Category Archives: Kesan & Pengalaman

Instruktur pada Kursus Kontrak EPC, 27 November 2015

Engineering, Procurement and Construction kini menjadi model kontrak yang bukan hanya diaplikasikan di dunia industri minyak dan gas namun sudah mulai merambah ke sektor pertambangan, general industry seperti pharmaceuticals dan food processing bahkan sampai pada sektor infrastruktur public.

IMG_20151127_114706

Kontrak EPC ini memberikan jaminan performa oleh EPC contractor terhadap overall performance of the plant atau pun fasilitas yang dibangun. Mengapa kontraktor EPC berani menggaransi? Faktor utamanya adalah karena mereka yang mengeluarkan output desain, melakukan pengadaan sekaligus melakukan pekerjaan ereksi dan instalasi sampai pada commissioning dan startup suatu pabrik atau infrastruktur/fasilitas.

IMG_20151127_114618

Kursus EPC yang diselenggarakan oleh EMLI training kali ini mengupas tentang beberapa aspek penting dalam kontrak EPC antara lain: aspek legal, jenis-jenis asuransi pada kontrak EPC, aspek finansial atau keuangan yang mesti diperhatikan oleh kontraktor EPC pada saat menyiapkan proposal EPC, aspek treasury atau cashflow dan penyiapan dana untuk mengeksekusi kontrak EPC oleh kontraktor EPC dan aspek perpajakan yang harus diidentifikasi lebih dini di dalam penyiapan proposal dan penyusunan kontrak EPC.

Foto Bersama1

Peserta dihadiri oleh 8 orang dan kebanyakan dari mereka adalah legal officer dan commercial manager di perusahaan mereka bekerja. Kursus sehari ini juga memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana merencanakan dan mengeksekusi proyek EPC pada saat tahap pengadaan dan konstruksi.

Bpk Habibie dan Bapak Renno

Kita berharap lebih banyak lagi professional di bidang ini memahami kontrak EPC dan mulai mengimplementasikan jenis kontrak ini baik sebagai project owner maupun sebagai kontraktor EPC.

 

 

 

Trip to Penang for CAFEO33, 23 – 25 November 2015

Tanggal 23 November 2015 GA 816 dari Jakarta bertolak ke Kuala Lumpur berisikan 2 professional dari Indonesia untuk menghadiri Konferensi Insinyur se-Asia Tenggara atau biasa juga dikenal Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations yang ke-33 (CAFEO33) di Penang, Malaysia. Perjalanan selama lebih dari dua jam menuju Kuala Lumpur, transit di KLIA selama kurang lebih lima jam kemudian dilanjutkan lagi ke salah satu kota industri di Malaysia, Kota Penang, a Free Trade Zone city berbasis industri electronic dan electrical.

1a-with Fam Yew Hin

Kami, Dr. Ir. Muhammad Rusman Ketua PII Cabang Makassar dan saya sendiri, Ir. Habibie Razak PII Pusat bertemu dengan salah seorang pengurus BK Mesin Persatuan Insinyur Malaysia (IEM), Ir. Fam Yew Hin yang justru akan berangkat ke Jakarta untuk keperluan business perusahaannya. Ir. Fam adalah sosok Insinyur Malaysia yang juga aktif mengembangkan organisasinya dan juga hampir setiap tahunnya menghadiri konferensi Insinyur se-Asia Tenggara ini. Karena satu hal yang sungguh urgent bertepatan dengan kunjungannya ke Jakarta akhirnya dia memutuskan kali ini  untuk tidak berpartisipasi di event ini.

2-Habibie photo first day - Copy

Penerbangan MH1194 berangkat Pukul 23.45  dan tiba di Penang sekitar Pukul 00.45. Kami berangkat menuju Hotel Jen yang lokasinya di downtown tepatnya George Town. Setelah seharian perjalanan kami pun terlelap sampai pagi dan kemudian harus bersiap-siap lagi untuk sarapan dan berangkat menuju lokasi konferensi di Hotel Equatorial, 20-30 menit menggunakan taksi.

4-CAFEO33 DelegatesPembukaan CAFEO33 pada Hari Selasa, Tanggal 24 November 2015 dihadiri oleh perwakilan Institusi Keinsinyuran lingkup Negara-Negara ASEAN sangat meriah mengundang tepuk tangan kagum dari para peserta hingga acara pembukaan selesai dibuka. Sesi siang setelah makan siang dilanjutkan dengan country report oleh masing-masing Engineering Institution dan tak kalah kami dari delegasi Indonesia diwakili oleh President PII, Bapak Ir. Bobby Gofur Umar, MBA., IPU. Delegasi dari Indonesia kali ini berjumlah lebih dari 30 orang dari unsur pusat, badan kejuruan, wilayah dan cabang seluruh Indonesia.

3-CAFEO Opening CeremonyEvent hari pertama yang tidak kalah menarik dan meriahnya adalah technical paper sessions di mana para technical paper presenter mempresentasekan papernya diikuti oleh babakan Tanya Jawab. Ir. Rusman dan saya tidak ketinggalan moment ini dengan mengangkat mic dan melempar pertanyaan kepada paper presenter di ruangan tempat sesi ini dilaksanakan. Total 4 ruangan yang digunakan terpisah selama 2 hari untuk keseluruhan sesi ini.

5-Technical Paper Session Part1Wakil dari Indonesia, Rahmat Mualim membawakan topik tentang Green Mining Reclamation Strategy dan Syaifful Amri, Oktaviani Yohan dan tim membawakan presentase tentang penggunaan natural zeolite dalam hal remediasi tanah akibat limbah mercury dari pengolahan tambang emas. Mereka berhasil menampilkan bahan presentase yang sungguh memukau para peserta technical paper session ini, they were doing excellent presentations, indeed.

7-Rusman Technical Paper SessionCAFEO ke-33 kali ini tidak jauh berbeda dengan CAFEO sebelumnya dari sisi kesamaan para delegasi yang hadir. Ir. Yau Chau Fong, delegasi dari the Institution of Engineers, Malaysia (IEM) adalah professional yang sangat aktif mengikuti event ini juga ikut hadir. Delegasi dari Philipina antara lain Trese Bustamant, Paquito Mirasol dan tim ikut hadir pula. Kami pun menyempatkan berpose bersama dengan engineer Malaysia dan Philipina ini.

9-With Trese & Chau Fong

6-Technical Paper Session Part2Suasana sore dan malam hari di kota Penang tidak luput dari observasi di mana kami menyempatkan menyusuri lorong demi lorong George Town. Kami menyempatkan berfoto pada beberapa street paints di antaranya lukisan motor dan sepeda yang dikendarai anak-anak. Sepertinya inilah street paints yang terkenal ini.

10-Rahmat Presentation Kami juga pastinya menyempatkan ke Jalan Batu Ferringgi di mana Hard Rock Hotel & Café berada. Kami pun membeli Hard RockT-Shirt bertuliskan Penang menandakan kami pernah berada di kota ini. Baik Rusman maupun saya adalah penggemar berat dari Hard Rock dan satu decade ini sudah mengumpulkan puluhan t-shirt dan accessories lainnya.

11-George TownHari kedua, Rabu, 25 November 2015 di konferensi ini, kami menyempatkan berinteraksi dengan teman-teman Insinyur Malaysia dan Brunei selama sesi makan siang yang sampai akhirnya kami pun harus pamitan dulu kepada mereka dikarenakan harus ke bandara mengejar jadwal penerbangan MH1149 siang dari Penang menuju Kuala Lumpur.

 

12-Bicycle paintDua jam transit di Kuala Lumpur International Airport kami pun bertolak kembali menuju Jakarta dengan Penerbangan GA 817 yang menghabiskan waktu sekitar 2.5 jam perjalanan. Walaupun kunjungan kali ini sangat singkat namun tetap memberikan kenangan tersendiri akan keindahan dan keunikan Kota Penang nan jauh di sana.

12a-Hard Rock Cafe

13-Lunch second day

15a-In front Garuda KL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengenalan Sertifikasi ASEAN Engineer (AE) dan ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) pada Program Pembinaan Profesi Insinyur (P3I) di Makassar, 21-22 November 2015

Hari Sabtu dan Minggu, 21 dan 22 November 2015 Pengurus PII Cabang Makassar kembali menggelar Program Pembinaan Profesi Insinyur (P3I) di Ruang Daisy, Hotel Clarion Makassar. Peserta kali ini berjumlah lebih dari 30 orang dihadiri oleh para professional di bidang Keinsinyuran baik terkait dengan instansi Dinas Pekerjaan Umum maupun yang bergerak di sektor Swasta.

Photo-1Bapak Dr. Ir. Muhammad Rusman, MT., IPM menyampaikan bahwa ini adalah kegiatan P3I terakhir di tahun ini sambil menunggu Peraturan Pemerintah tentang profesi Keinsinyuran dikeluarkan tahun depan. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa dengan adanya PP yang baru calon Insinyur akan dikenakan kewajiban melakukan berbagai jenis kegiatan termasuk di dalamnya aktifitas perkuliahan dengan jumlah 16 SKS. “Pihak perumus sementara menggodok PP ini dan insya Allah ada optimisme untuk segera mengesahkan dan menerbitkannya awal tahun depan” kata Bapak Ir. Rudianto Handojo, salah seorang tim perumus Peraturan Pemerintah ini.

Photo-2

Habibie Razak pada kegiatan kali ini diminta oleh Bapak Ir. Taufik Nur, MT., IPM, Sekretaris PII Cabang Makassar mendeliver materi “Sertifikasi ASEAN Engineer dan ASEAN Chartered Professional Engineer”. Dua sertifikasi ini adalah produk dari Mutual Recognition Agreement (MRA) di tingkat ASEAN yang salah satu fungsinya adalah memberikan mobilitas kepada para Insinyur di negara ASEAN untuk bisa bekerja di negara tetangga dengan mendapatkan pengakuan berupa kesamaan standarisasi kompensasi dan benefit. Sertifikasi ACPE adalah setingkat lebih tinggi daripada ASEAN Engineer. Menurut ACPE-Coordinating Committee, mereka para ACPEs sudah bisa memimpin tim proyek lintas negara ASEAN baik sebagai Project Manager bahkan sampai level Project Director.

Razak juga di dalam presentasinya memaparkan tentang pentingnya para Insinyur Indonesia mempersiapkan diri menghadapi liberalisasi keinsinyuran ini termasuk upaya-upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah di dalam mempersiapkannya antara lain:

  1. Menambah Jumlah Perguruan Tinggi berbasis Keteknikan seperti Institut Teknologi. Arah Pembangunan lebih besar ke Timur Indonesia. Institut Teknologi Gowa harus segera terbentuk di Sulawesi Selatan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas para Sarjana Teknik dan Insinyur di Kawasan Indonesia Timur.
  2. Sosialisasi UU No. 11 Tahun 2014 tentang Profesi Keinsinyuran
  3. Kebijakan pemerintah untuk tidak berorientasi pada penjualan hasil mentah atas sumber daya alam yang diperoleh dari bumi Indonesia dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar bagi sarjana teknik.
  4. Perlu adanya insentif dari pemerintah kepada profesi insinyur yang telah memperoleh sertifikat ASEAN. Sebab jika tidak ada penghargaan lebih atau insentif dari pemerintah, maka dorongan bagi insinyur untuk mengambil sertifikasi ASEAN tidak akan terwujud.

Photo-4

Syarat-syarat sertifikasi ACPE bisa dilihat langsung di website www.acpecc.net sedangkan syarat registrasi AE ada di website www.afeo.org atau di http://pii.or.id/pii-files/AER.pdf

Razak juga menyampaikan kesekian kalinya pada event sejenis bahwa Undang-undang No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran ini kemudian meredifinisi istilah insinyur di mana Insinyur menurut Wikipedia adalah Insinyur adalah orang yang bekerja dalam bidang teknik, yang berbekal pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis dengan menggunakan teknologi.

Photo-5

Insinyur menurut PII adalah Insinyur adalah orang yang melakukan rekayasa teknik dengan menggunakan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah atau daya guna atau pelestarian demi kesejahteraan umat manusia. Pembicara menekankan bahwa Insinyur seharusnya memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan umat manusia serta pelestarian lingkungan, Insinyur tidak harus lulusan sarjana teknik tetapi mereka yang bisa menciptakan nilai tambah dari inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Photo-3

Bravo Insinyur Indonesia, Salam Insinyur Profesional.

IKA Unhas Audiensi dengan Dirjen Migas, 22 Oktober 2015

Hari Kamis Tanggal 22 Oktober 2015, Pengurus Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) yang dimotori oleh Bapak Ir. Andi Razak Wawo yang merupakan Ketua IKA Unhas Korwil Jabodetabek didampingi oleh Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir. Habibie Razak, Ir. Aminuddin Akil (bidang ESDM) dan Direktur Eksekutif,  S. Alam berkunjung ke ruang kerja Dirjen Migas Bapak Ir. Wiratmaja Puja guna membicarakan peluang dan tantangan pengembangan sektor minyak dan gas di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

 

IMG-20151022-WA0025

 

 

 

 

 

 

 

IMG20151022175605

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pertemuan yang berlangsung singkat di mulai dari Pukul 05.15 sampai 06.00 sore melahirkan beberapa points of discussion antara lain:

  1. Bapak Wiratmaja menyampaikan bahwa membangun KTI harus dimulai dari sisi downstream yakni dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan kendala-kendala yang mereka hadapi saat ini.  Contohnya,  kendala yang dihadapi nelayan yang berada di pulau-pulau marginal di mana pada musim tertentu harga bahan bakar minyak seperti solar maupun bensin bisa mencapai Rp. 40,000 – 50,000/liter. Ini disebabkan karena tidak ada kontinuitas supply minyak di pulau-pulau marginal ini. Solusinya antara lain dengan membangun tempat penyimpanan bahan bakar dan memperbanyak stasiun depot BBM di pulau-pulau tadi sehingga keberlanjutan supply BBM terjaga.
  2. Bapak A. Razak Wawo mengharapkan Unhas sebagai Universitas terkemuka di KTI diberikan porsi yang lebih besar di dalam pengembangan sektor migas KTI. Selama ini kajian-kajian mengenai migas belum pernah sekali pun melibatkan Unhas. Bapak Dirjen menyampaikan Unhas dan alumni tetap bisa berpartisipasi untuk tender kajian-kajian Migas melalui mekanisme lelang secara online.
  3. Respon dari Bapak Wirat, panggilan mahasiswanya kepada Beliau, bahwa Beliau selama menjabat berkali-kali mengundang pihak Pemerintah Daerah di Kawasan Timur membahas tentang pengembangan sektor energi namun sepertinya mereka tidak melek. Hal ini mungkin karena kurangnya pengetahuan maupun wawasan Pemerintah Daerah akan pentingnya energi. Dirjen Migas meminta IKA Unhas turut serta di dalam memberikan pencerahan tentang arti pentingnya energi bagi pengembangan KTI.
  4. Kurangnya serapan anggaran Tahun 2015 yang nilainya hingga 3 Trilyun yang sebagian porsi anggaran diberikan untuk KTI. Alasan utamanya seperti disebutkan di point 3 di atas, ini karena kurang meleknya pihak Pemerintah di KTI akan pentingnya pemenuhan kebutuhan energi.
  5. Dirjen Migas mencanangkan pembangunan transmisi dan distribusi pipa baru dari induk pipa Donggi Senoro untuk kebutuhan city gas di daerah itu. Anggaran diharapkan dari APBN. Dengan adanya program ini akan merangsang pertumbuhan daerah itu dimulai dengan dibangunnya kawasan Industri dengan supply gas yang tersedia tadi.
  6. Sebagai salah satu upaya pengembangan Indonesia Timur khususnya sektor migas, Dirjen Migas akan melaksanakan program sosialisasi di sejumlah kampus di Indonesia Timur terkait dengan program dan kebijakan Migas. Bapak Wiratmaja Puja mengajak Alumni Unhas untuk berperan serta di dalam kegiatan ini dengan menjembatani pertemuan-pertemuan formal dengan pihak Unhas.
  7. Bapak A. Razak Wawo menyinggung adanya keinginan Unhas untuk segera mendirikan jurusan Perminyakan di Fakultas Teknik Unhas sebagai wujud keseriusan Unhas di dalam berkontribusi pada pengembangan sector migas KTI. Dirjen Migas mendukung upaya ini dan sekaligus meminta juga dibuatnya program studi yang berhubungan dengan pengembangan potensi-potensi yang ada di Indonesia Timur seperti potensi angin untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan gelombang di mana 2 potensi ini sangat perlu dikembangkan segera.

Diskusi selama kurang lebih 40 menit ini kemudian diikuti dengan foto bersama dengan Bapak Wirat. Habibie Razak di akhir diskusi sambil becanda menyampaikan bahwa ada mantan mahasiswa Beliau yang titip salam katanya dia dapat nilai A di mata kuliah Mechanical Engineering Design yang diajarkan oleh Beliau.

 

Kunjungan Pabrik Gasifikasi Batubara di China, 20 – 26 September 2015

Pagi itu, Hari Minggu Tanggal 20 September 2015 berangkat dari Fatmawati Jakarta Selatan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pesawat Cathay Pacific CX 718 yang menerbangkan kami bertolak Pukul 08.20 dan tiba di Hong Kong Pukul Pukul 15.00. Setelah transit kurang lebih 2 jam kami harus naik pesawat lagi menuju Beijing menempuh 3 jam perjalanan menggunakan maskapai penerbangan Dragon Air KA974, afiliasi dari Cathay Pacific Airlines.

IMG_20150921_133615Beijing International Airport menanti kedatangan tim kami dan setelah baggage clearing kami dengan menggunakan bis jemputan menuju Capital Airport Hotel yang lokasinya tidak begitu jauh dari Terminal kedatangan kami. Kessokan harinya, kami check-out dari hotel dan balik lagi menuju Terminal kedatangan internasional untuk menjemput rombongan Client yang menggunakan maskapai penerbangan berbeda dari Jakarta.

Kunjungan pertama adalah Pabrik Gasifikasi Batubara yang letaknya di Propinsi Jilin tepatnya di kota kecil yang bernama Changshan sekitar 2 jam perjalanan darat dari Ibukota Propinsi, Changchun. Siang hari kami dari tim konsultan berjumlah 3 orang dan dari Client kami terdiri dari 2 Direktur dan 2 Business Analyst tiba di Bandara Changchun dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju South Lake Hotel, Changchun.

IMG20150920194015Setelah beristirahat sejenak kami bertemu dengan gasifier technology licensor dan formal meeting selama kurang lebih 2 jam di hotel meeting room. Diskusi sangat interaktif melihat Client kami banyak menanyakan concern-concern mereka baik yang sifatnya teknis maupun komersil. Sangat kelihatan bahwa Direktur dari salah satu perusahaan terkemuka ini memahami bisnis ini secara komprehensif.

Hari ketiga, Tanggal 22 September kami mengunjungi Pabrik Gasifikasi yang berlokasi di Changshan. Pabrik ini berdiri semenjak Tahun 1969 di mana end product yang dihasilkan adalah ammonia dan urea. Proyek ekspansi yang sekiranya startup bulan September kemarin akan menghasilkan total produksi ammonia 300,000 Ton/Tahun. Sekedar informasi, di China saat ini total 77 pabrik gasifikasi batubara dibangun dengan menggunakan teknologi mutakhir baik China maupun luar China. Semangat memonetisasi batubara kian tingginya di negara ini mengingat mereka juga memiliki lebih banyak cadangan batubara di dunia saat ini.

IMG_20150921_181917Setelah kurang lebih sejam di lokasi pabrik Changshan ini, kami balik ke South Lake Hotel beristirahat seenak dan dilanjutkan dengan dinner malam harinya di salah satu restoran di kota Changchun. Hidangan Chinese food bersama Client kami diiringi diskusi lepas dan candaan membuat kami semakin akrab.

Hari keempat, kedua direktur harus berangkat ke Changchun airport menuju Beijing dan flying back to Jakarta dengan pesawat tengah malam. Tim Client yang tersisa 2 orang dan 3 dari tim kami melanjutkan perjalanan menuju Yinchuan dengan menggunakan pesawat Air China CA1662 dan tiba di Yinchuan Airport sekitar Pukul 14.00 siang.

IMG_20150922_134438IMG_20150922_130057

 

 

 

 

 

 

 

Dari Yinchuan airport kami berangkat menuju Kempinsky Hotel sekitar sejam perjalanan dan checkin di sore hari menjelang malam. Dinner time Jam 7 malam memaksa kami untuk turun lagi ke lobby hotel dan bergegas menuju salah satu restoran yang menyajikan hotpot di kota Yinchuan ini.

Keesokan harinya kami checkout dan menuju salah satu hotel di mana salah seorang professional dari technology licensor gasifier terkenal dan sama sama menuju lokasi Pabrik Gasifikasi batubara yang berlokasi di Shenhua tepatnya di Kawasan Industri Ningdong. Kawasan ini memiliki area ratusan hektar ditempati oleh banyak perusahaan dan berbagai jenis industri. Pabrik yang kami kunjungi adalah pabrik gasifikasi batubara menjadi methanol dan polypropylene. Di kawasan ini juga sementara dibangun coal to liquid project menggunakan teknologi fischer tropsch yang dulunya sempat menjadi patent dari Shell company.

IMG_20150923_182110

Setelah beberapa jam di kawasan industri ini kami kemudian kembali ke hotel dari professional dari salah satu gasifier technology licensor dan dilanjutkan dengan makan siang dan gasification plant presentation yang baru baru kita kunjungi.

IMG_20150923_194201Sore harinya kami harus berangkat lagi ke Yinchuan airport dan bertolak menuju Beijing International Airport. Malam hari Pukul 20.00 kami menuju kota Beijing dan menginap di Traders Hotel salah satu hotel di area Jianguomen Road di mana kantor kami berlokasi.

Hari keenam, start di pagi hari kami menuju Tembok Raksasa China yang lokasinya sekitar 2 jam perjalanan dari kota Beijing. Di sana kami mendaki tembok raksasa atau bisa dikenal dengan The Great Wall yang panjang temboknya ternyata lebih dari 3000 km. Sudah pasti dong selama menanjak ke puncak great wall kami menyempatkan mengambil foto bersama maupun gaya selfie supaya memori tentang trip ini bisa direcord dan menjadi kesan yang tidak akan pernah terlupakan.

IMG_20150924_130252Setelah kunjungan tembok raksasa kami mengundang client ke kantor kami di Beijing dan mengajak mereka dinner sebelum akhirnya checkout dan balik menuju airport untuk pesawat tengah malam menuju Jakarta.

Hari ketujuh, Sabtu pagi kami pun akhirnya berangkat menuju Beijing airport dan bertolak menuju Jakarta dan sebelumnya transit di Hong Kong International Airport.

 

 

This was an amazing and exciting trip, indeed, combination between business and a bit of pleasure supaya jiwa dan raga ini tetap sehat dan relax selama trip.

IMG_20150925_111201

Bravo Indonesia, jayalah para professional Indonesia, sukses selalu Insinyur Indonesia….Amin.

 

IMG_20150925_183155

 

Effective Career Planning Short Course & Sosialisasi UU Keinsinyuran HMS FT-UH, 19 September 2015

Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HMS FT-UH) kesekian kalinya mengundang Habibie Razak ke kampus Unhas Tamalanrea sebagai Pembicara dan sekaligus trainer untuk materi “Perencanaan Karir Efektif buat Mahasiswa dan Sarjana Teknik Lulusan baru”. Pada kesempatan ini trainer juga diberi slot beberapa menit untuk mensosialisasikan UU No. 11 Tahun 2014 tentang profesi Keinsinyuran.

Photo2Sesi yang bertepatan hari Sabtu Tanggal 19 September ini dihadiri lebih dari 60 mahasiswa dari setiap Jurusan yang ada di Fakultas Teknik Unhas termasuk di antaranya pengurus lembaga mahasiswa tingkat Jurusan se-Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Teknik Unhas (OKFT-UH). Animo mahasiswa(i) untuk mengetahui lebih dalam tentang profesi keinsinyuran dan perencanaan karir masa depan akhir-akhir ini semakin kuat mengingat adanya insentif dari pemerintah kepada lulusan baru yang bergelut di dunia keinsinyuran. Tentunya, mahasiswa dituntut untuk lebih proaktif dan kreatif di dalam mencari lowongan kerja keinsinyuran yang jumlahnya akan semakin besar dari tahun ke tahun sehubungan dengan adanya program percepatan infrastruktur di era pemerintahan Jokowi – JK dan dalam kerangka master-plan percepatan ekonomi hinggat tahun 2040 yang menargetkan Indonesia menjadi Negara dari middle income menjadi high income country.

Photo6Kursus Effective Career Planning kali ini tidak jauh berbeda dari sesi-sesi yang pernah dilakukan sebelumnya. Materinya antara lain: Key Steps in Career Planning, Effective Employment Search Strategies & Application Preparation, Engineer’s Required Competencies & Good Habits on Career Planning. Habibie di sela-sela presentasenya memberikan contoh CV/resume dan surat lamaran kerja yang padat dan menarik berdasarkan pengalamannya berpindah dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya. Kedua elemen ini sangat perlu diperkenalkan kepada mahasiswa(i) sebagai acuan buat mereka membuat surat lamaran dan CV/resume yang berbobot. Bagaimana pun juga, CV/resume yang berisi tentunya karena adanya pengalaman kerja, pengalaman organisasi, pengalaman training/kursus/seminar/konferensi yang dilakukan oleh mahasiswa dan alumni selama beraktifitas dan bekerja di organisasi profit maupun non-profit. Kompetensi yang dikedepankan atau yang dievaluasi di CV kita bukan hanya technical competency tapi behavioral competency jauh lebih dikedepankan.

Photo5Habibie adalah mantan Ketua I Pengurus Himpunan Mahasiswa Sipil FT-UH Periode 2001/2002 pernah menjabat sebagai Ketua Umum IMM Komisariat Fakultas Teknik/MIPA Periode 2002/2003 dan Ketua Bidang IPTEK IMM Cabang Kota Makassar Periode 2003/2004 sebelum akhirnya menyelesaikan studinya di Jurusan Sipil FT-UH di Tahun 2004. Habibie saat ini adalah Wakil Ketua Bidang Energi dan Kelistrikan Persatuan Insinyur Indonesia Periode 2012-2015 yang sebelumnya adalah deklarator berdirinya Pengurus PII Cabang Sorowako/Luwu Timur.

 

 

 

Saran penulis, adalah mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan harus lebih sering mengundang alumni-alumni yang selama ini bisa menjadi behavioral model agar knowledge sharing bisa lebih sering terjadi yang pada akhirnya bisa lebih memberikan insights sekaligus memotivasi mahasiswa jaman sekarang untuk lebih maju di masa depan.

Photo8

Salam organisasi mahasiswa, salam Insinyur.

 

 

 

 

 

 

 

 

Photo9

 

 

 

 

 

 

Pembicara pada Kursus Hukum Kelistrikan, 26 Agustus 2015

EMLI Training salah satu training provider di Indonesia yang fokus pada hukum Energi dan Pertambangan melaksanakan 3 hari training mulai dari Tanggal 25 – 27 Agustus 2015 dengan topik Hukum Kelistrikan. Saya diundang untuk membawakan 2 materi di hari kedua yakni IPP Road Map in Indonesia dan Aspek Legal dan Komersial pada  Proyekk-proyek Engineering, Procurement & Construction.

IMG_20150826_155059

Pihak training provider sekiranya hanya mengamanahkan materi EPC yang dikonfirmasi seminggu sebelumnya entah kenapa beberapa jam sebelum jadwal materi saya ini, mereka juga meminta saya memberikan sedikit waktu untuk mempresentasekan IPP road-map. Saya sangat berterima kasih pada karib saya, Ir. Denny Saputra yang setahun sebelumnya mempresentasekan materi ini kepada kami sehingga slides yang berasal dari dia bisa pula saya presentasekan di depan peserta Hukum Kelistrikan ini.

Aspek legal dan komersial pada suatu proyek EPC selain aspek teknis menjadi bahan kajian yang cukup mendalam pada training kali ini. Beberapa materi yang cukup menarik adalah 10 contract roadblocks yang harus diperhatikan di fase proposal development pada suatu proyek EPC yaitu: Consequential Damage, Limits of Liability, Exclusive Remedies, Warranty, Dispute Resolution, Indemnity Provision, Change Provision, Insurance Requirement, Force Majeure Provision dan Price & Payment Terms. Salah satu istilah penting dalam bisnis asuransi adalah waiver of subrogation, yakni memastikan EPC contractor terlepas dari “sue” yang dilakukan oleh pihak asuransi apabila terjadi kerusakan/damage pada suatu properti client pada saat fase konstruksi yang mungkin diakibatkan oleh EPC contractor tadi di mana pihak Client adalah pihak yang terasuransi meminta claim penggantian kepada perusahaan asuransi.

IMG_20150826_175612

Tax juga merupakan bahan diskusi yang menarik di mana seorang tax officer di perusahaan korporasi bertugas memastikan tidak terjadi double taxation akibat pengaturan yang tidak tepat untuk suatu kontrak offshore dan onshore pada suatu proyek. Kuesioner pajak dikeluarkan oleh tax officer tadi memastikan entity yang mana yang akan menandatangani kontrak dengan client sehingga tax exposure bisa diminimalisir.

IMG20150826161046

 

 

 

 

Oil & Gas Subsea System Training BK Mesin PII, 11 – 14 Agustus 2015

Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII) kembali mengadakan professional oil & gas training yang kali ini dilaksanakan Pada Tanggal 11-14 Agustus 2015 di Hotel Puri Denpasar, Kuningan Jakarta Selatan. Topik training ini adalah The Engineering & Technology of Subsea System pada sektor Migas dan dibawakan oleh Bapak Prof. Ir. Jaswar Koto – Staff Pengajar dan Peneliti Institut Teknologi Malaysia yang juga Beliau saat ini adalah Presiden International Society of Ocean, Mechanical and Aerospace for Scientist and Engineers.

Foto-4

Laporan Training oleh Ketua Bidang Engineering BKM-PII Bapak Ir. Ade Irfan dan Pembukaan sekaligus pengantar training oleh Ketua BKM PII Bapak Prof. Ir. Tresna Priyana Soemardi. Prof. Tresna dalam sambutannya menyampaikan biaya penelitian sampai menghasilkan inovasi teknologi sangatlah mahal dan membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai produk dari hasil penelitian tersebut bisa dikomersialisasikan. Indonesia saat ini membutuhkan para peneliti-peneliti handal dan semestinya ditopang oleh sumber pendanaan yang lebih besar lagi oleh Pemerintah. Acara pembukaan training ini juga dihadiri oleh Bapak Ir. Bambang Purwohadi dan Bapak Ir. Rudi Purwondho, Wakil Ketua dan Sekjen BKM PII.

Foto-5

Prof. Jaswar pada hari pertama training memberikan gambaran umum tentang klasifikasi proyek subsea sektor Migas berdasarkan kedalaman bawah laut yaitu: shallow water subsea di mana kedalaman laut sampai pada 300 meter, 300 meter sampai pada kedalaman  1500 meter dikategorikan sebagai deep-water dan kedalaman 1500 ke atas sudah ditageorikan sebagai ultra deep-water subsea project. Perencanaan dan instalasi subsea untuk ketiga kategori di atas pun berbeda-beda.

Konsep six degree freedom yang merupakan motion yang terjadi pada offshore dan marine structure yang terdiri dari surge, sway, dan heave yang merupakan three translations of the ship’s center of gravity in the direction of the x,y, and z axes dan tiga rotasi yaitu roll aboutt the x-azis, pitch about the y-axis dan yaw about z-axis juga dijelaskan secara filosofis oleh Beliau.

Foto-1

Hari kedua training ini kami mengerjakan case study salah satu proyek subsea pipeline terpanjang di Eropa di masanya menggunakan beberapa jenis software. Salah satu yang menarik adalah efek buckling  pada pipeline akibat adanya tekanan fluida atau gas dari dalam pipa sehingga pipa menjadi buckle pada panjang dan tinggi amplitudo tertentu. Seorang subsea pipeline engineer harus bisa menghitung berapa panjang pipa dan tinggi amplitudo yang mengalami buckling dan mendesain pipe sleeper yang ideal di dasar laut. Tentunya spesifikasi dan grade material untuk subsea haruslah lebih tinggi dari onshore pipeline work.

Foto6

Jenis-jenis mooring dan riser dipresentasekan di hari ketiga training di antaranya yang cukup menarik adalah perbedaan antara catenary system and taut leg system pada mooring system. Distribusi pada mooring system pun dibagi menjadi dua yaitu turret mooring lines and spread mooring lines. Sedangkan spread mooring by technology licensor dibagi menjadi 4 besar yaitu omni-directional mooring for a spar platform, asymetric spead mooring for a fixed platform, symetric spread mooring for a semi sub, dan grouped mooring management for a spar platform.

Foto-10

Konsep riser sebagai production flow-line maupun sebagai drilling flow-line juga dibahas pada training ini. Riser dengan dan tanpa penggunaan buoys atau floating devices lainnya dibagi dua yaitu catenary riser di mana riser ini free hanging tanpa intermediate buoys or floating devices dan flexible riser adalah free-hanging riser dengan menggunakan intermediate buoys atau floating devices lainnya. Tipe riser juga bisa dibagi menjadi dua berdasarkan seleksi materialnya yaitu rigid riser dan flexible riser. Konfigurasi flexible risers bisa berupa free hanging, lazy S, lazy wave, step S, step wave, Chinese lantern dan beberapa lainnya.

Foto-11

Prof. Jaswar Koto juga memaparkan loading mechanism on floater adalah steady and fluctuating wind, wave and wave drift dan current. Sedangkan untuk loading pada mooring lines harus memperhatikan top end surge motions, wave, current dan seabed friction.

Hari keempat training banyak mendiskusikan tentang instrument dan control system pada subsea system. Pemaparan konfigurasi dan jenis equipment subsea seperti X-Tree, Manifold, Pipe-line, Flow-line, Subsea separator, dan lainnya mengundang banyak pertanyaan dari peserta training.

IMG20150811144143Training ini dihadiri oleh 16 orang. Beberapa rekan profesional seperti Benhard Hutajulu (I&C Engineer), Budy Wening (Rotting Engineer), Baso Rizal (Pipeline Engineer) dan Irwansyah Rosneng (Electrical Engineer) juga menghadiri training bergengsi ini. Perusahaan seperti Tripatra, Pertamina Gas, Pertamina Hulu Energi, Wijaya Karya tidak ketinggalan mengirimkan engineer-engineer terbaik mereka untuk mengikuti professional training ini.

 

 

Habibie Razak, seorang project manager yang bergelut di bidang Oil & Gas juga menjadi bagian dari training dan bahkan di akhir sesi hari ketiga Habibie memberikan sedikit sharing knowledge tentang Floating LNG Production Unit Concept. Konsep LNG production plant di atas air ini menjadi sangat booming saat ini menggantikan konsep onshore traditional LNG plant. Fasilitas FLNG plant atau LNG FPSO pertama di dunia yang selesai dibangun dan mulai beroperasi adalah EXMAR Floating LNG Production Unit menggunakan teknologi LNG yang diberi nama PRICO merupakan milik Black & Veatch www.bv.com.

fffOverall, this was an exciting training bagi siapa pun yang berminat mengikuti sesi training berikutnya bisa menghubungi Bapak Arfi Yesso, Staff BKM PII, Email Address: arfi.yesso@gmail.com

 

 

 

 

IMG_20150814_114135

Bravo BKM PII, Bravo Insinyur Indonesia.

foto bersama - Copy

 

Safety Forum BKK PII di Gedung BPPT, 6 Agustus 2015

Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia untuk kesekian kalinya melaksanakan Focus Group Discussion di bawah kepemimpinan Bapak Ir. Nanang Untung, IPU. FGD ini adalah hasil kerjasama antara BKK PII dan BPPT. Diskusi ilmiah kali ini diberi nama “BKK PII Safety Forum” yang menghadirkan Pembicara-pembicara dari Industri, Akademisi dan perwakilan Pemerintah. Bapak Dr.Ir. Unggul Priyanto Kepala BPPT hadir dan turut membawakan kata sambutan sebelum sesi FGD dimulai.

Moderator FGD adalah Bapak Ir. Lukmanul Hakim, IPM yang juga adalah Direktur Eksekutif BKK PII sangat sukses mendeliver diskusi safety ini. Bapak Ir. Alvin Alfiyansyah adalah panelis pertama yang bekerja sebagai Senior Loss Prevention Engineer di Qatargas OPCO dan panelis kedua dari sisi Industri adalah Bapak Ronald Timbuleng perwakilan dari PT Newmont Nusa Tenggara. Sedangkan dari sisi akademisi diwakili oleh Bapak Ir. Agustinus Hariadi yang juga auditor untuk KLHK. Ibu Ir. Sulistyowati, MM Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mewakili Pemerintah pada FGD kali ini.

1-OverallMateri yang dibawakan oleh Alvin berjudul “Aplikasi Aturan HSE Masa Kini dan Dahulu” sangat  menarik kita simak di mana sejarah Keselamatan Proses dan Aturan HSE di Amerika, dunia secara umum dan terkhusus Indonesia diulas secara garis besar. Berdasarkan kajian statistik yang dilakukan oleh Dupont di Tahun 2004-2005 bahwa Unsafe Act/At-risk Behavior berkontribusi 96% dan penyebab lainnya 4% pada Injuries yang terjadi di Industri secara umum. Untuk menurunkan rate injuries bahkan incidents harus melalui tiga cara yaitu: improved engineering, improved HSEMS dan Incorporation of Human factors.

3-Alvin show

Alvin menelurkan beberapa rekomendasi dan saran kepada peserta FGD untuk disampaikan kepada pihak Pemerintah untuk memperbaiki tata kelola K3 dan HSE sebagai berikut:

1.Perlunya revisi pasal 15 UU No. 1 tentang K3 yang mencakup hal penalti dan pelanggaran K3.

2.Perlunya perbaikan kompetensi Ahli K3/HSE yang mencakup keahlian Process Safety dan penyidik kecelakaan industri.

3.Perlunya membuat standar kompetensi nasional untuk Ahli K3/HSE.

4.Perlu penyidik Kecelakaan Industri di berbagai lembaga dan departemen negara agar tidak terpaku pada institusi Kepolisian.

5.Perlunya pemetaan hak dan kewajiban antar departemen negara untuk implementasi dan perbaikan budaya K3/HSE.

6.Perlunya pemetaan dan penyederhanaan UU dan PP yang berkaitan dengan K3 dan HSEQ secara umum agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang dan pengawasan.

7.Perlu diterbitkan aturan mengenai “sharing data base” kecelakaan industri dan “lesson learn” mengenai kecelakaan industri asli Indonesia di seluruh sektor industri agar praktisi, regulator, dan manajemen perusahaan bisa belajar.

Panelis kedua Bapak Ronald memaparkan tentang “Pengelolaan K3 di PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)” di mana diketahui bersama PTNNT ini adalah salah satu anak perusahaan dari Newmont yang berdiri sejak Tahun 1921 dan berkantor pusat di Denver Colorado sedangkan PTNNT sendiri mulai masuk ke Indonesia di Tahun 1986, mulai beroperasi di tahun 2000 sampai sekarang.

4-Pak Roland show

Key Performance Indicator (KPI) untuk keselamatan kerja di PTNNT dinilai dari semakin menurunnya Serious Injury, Total Reportable Injury dan Total Reportable Injury Frequency Rate. Ketiga parameter ini haruslah lebih kecil dibandingkan target yang dicanangkan Perusahaan baru kemudian kinerja safetynya dikatakan berhasil. Ronald juga mempresentasekan beberapa program unggulan pencegahan kecelakaan berat dan kematian dan 6 perilaku utama untuk tetap selamat di wilayah Kontrak Pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara.

Panelis ketiga Bapak Ir. Agustinus Hariadi DP membawakan materi tentang Strategi Pengembangan Keunggulan Kompetitif Berbasis Implementasi Manajemen Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia. Beliau memaparkan hasil penelitian tentang kinerja LK3 perusahaan dihubungkan dengan komitmen manajemen perusahaan, manajemen proses dan manajemen sumber daya manusia. Kinerja LK3 pada perusahaan ternyata berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja finansial perusahaan.

Rekomendasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Bapak Agustinus antara lain:

PERUSAHAAN

-Memasukkan aspek LK3 dalam penetapan strategi perusahaan

-Menerapkan strategi proaktif

-Menjadikan isu LK3 sebagai sasaran semua fungsi

-Menyeimbangkan bobot Manajemen proses dan Manajemen SDM

-Mewujudkan komitmen manajemen

PEMERINTAH

-Merubah fokus BINWASDAL

-Keterkaitan antarprogram-program pemerintah

Panelis terakhir adalah Ibu Ir. Sulistyowati memaparkan “Keselamatan Sosial dan Lingkungan dalam Kegiatan Pertambangan”. Permasalahan pertambangan secara umum termasuk tambang rakyat di Indonesia saat ini terdiri dari permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan 3 isu utama yang menjadi tugas besar dari Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka.

7-Sesi Q&A Pak nanang

Jumlah Penambang Rakyat saat ini adalah 2 juta orang (1 juta penambang emas dan 1 juta penambang mineral). Banyaknya masyarakat yang terlibat secara tidak langsung (misalnya sebagai pemasok bahan kimia berkisar 8 juta orang) dan penerimaan negara dari pertambangan umum tahun 2005-2012 rata-rata Rp 60,42 triliun, sedangkan potensi omset tambang rakyat mencapai Rp. 400 trilyun per tahun (sumber APRI). Di sisi lain kerusakan lahan akibat penambangan rakyat berdasarkan data APRI ada sekitar 4000 lokasi bekas tambang (lebih 40% di kawasan hutan) yang membutuhkan pemulihan fisik (reklamasi), pemulihan lahan dari kontaminan (13.000 ton Hg/tahun) dan juga memerlukan penyuburan lahan karena tanah humus sudah hilang.

2-Sambutan Ketum BKK PII

Rencana strategis untuk melahirkan Pertambangan Ramah Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan antara lain: pengembangan kebijakan pengelolaan tambang yang ramah lingkungan, pembinaan dan pendampingan, pemantauan dan bimbingan teknis, peningkatan kapasitas serta insentif dan dis-insentif untuk pelaku bisnis pertambangan.

6-HR in action

Sesi pemaparan keempat panelis ini dimulai Pukul 16.30 dan berakhir Pukul 18.15 dilanjutkan dengan Istirahat dan Shalat Maghrib. Sesi tanya jawab dimulai Pukul 18.45 sampai pada Pukul 20.00 di mana pada sesi tanya jawab ini berlangsung sangat interaktif dan Habibie Razak juga mendapatkan kesempatan bertanya yang lebih ditujukan kepada Bapak Alvin Alfisyansyah dan Bapak Ronald Timbuleng. Acara kemudian dilanjutkan dengan Foto bersama Pengurus BKK PII dan Peserta Focus Group Discussion.

5-HR in action-1

Diskusi ini ditutup oleh Bapak Ir. Nanang Untung dengan kesimpulan utama bahwa dibutuhkan sinergi berkelanjutan antara Akademisi, Bisnis dan Government (ABG) untuk bisa lebih meningkatkan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan di Indonesia termasuk memasukkan materi K3L pada kurikulum perkuliahan sehingga mahasiswa sebagai calon professional dibekali oleh pengetahuan tentang K3L lebih awal sebelum masuk ke dunia industri.

9-Pose bersama Nanang Untung & Alvin

Bravo Insinyur Kimia, bravo Insinyur Indonesia.

8-Foto bersama

 

 

 

 

 

 

 

MSW to Jet Fuel Product; Solution to Utilize Municipal Solid Waste into High Value Product in Indonesia

by Habibie Razak – Energy Practitioner and Project Manager.

The high urban community growth and also the increase of infrastructure development in every sector causes several problems such as urbanizations, poverty, poor real estates and housing, municipal wastes, etc. The major concern in bigger cities such as Jakarta, Surabaya, Makassar city and other developed cities right now in Indonesia is municipal wastes.

The rapid development of metropolis cities in Indonesia, followed by the increase of urbanization with the ideas the villagers can get better life in big cities. This will affect the increase of populations and also the increase of wastes both from industry and housing. Unfortunately, this situation is not followed up by the improvement of facility and infrastructures provided by the government and slightly reducing the quality of the environment, especially the increase of municipal wastes and how to handle it to be more environmental friendly.

Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar, Kusayyeng said http://makassar.tribunnews.com/2014/02/28/volume-sampah-di-makassar-bertambah-menjadi-800-ton-per-hari, the volume of wastes in Makassar increased to become 800 tons per day as of February 2014. Estimated waste volume will keep increasing to become 1000 tons per day at early of 2015.

One of the solutions to manage the municipal wastes is to convert it to synthetic gas (syngas) through gasification process. Gasification is thermochemical conversion process of solid organic to gas. This gasification involves to the partial oxidations and combustion process at 900 – 1100 Degree Celsius or more. Like pyrolysis, gasification process producing gas the calorific value about 4000 kJ/Nm3.

Benefits of Biomass Gasification such as: Converting what would otherwise be a waste product into high value products, reduced need for landfill space for disposal of solid wastes, Decreased methane emissions from landfills, Reduced risk of groundwater contamination from landfills, Production of ethanol from non-food sources. For gasification of biomass can be read further at this link http://www.gasification.org/gasification-applications/biomass/

The government of Indonesia through the Ministry of Industry, Energy & Mineral Resources and related ministries should put more emphasis in inviting investors and technology licensors and facilitate the communications with the city mayors. The symposium or seminars on biomass/MSW gasification related technology should be done frequently to enrich the knowledge and insights of the business players (industry) and government for both technical and economical aspects of the investment.

One of the projects finished their demonstration plant construction and currently in operation is for converting municipal solid waste (MSW) to jet fuel using TRI gasification and EFT Fischer Tropsch process technologies. The TRI pilot plant has operated over 1,200 hours gasifying 4 tons per day of sorted and sized MSW (aka RDF) producing FT liquids suitable for upgrading to jet fuel which is considered renewable. This process is not yet commercially proved.

Fulcrum Bioenergy is licensing the TRI and EFT process technologies and is developing a project in the US which will use TRI’s gasification process and EFT’s Fischer Tropsch process. The EPC work has started for this project.

As being said before, there are several big cities such as Jakarta, Makassar (South Sulawesi), Surabaya (East Java), Bogor (West Java), Bandung (West Java) that can collect over 500ton/day of MSW. The potential off-takers for jet fuel would be PT Angkasa Pura, a State-owned Air Business Company which is coordinating all airlines logistic in Indonesia.

Gasifying and converting over 200 ton/day waste can produce 700 barrel/day of jet fuel considered to become feasible and will need to conduct some economic study and see how the investment works-out in term of CAPEX, OPEX, IRR, NPV and payback period.