bergengsi dan sangat sakral bagi yang menyandangnya, Insinyur Profesional adalah Insinyur yang memiliki etika dan integritas serta kompetensi keinsinyuran yang terukur dan harapannya bagi para pemilik sertifikasi IP ini mampu memberikan nilai tambah demi kemajuan bangsa yang diwujudkan melalui kontribusi pada pembangunan nasional. Insinyur Indonesia juga diharapkan mampu berkompetisi secara global melalui inovasi-inovasi keinsinyurannya.
Kuliah umum ini berlangsung selama 3 jam di hari Sabtu pagi, 9 April 2022 melalui zoom application.
Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Universitas Jember menghadirkan sesi kuliah umum “Tantangan Keinsinyuran Indonesia, Masa Kini dan Masa Depan” yang diselenggarakan Sabtu pagi, 19 Maret 2022 dihadiri oleh mahasiswa(i) PSPPI dan civitas akademika Fakultas Teknik Universitas Jember.
Acara dibuka oleh sambutan Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember (FT UNEJ) Dr.Ir. Triwahju Hardianto, ST., MT dan Kaprodi Program Profesi Insinyur, Ir. F.X. Kristianta, M.Eng yang kemudian dilanjutkan sesi kuliah umum oleh Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia, Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., ACPE dengan topik “Tantangan Keinsinyuran Indonesia Masa Kini dan Masa Depan”.
Dalam paparannya Ir. Habibie menyampakan bahwa PII sejak dikeluarkannya UU 11/2014 memiliki peran yang lebih besar di dalam menyelenggarakan pengembangan keinsinyuran di Indonesia yang tugas dan peranannya antara lain: Accreditation of Engineering Education in the University, kerjasama dengan perguruan tinggi dalam hal pelaksanaan Program Profesi Insinyur (Engineer’s Profession Program), penyelenggaraan program sertifikasi Insinyur Profesional, Ijin Praktik Keinsinyuran melalui penerbitan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB/CPD) dan pengakuan internasional melalui sertifikasi Intenasional.
Tentunya transformasi peran PII mendukung penyelenggaraan keinsinyuran membutuhkan support dari pengurus PII dari pusat hingga wilayah dan cabang dan juga pihak perguruan tinggi penyelenggara PSPPI dan industri di dalam menelurkan Insinyur yang kompeten memiliki etika dan integritas yang bisa bisa memberikan nilai tambah bagi pembangunan nasional dan bersaing di kancah global.
Dalam kesempatan ini, Ir. Habibie juga menyebutkan tiga tantangan keinsinyuran yang mesti dihadapi bersama sama oleh para insinyur kita antara lain: transformasi digitalisasi dan automasi keinsinyuran, transisi energi dan EBT dan penyiapan infrastruktur tangguh menghadapi perubahan iklim. Ketiga isu global ini menuntut peran para Insinyur untuk terlibat di proyek-proyek keinsinyuran yang tentunya harus ditopang oleh kompetensi yang mumpuni.
Kompetensi keinsinyuran yang wajib dimiliki di era VUCA ini antara lain: Project Management, Entrepreneurship, Leadership & Communication, Technical Specialization, English and Various Foreign Languages, Presentation Skills, Teamwork & Cooperation, Code of Ethics dan Digital skills related to engineering profession. Menurut Habibie era VUCA (Volatilities, Uncertainty, Complexities dan Ambiguities) adalah era di mana hanya satu yang pasti yakni ketidakpastian itu sendiri dan ini menuntut respon and aksi para Insinyur untuk lebih dinamis dan lebih flexible di dalam approach dan metodologinya terkait aktivitas praktik keinsinyuran yang dilakukan.
Sesi paparan dilanjutkan oleh tanya jawab oleh para peserta kuliah umum yang juga dihadiri oleh unsur pengurus PII Cabang Jember.
Penyelenggara PSPPI Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) hari ini menyelenggarakan online session Peresmian Mahasiswa/i Baru dan Kuliah Umum Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur Universitas Lambung Mangkurat Semester Genap TA 2021/2022.
Sesi kuliah umum dibuka langsung pihak Fakultas Teknik Unlam Prof. Ir. Meilana yang kemudian kegiatan dimoderasi oleh Ir. Darmansyah Tjitradi, MT., IPU menghadirkan pembicara dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng., ACPE – Direktur Eksekutif PII dengan tema “Tantangan Keinsinyuran Indonesia”.
Dalam paparannya, Ir. Habibie membuka sesi ini dengan menceritakan sejarah runtuhnya Jembatan Quebec di Canada yang menewaskan 75 pekerja mayoritas karena kejatuhan struktur baja jembatan dan sebagian lagi meninggal karena tenggelam. Belajar dari kisah ini membuktikan bahwa proyek konstruksi ini tidak dikerjakan secara profesional karena melibatkan penanggung jawab keinsinyuran yang memiliki kode etik profesi dan kemampuan teknis keinsinyuran yang mumpuni.
Habibie Razak yang juga adalah Indonesia Country Director suatu perusahaan konsultan global terkemuka menyebutkan bahwa ada 3 tantangan keinsinyuran di Indonesia dan dunia saat ini antara lain: digitalization and automation transformation, energy transition dan resilient infrastructure menghadapi climate change. Ketiga hal ini menjadi 3 fokus utama di dalam pengembangan kompetensi keinsinyuran untuk bisa bersaing di tingkat nasional maupun global.
Habibie juga di sesi tanya jawab menyampaikan betapa pentingnya program sertifikasi Insinyur Profesional sesuai amanah UU 11/2014. Mengapa harus Insinyur Profesional? Ini tidak lain untuk menjaga kualitas layanan Insinyur dan dalam rangka memberikan perlindungan kepada pengguna dan pemanfaat keinsinyuran yang termasuk di dalamnya masyarakat umum. Insinyur Profesional dituntut untuk selalu bekerja sesuai bidang keahliannya dan dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
Sesi kuliah umum ini dhadiri oleh setidaknya 70 mahasiswa baru Program Studi Program Profesi Insinyur untuk Semester Genap TA 2021/2022.
Persatuan Insinyur Indonesia sukses menggelar Pelantikan Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021 – 2024. Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021 – 2024, Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU dalam pidatonya menyampaikan bahwa PII mengemban tugas besar antara lain meningkatkan kompetensi Insinyur Indonesia melalui program sertifikasi dan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. PII juga sebagai organisasi akan selalu memberikan kontribusi positif di dalam pembangunan nasional termasuk kontribusi ide, saran, pemikiran hingga keterlibatan langsung para anggota PII di proyek-proyek keinsinyuran.
Hadir pada acara pelantikan dan rapat perdana Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D memberikan arahan kepada para pengurus baru PII Pusat. Menteri Basuki menyampaikan bahwa Beliau selalu menyempatkan hadir di undangan acara-acara yang diselenggarakan oleh PII baik melalui daring maupun luring. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa Insinyur kita menjadi penentu terjaganya kualitas pekerjaan infrastruktur yang dikerjakan secara masif beberapa tahun terakhir. “Insinyur yang bekerja sebagai pengawas konstruksi di lapangan semisal, mesti dibayar dengan billing rate yang sesuai, dipastikan dari billing rate, insinyur mendapatkan takehome pay yang layak selain perusahaan yang juga mengambil profit dari billing rate tadi” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyebutkan bahwa Ketua Umum PII saat ini adalah Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara yang baru sehingga mengemban tugas yang besar juga. “Tidak ada kata lain selain kerja keras, tidak cukup dengan kerja saja tapi harus kerja keras untuk bisa menyelesaikan tugas -tugas yang diberikan oleh negara” imbuh Menteri Basuki.
Berikut adalah daftar nama-nama pengurus pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2021 – 2024
Ketua Umum Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, ST., M.Eng.Sc., IPU, Wakil Ketua Umum Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, Dipl. Ing., MBA., IPU., Sekretaris Jenderal Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU.
Lembaga Akreditasi Himpunan Keahlian Keinsinyuran (HKK), Ketua – Ir. Kayan Sutrisna, MM., IPU.
Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE)dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik, Ketua – Prof. Dr. Ir. Muhammad Romli, IPU.
Forum Perempuan Insinyur, Ketua – Ir. Sri Hidayati, AKP., ST., M .Sc. (PM)
Forum Insinyur Muda, Ketua – Ir. Haudhi Ramdhayuza, IPM.
Hadir juga mewakili Menteri BAPPENAS, Amalia Adininggar Widyasanti, PhD, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memberikan arahan kepada para pengurus baru.
Sesi terakhir menghadirkan Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU memberikan arahan tentang arah program kerja PII Pusat periode ini.
Pelantikan ini dilakukan secara daring dan luring menghadirkan 500 anggota PII yang dilantik sebagai pengurus pusat termasuk unsur Majelis Standar Keinsinyuran (MSK) dan Majelis Kehormatan Etik (MKE).
Penyelenggara Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) FTI UMI kembali menggelar sesi Kuliah Umum untuk para Mahasiswa PSPPI FTI UMI Angkatan XI dengan menghadirkan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang juga adalah Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN), Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., IPU.
Sesi Kuliah Umum kali ini mengangkat Tema Besar “Engineering and Sustainability Development”, dibuka langsung oleh Dr. Ir. Zakir Sabara H. Wata, MT., IPM., ASEAN Eng., Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) dan kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum dengan judul “Perwujudan Konsep Smart Forest City dalam Perencanaan Ibu Kota Negara” oleh Dr. Ir. Danis.
Dalam paparannya, Ir. Danis menyampaikan bahwa pembahasan dan penyusunan konsep Ibu kota negara telah berlangsung beberapa tahun lalu sehingga muncullah konsep Smart Forest City untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang luasnya lebih dari 7000 Hektar. Konsep smart forest ini diimplementasikan dengan menempatkan konsep selaras dengan alam di mana 75% area adalah kawasan terbuka hijau. Ir. Danis juga menyampaikan visi IKN yang transformatif dan inovatif mencerminkan identitas bangsa, keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan dan juga IKN menjadi kota cerdas, modern internasional.
Implementasi perencanaan infrastruktur dan kawasan yang mengacu pada 8 Key Performance Indicator (KPI) oleh Ir. Danis dalam paparannya akan mewujudkan IKN yang berkelanjutan. KPI itu antara lain: Selaras dengan Alam, Bhinneka Tunggal Ika, Terhubung Aktif dan Mudah Diakses, IKN dengan Net Zero Emission, Sirkular dan Resilien, Aman dan Terjangkau, Kenyamanan dan Efisiensi melalui Teknologi dan Peluang Ekonomi untuk Semua.
Sesi tanya jawab dimoderasi oleh Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang juga adalah Indonesia Country Director SMEC International memberikan kesempatan kepada pada mahasiswa dan profesional yang menghadiri sesi kuliah umum ini. Acara berlangsung selama kurang lebih 3 jam di dalamnya termasuk sesi 1.5 jam tanya jawab.
Pertanyaan dari salah satu peserta kuliah umum, terkait sumber pendanaan IKN oleh Ir. Danis akan mengambil sekitar 30% APBN dan sisanya adalah investasi. Juga terkait jaminan keberlanjutan konsep pengembangan IKN akan diatur oleh UU yang akan disahkan termasuk turunan perundang undangan yang mengikutinya. Di sesi closing remarks, Ir. Danis berpesan untuk terus bahu membahu bekerjasama untuk bangsa dan negara. IKN ini adalah untuk kita semua dan semestinya semuanya ikut berkontribusi di dalam mensukseskan pembangunan infrastruktur IKN yang baru di Kaltim ini.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan kemudian dilanjutkan dengan sesi selanjutnya untuk para mahasiswa(i) PSPPI Angk.XI dipimpin oleh Ir. Taufik Nur, ST., MT., IPM., ASEAN Eng.
Konferensi Persatuan Insinyur se-Asia Tenggara (CAFEO-39) yang kali ini diselenggarakan via online oleh Pertubuhan Ukur Jurutera Arkitek (PUJA), Brunei. Salah satu rangkaian acara CAFEO ke-39 ini adalah Young Engineers Forum yang menyelenggarakan webinar dengan tema “Technology Digitalisation and Enterpreneurship” yang dihadiri lebih dari 150 Insinyur se-ASEAN.
Webinar mengghadirkan pembicara dari beberapa negara antara lain: Engr. Tin Latt dari MES Myanmar, Engr. Dr. Ly Sovannarith dari BEC Kamboja, Engr. Riza Guzman dari PTC Philippina, Engr. Habibie Raza dari PII Indonesia dan Engr. Shafiq Shahu mewakili IES Singapore. Para pembicara memberikan sharing terkait teknologi digitalisasi secara umum dan digitalisasi di sektor keinsinyuran (engineering and construction). Para pembicara juga memaparkan pengalaman mendirikan startup company dan kompetensi yang mesti dimiliki oleh entrepreneur untuk bisa sukses menjalankan bisnisnya.
Ir. Habibie Razak mewakili Persatuan Insinyur Indonesia membawakan paparan dengan Judul “Engineer as Sales and Business Development in Engineering and Construction Industry, Opportunities and Challenges”. Habibie Razak dalam paparannya menyebutkan bahwa kompetensi sales and business development mesti dimiliki oleh seorang entrepreneur untuk bisa sukses di bisnisnya baik perusahaan sendiri maupun di perusahaan tempat dia bekerja.
Dalam konteks Insinyur berperan sebagai sales and business development, tentunya insinyur tadi mesti memiliki product or technical knowledge sebagai bekal dia ketika berusaha menjual jasa atau produk kepada calon pelanggan/calon Client. Habibie juga mengatakan, Insinyur yang pernah sukses sebagai sales and BD secara statistik akan bisa menapaki puncak karir di suatu perusahaan lebih cepat dibandingkan dengan Insinyur yang hanya bergelut di fase eksekusi proyek.
Walaupun kita masih berada di era pandemi tidak membatasi para Insinyur sales and business development di dalam melakukan aktifitas selling dan mendapatkan kontrak untuk perusahaannya. Setidaknya ada cara yang bisa dilakukan antara lain: “participating as sponsorship speaker in the technical webinar, Frequent online meetings with core and potential clientsandTrying to have more physical meetings (face to face) w/strict health protocol” ungkap Ir. Habibie dalam bahasa Inggris.
Habibie Razak juga dalam 15 tahun terakhir mewakili Persatuan Insinyur Indonesia pada kegiatan-kegiatan keinsinyuran di tingkat ASEAN dan Asia Pasifik. Ir. Habibie juga adalah salah satu anggota Monitoring Committee untuk Registrasi APEC Engineer di Indonesia. Habibie yang saat ini menjabat Country Director di salah satu perusahaan konsultan terkemuka di Indonesia terus berupaya memotivasi para Insinyur Muda di seluruh Asia Tenggara untuk bisa terus mengejar karir keinsinyuran mereka. Even seperti webinar dan conference harus terus digiatkan di tingkat ASEAN untuk bisa terus melakukan sesi sharing knowledge and experience.
Persatuan Insinyur Indonesia (PIi) Cabang Batam dan Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) kembali menggelar webinar hari Rabu siang, 24 November 2021 untuk para profesional keinsinyuran yang bekerja di Indonesia dan di luar negeri. Tema webinar kali ini adalah “Engineer’s Career Path, Success Story” yang dihadiri lebih dari 60 peserta.
PII Batam dan Kepri bekerjasama dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Ikatan Alumni Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (IKA PPI FTI-UMI) dan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia.
Opening remarks menghadirkan Dr. Ir. Danis Sumadilaga, M.Sc., IPU Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Periode 2018-2021 yang pada awal sambutannya menyampaikan bahwa webinar sejenis yang menampilkan wajah para Insinyur Indonesia yang sukses dalam karirnya di dalam maupun di luar negeri yang hadir sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman kepada para Insinyur-insinyur muda adalah kegiatan yang semestinya harus terus dilakukan oleh organisasi profesi seperti Persatuan Insinyur Indonesia.
Ir. Danis yang akan dilantik sebagai Ketua Umum PII Periode 2021 – 2024 pada Kongres bulan Desember mendatang di Bali terus memotivasi para Insinyur Indonesia untuk terus berkarya di bidang keinsinyuran di manapun berada.
Tiga Keynote speaker pada webinar ini antara lain Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU membawakan topik Engineer’s Career Path, PII Perspective yang kemudian dilanjutkan oleh Ir. Rizal Kasli, IPM., MAusIMM Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia yang memaparkan profil Insinyur di sektor pertambangan. Keynote speaker ketiga Dr. Ir. Setyawati Yani, IPM Wakil Dekan FTI UMI memaparkan bagaimana PSPPI FTI UMI mengembangkan Insinyur Indonesia di Kawasan Timur Indonesia melalui program pendidikan profesi keinsinyuran.
Empat pembicara milenial hadir pada webinar kali ini menceritakan success story mereka sebagai Insinyur yang membangun karir dari junior engineer yang kemudian menjadi senior engineer, lead engineer bahkan menjadi Head of Division di perusahaannya masing-masing. Ir. Alvin Alfiyansyah yang saat ini menjabat Lead Engineer Loss Prevention di salah satu perusahaan terkemuka di Qatar dilanjutkan Ir. Ibnu Munzir Senior Instrument Engineer yang berkarir di salah satu perusahaan BUMN Kuwait. Pembicara ketiga menghadirkan Rengga Felamona yang berkarir di salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia dan Ir. Fahrullah seorang professional engineer yang berkarir di sektor pertambangan.
Kedua Panelist, Ir. Taufik Nur Sekretaris PSPPI FTI-UMI dan Ir. Prastiwo Anggoro dalam webinar kali ini memberikan feedback atau pun komentar terhadap paparan keempat pembicara tadi yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Webinar berlangsung selama 4 jam dimoderasi oleh Ir. Habibie Razak dan sesi opening remarks oleh Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua PII Wilayah Kepulauan Riau memberikan semacam rekap atau summary dari apa yang dibahas selama sesi webinar ini.
Ir. Habibie Razak menegaskan bahwa topik sejenis ini sebaiknya sering diadakan yang tujuannya tidak lain adalah mengajak para anak muda Indonesia untuk memilih profesi Insinyur sebagai karir profesi mereka, memotivasi para sarjana teknik dan insinyur muda untuk bisa lebih maju dalam karirnya dengan memberikan informasi terkait perencanaan karir dan cerita-cerita sukses dari para Insinyur yang lebih senior.
Di sesi sebelumnya, Ir. Bambang Goeritno menuturkan bahwa di luar negeri, ada tiga posisi keinsinyuran yang paling sejahtera in term of income pada perusahaan konsultan, vendor maupun kontraktor. Pertama, Insinyur di posisi manajemen perusahaan (direksi) termasuk pemilik perusahaan, Kedua, Insinyur yang memiliki Professional Engineer (PE) Stamp dan ketiga adalah Insinyur berperan sebagai Sales and Business Development.
Insinyur Indonesia ke depannya harusnya bisa menjadi lebih sejahtera lagi setelah dikeluarkannya UU 11/2014 dan PP 25/2019 mengatur profesi keinsinyuran. “Berkaca dari luar negeri, Insinyur Profesional atau PE di dalam berpraktik keinsinyuran dilindungi oleh Professional Indemnity Insurance untuk mengcover mereka apabila terjadi hal-hal terkait isu malpraktik keinsinyuran, ke depannya Insinyur kita juga akan berpraktik seperti di LN” papar Ir. Bambang Goeritno.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Batam kembali sukses menggelar international webinar bertemakan “High Rise Building Development, Design and Construction Innovation” yang menghadirkan dua pembicara internasional Neil Gunn Regional Director BG&E Consulting Engineers dan EeTiong Lim Studio Director, Gensler. Acara ini dihadiri 60 profesional yang berprofesi Insinyur dan juga Arsitek dari Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Acara dibuka oleh Ir. Prastiwo Anggoro, IPM., ASEAN Eng., ACPE., PMP dengan memimpin Lagu Indonesia Raya dan Hymne PII yang kemudian dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata dari Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua Wilayah Kepulauan Riau. Dr. Ir. Danis Sumadilaga, M.Sc., IPU Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengantar webinar ini dengan memberikan pengantar terkait poin poin penting yang perlu didiskusikan selama webinar antara lain: standar dan regulasi yang mengatur tentang high rise building di Indonesia termasuk upaya mensukseskan sustainable development goals (SDG) kaitannya dengan usaha melindungi lingkungan dengan menyiapkan konsep bangunan yang aman, sehat, nyaman dan ramah lingkungan. “High Rise Building structure yang didesain juga harus bisa menjawab tantangan Climate Crisis yang dihadapi dunia saat ini” Ir. Danis menambahkan.
Dr. Danis juga mengingatkan bahwa Indonesia berada di ring of fire di mana gempa bumi termasuk salah satu aspek yang harus diperhitungkan di dalam perencanaan high rise building di Indonesia. Di akhir opening remarks, Pak Danis yang juga akan otomatis menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia di Kongres mendatang bulan Desember di Bali mengucapkan selamat berwebinar ria dan semoga memberikan manfaat sebesar-besarnya buat para Insinyur Indonesia.
Moderator Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. membuka sesi webinar dengan memberikan kesempatan kepada kedua narasumber dan dilanjutkan dengan sesi feedback dan tanya jawab oleh panelis Ir. Andi Sanjaya Tjong yang juga merupakan inisiator kegiatan ini. Sesi tanya jawab menghadirkan beberapa peserta memberikan pertanyaan kepada kedua narasumber.
Neil memaparkan studi kasus yang dikerjakan oleh perusahannya BG&E Consulting Engineers lebih pada aspek structural engineering design and construction untuk 3 proyek di luar negeri seperti di Dubai dan Australia sedangkan Ar. Eetiong Lim lebih fokus pada architectural point of view yang mengangkat beragam case studies yang dikerjakan oleh Gensler yang juga merupakan konsultan Arsitektural No. 1 di dunia berdasarkan Engineering New Record (ENR).
Sesi terakhir, Ir. Franky Ken, IPM sesuai permintaan PII Cabang Batam membacakan rekomendasi yang dihasilkan dari dua webinar sebelumnya terkait PE Practice di Indonesia dan luar negeri dan Role of PE in Earthquake Emergency/Disaster Preparedness yang diselenggarakan berturut turut di bulan September dan Oktober 2021.
Ada beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang akan dibawa oleh PII Batam ke PII Pusat terkait praktik keinsinyuran dan peran Insinyur Profesional di Indonesia antara lain: Indonesia telah memiliki perangkat lengkap dan setara internasional dalam praktik PE di bawah payung UU 11/2014, Sertifikasi PE bukan hanya bukti kompetensi, tapi juga pengikatan perilaku PE sesuai kode etik berstandar internasional. Fakta bahwa banyak pulau dan kota di Indonesia yang rawan bencana meningkatkan urgensi suplai Insinyur tersertifikasi Professional Engineer (PE), Pemerintah dan PII harus merespon aspirasi insinyur-insinyur Indonesia terutama dalam hal pelaksanaan UU 11/2014 dan PP 25/2019 dalam hal peningkatan kualitas layanan keinsiyuran di Indonesia. Dari 2 webinar terakhir terindikasi secara nyata keinginan insinyur-insinyur Indonesia untuk bergabung dengan PII dan mendapatkan sertifikasi,
Insinyur Profesional yang berpraktik keinsinyuran yang bekerja di perusahaan kontraktor dan konsultan sesuai Engineering Law di negara Seperti Canada mesti mendapatkan Professional Indemnity Insurance (PII) yang disediakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja begitu pun dengan Insinyur yang bekerja individual juga diminta untuk melengkapi dirinya dengan Professional Indemnity Insurance (PII) untuk berpraktik keinsinyuran di Indonesia sama halnya dilakukan di negara seperti US, Singapore dan Canada. Engineering and Geoscientists of British Columbia (Canada) merencanakan untuk menyediakan dan menawarkan PII individual untuk semua PE yang diregistrasi oleh EGBC. Pelaksanaan Continuous Professional Development (CPD) disarankan dilakukan secara konsekuen sesuai amanah UU 11/2014. Ini juga dilakukan di negara seperti UK, Canada dan US untuk Insinyur mereka yang sudah terlisensi sebagai Professional Engineer (PE) dan rekomendasi terakhir adalah PII diharapkan akan melanjutkan momentum ini dengan webinar-webinar selanjutnya.
Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) bekerjasama dengan PII Wilayah Kepri dan PII Cabang Batam kembali menggelar international event “ROLE OF PROFESSIONAL ENGINEER IN EARTHQUAKE EMERGENCY/DISASTER PERAPREDNESS, RESPONSE AND RECOVERY” yang diselenggarakan secara daring menghadirkan pembicara dari berbagai negara.
Webinar dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PII yang dipimpin oleh Ir. Prastiwo Anggoro, ACPE., ASEAN Eng., PMP yang juga adalah Koordinator Organizing Commitee pada event ini.
Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU sebagai Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) dalam opening remarks memaparkan tujuan dilakukannya webinar ini antara lain: TO EMPHASIZE THE ROLE OF A PROFESSIONAL ENGINEERS IN EARTHQUAKE EMERGENCY AND DISASTER PREPAREDNESS, RESPONSE AND RECOVERY, BOTH IN INDONESIA AND OVERSEAS, INTRODUCTION ON SEISMICITY AND DISASTERS IN INDONESIA, ENHANCEMENT OF INDONESIAN HAZARD MAPS, KNOWLEDGE & EXPERIENCE SHARING ABOUT DISASTER/ EMERGENCY PREPAREDNESS AND RESPONSE FROM THE HOME OF ‘MODERN BUILDING SEISMIC SAFETY CODE’ SUCH AS CALIFORNIA AND ALSO INDONESIA’S EXPERIENCE.
BKS PII menugaskan Victor Rembeth Program Manager USAID Advance Indonesia sebagai moderator mengatur jalannya paparan dan sesi tanya jawab yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Pembicara pertama Dr. Kit Miyamoto, PE., SE CEO Miyamoto International, Chairman California Seismic Safety Commission memaparkan tentang “Earthquake Preparedness, Response and Recovery; Global Prospect” dilanjutkan pembicara kedua, Liva Shrestha Lead Structural Engineer – Asia Pacific, Build Change (US) dengan topik “Role of Professional Engineer in Earthquake Emergency/Disaster Preparedness, Response and Recovery”.
Pembicara ketiga Prof. Ir. I Wayan Sengara, MSCE., Ph.D Chairman Association of Indonesian Sesimic Engineering Expert (AARGI) dengan judul “Earthquake Resistance Design Through Periodic Enhancement Hazard-Maps and Building Codes of Indonesia” dan pembicara keempat menghadirkan Julia Ratcliffe dengan judul “A professional development framework for Structural Engineers to work in Humanitarian and International Development contexts”.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif menghadirkan dua panelist Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng Project Director dan Head of Transport, Resources and Energy SMEC Indonesia and Franky Ken, B.Eng., IPM Managing Director PT Miyamoto International Indonesia.
Ir. Bambang Goeritno di akhir sesi menyampaikan bahwa BKS PII akan terus menyelenggarakan event-event teknis serupa demi memberikan tambahan pengetahuan kepada para Insinyur Indonesia yang ingin terus menggeluti dunia keinsinyuran khususnya ketekniksipilan.