Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Periode 2018 – 2021 menggelar rapat pleno dan ramah-tamah antarpengurus periode baru ini bertempat di Gedung BPPT Jl MH Thamrin pada Hari Kamis, 31 Januari 2019. Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara antara lain Laporan kegiatan dua bulan kepengurusan, pembacaan Surat Keputusan Pengurus Pusat PII masa bakti 2018 – 2021, arahan Ketua Umum Dr. Ir. Heru Dewanto, MSc., IPU dan sesi perkenalan antarpengurus PII Pusat periode ini.
Sekretaris Jenderal PII Pusat Ir. Teguh Haryono menyampaikan laporan kegiatan PII Pusat dua bulan terakhir di antaranya MOU dengan Univ. Bung Hatta mengenai profesi keinsinyuran, Seminar kemaritiman kerjasama kementerian koordinator kemaritiman, tugas AFEO di Myanmar dan beberapa kegiatan lainnya. Dr. Ir. Heru Dewanto Ketum PII dalam sambutannya sesuai dengan tema besar Pengurus periode ini sebagai Mitra Pemerintah dalam Penyiapan Sumber Daya Insinyur Nasional.
Dr. Heru menegaskan kembali peran besar PII sesuai dengan amanah UU No. 11 Tahun 2014 sangatlah berat karena PII akan menyelenggarakan pembinaan profesi keinsinyuran termasuk sertifikasi keinsinyuran untuk para calon Insinyur Indonesia. UU keinsinyuran ini mengamanahkan bahwa Insinyur teregistrasi yang berhak untuk menyelenggarakan praktek keinsinyuran dengan segala kewajiban yang diatur oleh undang undang ini. Dr. Ir. Heru juga memaparkan beberapa program internal antara lain tata kelola organisasi, penyederhanaan prosedur keanggotaan, pelaksanaan training terintegrasi, pengembangan technopreneurship, pengembangan dan pemanfaatan media sebagai rujukan isu-isu terkini terkait keinsinyuran dan banyak lagi.
Program eksternal antara lain PII sebagai katalisator akademi, dunia usaha dan pemerintah, perumusan dan pelaksanaan hunbungan dengan HKK dan LSIP, pengoperasian IABEE dan LAM, membuat tolok ukur baru penyelengaraan CAFEO, memimpin organisasi AFEO, AEESEAP, ORPROF, FEAP dan AAET, rekonstruksi PII Award dan bidang -bidang PII mengadvokasi tema besar dan merespon isu-isu kontemporer.
Program 100 hari oleh Pengurus PII Pusat antara lain sinkronisasi UU, Peraturan Pemerintah terkait keinsinyuran dan AD/ART PII Pusat serta hubungannya dengan UU dan PP Jasa Konstruksi, pembenahan tata kelola organisasi secara menyeluruh mulai dari ADART dan PO, launching Sistem Informasi Persatuan Insinyur Indonesia (SIMPONI). Di kesempatan ini, Ir. Rudianto Handojo dalam kesempatan ini memberikan sekilas tentang sejarah PII, kode etik profesi dan profil organisasi Persatuan Insinyur Indonesia. Ir. Rudianto menyebutkan bahwa anggota PII saat ini lebih dari 30ribu dan sekitar 14 ribu sudah tersertifikasi Insinyur Profesional.
Susunan kepengurusan PII Pusat diisi oleh beberapa nama yang cukup disegani di sektor dan bidangnya masing-masing antara lain: Ketua Bidang Rekayasa dan Konstruksi Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, Ketua Bidang Industri Ir. Made Dana Tangkas, Ketua Bidang Sumber Daya Mineral Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, Ketua Bidang Energi dan Kelistrikan Ir. Jarman Sudimo dan beberapa tokoh insinyur lainnya.
Beberapa nama pengurus yang juga pengurus periode sebelumnya antara lain Dr. Ir. Arlan Septia, Ir. Sapri Pamulu, PhD, Ir. Andi Taufan Marimba, Dr. Ir. Zakir Sabara, Ir. Andilo Harahap, Ir. Handoko, Ir. Eka Suharto, Dr. Ir. Audie Rumayar, Dr. Qiqi Asmara dan beberapa nama lainnya juga hadir pada rapat pleno PII pusat kali ini. Wajah baru seperti Ir. Anita Tambing, Hadi santoso, ST, Dr. Isradi Zainal dan beberapa nama baru lainnya juga hadir pada acara ramah tamah pengurus baru ini.