Kolokium Keinsinyuran Kelas Freeport Indonesia dan Kuliah Umum PSPPI FTI UMI, 9 Oktober 2021

Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI UMI) kembali menggelar Kolokium Keinsinyuran 9TH PROFESSIONAL ENGINEER COLLOQUIUM PROGRAM mengangkat tema “Engineering for Sustainable Future” yang dihadiri lebih dari 250 peserta yang terdiri dari peserta mahasiswa PSPPI FTI UMI kelas Freeport, Kelas Umum dan juga publik melalui platform zoom.

Kolokium diawali oleh kuliah umum keinsinyuran yang dibawakan oleh Ibu Amalia Adininggar Widyasanti, ST., M.Si., M.Eng., Ph.D – Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/BAPPENAS dengan topik “Industri Kimia sebagai Penggerak Pembangunan Ekonomi Berbasis Bio”.

Ibu Amalia dalam paparannya memberikan benchmarking tentang bagaimana industri kimia bisa maju dan berkembang di negara seperti Jerman dan Amerika karena infrastruktur logistik yang sudah terintegrasi untuk transportasi produk dan juga penggunaan teknologi digitalisasi pada business processnya. Satu hal yang menarik juga bahwa negara negara di dunia sudah mulai bertransformasi menuju green chemical di mana Indonesia juga dituntut menuju ke arah clean energy source untuk memproduksi produk produk kimia tadi.

Di akhir sesi, Ibu Amalia, bahwa Indonesia menuju industri kimia berbasis Bio di mana sumber alam seperti kelapa sawit yang menghasilkan produk yang bernilai tinggi yang lebih bervariasi seperti minyak, selulosa dan side products lainnya.

Sesi Kuliah Umum kemudian dilanjutkan dengan sesi kolokium yang menghadirkan beberapa penanggap dari Persatuan Insinyur Indonesia seperti Ir. Habibie Razak, IPU., ACPE., APEC Eng., Ir. Taufik Nur, MT., ASEAN Eng., Ir. Ricky Wargakusumah, MH., IPM dan Ir. Hasbi Bakri, MT., IPM., ASEAN Eng. Untuk kelas Freeport, 20 calon Insinyur memaparkan studi kasus proyek mereka untuk alokasi waktu masing-masing 7 menit.

Kolokium dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri, Dr. Ir. Zakir Sabara, MT., IPM., ASEAN Eng. yang pada kesempatan ini mengucapkan selamat berkolokium kepada para calon Insinyur di Program Profesi Insinyur FTI UMI ini.

International Webinar on PE Practice in Indonesia and Overseas: A Benchmarking, 29 September 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Kepulauan Riau dan Cabang Batam kembali sukses menyelenggarakan international webinar bertemakan “Praktik Insinyur Profesional di Indonesia dan Luar Negeri: Sebuah Benchmarking”. Webinar internasional yang dihadiri lebih dari 100 Insinyur dari berbagai sektor dan disiplin keinsinyuran menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri.

Chiew Sing-Ping, PhD, PE(S), CEng., FIStructE, Professor of Civil Engineering, Cluster Director of Engineering at Singapore Institute of Technology, Singapore memberikan paparan tentang .philosophies and legal framework of PE Practice in Singapore dilanjutkan dengan Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU, Chairman of Civil Engineering College (BKS PII) yang juga adalah Chairman of Engineering Council Standard, The Institution of Engineers, Indonesia (MSK PII) di mana Beliau mempresentasekan PE Practice as per the Law 11/2014 and PP 25/2019 in Indonesia.

Pembicara ketiga Ar. Angelene Chan, Chairman of DP Architects, Singapore.
Ms Chan yang memaparkan CERTIFICATION, COMPETENCY & CONTINUOUS EDUCATION; Staying Relevant, Nurturing, Resilience. Narasumber terakhir, Sasa Popovic, Dipl. Inz., P.Eng., Struct.Eng., MIStructE, Director of Whitby Wood Popovic, Belgrade, Serbia. Popovic memaparkan regulasi praktik keinsinyuran dan pengalaman pribadinya berpraktik sebagai PE di US, Canada dan beberapa negara lainnya.

Webinar yang berlangsung selama 3 jam ini dimoderasi oleh Ir. Franky Ken, IPM dan menghadirkan panelist Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. Ada beberapa poin penting yang bisa menjadi bahan pembelajaran terkait praktik keinsinyuran di luar negeri yang bisa diimplementasikan di Indonesia antara lain: bahwa dengan adanya UU 11/2014 maka tanggung jawab profesional keinsinyuran sudah menjadi tanggung jawab individu Professional Engineer yang terlibat di proyek-proyek keinsinyuran. Selayaknya, perusahaan maupun client wajib mempekerjakan professional engineer atau Insinyur yang memiliki STRI sebagai penanggung jawab proyek.

Oleh Sasa Popovic, pimpinan perusahaan (konsultan maupun kontraktor) akan menyiapkan professional indemnity insurance (PII) kepada para professional engineer yang bekerja di perusahaannya sebagai tanggung jawab profesional dan juga sebagai komitmen mematuhi undang-undang dan regulasi yang berlaku.

Sementara itu Prof Chiew dalam paparannya menyatakan bahwa Professional engineering services means engineering services and advice in connection with any feasibility study, planning, survey, design, construction, commissioning, operation, maintenance and management of engineering works or projects and includes any other engineering services approved by the Professional Engineering Board in Singapore. Jadi, sangat jelas bahwa dikatakan praktik keinsinyuran di Singapura apabila kegiatannya dilakukan di suatu proyek atau suatu pekerjaaan keinsinyuran.

Ir. Habibie Razak sebagai panelist menanyakan bagaimana implementasi P.E stamp di luar negeri kepada narasumber. Kedua narasumber, Angelene Chan dan Sasa Popovic menjelaskan bahwa hanya Professional Engineer yang memiliki hak yang diatur oleh hukum untuk mengesahkan atau mensertifikasi dokumen teknis keinsinyuran dengan menggunakan P.E stamp tadi seperti perhitungan desain, gambar-gambar teknik, laporan studi kelayakan dan lainnya. Pekerjaan desain bisa dilakukan oleh non-Professional Engineer (P.E) tapi tetap fungsi pengesahan dilakukan oleh P.E. Dalam arti lain, bahwa P.E yang mengambil liability atau tanggung jawab profesional terkait deliverables keinsinyuran tadi.

Acara ini dimulai dengan sesi pembukaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PII yang dipimpin oleh Ir. Prastiwo Anggoro, IPM., ACPE sebagai Coordinator Steering Committee pada kegiatan ini. Pada sesi tanya jawab beberapa Insinyur Profesional mengajukan pertanyaan antara lain Dr. Ir. Ayuddin, IPU., ACPE menegaskan perlu dibedakannya definisi dan tingkatan tanggung jawab Insinyur Profesional dan Insinyur atau pun Sarjana Teknik pada proyek keinsinyuran begitu pun tingkat remunerasinya semestinya dibedakan.

International Symposium on Urban Railway, Pembicara Bahas LRT MAMMINASATA, 27 September 2021

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin menggelar Urban Railway Technology and Development; an International Symposium yang merupakan rangkaian acara dari Dies Natalis FT-UH yang ke-61. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai perusahaan, lembaga dan instansi menghadirkan pembicara dari berbagai pemangku kepentingan untuk pengembangan proyek perkeretaapian di Indonesia umumnya dan di Sulawesi selatan dan Makassar khususnya.

Acara ini sukses terselenggara berkat kerjasama Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dengan Oriental Consulting Global (OCG), SMEC International dan PT Wijaya Karya Beton yang juga merupakan sponsorship speakers pada simposium ini. Simposium yang dilaksanakan dengan kombinasi daring dan luring dibagi ke dalam dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang.

Sesi pagi menghadirkan pembicara dari Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Ir. Ferdian Suryo, PT MRT Jakarta, Ketua Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA) Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTR, IPU., ASEAN Eng, OCG Makassar Representative Ir. Umar A. Sulaiman, MT. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas Bapak Prof. Dr. Ir. Arsyad Thaha. Sesi pagi dimoderasi oleh Prof. Dr. Ir. isran Ramli, MT. sesi pagi fokus membahas proyek MRT yang dikembangkan di Indonesia termasuk yang sementara dikerjakan di Jakarta saat ini.

Sedangkan sesi siang menghadirkan beberapa pembicara antara lain: Mitsukage Yamada dengan topik digitalisasi pada proyek energi terbarukan, Ir. Dani Pomanto dengan topik konsep Urban Railway kota Makassar pada Rencana Tata Ruang kota Makassar, sedangkan Ir. Yomil Ravianda, M.Sc membahas topik terkait precast technology yang digunakan pada proyek MRT/LRT di Indonesia, Ir. Jumardi, MT membahas tentang Lessons Learnt Proyek LRT di kawasan Jabodebek dan proyek Kereta Api Makassar – Parepare.

Sesi siang hari juga menghadirkan dua pembicara dari SMEC International, Karen Atkinson mengangkat topik Transit Oriented Development; International Best Practice dan Sav Dell’ Aquila dengan topik North West Sydney Metro Project. Karen dalam paparannya menyebtukan bahwa Best practice in TOD requires: •Long-term and forward-thinking planning in precinct design for population, infrastructure and connectivity of public amenities  •Consider the 5 factors:  Availability, Affordability, Efficiency, Convenience, Sustainability •Design for:  Whole-Of-Site Approach, Augmented Wayfinding, Enhance Convenience, Building Communities, Enhancing Value •Consider stakeholders by: Balancing Expectations, Optimise Transportation Space, delivering a coherent identity.

Karen juga menyebutkan pengalaman SMEC International pada proyek MRT. LRT, dan TOD di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia, Singapura dan Australia. Konsep yang dipaparkan oleh Karen oleh moderator sesi siang ini, Ir. Habibie Razak, ACPE., APEC Eng. bisa menjadi referensi yang sangat bagus untuk pengembangan LRT MAMMINASATA beserta TOD=TOD yang dikembangkan memastikan bahwa ada LRT yang baru mesti integrasi dengan moda transportasi lainnya termasuk penciptaan ruang-ruang terbuka publik untuk peningkatan aktifitas masyarakat termasuk penciptaan pusat perekonomian baru di kawasan TOD yang akan dibangun.

Ir. Ilham Alimuddin sebagai Coordinator Steering Committee di akhir sesi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Sponsor, Pembicara, Moderator, Peserta dan panitia yang semuanya berkonstribusi mensukseskan simposium internasional ini.

Lokakarya Pengenalan dan Tatacara Pengisian Aplikasi ACPE dan AER, 11 September 2021

Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Jember bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jatim dan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) menggelar Lokakarya Pengenalan dan Tatacara Pengisian Formulir Aplikasi ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan ASEAN Engineer Register (AER) yang sukses diselenggarakan Sabtu sore tadi, 11 September 2021.

Acara dibuka dengan sambutan-sambutan yang terdiri dari sambutan Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember Dr. Ir. Triwahju Hardianto, ST., MT yang kemudian dilanjutkan sambutan kedua oleh Ketua PII Wilayah Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS., IPU. Opening Remarks atau pengantar ketiga oleh Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU sekaligus membuka acara lokakarya ini.

Dalam sambutannya Ir. Bambang Goeritno Ketua BKS PII dan juga sekaligus Ketua Majelis Standar Keinsinyuran Persatuan Insinyur Indonesia (MSK PII) mengharapkan para Insinyur yang berada di Jawa Timur ini bukan hanya pada level mendapatkan Insinyur Profesional dan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) tapi juga diharapkan mendapatkan pengakuan internasional dengan mengikuti program sertifikasi di tingkat Asia Tenggara, yakni ACPE dan AER.

Sesi lokakarya yang dimoderasi oleh Ir. Sonya Sulistyono, MT., IPM menghadirkan dua narasumber yakni Ir. Catur Hernanto, MM., IPU Sekretaris MSK PII dan Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. Indonesia Monitoring Committee untuk APEC Engineer Registration. Ir. Catur memaparkan bahwa di era Masyarakat Ekonomi ASEAN ada 8 jasa yang diliberalisasi di bawah Mutual Recognition Arrangement antarnegara ASEAN antara lain: Jasa Angkutan Udara dan Laut, Jasa Bisnis, Jasa Konstruksi, Jasa Telekomunikasi, Jasa Pariwisata, Jasa Keuangan, Jasa Kesehatan dan Jasa Logistik.

Jasa Keinsinyuran (Engineering Services) termasuk ke dalam cakupan Jasa KOnstruksi, dan sejak terbentuknya ASEAN MRA on Engineering Services pada 9 Desember 2005, Kementerian PUPR telah turut terlibat dan berkontribusi di dalam implementasi MRA tersebut karena berkaitan dengan profesional yang bergerak di sektor jasa konstruksi dan bidang pembangunan infrastruktur.

Sedangkan Ir. Habibie Razak memaparkan philosophies of Professional Engineering practice antara lain bahwa PE adalah License to Practice in many countries termasuk di Indonesia, Singapore, Malaysia, US, Canada. Someone needs to take responsibilties for the engineering deliverables (technical documents) prior to release for implementation such as for construction (Released For Construction), For the sake of quality assurance of the the works done by Engineer (non-PE), All those deliverables should be approved or endorsed, stamped by Professional Engineer(s).

Habibie menjelaskan “Di Indonesia, kita mengenal terminologi STRI & SKA/SKK yang merupakan dua hal yang berbeda. STRI adalah Ijin Praktik Keinsinyuran/License to Practice sesuai UU 11/2014 dan SKK (sebelumnya SKA) adalah Sertifikat atau Surat Kompetensi Kerja/Work Competency Certificate sesuai UU No. 2/2017. Di luar negeri, yang familiar adalah istilah Professional Engineer yang biasa disingkat PE (di Amerika) dan P.Eng (di Canada). Untuk mendapatkan kesetaraan internasional maka Insinyur Indonesia harus mendapatkan gelar Insinyur Profesional di tingkat Madya sebelum mendapatkan sertifikasi ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) yang diatur oleh MRA tadi”

Ir. Habibie memberikan panduan tatacara mengisi formulir ACPE dan AER dengan memberikan contoh formulir salah satu pemegang ACPE, Dr. Ir. Ayuddin Baso Paramata, IPU., ASEAN Eng. salah seorang Ahli Struktur Indonesia sebagai referensi buat para peserta lokakarya sedangkan formulir AER mengambil contoh isian Ir. Ibnu Munzir salah satu pemegang AER yang saat ini bekerja di Kuwait.

Di sela-sela lokakarya, Ir. Kristianta, ST., M.Eng mendapatkan kesempatan mempromosikan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Jember yang sudah meluluskan ribuan Insinyur melalui program ini. Acara ditutup oleh Wakil Ketua PII Wilayah Jawa Timur, Dr. Ir. Gentur Prihantono SP., SH., MT., MH., IPU.

Kuliah Umum Keinsinyuran, PSPPI FTI UMI Mengangkat Tema Engineering for Sustainability Development, 4 September 2021

Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (PSPPI FTI UMI) kembali menggelar kuliah umum keinsinyuran di Semester Awal 2021/2022 yang dihadiri oleh mahasiswa PSPPI dan juga masyarakat keinsinyuran di Indonesia. Kuliah umum yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta ini menghadirkan keynote speaker, Ir. Faizal Safa, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. Ketua Komite Pengembangan SDM Industri 4.0 & P3DN KADIN Pusat dan Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng., M.Sc., IPU Wakil Ketua Umum PII Pusat.

PSPPI FTI UMI kembali menugaskan Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng. – Projects Director Transport and Energy SMEC Indonesia sebagai Panelist dan Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng Sekretaris PSPPI FTI UMI sebagai moderator. Acara ini dibuka langsung oleh Dr. Ir. Zakir Sabara H. Wata, MT., IPM., ASEAN Eng Dekan FTI UMI.

Tema yang diangkat adalah engineering for sustainability development dan kedua keynote speaker memaparkan konsep sustainability yang berisikan 3 pilar utama, lingkungan, ekonomi dan sosial. Oleh Ir. Faizal, Sustainabilty adalah fokus untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya yang dilakukan oleh dunia saat ini melalui Agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2030 menjadi bahan diskusi yang menarik di sesi kuliah umum kali ini.

Sementara itu Dr. Danis memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur dapat berkontribusi pada aksi perubahan iklim yang terkait dengan sektor energi tata guna lahan, transportasi dan bangunan serta memiliki peranan penting untuk mencapai Tujuan 11 (sustainable cities and communities) dan 13 (climate action) dalam SDGs. Untuk mencapai tujuan ini, Kementerian PUPR mencanangkan program sektor pemukiman dengan fokus pada penyiapan akses air minum layak, sanitas, penanganan kawasan kumuh, penanganan hunian dengan akses sampah baik, akses air minum perpipaan dan pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan, olahraga dan pasar.

Konsep Bangunan Gedung Hijau pun diperkenalkan dengan mendesain sistem pencahayaan yang memadai untuk menurunkan konsumsi energi, sistem pengkondisian udara yang lebih efisien, manajemen limbah (air kotor dan sampah), manajemen air bersih dan manajemen grey water.

Ir. Habibie Razak sebagai panelist menambahkan bahwa konsep sustainablity dan resiliensi adalah saling mendukung satu sama lain, di mana sustainability lebih fokus pada keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan, fokus pada transisi energi sedangkan konsep resiliensi adalah upaya untuk mendesain dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim dan bencana alam yang diakibatkan oleh climate change.

Ir. Taufik Nur memimpin jalannya sesi tanya jawab dan menghadirkan banyak pertanyaan dari peserta kuliah umum untuk dijawab oleh panelist. Oleh Ir. Habibie “pengembangan sektor energi di Indonesia harus terus dikembangkan mengingat potensi EBT yang kita miliki sebagai bangsa termasuk upaya untuk menurunkan greenhouse gas emission dengan memperkenalkan konsep Carbon Capture Utilization and Storage”.

Acara ditutup oleh Ketua Prodi PPI FT UMI Andi Pawennari setelah sesi kuliah tamu berlangsung dari Pukul 08.00 – 11.00 WIB.

Bertemakan Insinyur sebagai Sales & Business Development, Duta Besar untuk Singapura Hadir Menjadi Keynote Speaker, 11 Agustus 2021

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kepulauan Riau dan PII Cabang Batam kembali menggelar webinar bertemakan “Tantangan dan Peluang Insinyur Sales & Business Development Sektor Engineering & Construction di Era Pandemi (Indonesia & Singapura) pada hari Rabu, 11 Agustus 2021 yang dihadiri oleh 100 peserta dari Indonesia, Singapura dan negara lainnya.

Bapak Suryo Pratomo – Duta Besar Indonesia untuk Singapura dan dan Dr. Ir. Mulia Pamadi Ketua PII Kepulauan Riau hadir sebagai keynote speaker pada webinar kali ini. Dalam sambutannya, Suryo Pratomo yang akrab dipanggil Pak Tommy mengungkapkan bahwa kapabilitas para Insinyur Indonesia dan perusahaan konstruksi nasional kita sudah tidak diragukan tinggal bagaimana strategi kita untuk memasarkan kemampuan mereka untuk bisa berkompetisi di kancah global. Nah, ini adalah tugas dari para sales and business development sesuai dengan tema webinar kali ini.

Pak Tommy menyampaikan bahwa Sales & BD adalah bagian tak terpisahkan dari ilmu marketing bagi perusahaan konstruksi nasional tujuan akhirnya adalah memenangkan proyek-proyek di dalam negeri maupun di luar negeri. Sementara itu, Dr. Ir. Mulia Pamadi menyampaikan bahwa bagi Insinyur, bekerja sebagai sales and business development di sektor konstruksi adalah suatu tantangan tersendiri dan membutuhkan kompetensi atau skill komunikasi yang mumpuni. Insinyur di bidang ini tentunya harus memiliki pengetahuan teknis terhadap produk atau jasa yang ditawarkan ke calon customer atau pun client.

Webinar ini menghadirkan dua narasumber, Ir. Habibie Razak, APEC Eng., Head of Energy & Transport SMEC Indonesia salah satu engineering consultancy services company yang berkiprah di lebih 40 negara dan memiliki lebih dari 120 kantor di seluruh dunia dan Ir. Andi Sanjaya Tjong – Country Lead untuk Indonesia bekerja di BG&E Consulting Engineers yang berpusat di Australia dan memiliki kantor di Singapura bertanggung jawab terhadap business operation di Asia Tenggara.

Kedua narasumber memaparkan fundamental dari sales and business development termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan yang bergerak di sektor ini di jaman pandemi baik di Indonesia maupun Singapura. Ir. Habibie Razak memaparkan bahwa profil seorang salesperson and business development professional yang dibutuhkan adalah setidaknya memiliki knowledge dan attitudes antara lain: Technical/Product Knowledge, Active Listening, Service Orientation, Strong Oral and Written Communication Skills, Problem Solving, Logical, Strategic, Dependable, Motivated, Integrity, Initiative, dan Adaptable.

Sementara Andi Tjong memaparkan bahwa Adaptasi New Normal untuk Sektor Konstruksi di Singapura antara lain: Mempercepat adaptasi “labour-efficient” teknologi, mengurangi import tenaga kerja buruh, mengadaptasi teknologi baru, i.e. prefabrication, robot, membuat design standard baru untuk gedung, safe distancing measures di tempat kerja dan Digitalisation.

Ir. Prastiwo Anggoro, ACPE Ketua PII Cabang Batam sebagai moderator memimpin sesi paparan dan tanya jawab ini memanggil beberapa panelist yang hadir pada event ini antara lain: Dorojatun Prakoso – Direktur PT Kwarsa Hexagon, Irwansyah Ghuznadi – Sales Manager PT WIKA Beton, Abdul Gafur Amin – Sales Engineer PEB Steel Building Company, Gilang Asmara – General Manager PT Prima Energi Consult, dan Ir. Vito Al Vandy Prabowo, MM – Business Development Manager PT Bureau Veritas Indonesia. Kelimanya memberikan komentar maupun pengalaman pribadinya sebagai sales and business development di perusahaannya masing-masing.

Sesi tanya jawab dibuka menghadirkan beberapa penanya yang kemudian dilanjutkan dengan babakan kuis, bagi siapa yang bisa menjawab pertanyaan dari narasumber akan mendapatkan souvenir dari PII Cabang Batam.

Hadir juga Ir. Taufik Nur, ASEAN Eng. mengomentari webinar kali ini. Harapannya, para Insinyur Indonesia yang berlaga di kancah internasional secara konsisten membagi pengetahuan dan pengalamannya buat para Insinyur-insinyur Indonesia.

Urban Railway Development Webinar bersama BKS PII & BKT Perkeretaapian PII, 21 July 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar sesi technical webinar kali ini dengan topik Railway Infrastructure and Technology yang berlangsung hari ini dimulai dari Pukul 13.00 hingga 16.30. BKS PII di bawah kepemimpinan Ir. Bambang Goeritno menggandeng BK Teknik Perkeretaapian yang diketuai oleh Ir. Hermawan Dwiatmoko.

Sebagaimana biasanya, PII Cabang Batam dan PII Wilayah Kepri kembali ditugaskan untuk mengorganize prestigious event yang dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai perusahaan, instansi dan lembaga. Koordinator Steering Committee Ir. Habibie Razak, APEC Eng. memandu sesi pembukaan yang dimulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Persatuan Insinyur Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Opening Remarks oleh Ketua BKS PII Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU.

Moderator Ir. Wendy Aritenang, M.Sc., DIC., PhD., IPU yang juga adalah Dewan Pakar PII dan Dewan Penasehat Masyarakat Perkeretaapian (MASKA) memimpin jalannya sesi webinar yang berlangsung sangat interaktif menghadirkan 5 pembicara dari berbagai perusahaan dan instansi yang saat ini sementara menyelenggarakan proyek urban railway development di Indonesia.

Pembicara berturut turut menghadirkan Ferdian Suryo Adhi Pramono – PPK Prasarana LRT Jabodebek dengan judul “LRT Jabodebek, New Transportation Backbone”, Silvia Halim – Construction Director PT MRT Jakarta dengan judul “MRT Jakarta: Transformative Urban Transportation”, Ir. Allan Tandiono, B.Eng., M.Sc., IPM – Director PT KCIC dengan judul “Project Management Practices at JBHSR Project”, ADI PRASETYO MEng(PM)., PMP®., PRINCE2®., CPPD® – PMO Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dengan judul “The Role of Project Management Office (PMO) in Managing Railway Projects” dan Christopher Anthony dari Novade Solutions berbicara tentang “Smart Site Management with Digitalization: Use Case Colas Rail at LRT Jabodebek Project”.

Hal yang sama disampaikan oleh Ir. Bambang Goeritno dan Ir. Ferdian bahwa DKI Jakarta menduduki posisi ke – 10 kota termacet di dunia menurut the Tomtom Traffic Index, 2019. Berdasarkan survey oleh BPJT pada tahun 2015 terkait jumlah kendaraan yang masuk dari luar DKI Jakarta 996,000/Hari, High Road Occupancy Rate: 69% JAGORAWI & CIKAMPEK. Tentu saja dengan kondisi ini banyak kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan antara lain: produktifitas menurun, bahan bakar terbakar sia-sia, biaya kesehatan meningkat untuk mengobati aneka penyakit dan stress, polusi udara meningkat &  boros waktu tempuh.

Beberapa poin penting yang dibahas di webinar ini antara lain: pengenalan tentang kompleksitas pekerjaan proyek konstruksi underground railway project yang melibatkan teknologi terkini earthwork moving, precast concrete technology, signalling, telecommunication, station facility (C/M/E), railway electrification and ticketing system. Webinar ini memberi gambaran tentang aspek-aspek teknis terkait perencanaan dan perancangan teknologi railway system sesuai dengan kaidah Keinsinyuran, serta knowhow tentang strategi pengelolaan proyeknya.

Webinar ini memberikan banyak pencerahan tentang specific knowledge dan expertise yang harus dimiliki oleh engineers yang bergelut di sektor ini serta terdapatnya kebutuhan akan expertise tersebut yang terus meningkat dan yang paling penting adalah webinar hari ini memperkenalkan konsep Transit Oriented Development (TOD) dan konsep Integrasi AntarModa yang yang menjadi dua point penting suksesnya investasi urban railway transport projects di Indonesia.

Sesi terakhir adalah Closing Remarks oleh Ir. Hermanto Dwiatmoko, MT., IPU. ASEAN Eng. selaku Ketua Badan Kejuruan Teknik Perkeretaapian dengan memberikan poin poin penting terkait perkembangan teknologi perkeretapian di Indonesia dan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama.

Seusai kegiatan pihak Makassar Terkini secara terpisah menghubungi Ir. Habibie Razak sebagai Steering Committee. Dalam keterangannya Ir. Habibie sangat optimis bahwa dengan diperkenalkannya konsep integrated urban railway development melalui sesi ini bisa menjadi lessons learnt untuk diimplementasikan di kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya, Makassar, dan Bali. Sebutlah di Sulsel, konsep Urban Railway Mamminasata (Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar) sudah harus diinisiasi segera dan mulai sekarang kita sudah bisa banyak belajar dari konsep pengintegrasian LRT Jabodebek, MRT Jakarta, Kereta Cepat Indonesia China dan moda lainnya.

Sementara Ir. Prastiwo Prastiwo, ACPE sebagai Koordinator Organizing Committee dan juga Ketua PII Cabang Batam menjanjikan sesi webinar selanjutnya tidak akan kalah menariknya dari acara hari ini. Hadir juga pada acara ini Dr. Ir. Hermawanto Dardak, IPU Mantan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia dan Wakil menteri Pekerjaan Umum dan beberapa pengurus Pusat PII lainnya.

Sesi Wawancara Teknis Calon Insinyur Profesional Madya, BKS PII, 16 Juli 2021

Badan Kejuruan Sipil kembali menggelar sesi wawancara teknis calon Insinyur Profesional Madya (IPM) Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia hari ini melalui aplikasi Zoom meeting. Di sesi sidang ini BKS PII mengutus tiga Majelis Uji Kompetensi (MUK) BKS PII antara lain: Ir. Andi Taufan Marimba, IPU., Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU dan Ir. Habibie Razak, IPU., APEC Eng.

Ir. Habibie Razak menyampaikan bahwa setidaknya sidang wawancara teknis BKS PII diselenggarakan 4 kali seminggu untuk melayani aspirasi para Insinyur nasional kita dan juga Insinyur Asing yang bekerja di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesional dari Persatuan Insinyur Indonesia. “Ini adalah amanah UU No.11/2014 bahwa Insinyur yang berpraktik keinsinyuran di Indonesia haruslah mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) dan untuk mendapatkan STRI sebelumnya, Insinyurnya haruslah lulus Uji Kompetensi melalui proses sertifikasi Insinyur Profesional (SIP)” Ir. Habibie menjelaskan.

Di sesi hari ini, setidaknya 12 calon Insinyur Profesional Madya yang mendapatkan giliran wawancara dari berbagai sektor, instansi dan perusahaan. Satu calon dari salah satu kementerian teknis memaparkan pengalamannya terlibat sebagai staff Quantity Surveyor pada proyek Jembatan bentang panjang di Surabaya. Ir. Habibie menanyakan alasan filosofis mengapa tipe struktur jembatan yang dipilih adalah cable stayed bukan suspension type misalnya. Nah, pertanyaan-pertanyaan fundamental seperti ini tentunya didapatkan pada saat Feasibility Study dilakukan dengan mempertimbangkan aspek teknis, aspek sosial-lingkungan dan aspek keekonomiannya (CAPEX dan OPEX).

Menurut Ir. Andi Taufan pada saat wawancara teknis dengan salah satu kandidat, fase pra-desain biasanya dibutuhkan untuk proyek-proyek kompleks seperti di sektor migas sedangkan untuk proyek-proyek infrastruktur yang skalanya sederhana bisa langsung melalui proses detailed design setelah studi kelayakan dilakukan. Pra-desain di sektor oil and gas diistilahkan sebagai Front End Engineering Design (FEED) yang biasanya dilakukan setelah FS dan sebelum Detailed Engineering Design (DED) dilakukan.

Sesi Study Abroad: what to prepare to pursue Oversea Scholarship, PII Batam, 26 Juni 2021

PII Cabang Batam kembali menggelar sesi knowledge sharing selama 2.5 jam yang kali ini dengan topik: “Study Abroad, what to prepare to pursue overseas scholarship” hari Sabtu pagi, 26 Juni 2021 menghadirkan Teuku Rengga Felamona penerima beasiswa Fulbright dari negeri Paman Sam. Sesi webinar ini adalah hasil kerjasama antara PII Wilayah Kepulauan Riau, PII Cabang Batam dan PII Pusat.

Pembukaan acara dipandu oleh Imel La Melati sebagai MC yaang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Persatuan Insinyur Indonesia yang kemudian dilanjutkan opening remarks oleh Ketua PII Wilayah Kepri Dr. Ir. Mulia Pamadi, IPU., ASEAN Eng.

Sharing session dimoderasi oleh Ir. Prastiwo Anggoro Ketua PII Cabang Batam mengatur jalannya acara paparan oleh Teuku Rengga yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi sharing pengalaman menghadirkan beberapa profesional penerima beasiswa luar negeri antara lain Dr. Riza Suwondo penerima beasiswa dari kerajaan Saudi dan LPDP, Ahmad Amiruddin penerima beasiswa dari Kemenkominfo dan LPDP dan Dr. Fakhruddin penerima beasiswa dari JICA, Jepang.

Dalam paparannya, Teuku Rengga Felamona yang akrab disapa dengan nama Rengga yang berkarir sebagai Head of Projects and EPC Management di salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia memaparkan tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa luar negeri. Setidaknya ada 4 hal yang harus dipersiapkan antara lain: english, networking (peer review to our application), spot on writes-up topics and be familiar with forms and practice.

Rengga juga menceritakan pengalamannya di dalam melamar beasiswa LN ini, pernah beberapa kali gagal dan akhirnya sukses mendapatkan beberapa beasiswa S2 LN namun dia memilih fulbright scholarship yang membawanya berkuliah di Texas A&M University.

Sesi tanya jawab berlangsung cukup interaktif antara pembicara, para panelis dan peserta webinar sharing session terkait oversea scholarship ini. Webinar ini ditutup dengan pemutaran video terkait rencana penyelenggaraan Rapimnas PII di Batam dan closing remarks dari Ir. Habibie Razak yang saat ini adalah salah satu Indonesia Monitoring Committee for APEC Engineer REGISTER, PII Pusat.

Habibie dalam closing speechnya menyampaikan bahwa sesi ini sungguh bermanfaat buat kawan kawan yang masih ingin sekolah ke LN begitu pun peserta yang punya anak, ponakan atau sepupu info seperti ini sangat mereka butuhkan untuk memotivasi dengan mencoba apply for oversea scholarship.

“Event sejenis akan terus diselenggarakan setiap bulan di bawah koordinasi Ir. Prastiwo Ketua PII Batam, apabila ada dari professional yang akan men-sharing knowledge and experience silahkan langsung menghubungi Beliau” pungkas Ir. Habibie di akhir acara.

Sesi Wawancara Teknis Kandidat Insinyur Profesional Madya BKS PII, 3 Juni 2021

Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BKS PII) kembali menggelar sesi wawancara teknis untuk para kandidat Insinyur Profesional Madya (IPM) Sipil secara daring via zoom application. Majelis Uji Kompetensi (MUK) yang ditugaskan pada sesi kali ini menghadirkan Ir. Andi Taufan Marimba, IPU, Ir. Wahyu Hendrastomo, IPU dan Ir. Habibie Razak, IPU untuk mewawancarai 11 kandidat IPM.

Menarik melihat para Insinyur di dalam memaparkan pengalaman keinsinyurannya yang bisa berupa pengalaman terkait perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan proyek. Salah satu kandidat juga yang bekerja di perusahaan konsultan menyampaikan pengalamannya di dalam penyusunan billing rates tenaga ahli melalui asosiasi badan usaha untuk bisa dijadikan dasar oleh para pelaku jasa konstruksi dan juga pemberi proyek di dalam membayarkan para tenaga ahlinya.

Ir. Habibie Razak menanggapi bahwa acuan remunerasi atau billing rates yang ada saat ini belumlah memberikan apresiasi yang baik bagi para Insinyur Indonesia yang berkecimpung di dunia konstruksi karena ratenya masih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Ir. Habibie menjelaskan bahwa memang struktur billing rate terdiri dari komponen direct cost atau biaya langsung tenaga ahli/insinyur, komponen overhead dan margin dari perusahaan konsultan.

Ir. Habibie manambahkan “Apabila rate yang disetujui oleh Client/Project Owner ke konsultan nilainya sudah kecil kemudian bagaimana dengan remunerasi/benefit yang akan diberikan oleh konsultan kepada para tenaga ahlinya/insinyurnya. Sebenarnya Client di sektor swasta mampu membayar tenaga ahli dengan nilai yang lebih bagus bagus dan alangkah baiknya asosiasi yang membuat acuan remunerasi tadi melakukan studi atau kajian yang lebih komprehensif sebelum menerbitkan acuan billing rates yang terbaru. Billing rates setiap tahun idealnya harus berubah karena ada faktor inflasi yang setiap tahunnya bisa berbeda”.

Sesi wawancara teknis Badan Kejuruan Sipil PII saat ini dilakukan setiap minggu menelurkan setidaknya 70 – 100 Insinyur Profesional Madya (IPM) dan Insinyur Profesional Utama (IPU) setiap bulannya yang tidak lain sebagai upaya memberikan ijin praktik keinsinyuran kepada Insinyur Indonesia sesuai dengan amanah UU No.11/2014.