Category Archives: Kesan & Pengalaman

Management Development Program (MDP) Part 2, Kuala Lumpur, 10 – 12 July 2018

Hari Senin siang 9 Juli 2018 memenuhi panggilan kantor berangkat ke Kuala Lumpur untuk sesi kedua Management Development Program (MDP) yang dilaksanakan selama 3 hari di Hotel Sheraton Petaling Jaya. Program ini ditujukan kepada manager dan engineer yang bekerja di area operasi Malaysia dan Indonesia untuk berbagai sektor seperti transportasi, urban development, resources, power & energy.

MDP Part II ini adalah lanjutan dari MDP Part I yang sebelumnya diselenggarakan pada Bulan April sebelumnya. Materi yang dihadirkan antara lain Team Success Factors, Delegate with Purpose, Emotional Intelligence  dan Driving Changes. Bahan program ini adalah hasil research dari Development Dimension International (DDI) yang pada dasarnya adalah pengembangan kepemimpinan dan manajemen demi peningkatan kinerja individu atau profesional dan perusahaan secara umum. Program 3 hari ini juga menghadirkan sesi khusus tentang emotional intelligence yang memaparkan tentang kecerdasan intrapersonal (self awareness, self motivation dan self control) dan interpersonal (social relationship, driving others, teamworks dan lainnya).

Akhir sesi ini ditutup dengan penyerahan Sertifikat MDP dan setidaknya 20 profesional yang berhasil mengikuti dan menyelesaikan program ini. Masing-masing profesional diminta membuat list of action (minimum 2) yang akan dipraktekkan dalam bekerja di kantor terkait pengembangan kompetensi anggota tim dan dalam rangka menciptakan budaya kerja yang lebih efektif lagi untuk menghasilkan performa perusahaan yang lebih baik.

Trip kali ini seperti biasa saya selalu menyempatkan mengunjungi kawan-kawan professional yang terafiliasi sebagai bagian dari ASEAN Engineers Community. Mereka adalah pengurus the Institution of Engineers Malaysia dan sangat aktif di dalam pengembangan profesi keinsinyuran di skala Asia Tenggara. Sesi after training session juga kami isi dengan diskusi lepas meringankan penat di Sky Bar Lantai 33 Hotel Sheraton ini.

Kesempatan kali ini setiap peserta mendapatkan hasil self assessment terkait profil deskripsi kepribadian atau gaya perilaku yang didevelop oleh Human Synergistics International.  With respect to the twelve specific thinking and behavioral style measured, my primary style is approval and secondary style is humanistic-encouraging. Overall, the strongest extensions are in the CONSTRUCTIVE cluster.

Lanjut, Primary Style adalah Approval memberikan indikasi: agrees with everyone, upset if not accepted by others and generous to a fault. sedangkan Secondary Style adalah Humanistic-Encouraging dengan indikasi: willing to take time with people, encourages others, and respects confidence.

 

Terima kasih kepada Tim HR Regional South East Asia yang sukses mendeliver program ini.

 

 

 

Penyumpahan Insinyur dan Wisuda Program Profesi Insinyur UMI, 23-24 Juni 2018

Hari Sabtu malam Tanggal 23 Juni kemarin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) sukses menyelenggarakan “Penyumpahan Insinyur dan Yudisium Sarjana di Hotel Myko Panakkukang Makassar. Insinyur yang berhasil menyelesaikan Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) Angkatan III ini berjumlah 74 orang, 11 orang di antaranya sudah berpredikat Insinyur Profesional dari Persatuan Insinyur Indonesia. FTI UMI sebagai salah satu dari 40 Perguruan Tinggi yang memperoleh ijin menyelenggarakan PS PII dari Kementerian Ristek Dikti 2 tahun lalu.

Penyumpahan Insinyur Sapta Dharma Catur Karsa malam itu dipimpin langsung oleh Prof Joko Santoso, Ketua Tim Ahli Keinsinyuran Kemenristek Dikti diikuti oleh para alumni PS PII yang akhirnya berhak menyandang gelar Insinyur yang dibuktikan dengan ijazah yang ditandatangani oleh Dekan FTI UMI Ir. H. Zakir Sabara HW, MT., IPM., ASEAN Eng. dan Rektor UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, M.A.

Hadir pada malam yudisium dan menyaksikan penyumpahan Insinyur ini Dr. Ir. Rusman Muhammad Ketua PII Cab Makassar, Ir. Andi Taufan Marimba unsur PII Pusat beserta beberapa undangan lainnya.

Prof. Djoko dalam pidatonya mengingatkan pentingnya peranan Insinyur Indonesia di era Industri 4.0 sekaligus juga terus memotivasi untuk terus bekerja dan berkarya ketimbang hanya aktif di diskusi WhatsApp group.

Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. Sekretaris PSPPI FTI UMI membacakan nama-nama alumni PS PPI dan mempersilahkan mereka mengambil tempat di atas panggung. Beberapa alumni yang disebutkan namanya berhasil meraih IPK 4.0 salah satunya adalah Ir. Habibie Razak, MM., ASEAN Eng., ACPE.

Salah satu alumni terbaik yang diwisuda gelombang kali ini adalah Ir. Faizal Safaa Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif PII. Menurut Taufik Nur, lebih dari 60 persen peserta PSPPI gelombang ini pendidikan S1-nya justru berasal dari luar Universitas Muslim Indonesia menandakan bahwa UMI sangat diminati oleh alumni sarjana teknik di luar sana. FTI UMI juga pemegang rekor MURI dengan kategori universitas pertama penghasil Insinyur melalui Program Profesi Insinyur.

Acara malam itu dilanjutkan dengan foto bersama keluarga dan para alumni FTI UMI yang terdiri dari PS PII, Teknik Industri, Teknik Pertambangan dan teknik Kimia.

Keesokan harinya, Universitas Muslim Indonesia menggelar wisuda hari ketiga Gelombang I Tahun 2018 yang telah melepas lebih dari 3000 alumni dari berbagai fakultas. Suasana wisuda periode I Tahun 2018 pada hari Ahad 24 Juni ini  dihadiri setidaknya lebih dari 1000 wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas. Gelaran wisuda ini berlangsung mulai dari Pukul 08.30 pagi hingga pukul 13.00 siang di Ballroom Hotel Four Points Jl. Landak Makassar.

 

Syukur Alhamdulillah, khusus untuk program profesi Insinyur, ijazah dan transkrip asli para alumni sudah disiapkan jauh hari sehingga pada acara wisuda ini mereka sudah bisa langsung membawa berkasnya tanpa harus bolak balik lagi ke kampus Universitas Muslim Indonesia. Terobosan yang sangat apik dari FTI UMI di bawah kepemimpinan Ir. Zakir Sabara, ASEAN Eng.

Upacara Promosi Doktor Heru Dewanto pada Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik Universitas Indonesia

Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia yang terdiri dari dari unsur pusat, wilayah dan cabang menghadiri Sidang Akademik Universitas Indonesia dalam rangka Upacara Promosi Doktor Ir. Heru Dewanto, M.Eng(Sc), IPU Wakil Ketua Umum PII pada Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik di Auditorium Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Kampus Universitas Indonesia, Depok pada hari Rabu sore, 6 Juni 2018. Sidang yang dimulai dari Pukul 16.00 berjalan dengan lancar dan berjalan kurang lebih dua jam dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama para undangan termasuk tamu dari pengurus PII.

Disertasi yang berjudul “The Rise of Non-Market Capabilities to Increase Investment Performance: An Empirical Study in Indonesia’s Electricity Industry” di bawah Promotor Prof. Firmanzah, Ph.D dan Ko-Promotor Ruslan Prijadi, Ph.D dipresentasekan oleh Ir. Heru Dewanto di depan sidang dilanjutkan sesi tanya jawab. Hadir para tamu undangan dari PII antara lain Ir. Qoyum Tjandranegara, Ir. Bobby Gafur Umar, Ir. Pandri Prabono, Dr. Ir. Said Didu dan beberapa senior PII lainnya. Sidang Akademik ini juga dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Ir. Airlangga Hartarto beserta staff Kementerian Perindustrian.

 

Sebelum meninggalkan kampus Universitas Indonesia Depok, para undangan menikmati suguhan buka puasa di tempat yang disediakan dan sesi foto bersama Dr. Heru Dewanto. Tampak hadir beberapa tamu undangan di luar PII dan salah satu diantaranya Titien Syukur – Business Development Director China Communication Construction Indonesia.

Keluarga Besar Persatuan Insinyur Indonesia mengucapkan selamat atas gelar baru Ir. Heru Dewanto, IPU, sukses Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

Reportase oleh: Ir. Habibie Razak – PII Pusat

 

 

 

Rapimnas dan Perayaan Ulang Tahun ke-66 Persatuan Insinyur Indonesia, Universitas Brawijaya Malang, 1-2 Juni 2018

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2018 dan Perayaan Hari Ulang Tahun ke-66 Persatuan Insinyur Indonesia  (PII) sukses diselenggarakan pada Tanggal 1-2 Juni 2018 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Rapimnas kali ini yang diorganize kombinasi kepanitiaan (Organizing Committee) pusat dan wilayah diketuai oleh Dr. Ir. Qiqi Asmara dan dituanrumahi PII Wilayah Jawa Timur di bawah Kepemimpinan Ketua Wilayah Jatim Prof. Muhammad Bisri dibuka secara simbolis oleh Menteri PUPR Dr. Ir. Basuki Hadimuljono.

Tema Rapimnas “Penyiapan Sumber Daya Insinyur Menyambut Era Industri 4.0” ini disambut dengan sangat antusias oleh Menteri Basuki dalam sambutannya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, diperlukan insinyur muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan revolusi industri keempat (Industri 4.0). Kesiapan sumber daya keinsinyuran juga sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan nasional. “Pembangunan yang telah kita capai hari ini, tentunya tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keinsinyuran. Saya mengajak para insinyur untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dan terus berkembang,” ujar Menteri Basuki saat memberikan sambutan mewakili Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018, di Universitas Brawijaya Malang, Jumat, 1 Juni 2018. Dikatakan Menteri Basuki, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla selain berfokus membangun infrastruktur, pada tahun 2019 mulai berfokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Setelah pembukaan, hari pertama Rapimnas kemudian dilanjutkan dengan Sidang Pleno yang dipimpin langsung oleh Ketua Steering Committee Ir. I Made Dana Tangkas, IPM menghadirkan beberapa panelis antara lain Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Hermanto Dardak, IPU dan Wakil Ketua Umum Dr. Ir.Heru Dewanto, IPU.

 

Prof. Sarwono pada sesi berikutnya memoderasi presentase terkait Professional Indemnity Insurance (PII) oleh PT Howden Insurance Indonesia. PI Insurance ini akan memberikan manfaat langsung bagi para Insinyur dan juga manfaat bagi pengguna dan pemanfaat keinsinyuran dimana dengan asuransi ini para Insinyur akan mendapatkan pembelaan hukum dan ganti rugi akibat tuntutan dari pihak ketiga dari segala bentuk pelanggaran atau kesalahan terkait kegiatan atau praktek keinsinyuran. Buat pengguna dan pemanfaat, mereka mendapatkan jaminan terhadap Insinyur yang akan melakukan proyek keinsinyuran betul-betul Insinyur yang profesional yang sudah comply dengan standard keinsinyuran dan aturan hukum di Indonesia.

Dr. Ir. Patdono Direktur Kelembagaan Kemenristek Dikti yang mewakili Menteri memaparkan bahwa kontribusi Engineering Index (EI) terhadap GDP per Kapita adalah signifikan. Dengan sumber daya keinsinyuran yang handal yang memiliki kemampuan berinovasi diharapkan mampu menghasilkan teknologi oleh anak negeri untuk kepentingan nasional. Salah satu alasan, mengapa di bawah naungan Kemenristek Dikti dibentuk satu Dirjen khusus menangani penguatan inovasi.

Agenda Rapimnas dan HUT PII ke-66 Tanggal 1 malam ini juga menghadirkan pagelaran Kiai Kanjeng yang bukan hanya dihadiri oleh peserta Rapimnas tapi juga masyarakat sekitarnya yang memang adalah penggemar setia Kiai Kanjeng. Sinau bareng Cak Nun ini berlangsung hingga Pukul 01.00 dinihari.

 

Hari kedua Rapimnas dimulai dengan Laporan Wilayah dan Cabang terkait update aktifitas kegiatan keinsinyuran dimulai dari update jumlah anggota PII dan pemegang sertifikat Insinyur Profesional sampai pada kegiatan-kegiatan seperti seminar, pelatihan dan lokakarya yang dilakukan dua tahun terakhir. Perwakilan dari Kementerian Perindustrian Bapak Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri memaparkan program Kementerian Perindustrian dengan Topik “Making Indonesia Industry 4.0”. Ngakan menyampaikan ke peserta Rapimnas bahwa pertumbuhan industri sangat mendukung peningkatan PDB dan untuk industri bisa bertumbuh dan berkembang adalah membutuhkan tenaga insinyur yang handal dan qualified untuk melahirkan industri nasional. Persatuan Insinyur Indonesia sebagai pembina keinsinyuran diharapkan memberikan peran dan fungsi yang lebih optimal dalam rangka penyiapan sumber daya insinyur tadi.

Sukses Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

 

 

 

 

 

Rapat Penyiapan Rapimnas dan HUT PII ke-66 Persatuan Insinyur Indonesia (PII), 27 Mei 2018

Hari Minggu Tanggal 27 Mei 2018 Panitia Penyelenggara Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) kembali mengadakan rapat SC & OC untuk menyiapkan semua kelengkapan dan agenda acara yang diselenggarakan dari Tanggal 1 – 2 Juni 2018 di Malang, Jawa Timur. Beberapa hal yang diperhatikan antara lain adalah penyiapan dan finalisasi agenda dua (2) hari acara, pendanaan, kelengkapan, publikasi dan dokumentasi yang dibutuhkan sebelum dan pada saat pelaksanaan Rapimnas ini.

Acara Rapimnas ini dibagi ke dalam beberapa agenda acara antara lain: Pembukaan acara Rapimnas secara simbolis dilanjutkan dengan Rapat Pleno (dibagi ke dalam beberapa Pleno)  untuk membahas beberapa hal, rancangan Peraturan Pemerintah, Dewan Insinyur, AFEO Midterm Meeting dan usulan pelaksanaan Kongres PII 2018. Rapat Pleno berikutnya membahas sosialisasi sistem tata laksana organisasi PII, penjelasan rancangan penyempurnaan ADART PII, penjelasan rancangan peraturan organisasi, sistem informasi manajemen insinyur (SIMPONI) dan agenda terkait lainnya. Di Rapimnas ini juga akan dilakukan presentase terkait Professional Indemnity Insurance (PII) oleh Insurance Provider yang akan dipaparkan oleh Komite Advokasi PII Pusat dan tak ketinggalan presentase mengenai Indonesian Accreditation Board of Engineering Education (IABEE)

Penutupan sekaligus pidato Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) sekaligus berkaitan dengan HUT-Pll ke 66 dengan tema “Kesiapan Sumber Daya Keinsinyuran Memasuki Industri 4.0.” kiranya akan dipaparkan oleh Bapak Ir. Airlangga Hartarto IPU Menteri Perindustrian. Rapimnas ini rencana akan dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden RI.

 

Sukses Insinyur Indonesia. Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

Short Course on EPC LNG Business Development & Workshop Pengisian Formulir ASEAN Eng, Makassar, 12 May 2018

Misi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terus bergulir dan kali ini saya harus berangkat lagi ke Makassar untuk kegiatan short course on LNG EPC Sales & Business Development yang diselenggarakan oleh PII Cabang Makassar dan Workshop pengisian Formulir ASEAN Engineer memenuhi undangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI). Seperti biasa, Hari Sabtu saya berusaha mengisi waktu untuk kegiatan mengajar memenuhi panggilan profesionalisme sebagai praktisi keinsinyuran. Ada banyak hal yang bisa dishare yang diyakini akan sangat berguna buat civitas akademik di perguruan tinggi dan buat para Insinyur kita secara umum.

Sesi sales dan business development adalah training kali pertama yang saya bawakan. Walaupun hanya berlangsung selama 3 jam cukup memberikan wawasan dan pengetahuan tentang fundamental dari business development, sales and marketing. Business Development adalah Encompasses all business activities that relate to the strategic planning of services which will ensure the long term economic viability of the company.

Scope pekerjaan seorang BD melingkupi: direct energy towards clients and markets, Harness resources of people, money, facilities dan generate new clients and maintain current clients. Sedangkan marketing merupakan keseluruhan dari sistem pada suatu kegiatan bisnis yang bertujuan untuk merencanakan suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan ke customer, penetapan harga, penetapan cara promosi serta pendistribusian barang dan jasa yang bertujuan dalam memuaskan pelanggan. Kemudian, sales adalah kegiatan yang hanya terfokus pada penjualan suatu produk atau jasa serta bertujuan dalam meningkatkan penjualan produk atau jasa saja.

Sesi short course ini terdiri dari beberapa modul antara lain Marketing, Sales & Business Development Fundamental, Sales Person Profile, EPC Fundamental, LNG Fundamental dan LNG Kawasan Indonesia Timur – Opportunities & Challenges. Peserta diharapkan mampu berpartisipasi pada proyek-proyek LNG di Kawasan Timur Indonesia (KTI) menjadi bagian dari project owner/project developer atau main EPC Contractor. Sebagai profesional dan businessman yang berdomisili di KTI partisipasi mereka antara lain bisa sebagai Main EPC, Owner’s Engineer, Sub-consultant to EPC, Sub-contractor to EPC, Vendor or Suppliers, Manpower Supply Provider, maupun sebagai Individual contributor (engineer, professional). 

Dr. Rusman yang juga adalah Kepala Departemen Teknik Industri Universitas Hasanuddin  pada short course kali ini menyerahkan sertifikat secara simbolis kepada peserta LNG & EPC course yang sukses diadakan beberapa bulan yang lalu, Ir. Muhammad Arfah, IPP dan Ir. Rahmat Iznaini. Mereka berdua sangat progresif di dalam meningkatkan kompetensi keinsinyuran mereka dengan terus mengikuti kegiatan sejenis. Mereka sebagai profesional yang berada di Kawasan Timur Indonesia meyakini mereka bisa juga menjadi bagian dari kesuksesan pembangunan infrastruktur logistik maupun infrastruktur energi.

Kegiatan profesional kedua siang itu adalah memberikan bimbingan pengisian Formulir ASEAN Engineer Register di ruang Dekan FTI UMI selama kurang lebih sejam didampingi oleh Sekretaris Program Profesi Insinyur (PPI) UMI Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. FTI UMI di bawah kepemimpinan Ir. Zakir Sabara, MT., IPM., ASEAN Eng. menargetkan para tenaga pengajar FTI UMI teregistrasi di skala ASEAN dan kali ini setidaknya ada 7 calon ASEAN Engineer yang diminta segera memasukkan formulir aplikasinya sebelum Bulan Agustus 2018 dimana sebelumnya belasan tenaga pengajar FTI UMI menerima penganugerahan ASEAN Engineer di CAFEO35 yang diadakan di Thailand November 2018 lalu.

Kesempatan kali ini saya juga menyempatkan melakukan inspeksi pembangunan gedung kantor PPI UMI yang direncanakan segera beroperasi dalam tiga bulan ini. Sebagai pemegang rekor MURI karena menjadi Perguruan Tinggi yang melahirkan alumni Insinyur pertama melalui PS-PPI ini, Dekan FTI UMI Zakir Sabara terus berkomitmen meningkatkan kualitas keluaran alumni PS-PPI melalui peningkatan kualitas program dan juga dukungan infrastruktur dan fasilitas yang memadai.

Sukses Insinyur Indonesia. Bravo PS PPI.

 

Workshop EPC Contract & Project Management BAPEL PKB PII, 30 April 2018

Persatuan Insinyur Indonesia kembali mengadakan sesi Engineering, Procurement & Construction yang merupakan kegiatan rutin Badan Pelaksana (BAPEL) Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) PII Pusat dengan tujuan antara lain: memberikan kesempatan kepada pemegang sertifikat Insinyur Profesional untuk menambah khasanah wawasan dan keilmuan terkait kontrak dan manajemen proyek Rancang-Bangun sekaligus menambah point untuk pelaporan PKB Tahunan.

“Kegiatan ini diselenggarakan selama kurang lebih 8 Jam di kantor instruktur PII di seputaran area Blok M mengingat di hari yang sama Habibie juga ada meeting mendadak di kantor dengan salah satu potential Clientnya. Acara yang awalnya direncanakan di Kantor PII” ungkap Jafar, salah satu staff Bapel PKB PII.  “Kita berusaha acara ini tetap jalan walaupun dengan empat dari lima peserta yang direncanakan” lanjut Jafar. Workshop sehari ini terdiri dari 6 modul antara lain: project management responsibilities, EPC Contract overview, EPC Proposal, Procurement & Subcontract, Insurance & Tax dan Construction Management in EPC Project.

Acara yang berlangsung mulai dari Pukul 08.00 dan berakhir Pukul 15.00 sore belumlah cukup buat para peserta untuk menggali lebih dalam tentang materi EPC ini, sehingga instruktur kemudian sebelumnya sudah mengcreate WA group “Professional Engineer” sebagai wadah untuk diskusi seputaran keinsinyuran termasuk informasi dan berita terkait Insinyur dan profesinya. Group ini sekarang berjumlah lebih dari 170 professional dan hampir semuanya sudah tersertifikasi Professional Engineer dan sebagian diantaranya sudah teregistrasi ASEAN Engineer.

Selain workshop dan kursus EPC, Habibie Razak juga sering diminta untuk membawakan sesi Liquefied Natural Gas (LNG) sehari sampai dengan tiga hari kegiatan. Sesi kursus sehari yang akan dilaksanakan oleh Bapel PKB dalam waktu dekat adalah “Sales & Business Development pada Proyek EPC”. Bravo PII, Sukses selalu Insinyur Indonesia.

Management Development Program (MDP) 1st Round in Kuala Lumpur, 25 – 27 April 2018

The trip to Kuala Lumpur this time was to attend the Management Development Program (MDP) organized by the company with the objective is to enhance the company productivity and performance by strengthening key managerial skills including communication performance and development management, empowerment and accountability, driving change, coaching and maximizing team’s performance. These two and half days course found very useful and applicable to use in daily work activities for professionals both as individual contributor and as part of the teamwork.

The participants of this MDP were coming mostly from KL & Jakarta office and belong to various sectors such as urban development, power and energy division and transport sector. Their roles mostly working as managers, engineers and architect. The course program consist of materials presentation by instructor  and followed by various games to simulate the situations where the participants acted both as direct reports and the leaders. There were some learning objectives we have taken into account where we were working in both positions and mostly to improve our behavioral skills.

Some of the materials topic which included key principles in communicating with direct reports, interaction guidelines, setting goals reviewing the results, executing strategy and how to perform coaching and provide feedback to direct reports. These materials were delivered successfully by the trainer and professionals were expected to start implementing it when they came back to their working activities. The second round of this program will be then conducted in the second of July this year, Looking forward to it.

 

 

 

This KL trip also was giving an opportunity for me to visit KL tower and Central Market in the downtown of KL and took some photos on it. KL Tower is one of the tallest towers in the world with more than 420 meters height. I remembered back in September 2016 I also visited Skytree tower in Tokyo where the height is 634 meters. Looking forward to visit the other tallest towers in the world.

 

Bincang-bincang Sabtu Pagi PLTSa BKM PII, Pomelotel, 21 April 2018

Hari Sabtu datang dan bincang-bincang update terakhir usaha pengembangan PLTSa di Hotel Pomelotel ternyata berlangsung sangat interaktif dan bahkan peserta yang menurut panitia dari BKM PII diperkirakan sekitar 20 orang ternyata dihadiri lebih dari 40 peserta dari berbagai institusi pemerintah, organisasi atau komunitas renewable energy dan perusahaan nasional maupun global. Beberapa peserta juga berasal dari Jepang yang memiliki minat untuk memahami lebih lanjut investasi PLTSa ditinjau dari regulasi pemerintah, manajemen proyek dan skema investasi bekerja sama dengan pengusaha lokal.

Event kali ini menghadirkan beberapa panelis antara lain perwakilan dari Kementerian Koordinator Kemaritiman Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Perusahaan Listrik Negara, Universitas Pancasila, Private Developer, Researcher dari Institusi Pembiyaan Internasional, dan Badan Kejuruan Elektro PII. Bincang pagi ini selain memberikan gambaran tentang teknologi pengolahan sampah menjadi tenaga listrik dalam paparannya Jacky Latuheru salah satu panelis menyampaikan setiap kota besar memiliki karakteristik sampah yang berbeda di Indonesia termasuk volume sampahnya dalam ton/hari di mana dibutuhkan evaluasi teknologi pengolahan sampah yang terbaik ditinjau dari sisi teknik dan juga finansial. Jacky mengistilahkan evaluasi teknologi ini harus sesuai dengan prinsip “Best Applicable Technology Meet Actual Needs (BATMAN)”.

Isu yang lagi hangat adalah dengan dikeluarkannya Perpres No.35/2018 yang mengatur percepatan instalasi pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Perpres No. 35 Tahun 2018 mengatur percepatan pembangunan instalasi Pengelolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, yang disebut dengan PLTSa, melalui Pengelolaan Sampah yang menjadi urusan pemerintah daerah antara lain: Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Solo / Surakarta, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang dan Kota Manado. Capture dari Perpres 35/2018 di bawah ini diharapkan bisa memberikan efek positif kepada iklim usaha untuk investasi PLTSa ini.

Djoko Winarno, praktisi PLTSa juga mewakili Badan Kejuruan Elektro Persatuan Insinyur Indonesia (BKE PII) memberikan fakta kunci bahwa penduduk Indonesia lebih dari 260 Milyar menghasilkan limbah 0.7 Kg/hari/limbah orang, atau 175Ribu Ton/Hari atau sekitar 64 Juta Ton/Tahun dan menempatkan Indonesia sebagai kontributor kedua sekitar 10% sampah plastik di dunia. “Dengan asumsi bahwa penduduk kita akan tumbuh sebesar 1,38%, limbah kami akan mencapai 67.100.000 ton pada 2019, didominasi oleh sampah organik.“ Kata Siti Nurbaya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2016. Diharapkan dengan proyek-proyek PLTSa ini bisa memberikan kontribusi pada peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan untuk 23%  dari konsumsi energi nasional pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050 (saat ini ‐ 12%) sebagaiman komitmen dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan di COP21 Paris tahun lalu.

 

 

Eastern Indonesia Renewable Energy Seminar in Makassar, 26 March 2018

The Australian Consulate-General  in collaboration with The Australia-Indonesia Centre have successfully organized and hosted the Eastern Indonesia Renewable Energy Seminar in Makassar which took place in Four Points Hotel on 26th of March 2018. The objective of the event is to support the Government to reach renewable target of 23% by 2025 including to promote the Government program to push more in providing more electricity to eastern part of Indonesia.

The event consist of one day seminar followed by 2 days technical visit. On 27 and 28 March, field studies will survey two renewable energy projects in Jeneponto Regency and Salemo Island (in the Makassar Straits), considering both Indonesia’s large scale and remote, small scale renewable energy needs respectively.  These field studies will offer practical, hands-on insights into the delivery of energy projects in Eastern Indonesia. Delegates will have opportunities to ask questions of local project managers and community leaders and undertake a tour of each facility.

The seminar presented the first panel session presentations by panelists coming from several institutions. Richard Mathews representing Australian Consul-General in Makassar, Bob Saril, General Manager of PLN Disjatim, Harris Yahya, Director of Renewable Energy the Ministry of ESDM, Halim Kalla representing KADIN Indonesia and Bill Johnston, the Keynote Speaker, West Australian Minister for Mines and Petroleum, Commerce and Industrial Relations, Electoral Matters and Asian Engagement.

In his speech, Bob was focusing on the renewable energy program under RUPTL 2018 – 2027 which was launched by PLN recently. The possibility of direct appointment for this RE project, Biaya Pokok Penjualan (BPP) aspects, including the BOT scheme and the approval of PPA should be done by the Minister of ESDM. He continued, there are some strategies implemented by PLN according to new RUPTL consist of: the consideration of supply and demand, electrical system readiness to accept the additional power to the grid, big promising source of renewable energy such as hydro and geothermal, the electrification ratio in the eastern part need to be increased, smart grid development to accommodate intermittent power plant and the need to replace diesel power plants.

Harris Yahya in his speech mentioned that Indonesia has around 60,491 installed power generations to date and only 9,000 MW of them (15%) categorized as renewable energy. Government is pushing hard to build more RE power plants throughout Indonesia to fulfill the commitment of President Jokowi by having 23% energy consumption from RE by 2025. Indeed, required government policies and program to support the objectives. Halim Kalla of KADIN Indonesia, presented his data that at least there are still more than 1000 island in electricity crisis, 8.5 million families short of electricity, 42,000 villagers and 17,000 schools haven’t yet enjoyed the electricity. Therefore the participation of private sectors should be encouraged more to fill the gap and indeed the Government Regulations have to be supportive for investment climate.

Bob Johnston in his speech was giving some renewable projects overview developed in Australia, solar, wind and hybrid mostly in western part of Australia. if these kind of concepts implemented in Indonesia especially for the eastern part of Indonesia where the people still live in remote mountainous or island communities. In many cases it may be less costly to use renewable off-grid technologies, than extend the national grid to isolated districts. As there is not yet an over-arching policy framework for off-grid supply, there is recognition among national and provincial governments of the advantages of renewable and micro-grid in servicing remote communities, particularly in eastern Indonesia.

The second panel session presenting some speakers such as Dr. Ariel Liebman, Monash Energy Materials and System Institute, Mrs. Tri Mumpuni representing People Centered Business and Economic Insititute (IBEKA), Dr. Bachtiar Nappu, Research Centre of Electricity and Energy in Hasanuddin University, and several others. The third session was the interactive game where the participants were encouraged to discuss among them regarding the energy policy landscape, community benefits, business models and partnership scheme in Indonesia.

Company and institutions who supported and joined the event such as Equis, Gold Wind, Griffith University, Infunde Development, Monash University, Murdoch University and SMEC, a Member of Surbana Jurong and several others. Thanks to Australian Consulate-General in Makassar for organizing and hosting the event.