Category Archives: Kesan & Pengalaman

Trainer EPC Contract Workshop, 13 Oktober 2016

Kesekian kalinya undangan menjadi trainer maupun instruktur di tahun 2016 ini. Kali ini, EMLI Training kembali mengadakan 2 Days Training on EPC Workshop. Training ini mengcover tentang semua aspek legal dan komersil kontrak Engineering, Procurement and Construction.

photo-menjelaskan-gaya-silat

Sesi siang hari kedua saya membawakan materi lebih kepada profesi saya sebagai pelaku EPC di sisi kontraktornya. Materi berlangsung selama tiga jam mulai dari Pukul 11.00 hingga 12.15 kemudian dilanjutkan lagi pada Pukul 13.15 hingga Pukul 15.00. Beberapa fokus pembahasan training kali ini antara lain apa saja yang mesti diperhatikan oleh Kontraktor EPC pada saat mendapatkan Invitation to Bid (ITB) dari Project Owner/Client. Keputusan untuk GO or NO GO dan BID or NO BID for the project ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:

 

  • Who is the Client? Strategic or Core Clients?
  • Focus Countries?
  • Highly Profitable Projects or low profit?
  • The scope of the project?
  • Client Budget
  • Schedule
  • Resources Available
  • Commercial Terms
  • Who are the Competitors?
  • What is the Pursuit Cost?

kotik-kantong

Pertimbangan-pertimbangan di atas akan dievaluasi di tingkat high level management berdasarkan informasi yang diberikan oleh proposal team yang terdiri dari sales & business development, project manager, proposal manager dan anggota tim. Aspek komersial dan legal selain technical issues juga menjadi concerns yang signifikan mempengaruhi keputusan untuk berpartisipasi pada tender EPC. Aspek komersial ini antara lain aspek legal, insurance, financing, tax dan lainnya. Inilah mengapa project manager dan proposal manager di dalam membuat  proposal harus disupport oleh berbagai profesi memastikan ITB document dipelajari dengan seksama. Tim proposal bisa terdiri dari:

  • Project Design Engineers
  • Engineering
  • Procurement & Logistics
  • Project Controls
  • Project Management
  • Technical Management termasuk Chief Engineers berbagai disiplin
  • Legal
  • Insurance
  • Proposal Team yang terdiri dari Estimator, Proposal Manager dan Admin Staff.

foto-bersama

Training kali dihadiri oleh 7 peserta dari berbagai perusahaan antara lain Wijaya Karya, Reka Patria dan lainnya.

 

 

Narasumber pada Workshop PKB Bina Konstruksi Kementerian PU, 4 Oktober 2016

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum kembali mengadakan workshop Program Pengembangan Keprofesionalan (PKB) untuk dua kelas yaitu Geoteknik dan Teknik Lingkungan Tanggal 3 dan 4 Oktober 2016. Workshop ini dihadiri lebih dari 60 Insinyur seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini saya diundang mewakili Persatuan Insinyur Indonesia (PII) membawakan materi “Permasalahan dan Solusi Lingkungan pada Proyek LNG Plant”.

title-of-the-presentation

Materi yang saya sampaikan terdiri dari beberapa pokok bahasan antara lain: faktor-faktor yang harus diperhatikan dari sisi aspek lingkungan pada saat akan menginisiasi proyek pembangunan LNG Plant. Faktor-faktor itu antara lain:

 

  • The project site location (topography, hydrology, geotechnical, site ambient condition, area required, social condition, biological condition, etc.)
  • Air emissions associated with process equipment
  • Handling and storage of chemicals and liquids at the site to prevent adverse impacts to ground water
  • LNG management from LNG liquefaction plant, transportation down to customer side.

img_20161004_112208

Sedangkan limit atau ambang batas emisi diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk NOx, SO2, H2S dan partikulat harus dipenuhi oleh LNG Plant Developer pada saat mengurus UKL/UPL maupun AMDAL. Untuk proyek LNG Plant minimal kapasitas 550 MMSCFD membutuhkan AMDAL dan apabila di bawah kapasitas itu biasanya hanya membutuhkan UKL/UPL. Bagaimana pun juga ada faktor lain yang mengatur tentang kedua ijin lingkungan ini yaitu Permen No. 13 Tahun 2010 tentang UKL/UPL dan Permen LH No.5 Tahun 2012 tentang AMDAL.

img-20161004-wa0024

Pada suatu studi lingkungan, konsultan lingkungan yang bekerja untuk project developer harus bisa mengidentifikasi issues and potential impacts yang bisa terjadi pada setiap aktifitas proyek, penentuan cara pengendalian atau mitigasinya, dan stakeholders mana yang bertanggung jawab (project developer, kontraktor EPC atau lainnya). Studi awal lingkungan atau biasa disebut preliminary environmental impact assessment juga wajib dilakukan apabila proyek ini meminta bantuan kepada the International Financing Institution seperti World Bank, ADB dan juga dari sindikasi Bank Lokal. Standard lingkungan yang dikeluarkan oleh IFC tadi lebih tinggi dibandingkan standard Indonesia yang mengatur project design and operations – including air quality standards, emission guidelines, effluent limits, noise standards, and hazardous and toxic waste management guidelines.

hr-menjawab

Berikut di bawah ini beberapa regulasi yang mengatur tentang water supply, water treatment dan waste water treatment di Indonnesia antara lain:

 

 

 

  • PERMENKES No. 416 Year 1990 regarding the Requirements and Monitoring of Quality of Water.
  • Regulation of Ministry of Environment No. 4 Year 2007 regarding Waste Water Standard on Oil & Gas and Geothermal.
  • Kep-112/MENLH/2003 regarding Standard for Domestic Waste-Water.
  • Kep-42/MENLH/10/1996 Decree of the State Minister for Environment; Waste Water Standard in Geothermal/Oil and Gas Activities.
  • Kep-51/MENLH/10/1995 Decree of the State Minister for Environment; Liquid Waste Standards for Industrial Activities.
  • BAPEDAL No. 1Year 1995 regarding B3 Waste Handling Requirement.
  • KEPMEN No. 115 Year 2003 regarding the Standard of Water Quality.

narasumber-slg-bicara

Bagaimana dengan pembangunan dan pengoperasian LNG Plant di atas air (terapung)? Diperlukan studi lingkungan secara komprehensif untuk mengidentifikasi potensi kerusakan lingkungan dan pengendaliannya sama halnya dengan di darat.

Salam Insinyur Indonesia.

certificate

 

 

 

 

 

 

Inspirative Talkshow Welcome 09 FTUH, 1 Oktober 2016

Hari Sabtu, 1 Oktober 2016, saya kembali diundang sebagai narasumber pada acara Talk Show yang diselenggarakan oleh Welcome 09 FTUH, salah satu unit khusus dari Lembaga Kemahasiswaan tingkat Fakultas SMFTUH yang berperan di dalam pengembangan kemampuan berbahasa Inggris dan kepemimpinan secara umum. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Gowa Fakultas Teknik Unhas. Kesempatan kali ini, Welcome 09 FTUH menghadirkan 3 narasumber antara lain: Bama Andika Putra, Rahmat Muallim dan Habibie Razak.

img-20161002-wa0068

President Welcome 09, Mirah Thamrin dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari talk show ini antara lain memberikan informasi kepada para mahasiswa oleh narasumber ke depan mereka akan menjadi apa dan rencana mempersiapkan karir mereka setelah Sarjana kelak. Para narasumber diminta untuk berbagi pengalaman mul-ai semenjak mahasiswa sampai saat sekarang dan cita-cita masa depan mereka kelak. Pada kesempatan yang sama, Bapak Ilham Alimuddin, advisor dari Welcome 09 menegaskan bahwa sesi talk show ini baiknya dimaksimalkan sebesar-besarnya untuk diskusi seputar pengembangan kompetensi mahasiswa calon penerus masa depan bangsa.

certificate-resized

Saya menyampaikan beberapa point penting pada Talk Show ini antara lain: Karir adalah suatu proses dan proses itu dimulai sejak kita berpredikat sebagai mahasiswa. Sangatlah penting menjadi mahasiswa yang bukan hanya mengikuti kelas belajar mengajar saja tapi lebih dari itu mereka diharapkan berpartisipasi di dalam pengembangan kompetensi perilaku (behavioral competency) yang bisa diasah melalui keterlibatan mereka pada aktifitas lembaga kemahasiswaan termasuk Welcome 09 ini. Saya menceritakan pengalaman saya selama menjadi mahasiswa terlibat di berbagai macam kegiatan lembaga kemahasiswaan antara lain: Pengurus HMS FT-UH, edaPenulis dan anggota redaksi di Surat Kabar Mahasiswa Channel 09 FTUH sampai menjadi pengurus di lembaga ekstra-kampus di kurun waktu 2000 – 2004.

podium-view

Kamus kompetensi Insinyur membagi kompetensi ke dalam dua jenis, technical competencies dan behavioral competencies. Technical competencies terdiri dari beberapa unit kompetensi antara lain: project management, time management, presentation skills, technical specialization, report writing and English.

peserta-view

Dengan berperan aktif menjadi ketua panitia kegiatan, ketua himpunan, koordinator divisi atau bahkan anggota divisi dalam suatu kepanitiaan saja kita sudah bisa belajar bagaimana mengelola suatu kegiatan yang tidak lain adalah implementasi dari manajemen proyek. Bagi kawan-kawan pengurus Welcome 09, mereka secara langsung mengasah kemampuan berbahasa Inggris mereka agar menjadi lebih baik lagi melalui English forum yang diadakan setiap bulan.

 

 

penyerahan-plakat

Jenis kompetensi kedua adalah behavioral competencies antara lain: achievement motivation, impact and influence, team work and cooperation, problem solving dan lainnya. Proses yang terjadi selama berorganisasi di kampus pun akan mampu mengasah kompetensi perilaku ini yang kelak akan menjadi modal utama untuk menjadi professional pada suatu perusahaan bahkan untuk mendirikan perusahaan sendiri kelak.

foto-bersama

Kesimpulan dan rekomendasi saya untuk para peserta antara lain:

 

 

 

 

  • Mahasiswa bukan hanya kuliah tapi juga networking (organisasi, get to know you seniors, dan aktif di social media event)
  • Kompetensi yang dibutuhkan (technical and behaviors)
  • Start to develop your career plan when you are still in the university
  • Bekerja pada bidang keahlian sebagai engineers dan follow career path till you are becoming professional engineer
  • Puncak karir seorang engineer adalah menjadi seorang Presiden, jadi silahkan bercita-cita lebih tinggi lagi dan rencanakan karirmu, eksekusi dengan benar dan tepat dan lihat Anda akan menjadi seperti apa di masa depan.Bravo Welcome 09 FTUH, sukses buat kita semua.

foto-dengan-plakat

Bagaimana menjadi professional engineer yang bekerja sebagai project manager? Saya secara konsisten di dunia saya sebagai Insinyur di mulai dari Tahun 2003 sampai saat ini. Career path saya mulai dari assistant/junior civil engineer kemudian dipromosikan ke posisi civil engineer. Setelah 7 tahun saya berpindah ke beberapa perusahaan untuk bisa naik ke posisi senior engineer dan project manager dan terakhir saya adalah sebagai senior project manager dan business developer. Bekerja di perusahaan Canada, Brazil, Australia, Amerika, Belgia-Perancis memberikan proses pembelajaran yang sangat berarti untuk bisa menapaki jenjang karir yang lebih tinggi lagi.

 

 

 

2016 AFEO Energy Tour, Malaysia, 20 – 24 September 2016

Tidak lama setelah Japan Trip, saya pun harus berangkat lagi ke Malaysia mengikuti 2106 AFEO Energy Tour yang diorganize oleh the Institution of Engineers, Malaysia. Event seperti ini adalah kali pertama diadakan di tingkat ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO) dan Malaysia menjadi tuan rumah pertama tampil sangat mengesankan memberikan program touring selama tiga hari efektif mulai dari AFEO business forum meeting sampai pada kunjungan ke beberapa proyek renewable energy di berbagai daerah di state of Selangor, Malaysia.

with-roger-and-ms-ooi

Ir. Yau Chau Fong adalah ketua pelaksana yang diberi amanah oleh the Electrical Engineering Technical Division (EETD – IEM) dibantu oleh rekan-rekan panitia lainnya dari EETD antara lain: Low Pek Jun (PJ), Leong Yuan Zhi (Leong), Dr. Wong Jianhui (JW) dan Siow Chun Lim (Chun Lim). Energy Tour pertama yang diselenggarakan dari Tanggal 21 – 23 September 2016 dihadiri oleh 9 Negara perwakilan, 8 dari ASEAN dan tamu kehormatan dari Timor Leste. Adalah kawan kita Carlos dan Marcos diberi mandat oleh Asosiasi Insinyur negara tetangga ini untuk mengikuti ASEAN Energy Tour ini.

 

in-the-podium-resized

Saya sendiri tiba Tanggal 20 sore dengan Maskapai Air Asia dijemput oleh sobat saya Ir. Yau Chau Fong dari bandara langsung menuju Hotel Best Western di Petaling Jaya area. Dinner time di hari pertama saya mendapatkan kehormatan disuguhi makanan asli Penang di restoran dekat hotel oleh Ms. Ooi and Roger, staff IEM Divisi International Affair. Walhasil, saya menikmati hidangan Rojak sebagai makanan penutup. Kalo di Indonesia disebut Rujak kalo di Malaysia mereka menyebutnya sebagai Rojak, rasanya sich tidak jauh beda.

Tanggal 21 September hari pertama dimulai dengan kunjungan ke kantor IEM yang juga berada di area Petaling Jaya. Di sana kami disuguhi dengan hidangan sarapan asli Malaysia, Nasi Lemak dan kemudian dilanjutkan dengan AFEO Business Forum Meeting, sekaligus introduction to the tour program to all delegates. Pada kesempatan ini saya memaparkan presentase tentang Program 35Ribu GW dan Integrated Gas/LNG Infrastructures throughout Archipelago. Saya menyampaikan silahkan datang dan invest ke Indonesia kita lagi banyak proyek, bawa duit sebanyak-banyaknya he he he….

presentation-show

Sesi siang hari pertama kami berkunjung ke Diamond Building di Putra Jaya yang juga adalah Gedung di mana Suruhanjaya Tenaga atau Energy Commission berada. Diamond building ini meraih penghargaan green building karena desainnya yang mengakomodir konsep energy efficiency mulai dari penggunaan listrik yang efisien, water supply, dan parameter lainnya. Profil dari Malaysian Energy Commission dipresentasekan oleh Ir. Abdul Rahim bin Ibrahim, Direktur Energy Management Development & Services Quality Management.

 

with-ncik-rahim

Ncik Rahim dan saya menyempatkan berdiskusi panjang tentang strategi pengelolaan energi nasional Malaysia dimulai dari sektor hulu sampai pada hilir. Di Malaysia sana sektor hulu sepenuhnya dikelola oleh PETRONAS di bawah pengawasan langsung Pemerintah mereka tidak mengenal regulatory body seperti SKK Migas atau sejenisnya sedangkan Suruhanjaya Tenaga di bawah kementerian Energi ini bertanggung jawab pada sisi hilir saja semisal pengaturan gas pipeline baik transmisi dan distribusi ke konsumen. Pastinya, saya tidak lupa menyempatkan berpose di depan kantor Perdana Menteri Malaysia Tun Najib bin Abdul Razak yang merupakan kawan baik dari Pak JK. Hari pertama ditutup dengan dinner di Danau Putra Jaya dengan berkeliling menggunakan raft. Rafting ini dilengkapi dengan space yang cukup besar untuk mengakomodir makan malam bersama sekitar 20 orang.

 

di-atas-danau-putra-jaya

Hari kedua dimulai dengan kunjungan ke Sunway city, tepatnya di Bus Rapid Transit (BRT) Dispatch office. Di kantor ini kami bertemu dengan Ncik Shamsul Rizal Mohd Yusuf yang mempresentasekan konsep BRT di Sunway City ini. Bus yang digunakan bertenaga listrik terdiri dari beberapa unit dan dibuatkan dedicated elevated track line sepanjang 5 Km atau lebih yang terdiri dari beberapa stasiun persinggahan. Hal yang menarik di sini jalur busway dibuatkan jalan khusus di atas jalan publik sehingga mereka memiliki ruang sendiri untuk melayani penumpang yang akan berpindah ke stasiun selanjutnya seperti MRT station. Kuala Lumpur dan kota-kota penopang di sekitarnya sudah terkoneksi dan terintegrasi oleh public transportation yang nyaman dan juga cukup murah.

pm-office-background-2

Sesi siang hari kedua kami mengunjungi kantor dan pabrik Malaysia Transformer Manufacturing (MTM) tidak jauh dari Dowtown Kuala Lumpur. Di sini kami mendengarkan profil MTM dan produk-produk yang mereka kembangkan dan jual ke pasar dalam negeri maupun Asia. MTM memproduksi dua jenis trafo yaitu Power Transformer dan Distribution Transformer. Mr. Ashar bin Alias dari Business Development Division dan Mr. Mohd Zaim Technical Division memberikan pemaparan tentang kapabilitas mereka yang kemudian dilanjutkan dengan factory visit yang tidak jauh dari kantor pusat mereka. MTM dulunya dimiliki ABB yang kemudian kurang satu dekade ini fully acquired oleh Tenaga Nasional Berhad Malaysia.

 

 

dsc_0051

Apa yang menarik di hari kedua setelah full day visit? Karena malam harinya kami menyempatkan menikmati malam santai bersama teman-teman EETD dan IEM staff di Restoran Songket, salah satu restoran di downtown of KL. Suasana dinner menyuguhkan pementasan seni budaya Malaysia di resto ini, sungguh luar biasa. Saya juga bertemu dengan gadis cantik dari Indonesia, temannya teman dari staff IEM, namanya Mbak Rizky Amalia dipanggil Amay yang bekerja sebagai Marketing Communication Executive di salah satu Kontraktor Electrical yang berkantor di Puchong.

 

brt-visit

Tidak hanya itu sehabis makan malam kami melanjutkan petualangan ke Movida pub and resto, salah satu pub yang berada tepat di samping hotel kami berada. Malam itu, kawan dari Brunei, Philippines dan Thailand memeriahkan suasana malam menikmati lantunan musik Pop dan Rock dan seteguk dua teguk minuman pengobat stress he he he….Sungguh malam yang berkesan.

Hari ketiga adalah last day visit kali ini kami menuju ke salah satu Pembangkit Listrik bertenaga Biomass di State of Selangor. Mereka sudah mengoperasikan fasilitas ini selama 8 bulan di mana feedstocknya berasal dari palm oil empty fruit bunch. Pabriknya beroperasi sesuai yang diharapkan. Pada sesi presentase dan kunjungan pabrik saya bertanya kepada Direktur perusahaan, Mr. Yap tentang local content di proyek ini. Beliau mengatakan bahwa nilai investasi proyek ini adalah di kisaran 3-4 Juta Dollar per MW sehingga perusahaan membutuhkan incentives berupa income tax facilities selama 10 tahun di proyek sejenis ini. Boiler dan BOP disupply oleh Perusahaan local Malaysia sedangkan Steam Turbine diimpor dari US.

mtm-visit-copy

Last visit adalah mengunjungi Floating Solar PV pilot project di Salak Tinggi, Selangor. Hal yang menarik di proyek ini mereka melokasikan solar PV panel mengapung di atas storage besar seperti danau yang merupakan fasilitas milik perusahaan air bersih yang mendistribusikan air ke bandara KLIA Malaysia. Mereka menjelaskan bahwa investasi Floating Solar PV jauh lebih besar dari Onshore Solar PV karena adanya biaya mooring system, floating device and submersible cable yang cukup mahal. Proyek ini didesain untuk kapasitas 108 KWp namun so far belum memenuhi target kapasitas yang direncanakan.

Pilot project ini dibiayai oleh Akaun Amanah Industri Bekalan Elektrik (AAIBE) merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Malaysia di bawah Kementerian Energi. Badan usaha ini berperan di dalam memberikan financing untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan rural electrification program, research and development for renewable projects, dan energy efficiency program.

sam_5918

Setelah visit ke Solar PV project ini saya pun segera balik ke KLIA2 Airport karena schedule penerbangan menuju Jakarta adalah Pukul 09.30 malam. Chau Fong, PJ dan Alex masih menyempatkan menemani kami makan malam di Airport bersama kawan dari Philippines dan Timor Leste.

Sukses AFEO Energy Tour 2016, Bravo IEM dan PII.

 

Salam Insinyur.

 

solar-pv

 

 

 

 

 

 

Menjadi Pembicara pada Workshop PKB Ditjen Bina Konstruksi PU, 19 September 2016

Kebanggaan tersendiri selalu mendapatkan undangan sebagai pembicara atau narasumber pada workshop, seminar atau konferensi yang diadakan oleh kementerian terkait keteknikan dan professional organizations/institutions. Saya pun masih terus mendapatkan undangan itu dan kali ini adalah undangan dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum.

img_20160919_133013Workshop Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) atau dalam Bahasa Inggris disebut juga Continuing Professional Development (CPD) diadakan selama dua hari Tanggal 19 dan 20 September 2016 di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Workshop ini dibagi dalam dua kelas besar yakni kelas Bangunan Gedung/Struktur dan Manajemen Konstruksi. Pada kesempatan ini saya diberi kesempatan membawakan dua materi di kelas Bangunan Gedung/Struktur yaitu tentang “Pengenalan Sertifikasi Insinyur Profesional Internasional; ASEAN Engineer, ACPE dan APEC Engineer” kemudian dilanjutkan dengan materi “Standard and Code in Civil Engineering Projects” yang durasinya masing-masing berlangsung selama 45 menit. Sesi presentase selama 30 menit dan Tanya Jawab selama 15 menit.

img_20160919_144023Sertifikasi keinsinyuran tingkat Internasional ini terdiri dari tiga tingkatan yakni Sertifikasi ASEAN Engineer, ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan APEC Engineer. Saya telah mendapatkan dua sertifikasi tingkat ASEAN ini dan sementara apply untuk sertifikasi tingkat Asia Pasifik yaitu APEC Engineer. Syarat utama untuk mendapatkan ketiga sertifikasi ini adalah seorang Insinyur harus teregistrasi sebagai Insinyur Profesional di negaranya. Di Indonesia, hanya sertifikasi Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia yang mendapatkan pengakuan internasional dan mulai Tahun 2014, PII sesuai amanah UU No.11/2014 sebagai penyelenggara profesi keinsinyuran di Indonesia.

img_20160919_144002Materi standard and code juga tidak kalah mendapatkan respon yang menarik dari para peserta yang dihadiri oleh 30 professional dari berbagai asosiasi profesi. Mereka mempertanyakan keberadaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada proyek-proyek ketekniksipilan. Saya memaparkan bahwa kebanyakan SNI yang digunakan adalah hasil adopsi dari standar internasional seperti AISC untuk Baja, ACI untuk beton, dan beberapa standard lainnya seperti JIS (Jepang) dan EN Standard (Eropa). Salah satu proyek mercusuar yang dikerjakan di Indonesia saat ini adalah tunneling construction untuk proyek MRT Jakarta. Sampai saat ini, Indonesia belum mengeluarkan standar apapun hubungannya dengan proyek konstruksi ini. Para ahli ketekniksipilan dituntut untuk memberikan kontribusi di dalam melahirkan standar-standar mutakhir untuk bidang ketekniksipilan.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Andi Taufan Marimba, Ketua Komite Manajemen Proyek dari BK Sipil PII salah satu penanggung jawab dari workshop ini yang telah meminta saya mewakili PII sebagai narasumber/pembicara pada event ini.

Bravo Insinyur Indonesia.

 

 

 

 

 

Study Tour Grant (STG) dan International Symposium di Jepang, 4 – 10 September 2016

Hari Minggu pagi Tanggal 4 September 2016, penerbangan All Nippon Airways (ANA) dari Bandara Soekarno Hatta terbang menuju Narita International Airport menempuh perjalanan kurang lebih 7 Jam menyeberangi Samudera Pasifik. Saya untuk pertama kalinya di dalam pesawat maskapai Jepang ini menuju Negeri Sakura. Perjalanan kali ini adalah hasil dari kerjasama Japan Society of Civil Engineer (JSCE) dan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) di mana pengurus JSCE setiap tahunnya meminta perwakilan Insinyur Sipil dari BKS PII untuk mengikuti Study Tour Grant yang dirangkaikan dengan International Symposium yang kali ini dilaksanakan di Universitas Tohoku.

3-photos-in-front-of-pwris dsc_0003

Selain perwakilan dari Indonesia, ada enam negara perwakilan Insinyur yang ikut serta antara lain: Turki, Philipina, Myanmar, Vietnam, Thailand dan Mongolia. Setibanya di Bandara Narita, Hashimoto San, perwakilan dari JSCE menjemput saya dan mengantar menuju Hotel Excel yang terletak di dalam kawasan bandara. Tidak banyak aktifitas di hari pertama ini.

Hari kedua di Jepang, kami berangkat dari Hotel Excel menuju Tsukuba city di mana Land and Infrastructure Management Centre berada yang juga berada satu kompleks dengan Public Works Research Institute di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Jepang. Di tempat ini, kami mengunjungi laboratorium transportasi dan jalan, geoteknik, struktur dan hydro engineering.

Laboratorium dan testing facility yang mereka miliki termasuk yang terbesar di dunia saat ini untuk fasilitas laboratorium dan penelitian untuk civil engineering. Kami berada di tempat ini selama kurang lebih 3 jam yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang di Restoran Sato yang juga berada tepat di Kota Tsukuba.

Setelah makan siang kami berangkat menuju Tsukuba Express Way station yang mengantarkan kami ke Gaikan Express Way, Tajiri Project. Tajiri adalah salah satu nama daerah di Kota Tokyo di mana proyek Subway Tunnel sementara dikerjakan. Proyek ini dipimpin oleh salah satu Kontraktor Multinasional Jepang yang masuk dalam big 4 yaitu Taisei. Taisei beserta dua member konsorsium lainnya sementara mengerjakan proyek mercusuar ini dengan total investasi lebih dari USD 1 Milyar Dollar.

10-dam-test-with-photo-of-me

Kami pada kesempatan ini ditemani Dr. Wada dan Hashimoto menyempatkan melihat proses pekerjaan tunneling dengan menggunakan teknologi shield tunneling machine (STM). Mereka so far membuat progress yang cukup signifikan dan kelihatan bahwa mereka sangat disiplin di dalam menjalankan proyek termasuk aspek keselamatan kerja dan kebersihan area konstruksi. Saya menyempatkan mengambil beberapa gambar di area konstruksi hanya untuk membuktikan bahwa saya pernah di lokasi proyek ini.

Setelah technical visit ke Proyek Tajiri Subway, kami kemudian menuju downtown Tokyo dan check-in di Lohas Hotel, salah satu hotel yang terletak tidak jauh dari Tokyo Subway station. Hashimoto mengajak kami menikmati makan malam di salah satu restoran yang tidak jauh dari hotel. Selama dinner, kami berusaha menghidupkan suasana diskusi dan saya pribadi berusaha melebur dengan teman-teman peserta technical tour kali ini. Pik, seperti itu nama panggilannya adalah satu-satunya peserta wanita di study tour grant kali ini.

img20160905213029Fakhruddin Mukhtar, junior saya yang sementara mengikuti Doctoral Programnya di Tokyo Institute of Technology yang juga hadir pada saat makan malam menemani saya dan Tung Pro, peserta dari Vietnam  ke Hard Rock Café yang terletak di Uyeno Station, stasiun Kereta Subway yang terletak di Downtown Kota Tokyo. Kami membeli beberapa lembar pakaian dan topi yang bertulisakan Uyeno-Eki Hard Rock Café, Japan membuktikan bahwa kami juga pernah ke tempat ini. Malam itu saya juga menyempatkan berpose  tepat di depan para Host di Hard Rock Cafe Shop ini.

 

 

Hari ketiga study tour kali ini, kami check out dari hotel dan berangkat menuju Kajima Technical Research Institute (KATRI) yang terletak di Chofu City, Tokyo. Kegiatan selama di KATRI dibagi dua sesi yaitu KATRI presentation oleh Mrs. Haruko Umehara didampingi oleh Maruyama San yang dilakukan di dalam kelas. Maruyama adalah General Manager, Business Development for International Division. Sesi selanjutnya, kami diajak berkeliling melihat fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh KATRI antara lain: structural testing laboratory, 3D shaking table, geotechnical centrifuge, wind tunnel laboratory, dan beberapa fasilitas testing lainnya. Satu hal yang saya pelajari dari KATRI visit ini, adalah pengenalan teknologi isolator tahan gempa yang dibuat dari kombinasi Baja dan Karet yang dipasang di atas pedestal di bawah kolom base plate yang fungsinya untuk meredam gempa di Jepang. Aplikasi ini terbukti berhasil di mana salah satu gedung tinggi yang dipasang di area KATRI ini sudah bertahan semenjak Tahun 1986 sampai saat ini bahkan oleh Gempa yang magnitudenya lebih besar.img20160906103716

Sebelum beranjak ke pemberhentian selanjutnya, kami menikmati lunch yang menunya adalah Japanese food yang sudah disiapkan oleh pihak Kajima. Kami menyempatkan mengambil beberapa foto bersama selama berada di Gedung kantor KATRI ini.

Horee….persinggahan selanjutnya adalah mengunjungi Tokyo Metropolitan Assembly Hall dan Tokyo Olympic Facilities di Shinjuku-ku, Tokyo. Pada kesempatan ini, Perwakilan Pemerintah kota Tokyo memberikan presentase tentang Disaster Prevention Management mengingat beberapa tahun terakhir Jepang dilanda banyak bencana termasuk tsunami, gempa bumi dan kebakaran. Bagi para rescuer dan tim evakuasi menurut salah satu tim tanggap bencana Jepang bahwa mereka semua tinggal tidak jauh atau dalam radius 3 Km dari kantor ini supaya mereka cepat tanggap apabila mereka dibutuhkan.

img_20160906_105106

Tepat Pukul 15.00 kami meninggalkan Tokyo Metropolitan Government Tower dan beranjak menuju JR Station untuk melihat progress proyek JR Station Extension Project. Proyek ini dikerjakan oleh Obayashi, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Jepang. Ruang lingkup proyek ini adalah memperlebar ruang stasiun bawah Tanah  di mana stasiun ini merupakan hub yang menghubungkan semua jaringan rel kereta di kota Tokyo memiliki penumpang lebih dari 1.8 Juta per Hari, dan beroperasi 40 trains per line/Jam selama jam puncak. Proyek ini terdiri dari beberapa fase dan sudah dimulai sejak November 2010 dan diharapkan selesai pada Januari 2019 mendatang.

Hasil technical visit dan sesi Q&A dengan project manager dan beberapa site engineer Obayashi, mereka experiencing dengan existing underground facilities di mana mereka harus lebih hati-hati pada saat melakukan pekerjaan penggalian dan instalasi. Di lokasi proyek ada gas line, electrical, telecommunication line termasuk water line yang kesemuanya harus dijaga tetap aktif dan tidak mengalami kerusakan akibat pekerjaan konstruksi. Overall Obayashi dari pemaparan mereka, memperlihatkan bahwa mereka betul-betul pengalaman pada proyek-proyek sejenis. Saya pribadi, banyak belajar tentang metode dan sequence konstruksi yang mereka praktekkan pada proyek ini.

img20160906125535

Seusai JR station extension technical visit, kami berangkat menuju Tokyo Station dan naik kereta Shinkansen-Guchi menuju Kota Sendai di mana 18th International Summer Symposium dilaksanakan. Symposium kali ini dituanrumahi oleh Universitas Tohoku yang terletak di tengah Kota Sendai. Kami check-in di Hotel Unisite Sendai dan menikmati dinner di Restoran La Pausa, Sendai tidak jauh dari hotel.

img20160906163504img_20160906_203831

Hari keempat adalah hari yang saya nantikan karena pada hari ini saya akhirnya bisa tampil di depan Peserta Technical Paper Session di Simposium kali ini dengan memaparkan presentase saya yang berjudul “Project Management of 21 LNG Receiving Terminal throughout Indonesia’s Archipelago – a Preliminary Execution Plan” Isi dari presentase saya adalah memberikan preliminary execution plan apabila kita dihadapkan pada proyek Receiving Terminal LNG di 21 titik yang berbeda dan diharapkan selesai kurang dari 24 Bulan. Strategi eksekusi proyek EPC untuk satu lokasi dibandingkan dengan 24 lokasi yang dikerjakan secara simultan adalah sangat berbeda.

 

Ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari paper ini antara lain:

The EPC Contractor will need to come-up with the best execution strategy in order to win the bid competition at least by considering several aspects such as:

1.Identify the scope of works thoroughly by getting more familiarity on each project location. 21 locations will be different in term of ambient condition, geotechnical condition, met-ocean and bathymetry as well as topography and hydrology.

2.The use of manpower for each stage (engineering, procurement and construction) in term of experiences and numbers will govern the successful of the project. Project Director together with project manager are responsible to propose the right team-members for their project.

3.Project Manager will need to identify the critical path of the schedule such as the procurement and construction of LNG storage tank as well as jetty construction which most likely put as critical path. The right selection of LNG storage tank technology can also shorten the overall duration.

4.Process Engineer will need to provide faster engineering works by categorizing the capacity of each regasification and since here are some locations have nearly similar regasification capacity it is considered to create typical design.

img_20160907_121556

Presentase berjalan selama 10 menit dilanjutkan dengan babakan tanya jawab oleh peserta technical session. Satu dari  peserta menanyakan  tingkat pengurangan polusi udara dengan menggunakan diesel sebagai bahan bakar dibandingkan dengan LNG atau gas. Dan pertanyaan kedua, bagaimana memastikan bahwa equipment yang dipesan bisa tiba di lokasi proyek tepat waktu mengingat durasi proyek sangatlah pendek. Jawaban dari pertanyaan pertama, gas/LNG lebih environmentally friendly sampai 40 persen CO2 emission reduction dibandingkan diesel. Jawaban pertanyaan kedua, adalah pada saat EPC melakukan FEED phase, sudah perlu diidentifikasi equipment apa saja yang dikategorikan sebagai critical item sehingga perlu segera dilakukan pemesanan lebih awal pada saat fase FEED masih berlangsung. Technical data sheet harus segera diselesaikan berikut Purchase Requisition untuk segera melakukan proses bidding dan memilih vendor yang mensupply equipment dengan spesifikasi yang handal dan harga yang kompetitif.

img20160907123049

Pada Simposium ini, kami mendapatkan kesempatan menikmati lunch bersama Pengurus Teras Japan Society of Civil Engineer (JSCE) . Suasana diskusi berjalan hangat sekali-sekali dari Peserta STG ini bertanya tentang proyek-proyek infrastruktur yang lagi jalan di Jepang saat ini.

Kami pada beberapa kesempatan mengambil beberapa gambar di beberapa lokasi symposium membuktikan bahwa kami juga pernah mengikuti event ini.

Setelah lunch, kami meninggalkan lokasi simposium dan menyempatkan mengunjungi Sendai Castle. Sendai Castle adalah istana yang  dibangun oleh kekaisaran Jepang beberapa abad sebelumnya dan di sana kami  bisa membeli souvenir khas Jepang dan makanan kecil ala Jepang. Di depan Samurai berkuda saya pun menyempatkan berfoto sebelum akhirnya harus balik lagi ke tempat di mana symposium dilaksanakan untuk mengikuti jamuan makan malam bersama Peserta simposium dari 24 negara.

img20160907160801Jamuan dinner ini dibuka oleh President JSCE Tamiharu Tashiro yang juga merupakan Chairman dari Kajima Corporation. Di dinner time kali ini adalah saat yang tepat untuk menikmati berbagai jenis suguhan ala Jepang termasuk Sake dan Wine….LoL. Para Peserta simposium sepertinya sangat menikmati event ini, mereka memanfaatkan momentum ini untuk bernetworking ria dengan para professional dari negara lain. Begitu pun dengan saya, bertemu dengan beberapa kawan baru dari Kajima dan Nippon Koei. Katsuhama San adalah salah seorang professional dari Nippon Koei pernah tinggal waktu yang lama di Indonesia mengerjakan beberapa proyek bendungan dan infrastruktur lainnya.

img20160907131133Hari kelima STG kali ini, dari Hotel Unisite Sendai kami bertolak menuju Rikuzen Takata dengan bus. Daerah ini terletak di bagian utara-timur Jepang yang berupa teluk bersebelahan dengan Samudera Pasifik. Daerah ini adalah salah satu yang terkena bencana tsunami di bulan Maret 2011 lalu. Saat ini, Shimizu Consortium melakukan proyek rekonstruksi di sana dengan membangun tanggul setinggi 35 meter dari existing dataran asli sebagai lokasi residential yang baru. Pemerintah Jepang membutuhkan lebih dari 6 Juta Kubik timbunan tanah yang diambil dari gunung yang dipotong dengan menggunakan alat-alat berat yang biasanya digunakan untuk pertambangan dan membangun conveyor line lebih dari 3 Km untuk transportasi Tanah timbunan ke lokasi residential yang baru. Proyek dimulai dari akhir Tahun 2011 dan akan diselesaikan paling lambat awal tahun depan.

img_20160908_111913

Di area yang sama, Kajima Corporation juga baru menyelesaikan sea wall sebagai upaya untuk menahan laju Tsunami yang diprediksi akan terjadi lagi beberapa tahun ke depan. Konstruksi seawall ini sangat unik dan General Manager Kajima, Yoshihawa San memberikan pemaparan tentang desain dari seawall ini dengan menggunakan gambar desain dan alat peraga. Pada kesempatan ini, kami juga mengunjungi Jembatan Shinkasennuma yang hampir selesai pembangunannya. Jembatan sebelumnya runtuh diterjang tsunami. Di perjalanan kami balik menuju JR Sendai Station kami singgah di beberapa kota seperti ShishioriKarayama dan Koizumi yang juga dalam tahap rekonstruksi pasca gempa dan tsunami.

img20160908134753

Finally, we managed to arrive at Sendai station and heading to Tokyo city. Kami kembali check in di Lohas Hotel dan menikmati dinner di restoran Budou No Yashiro, Godanya yang letaknya hanya berjalan kaki dari hotel.

img20160908134058

Hari keenam, kami akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Asakuza area, salah satu tourism center di Tokyo dan mendaki skytree tower setinggi lebih dari 600 meter tentunya dengan menggunakan elevator he he he…..

Gampang saja apabila kalian pingin mengunjungi dua tempat wisata ini, ada program tour oleh Sato Bus di Downtown Tokyo, hanya dengan membayar beberapa ribu Yen bis akan berkeliling kota Tokyo dipandu oleh seorang Japanese yang fasih berbahasa Inggris. Tujuan akhir dari tour ini tentunya adalah Azakusa dan Skytree Tower.

Selama touring saya pastinya menyempatkan mengambil beberapa gambar bersama pelancong lainnya. Beberapa di antaranya adalah Chinese Girls yang mengenakan Kimono, pakaian khas Jepang he he…Pokoknya seru dech.

Junior saya, Fakhruddin yang biasa dipanggil Udin, setelah Skytree Tower visit mengajak saya jalan-jalan ke beberapa lokasi menarik lainnya di sekitaran Downtown Tokyo termasuk santapan Kebab Turki tidak jauh dari Tokyo Station setelah sebelumnya coffee time discussion di salah satu coffee shop.

img20160909153855

Hari ketujuh bertepatan Hari Sabtu, kami check-out dari Lohas Hotel dan berangkat menuju Bandara Narita. Setelah  menunggu hingga berjam-jam tibalah saatnya saya pada ujung penantian panjang, pesawat ANA NH 835 finally leaving for Jakarta.

Tibalah kita di kesimpulan akhir. Apa yang menarik dari Jepang? Pertama adalah budaya orang Jepang yang selalu menghormati yang lebih tua dan juga memberikan respek kepada foreigner yang berkunjung ke negaranya. Yang kedua adalah time-discipline, mereka benar-benar disiplin di dalam mengelola aktifitas mereka in term of time, they are pretty sharp in their time. Yang ketiga mereka bekerja keras dan belajar tak kenal lelah, itulah mengapa mereka menguasai teknologi, dan masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya. Anda pernah merasakan Japanese massage? Kalo yang itu baiknya tidak didiskusikan di blog ini he he….

img20160909170404

 

I am glad to be part of STG participants, terima kasih sebesar-besarnya kepada Persatuan Insinyur Indonesia yang merekomendasikan saya mengikuti technical tour dan international symposium ini, lebih khusus lagi kepada Bapak Ir. Bachtiar Sirajuddin, Sekretaris Jenderal PII Pusat. Complete report juga ada di link http://www.jsce-int.org/system/files/2016_02-1_STG_Report_Mr.%20HABIBIE%20RAZAK%28Indonesia%29.pdf

img20160909201240

 

 

 

 

 

 

Halal bi Halal Persatuan Insinyur Indonesia sekaligus Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, 11 Agustus 2016

Halal bi Halal (HBH) Persatuan Insinyur Indonesia Pusat yang diadakan Hari Kamis, 11 Agustus 2016 di Hotel Gran Mahakam Blok M dihadiri lebih dari 50 Pengurus Pusat PII dan para pimpinan Badan Kejuruan PII (BK-PII). HBH ini juga dirangkaikan dengan perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang oleh Ketua Umum PII, Dr. Ir. Hermanto Dardak dalam sambutannya adalah momentum bersejarah buat para Insinyur Indonesia lebih termotivasi lagi untuk lebih berkarya di dalam kegiatan keinsinyuran dan teknologi untuk memberikan nilai tambah pada pembangunan nasional.

Ses Indonesia Raya - Copy

Acara HBH ini terdiri dari orasi teknologi menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang kemudian melahirkan butir-butir rekomendasi dari PII yang akan disampaikan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia. Rangkaian HBH ini termasuk Konferensi Pers terkait butir-butir rekomendasi yang dikeluarkan oleh PII dalam rangka penguatan keinsinyuran dan teknologi.

Butir-butir rekomendasi yang dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia mencakup beberapa aspek antara lain kebijakan energi dan sumber daya mineral, kebijakan industri nasional untuk lebih bernilai tambah, program sertifikasi keinsinyuran untuk melahirkan Insinyur yang professional dan bertanggung jawab pada profesinya, kebijakan infrastruktur terkait logistik dan energi dan beberapa pointer-pointer lainnya. Hadir memberikan sumbangsih pemikiran pada saat itu adalah Ir. Iin Arifin Takhyan memberikan input tentang industri perminyakan nasional dan beberapa sumbangsih pemikiran lainnya dari para Pengurus PII.

Dardak on the podium

Halal bihalal ini juga dirangkaikan dengan sesi foto dan makan siang bersama Pengurus PII Pusat dan Badan Kejuruan di bawah naungan PII. Ir. Bambang Priatmono, Sekretaris Bidang Penghargaan PII pada akhir sesi memimpin doa bersama pada kegiatan HBH dan perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ini.

Salam Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

Reportase oleh: Ir Habibie Razak – Divisi Gas PII Pusat

 

 

Foto Bersama

 

 

 

Kunjungan Kerja dan Diskusi Interaktif Pimpinan Pusat PII ke Kementerian ESDM

Kunjungan kerja Pimpinan Pusat Persatuan Insinyur Indonesia ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral disambut hangat Menteri ESDM, Sudirman Said didampingi oleh Staff khusus M. Said Didu. PII Pusat di bawah kepemimpinan Dr. Hermanto Dardak Ketua Umum PII mengawali diskusi interaktif ini dengan memberikan update implementasi UU No. 11 tentang Keinsinyuran. Beliau menyampaikan tujuan UU ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat hubungannya dengan produk-produk keinsinyuran yang dikeluarkan oleh Insinyur Indonesia. Insinyur yang dimaksud adalah Insinyur yang teregistrasi yang bertanggung jawab terhadap produk keinsinyuran tadi. Beliau menambahkan, dengan adanya UU No. 11/2014 ini para Insinyur Indonesia juga akan mendapatkan perlindungan sekaligus dorongan untuk lebih maju dan berkembang dengan menciptakan iklim inovasi dan berdaya saing.

Foto bersama ada SD - CopySudirman Said menambahkan bahwa Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah salah satu organisasi profesi sama halnya dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang saat ini Beliau adalah Penasehat IAI diharapkan bisa lebih proaktif di dalam memberikan input kepada Pemerintah guna membantu percepatan Pembangunan Nasional Indonesia dan lebih khusus kepada sektor energi yang Beliau bawahi saat ini. Menteri ESDM mengingatkan lagi bahwa ada tiga (3) pilar penentu kesuksesan suatu bangsa antara lain: (1) Pemerintahan yang bersih dan profesional (2) Dunia usaha yang sehat dan (3) Civil society yang sehat, di mana organisasi profesi seperti PII bermain sebagai bagian dari civil society ini pemberikan pemikiran-pemikiran mutakhir kepada pemerintah dan iklim usaha sekaligus memberikan contoh yang baik bagaimana semestinya bersikap dan bertindak professional di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara. PII sebagaimana organisasi profesi lainnya memilih wakil ketua umum adalah praktek berorganisasi yang sehat dan edukatif dan begitu pun dengan mekanisme pemilihan secara demokratis. PII layaknya organisasi profesi lainnya menggalakkan program training dan sertifikasi dalam rangka mencerdaskan para anggotanya.

Foto ada HRStudi McKenzie Tahun 2012 menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju di Tahun 2030 dan menurut Sudirman Said itu bisa terjadi apabila Indonesia sebagai bangsa memiliki syarat-syarat utama antara lain: (1) National leadership di semua layer harus kuat dan skills set yang dibangun haruslah benar dan tepat (2) Porsi real developer harus lebih banyak karena merekalah yang menjadi pelaku utama pada proyek-proyek fisik insfrastruktur dan (3) Reformasi birokrasi.

Kesempatan diskusi kali ini, Heru Dewanto, Waketum PII, memberikan gambaran tentang perkembangan program 35 Ribu Megawatt saat ini. Untuk bisa mencapai target, proyek-proyek yang terkait program ini tidak bisa lagi dilakukan dengan cara, struktur dan resources yang sama. Pemerintah diharapkan mampu keluar dengan maneuver yang jauh lebih agresif lagi, apabila memang target kesuksesan bahwa pembangkit listrik tadi harus beroperasi di kurun pemerintahaan Jokowi saat ini. Sebutlah, Coal Fired Power Plant dengan kapasitas 1000 MW fase EPC bisa dikerjakan selama kurang lebih 4 tahun, apabila konstruksinya tidak dimulai secepatnya tahun ini sepertinya hampir dipastikan tidak akan selesai sesuai rencana. Heru menambahkan, momen program 35 Ribu MW ini bukan hanya sekedar menyelesaikan proyek-proyek yang terkait program ini tapi juga merupakan momen penting untuk membangun kapasitas nasional seperti peningkatan industri manufaktur, sumber daya manusia, kapabilitas IPP dan juga membangun kapasitas perusahaan EPC Indonesia.

Foto bersamaPakar Gas Indonesia, Qoyum Tjandranegara, menyampaikan pandangannya tentang hilirisasi gas untuk peningkatan kapasitas industri dan dipergunakan semaksimalnya untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Gas alam yang diambil dari perut bumi diharapkan lebih banyak digunakan di dalam negeri ketimbang diekspor ke luar negeri. Banyak perusahaan multinasional di luar negeri seperti Gas de France (saat ini ENGIE) tidak banyak memiliki bisnis di hulu tapi mereka sangat kuat di industri hilir. Ini menandakan bahwa industri hilir bisa memberikan nilai tambah buat perusahaan dan juga perekonomian nasional.

Bambang Praptono, pakar ketenagalistrikan, menyatakan bahwa tingkat keberhasilan proyek IPP di Indonesia saat ini hanya mencapai 25 persen, dalam artian bahwa dari semua perusahaan IPP yang mendapatkan PPA hanya sekitar 25 persen saja yang berhasil menyelesaikan hingga pembangkitnya beroperasi. Beliau menambahkan bahwa PLN sebagai  pemilik proyek tidak hanya fokus pada penyelesaian pembangkit tapi juga proyek-proyek transmisi harus terselesaikan untuk menghindari penalty oleh perusahaan IPP.

Hal serupa disampaikan Djoko Winarno, pakar ketenagalistrikan EBTKE bahwa penentuan feed-in tariff untuk renewable project harus melibatkan para stakeholders seperti Pemerintah, Swasta dan PLN sehingga apa pun keputusannya harus dilaksanakan secara konsekuen. Proyek energi terbarukan ini sudah 15 tahun berjalan sejak dicanangkannya oleh pemerintah dan diharapkan bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depannya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Manajemen Proyek, Infrastruktur Minyak dan Gas, Ditjen Migas, Pudjo Suwarno melaporkan bahwa Direktorat Minyak dan Gas saat ini dalam tahap finalisasi Rencana Strategi Distribusi Gas seluruh Indonesia. Seluruh perusahaan BUMN terkait seperti PERTAMINA, PGN dan PLN memberikan input kebutuhan gas untuk bisnis mereka sehingga LNG supply, LNG Receiving Terminal dan pipanisasi gas bisa diproyeksikan lebih dini. Beliau mengusulkan agar ke depan proyek terkait infrastruktur gas ditenderkan langsung oleh Pemerintah sehingga semua stakeholder yang berkepentingan bisa terwadahi dan terakomodasi.

Di akhir diskusi yang berlangsung lebih dari 60 menit oleh Dr. Said Didu, staff khusus Menteri ESDM bahwa saat ini Pemerintah sementara dihadapkan pada pembahasan revisi UU Migas, UU Minerba dan upaya restrukturisasi perusahaan BUMN. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) oleh Beliau diusulkan untuk melakukan diskusi rutin dengan pihak kementerian ESDM dan keluar dengan feedback atau pun rekomendasi terkait energi yang disampaikan minimal sekali dalam tiga bulan.

Diskusi interaktif ini juga dihadiri oleh Rudianto Handojo, Direktur Eksekutif PII, Tri Wahyu Widodo, Ketua Komite Hubungan Masyarakat dan Habibie Razak, Sekretaris Bidang Distribusi Gas PII. Sesi diskusi ditutup dengan foto bersama Menteri ESDM, Sudirman Said.

 

 

 

 

Short Trip to Kuala Lumpur, 22-23 July 2016

Hari Jumat, Tanggal 22 Juli 2016 saya bertolak menuju Malaysia untuk menghadiri meeting dengan salah satu perusahaan Nasional Malaysia yang berlokasi di area Petaling Jaya (PJ) yang tidak jauh dari Downtown Kuala Lumpur. Business trip ini saya manfaatkan sekaligus bertemu dengan teman-teman Profesional Engineer dari the Institution of Engineers, Malaysia di antaranya adalah Ir. Yau Chau Fong yang juga adalah managing director di salah satu perusahaan electrical & mechanical yang lagi berkembang pesat melayani power sector di Malaysia saat ini. Selain Chau Fong, saya juga menyempatkan bertemu dengan karib saya, Ir. Fam Yew Hing, yang juga adalah professional engineer yang banyak bergelut di sektor Energy. Fam saat ini bergelut dengan perusahaan pribadinya sebagai advisor untuk proyek-proyek Renewable Energy melayani beberapa Client di Malaysia dan Asia Tenggara.

With Chau Fong

Meeting berjalan sangat produktif dengan Client perusahaan saya, ini ditandai meeting berlangsung selama satu setengah jam dimulai dari Pukul 15.00 sampai dengan 16.30. Saya meninggalkan kantor Client dijemput oleh Chau Fong dan kemudian kami menyempatkan diskusi seputar energy business di salah satu café di Daerah Petaling Jaya tidak jauh di Hotel Eastin tempat saya menginap. Chau Fong menemani sampai sore Pukul 18.00 kemudian dia mengantar saya balik ke Hotel Eastin untuk bersih bersih badan setelah itu turun lagi ke lobby karena Fam sudah siap mengajak saya ke beberapa tempat di Petaling Jaya dan Bangsar, Kuala Lumpur.

Malam itu kami  menikmati Durian Malay di Warung Durian SS2 merupakan salah satu tempat favorit di KL. Setelah itu menyempatkan makan malam di sebuah bar di Daerah Bangsar, tempat di mana kami juga bisa menikmati live music dan pemandangan menarik lainnya ha ha, asyik lah pokoknya. Fam dan saya tidak bisa berlama-lama di tempat ini karena harus balik lagi ke Hotel untuk beristirahat persiapan bangun pagi menuju Bandara Kuala Lumpur International. Meskipun ini adalah short trip, namun saya tetap bisa menikmati the hospitality of Kuala Lumpur, Ibukota Malaysia ditemani sahabat-sahabat Engineer Malaysia.

@TNB office

Saya dengan Pesawat Malaysia Airlines berangkat menuju Jakarta Pukul 9 pagi dan tiba di Jakarta sekitar Jam 10.15 pagi. Dari bandara Soetta saya kemudian menuju Cawang tempat di mana Lokakarya IKATEK UH mendiskusikan tentang strategi kemitraan antara Perguruan Tinggi Unhas dan alumninya sedang berlangsung.

Sukses Insinyur ASEAN, Bravo Organisasi Insinyur se-ASEAN.

With fam @Durian SS2

 

Menggapai Impian Melalui Focus Group Discussion Kerjasama IKATEK UH & IKA UH Jabodetabek, 11 Juli 2016

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Taqabballallahu Minna Waminkum, saling bersalam-salaman sesama alumni Teknik Unhas pada event Halal bi Halal (HBH) Nasional yang diadakan mulai dari Tanggal 9 sampai Tanggal 11 Juli 2016 ini. HBH nasional yang diadakan tahun ini bukan hanya sukses karena menghadirkan lebih dari 2000-an alumni Teknik Unhas yang mayoritas bekerja dan berkarya di luar Sulawesi Selatan tapi juga istimewa karena rangkaian acara HBH kali ini berlangsung selama tiga hari dan terdiri dari berbagai ragam kegiatan seperti Turnamen Futsal, Penanaman secara simbolis bibit pohon di Kampus Gowa (Green Campus initiatives), Losari Kinclong (Bersih Losari), Rindu Kampus Tamalanrea, Gala Dinner sampai pada Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan narasumber dari alumni Teknik Unhas yang bergelut di dunia minyak dan gas.

Photo-4

Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada Hari Senin, 11 Juli 2016 di Kantor Perwakilan PT Semen Tonasa Makassar, di mana menurut Mulyawan Samad, Upstream Oil & Gas Practitioner yang juga membawakan materi tentang project management di sektor Migas ini, “FGD ini harus menjadi tradisi bagi kita alumni Teknik untuk saling bertemu sapa dan bertukar informasi, pengetahuan dan pengalaman di saat para alumni terkonsolidasi di Makassar yakni di momen lebaran ini”. Senada dengan apa yang disampaikan Idham Chalid yang juga adalah ahli Subsea Engineering Technology yang hadir sebagai narasumber kedua di FGD sehari ini “FGD sejenis akan terus digalakkan bukan hanya untuk sharing pengalaman antar sesama alumni tapi juga menghadirkan para mahasiswa Teknik yang diharapkan akan mampu mengikuti jejak para senior-seniornya yang sudah lebih dulu mengenyam kenikmatan bekerja di sektor minyak dan gas”.

Photo-2

Mulyawan Samad selanjutnya dalam paparannya menjelaskan bahwa manajemen proyek sektor minyak dan gas harus lebih berfokus pada “risk and safety” karena proyek-proyek yang dilakukan melibatkan pekerjaan yang kompleks dan beresiko tinggi. Nilai proyeknya pun bisa mencapai milyaran dollar. Brown field project bahkan bisa lebih complex in term of interfacing coordination dengan fasilitas eksisting yang berpotensial mengganggu operasi yang berlangsung. SKK Migas sebagai satuan pengawas proyek hulu migas seringkali meminta garansi atau jaminan kepada perusahaan seperti misalnya Chevron dan BP untuk melakukan smooth tie-in tanpa adanya interupsi pada sisi operasi dimana kegiatan oil and gas lifting sedang berlangsung. Pemberhentian operasi sehari bahkan beberapa jam saja bisa mengakibatkan kerugian negara sampai jutaan US dollar.

Photo-6

Idham Chalid sebagai narasumber sesi kedua memberikan gambaran tentang subsea technology untuk shallow water sampai pada ultra-deep water application. Komponen subsea antara lain bisa berupa subsea well head, manifold, sampai pada flowlines yang diletakkan di dasar laut. Habibie Razak salah satu penanya juga meminta penjelasan tentang perbedaan aplikasi spread mooring dan turret mooring kepada narasumber karena aplikasi ini sudah banyak dijumpai dan dipasang di banyak proyek offshore oil and gas baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Firmansyah Arifin, Project Manager PERTAMINA Drilling memandu jalannya sesi kedua ini setelah sesi pertama dimoderasi oleh Habibie Razak, Senior Project Manager Tractebel Engineering Indonesia. FGD ini dihadiri oleh lebih dari 20 professional yang bekerja di sektor energi termasuk beberapa dari mereka bekerja di luar negeri. Mereka sengaja datang ke acara ini untuk bertemu sapa dengan alumni lainnya sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman. Ada juga terlihat beberapa akademisi, professor dari beberapa jurusan di Teknik UH.

Photo 7

Salah satu professional yang juga sekaligus memberikan rekomendasi dan kesimpulan akhir pada acara ini adalah Andi Razak Wawo, Direktur di salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang exploration drilling. Dalam paparannya, Beliau mengharapkan ada sinergi antara para alumni Unhas yang bergelut di dunia minyak dan gas untuk saling memberikan informasi tentang aplikasi teknologi baru melalui mutual synergy antara pihak alumni praktisi, mahasiswa dan staff pengajar. Andi Razak Wawo yang biasa dipanggil Puang Aca Wawo juga adalah Ketua IKA Unhas Jabodetabek didampingi oleh Sapri Pamulu, Koordinator Ristek dan Dikti IKA Unhas pada acara HBH Nasional kali ini memaparkan konsep “Maritim, Energi dan Pangan yang terintegrasi” menuju Indonesia lebih maju secara keseluruhan dan Sulawesi Selatan pada khususnya.

Terima kasih kepada Asbar Amri dan kawan-kawan panitia lainnya atas terselenggaranya professional event ini. Asbar adalah electrical engineer yang bekerja di salah satu perusahaan IPP yang bergerak di bidang Renewable Energy.

Bravo Insinyur Migas Indonesia.