Forum of Entities Associated with ASEAN, 4 May 2017

JAKARTA, 4 May 2017 – The ASEAN Secretariat hosted the inaugural Forum of Entities Associated with ASEAN today in an effort to strengthen cooperation for community building efforts. The forum brought together 150 participants comprising of ASEAN parliamentarians, legal experts, bankers, youth, civil society representatives, women, disability advocates and business and professional associations representing 56 entities and centres associated with ASEAN.

At the forum, participants were briefed on the goals of the three community pillars and how they can contribute to realising the ASEAN Vision 2025. These three pillars consist of political security blueprint, socio-cultural blueprint and economic blueprint which have been set till 2025. Interactive discussions, questions and answers during the presentation of three pillars by panelist. One of the delegates from the textile traditional art associations within ASEAN demanding more supports of this traditional art as it has been a heritage which needs to be preserved.

They also learned about the privileges and obligations of entities associated with ASEAN, such as the use of ASEAN name, anthem and logo. Further, they discussed how to access third-party funding mechanism managed by the ASEAN Secretariat and its project management cycle. During the forum, entities shared their aspiration for ASEAN to further enhance engagement with the grassroots level to fully realise a people-oriented and people-centred ASEAN. They also shared their views and suggestions for the 50th anniversary of ASEAN.

During the open forum, representatives of accredited entities expressed their appreciation to ASEAN Secretariat for gathering the entities for the first time. “This forum is a great platform to meet with other organisations and entities. We found so many great opportunities to work together to achieve ASEAN goals,” said Mr. Senjaya Mulia from ASEAN Youth Organisation, which is currently seeking accreditation. The one-day forum was also graced by the representatives of Permanent Missions of ASEAN Member States and supported by the German Government through GIZ cooperation project.

ASEAN Federations of Engineering Organization (AFEO), one of ASEAN accredited civil society organizations assigned Habibie Razak to attend the forum on behalf of AFEO Chairman. AFEO is the federation of engineering institutions within ASEAN which was established since 1998 and have been very active in exchanging and sharing knowledge and information with regard to science, engineering and technology within ASEAN Countries.

Reported by Habibie Razak, Secretary of Gas Department, the Institution of Engineers, Indonesia (PII), Source: www.asean.org

 

 

Workshop Perencanaan Karir Calon Insinyur Profesional IKATEK UH, La Vai Resto, 24 April 2017

Menjadi Pengurus Alumni adalah salah satu jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di mana salah satu komponennya adalah lulusan muda yang berjuang mencari pekerjaan yang lebih manusiawi dan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Peserta workshop kali ini berjumlah 6 alumni yang terdiri dari fresh graduate yang sudah bekerja di beberapa perusahaan dengan pengalaman mulai dari 3 bulan sampai dengan 2 tahun. Syukurnya keenam-enamnya masih bergelut di area keinsinyuran, mulai dari sales engineer sampai pada pekerjaan sebagai construction engineer.

Saya menyampaikan beberapa point penting terkait perencanaan karir antara lain: langkah-langkah yang mesti dilakukan di dalam perencanaan karir, strategi mencari pekerjaan yang efektif, kebiasaan-kebiasaan efektif di dalam perencanaan karir termasuk pengenalan sertifikasi Insinyur Profesional PII dan sertifikasi Insinyur Internasional. Saat ini, masih banyak alumni baru yang tidak tahu arah dan tujuan mereka setelah menyelesaikan studi di kampus karena memang pelatihan atau lokakarya seperti ini belum dimasukkan dalam kurikulum pendidikan tinggi dan bagusnya adalah di kampus Unhas inisiatif untuk melakukan pelatihan seperti ini berada di bawah program lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas maupun jurusan.

“Apa yang kalian lakukan saat ini akan menentukan ke depan adik-adik akan menjadi seperti apa” sebagaimana yang saya sampaikan ke peserta. Motivasi seperti ini diharapkan memboost-up semangat para alumni muda untuk melakukan akselerasi di dalam perjalanan karirnya untuk menuju puncak cita-cita. Untuk engineer’s career path dimulai dari posisi sebagai junior engineer, kemudian promosi ke posisi engineer setelah beberapa tahun, setelah itu senior engineer atau project engineer, project manager, senior project manager, project director, vice president business director sampai pada puncak sebagai president director suatu perusahaan. Ada yang lebih cepat mencapai posisi ini, ada yang lebih lambat bahkan banyak yang tidak pernah bisa sama sekali meraih posisi puncak yang  dicita-citakan. Dibutuhkan perencanaan karir efektif yang seharusnya dimulai jauh hari sebelum mahasiswa menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.

Rekomendasi dan kesimpulan yang ditelurkan dari one day workshop ini antara lain: jaman mahasiswa jangan hanya digunakan untuk kuliah atau tatap muka mahasiswa dan dosen saja tapi juga waktu dimaksimalkan untuk networking seperti berorganisasi, get to know your seniors, dan social media event tentunya ke arah kegiatan pengembangan diri baik soft maupun hard skills. Fresh graduate perlu mengidentifikasi kompetensi dunia kerja yang terdiri dari dua, yaitu technical and behavioral. Kesimpulan ketiga adalah start to develop your career plan when you are still in the university, keempat, diusahakan bekerja pada bidang keahlian sebagai engineers dan follow career path till you are becoming professional engineer, dan yang terakhir adalah bahwa puncak karir seorang engineer adalah menjadi seorang presiden di republik ini.

Sesi workshop ini ditutup dengan foto bersama para peserta dan instruktur di depan Resto La Vai yang di lantai atasnya juga adalah kantor Indopolitico Institute, lembaga riset dan konsultansi untuk politik, manajemen dan kemaritiman.

Salam Insinyur.

 

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional, Hotel Ibis Senen, 12 April 2017

Mendapatkan kehormatan menjadi Instruktur tetap pada kegiatan LSIP PII adalah kebanggaan tersendiri. Event kali ini dilaksanakan di Hotel Ibis Senen Jakarta dihadiri oleh lebih dari 30 peserta dari berbagai disiplin dan sektor pekerjaan. Mereka tidak mau ketinggalan untuk segera tersertifikasi sama dengan peserta-peserta sebelumnya. Landasan UU No. 11 Tahun 2014 diikuti oleh Peraturan Pemerintah yang akan segera dikeluarkan tahun ini dan meminta semua Insinyur untuk tersertifikasi untuk bisa berpraktek keinsinyuran di segala bidang dan cakupan kegiatan keinsinyuran baik itu di sektor kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, ESDM dan seterusnya.

Sesi kali ini diminta membawakan materi Pengenalan Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional dan Bakuan Kompetensi Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia. Merunut sejarah sistem sertifikasi Insinyur Profesional PII ini diadopsi dari Sistem Sertifikasi IEAust melalui program Engineering Enhancement Program antara PII dan IEAust yang dibiayai oleh AusAid tahun di 1990-an.

Tujuan utama dari sertifikasi adalah pengembangan keinsinyuran di Indonesia, menuntut para Insinyur untuk mengupgrade Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sesuai yang disyaratkan oleh CPD yang harus dilaporkan setiap tahunnya ketika mereka sudah menyandang gelar Insinyur Profesional.

Sukses Insinyur Indonesia, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

 

Roadshow BK-HUT PII dari Kota Hujan menuju Kota Daeng, 8 & 10 April 2017

Badan Kejuruan Kehutanan di bawah kepemimpinan Ir. Tonny Hari Widiananto bersama pengurus lainnya mengadakan roadshow ke daerah-daerah melaksanakan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) dalam rangka mensertifikasi para Insinyur yang bekerja di sektor kehutanan. LSIP kali ini diadakan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Tanggal 8 April 2017 dan dilanjutkan dengan LSIP yang diadakan di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.

“Komitmen untuk mensertifikasi para professional lulusan Sarjana Kehutanan adalah suatu keharusan sesuai amanah UU No. 11 Tahun 2014” papar Ir. Tonny pada acara LSIP IPB. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang mayoritas adalah tenaga pengajar Fakultas Kehutanan dan sebagian dari Fakultas Pertanian IPB.

LSIP kali ini menghadirkan beberapa instruktur dari PII Pusat antara lain: Ir. Achmadi Partowijoyo, IPU membawakan kuliah tentang Pengenalan Sertifikasi Insinyur Profesional dan Bakuan Kompetensi Sertifikasi PII, Ir. Istanto Oerip dengan materi Sosialisasi UU Keinsinyuran dan Kode Etik Profesi dan pada sesi terakhir Ir. Habibie Razak hadir membawakan kuliah tentang Tata-cara Pengisian Formulir Insinyur Profesional.

LSIP BK-HUT PII ini dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan IPB Dr. Ir. Rinekso Soekmadi dan kata sambutan oleh PII Pusat oleh Ir. Istanto Oerip dan perwakilan dari BK HUT PII dibawakan oleh Ir. Tonny. Staff PII Pusat yang mendapatkan penugasan di LSIP kali ini dikoordinir oleh Tugiman dan Ita Sulistiawaty.

 

Roadshow BK-HUT kemudian dilanjutkan di Makassar pada Tanggal 10 April 2017 bertempat di Aula Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Pada sambutannya Ir. Tonny kembali menegaskan bahwa “Insinyur Kehutanan Indonesia lebih diharapkan turut andil di dalam mensukseskan pembangunan nasional dan sudah saatnya kita lebih terbuka bersinergi bekerjasama lintas sektoral untuk mencapai cita-cita bersama”. Prof. Dr. Ir. Yusran pada sambutannya menyampaikan “komitmen F-Hut Unhas untuk mensertifikasi para tenaga pengajar untuk memenuhi syarat minimum Insinyur Profesional Madya (IPM) di bawah naungan fakultas. Saat ini sudah ada 6-7 orang yang telah memasukkan FAIP dan menunggu panggilan wawancara dari Majelis Penilai BK-HUT PII”. Sambutan sekaligus membuka acara oleh Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan Ir. H.M. Tamsil, MP juga menyampaikan hal serupa.

PII Pusat kembali menurunkan Ir. Habibie Razak sebagai tim instruktur untuk materi Bakuan Kompetensi Insinyur dan Pengenalan Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional dan sertifikasi Insinyur Internasional. Ir. Sapri Pamulu, Ph.D untuk sesi materi Kode Etik Profesi dan Sosialisasi UU Keinsinyuran dan dilanjutkan dengan sesi Tata-cara Pengisian FAIP yang kembali diisi oleh Dr. Ir. Muhammad Rusman, IPM., ASEAN Eng. yang juga saat ini adalah Ketua Cabang PII Makassar.

Hadir pada acara pembukaan Ir. Taufik Nur, MT., IPM., ASEAN Eng. Sekretaris PII Cabang Makassar dan beberapa rekan pengurus BK-Kehutanan PII antara lain Ir. Hadi Amin. Tim khusus PII Pusat yang ditugaskan pada LSIP kali ini Erni Wahyuni dibantu oleh panitia lokal dari BK-HUT PII.

Sesi foto bersama antara peserta, pengurus BKHUT PII dan Instruktur sebelum acara ditutup secara resmi.

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Sekretaris Bidang Distribusi Gas Persatuan Insinyur Indonesia

 

Menjadi Narasumber pada Workshop Peningkatan Manajemen Kinerja BUJK Anggota IWAPI, 6 April 2017

Salah satu program pembinaan yang dilaksanakan oleh Direktor Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPERA adalah peningkatan manajemen kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di mana model pembinaannya bisa berupa lokakarya/workshop untuk para pelaku pelaksana konstruksi BUJK. Salah satu komponen pengusaha BUJK adalah Pengusaha yang tergabung dalam keanggotaan IWAPI. IWAPI merupakan singkatan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia yang berada di bawah binaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Workshop kali ini diadakan khusus untuk Anggota IWAPI.

Workshop berlangsung tiga hari yang diadakan oleh Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi ini dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kompetensi Anggota IWAPI dalam jasa konstruksi baik sebagai konsultan maupun kontraktor. Workshop yang dihadiri oleh lebih dari 25 peserta ini memberikan beberapa materi tentang manajemen proyek secara umum, manajemen logistik proyek, perpajakan, administrasi kontrak konstruksi, good corporate governance, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan, dan kesehatan keuangan.

Workshop kali ini, saya diminta membawakan materi tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMKL3L) di hari ketiga kegiatan ini. Saya membagi agenda materi SMK3L ini ke dalam beberapa sub-topik antara lain: Subtopik 1  Pengertian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi   termasuk pengertian dan tujuan diberlakukannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di wilayah Kementerian Pekerjaan Umum, Subtopik 2 Penerapan SMK3 konstruksi pada Tahapan Proyek di lingkungan Kementerian PU, Subtopik 3  Indikator kesuksesan implementasi Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan berdasarkan Accident Rate, Fatality Rate, dan Subtopik 4  Usaha-usaha yang dilakukan oleh BUJK di dalam meningkatkan kinerja   SMK3 dan Lingkungan.

Pada subtopik ke-3 saya mengangkat studi kasus tentang kinerja SMK3L oleh PT Adhikarya untuk kurun waktu 2012 – 2015. Dengan menggunakan formula perhitungan Incident Rate (IR) dan Lost Time Injury Rate (LTIR) menyimpulkan bahwa kinerja SMK3L PT Adhikarya adalah sangat bagus. Materi SMK3L ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana tingkat pengendalian di dalam mengurangi resiko pada proyek konstruksi termasuk tata-cara penetapan tingkat resiko konstruksi.

Hadir sebagai narasumber pada hari ketiga workshop ini adalah kawan saya, Bapak Afandi Mansyur membawakan materi tentang Kesehatan Keuangan. Kesan menarik pada workshop ini adalah para Anggota IWAPI yang kebanyakan mereka adalah pemilik dan direktur perusahaan sangat proaktif selama sesi diskusi dengan narasumber menunjukkan bahwa mereka sangat serius menambah ilmu dan pengetahuan selama workshop ini berlangsung.

 

 

LSIP Baubau Entry Point Terbentuknya Kepengurusan Cabang Baru di Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2017

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional untuk kedua kalinya diadakan di Propinsi Sulawesi Tenggara kali ini Kota Baubau mendapatkan gilirannya setelah pelaksanaan LSIP di Kota Kendari seminggu yang lalu. Kota Baubau adalah Kota Administratif di Pulau Buton yang terkenal sebagai penghasil aspal untuk konstruksi jalan. Dengan modal lebih dari 40 peserta kegiatan ini berhasil diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Geologi Universitas Hasanuddin yang diberi mandat oleh Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK UH). Diketahui bersama PII menandatangani MOU dengan IKATEK UH dua tahun yang lalu untuk menjalankan kegiatan pengembangan profesi keinsinyuran.

Perjalanan menuju Kota Baubau memakan waktu kurang lebih sehari dari Jakarta terbang menuju Kota Baubau dan transit di Bandara Makassar atau di Bandara Kendari. Frekuensi penerbangan ke kota ini cukup banyak yakni bisa mencapai 4-5 kali sehari. Kali ini, PII Pusat mengirimkan dua Instruktur dari Jakarta, Ir. tris Budiono dan Ir. Habibie Razak didampingi instruktur dari PII Cabang Makassar, Ir. Rusman Muhammad. Seperti biasa acara LSIP dibuka oleh Pengurus PII Pusat dan sebelumnya Ir. Chaerul dan Ir. Ilham Haris membawakan laporan atas nama Panitia Pelaksana dan perwakilan Ikatan Alumni Geologi Unhas.

Pembukaan acara juga dihadiri oleh Bapak Ir. Sjamsul Qamar  Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin merupakan salah satu Perguruan Tinggi di Kota Baubau yang kurang lebih sepuluh tahun terakhir menelurkan Sarjana Teknik dari beberapa Jurusan seperti Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Informatika. Pengurus Pusat berkesempatan berdiskusi dengan Rektor Dayanu ini perihal peluang untuk membuka program profesi Insinyur (PPI) dengan salah satu syaratnya adalah beberapa dari dosen pengajar wajib bersertifikat Insinyur Profesional Madya. Ir. Sjamsul berharap PII bisa lebih maju dan berkembang lagi di Kota Baubau dan sekitarnya dan sebagaimana cita-cita bersama, setelah kegiatan LSIP ini diharapkan para anggota PII di kota ini sudah mulai berembug untuk mendirikan  PII Cabang Kota Baubau.

Ir. tris Budiono pada kesempatan pertama membawakan materi Sosialisasi UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keisninyuran dan Etika Profesi, diikuti oleh Ir. Habibie Razak untuk materi pengenalan sistem sertifikasi PII dan sistem sertifikasi internasional dan Bakuan Kompetensi PII dan setelah sesi makan siang dilanjutkan dengan Tatacara Pengisian FAIP oleh Dr. Rusman yang sengaja didatangkan dari Makassar untuk memberikan bimbingan singkat kepada para peserta.

Kegiatan LSIP ini dirangkaikan juga dengan tur seputar Kota Baubau diantaranya adalah kunjungan ke Benteng Keraton Kesultanan Buton yang letaknya di atas bukit. Benteng yang merupakan bekas ibu kota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur/gunung. Benteng yang berbentuk lingkaran ini dengan panjang keliling 2.740 meter. Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan bulan september 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektar. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 emplasemen meriam yang mereka sebut Baluara. Karena letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Dari tepi benteng yang sampai saat ini masih berdiri kokoh anda dapat menikmati pemandangan kota Bau-Bau dan hilir mudik kapal di selat Buton dengan jelas dari ketinggian,suatu pemandangan yang cukup menakjukkan. Selain itu, di dalam kawasan benteng dapat dijumpai berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Buton. Benteng ini terdiri dari tiga komponen yaitu Badili, Lawa, dan Baluara.  Di puncak benteng ini terdapat mesjid kesultanan, tempat penobatan sultan, makam beberapa Sultan Buton dan yang paling unik adalah di Benteng ini juga terdapat Gua persembunyian Arung Palakka, Raja Bone yang sempat menetap ke Wilayah Buton pada jaman penjajahan Belanda.

Lokakarya ini ditutup dengan sesi foto bersama dan pembacaan kode etik Insinyur Indonesia yang dipandu oleh salah satu peserta. Dengan suksesnya pelaksanaan LSIP di dua kota, Kendari dan Baubau, diharapkan kepengurusan kedua cikal bakal cabang ini segera terwujud dalam waktu dua bulan ini.

Pengurus PII Pusat berterima kasih sebesar-besarnya atas kinerja handal para Panitia dari IKA Geologi UH dan panitia lokal Kota Baubau seperti Ir. Yusran, Ir. Firman Jaka, Mbak Putri dan kawan-kawan lainnya yang belum sempat disebutkan namanya.

 

 

Salam Insinyur, Bravo Persatuan Insinyur Indonesia.

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Sekretaris Bidang Gas, PII Pusat

Sekali Mendayung Dua LSIP Terlaksana, Balikpapan & Kendari, 19 & 21 Maret 2017

Siapa yang menyangka, PII bisa melakukan dua Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) di waktu yang sangat berdekatan dan di lokasi yang berbeda. Hari Minggu, 19 Maret tim instruktur PII Pusat terbang ke Balikpapan dan dua hari kemudian harus berangkat lagi ke Kendari Sulawesi Tenggara. Kedua kegiatan ini adalah merupakan kolaborasi apik antara PII dan Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK UH) didasari MOU yang ditandatangani tiga tahun lalu.

LSIP di Balikpapan adalah in-house workshop yang dilakukan di PRCC, Balikpapan, salah satu fasilitas perkantoran dari Chevron company yang dihadiri oleh lebih dari 40 peserta yang bekerja di area konsesi perusahaan. Jauh hari sebelum lokakarya ini dilaksanakan pengurus IKATEK-UH Wilayah Kalimantan Timur di bawah komando Ir. Mustamin Al-Mandari, IPM mengorganize internal workshop panduan pengisian Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (LSIP) sehingga pada lokakarya kali ini para Instruktur hanya mereview hasil isian FAIP dari para peserta.

Tim Instruktur yang diberangkatkan ke Balikpapan antara lain: Ir. Rudianto Handojo, IPM, Ir. Sapri Pamulu, Ph.D, Ir. Ngadiyanto, IPM dan Ir. Habibie Razak, ASEAN Engineer. Lokakarya ini berlangsung dengan sangat interaktif menghadirkan banyak pertanyaan seputaran sertifikasi Insinyur dan seperti biasa acara ditutup dengan pembacaan Kode Etik Insinyur Profesional dan foto bersama antara panitia, instruktur dan peserta. Tampil pada lokakarya kali ini, tidak ketinggalan Ir. Isradi Zainal, MT., IPM selaku Ketua PII Wilayah Kaltim juga memberikan materi tata-cara pengisian FAIP didampingi oleh Sekretarisnya, Ir. Mustamin.

Setelah lokakarya ini diadakan ada beberapa peserta yang sudah mengirimkan FAIPnya antara lain Ir. Mohamad Johar, Ir. Bagus Wahyuntoro, Ir. Galih Atmaja, dan Ir. Bayu Hervianto. “Diharapkan semua kawan-kawan professional peserta LSIP Inhouse Chevron bisa menyelesaikan proyek pengisian FAIP mereka paling lambat Tanggal 23 Maret ini” Kata Ir. Mustamin di sela-sela sesi pengisian FAIP.

Lokakarya kedua yang juga dilakukan dua hari kemudian di Kota Kendari adalah effort dari Ikatan Alumni Geologi Unhas sebagai panitia pelaksana sehingga acara ini bisa terlaksana dengan sukses dihadiri lebih dari 60 peserta yang berasal dari kota kendari, Kota Baubau bahkan dari luar Propinsi Sulawesi Tenggara. Sambutan ketua Panitia Dr. Ir. Muh. Chaerul dilanjutkan sambutan oleh Pengurus IKA Geologi Unhas Ir. Ilham Haris dan perwakilan dari IKATEK UH Sulawesi Tenggara Dr. Ir. Laode Magribi. Ir. Sapri Pamulu, Ph.D mewakili, Direktur Eksekutif PII yang tidak sempat hadir kali ini.

Salah satu dari peserta LSIP, Ir. Ramadhan Harry merupakan peserta terjauh yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan drilling yang beroperasi di Tanzania, Afrika. Beliau menyampaikan bahwa untuk bisa meng-extend work permit di negara itu saat ini membutuhkan Professional Engineer certificate yang dikeluarkan oleh negara asal di mana Insinyur itu berasal. Beberapa peserta yang juga datang dari Makassar seperti Ir. Arwin dan bawahannya yang bekerja sebagai project manager Pelindo IV yang berkantor pusat di Makassar.

Ir. Sapri Pamulu, Ph.D bersama Ir. Habibie Razak didelegasikan sebagai Instruktur di lokakarya ini didampingi oleh Dr. Ir. Rusman Muhammad yang ditugaskan khusus melakukan pembimbingan tata-cara pengisian Formulir Aplikasi Insinyur (FAIP). Acara ditutup dengan pembacaan kode etik profesi Insinyur dan foto bersama.

 

Lokakarya selanjutnya yang akan diorganize oleh Ikatan Alumni Geologi Unhas akan dilakukan di Kota Baubau akhir bulan ini.

Bravo PII, Salam Insinyur.

Reportase oleh Ir. Habibie Razak – Sekretaris Bidang Gas, Persatuan Insinyur Indonesia Pusat

 

 

 

Kursus Hukum Kelistrikan, 15 Maret 2017

Kursus hukum kelistrikan yang berjalan selama dua hari dan untuk kesekian kalinya memberikan kesempatan buat saya untuk membawakan materi seputaran manajemen proyek dan kontrak Rancang-Bangun. Materi ini telah menjadi primadona atau most wanted topic untuk kursus atau kegiatan sejenis. Walaupun sesi saya ini hanya berlangsung selama beberapa jam terlihat antusiasme peserta untuk bisa lebih memahami model kontrak ini.

Proyek-proyek megakapital di industri saat ini oleh pihak clients lebih prefer untuk menerapkan kontrak Rancang-Bangun dibandingkan model kontrak konvensional. Pihak Client atau Owner mengharapkan garansi penuh dari pihak EPC Contractor atau diistilahkan one single point responsibility sampai pada masa pemeliharaan suatu fasilitas atau infrastruktur baru. Client berinvestasi sampe ratusan juta dollar untuk pembangunan fasilitas atau struktur lepas pantai misalnya, adalah bisnis beresiko tinggi dan memastikan proyeknya dikerjakan oleh high qualified EPC contractor.

Peserta yang menghadiri kegiatan ini berasal dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang rancang-bangun, management consulting dan legal advisor. Karena peserta yang hadir empat professional, diskusi bisa lebih intens dan interaksi antara pembicara dan peserta bisa lebih hidup.

 

Jaya terus industri konstruksi rancang bangun Indonesia.

 

Business Trip to Kuala Lumpur, 8-11 Maret 2017

Hari Rabu malam, saya harus terbang lagi menuju Kuala Lumpur untuk menghadiri beberapa pertemuan dengan mitra bisnis perusahaan tempat saya bekerja dan sekaligus menyempatkan bertemu dengan teman-teman Insinyur Malaysia. Kali ini saya terbang dengan Malaysia Airlines Flight No. MH0727 dengan schedule boarding pada Pukul 21.35.

Saya bersama rekan kantor mendarat di KLIA sekitar Pukul 00.30 waktu Kuala Lumpur yang sejam lebih awal dari waktu Jakarta. Perjalanan menuju Hotel Traders memakan waktu setidaknya 45 menit yang lokasinya berada di downtown of KL. Check-in time sekitar Pukul 01.30 dinihari dan beristirahat selama beberapa jam yang kemudian dilanjutkan dengan aktifitas esok hari.

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan di trip kali ini, intinya kami memaksimalkan waktu untuk bertemu dengan mitra bisnis dan kolega yang ada di Kuala Lumpur dan sekitarnya. Pertemuan dilakukan di kantor Client and business partner termasuk dengan diskusi lepas pada saat dinner di sebuah restoran di pusat kota Kuala Lumpur. Pada trip ini saya juga menyempatkan menyempatkan mencoba MRT untuk berkeliling dari satu stasiun persinggahan ke stasuin lainnya. Di KL sini, public transportation sudah well connected menghubungkan area yang satu ke area yang lainnya termasuk wilayah atau daerah di luar KL seperti Petaling Jaya, Putra Jaya, Sunway, dan lainnya.

Hari Jum’at malam mesti balik lagi ke Jakarta dengan menggunakan flight No. MH0724 Malaysia Airlines. Beberapa tahun terakhir, setidaknya saya terbang ke Malaysia tiga sampai empat kali dalam setahun.

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional, Batu Hijau, 11 Maret 2017

Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP) kembali diadakan kerjasama antara PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) dan PII Wilayah Nusa Tenggara Barat yang diadakan di Batu Hijau site, Pulau Sumbawa bertepatan pada Hari Sabtu, 11 Maret 2017. Lokakarya dibuka oleh Bapak Ir. Istanto Oerip utusan dari PII Pusat Jakarta yang yang pada sesi selanjutnya memberikan pemaparan tentang Sosialisasi UU Keinsinyuran dan Materi Etika Profesi.

Bapak Ir. I Gede Suratha, sebagai pembicara kedua, memberikan pemaparan tentang sistem sertifikasi Insinyur Profesional PII dan Bakuan Kompetensi PII sebagai dasar atau basis penilaian uji kompetensi Insinyur Profesional. Paparan yang disampaikan oleh Bapak Gede yang juga merupakan ahli Tambang dan Hydrogeologist memberikan wawasan yang lebih luas kepada para peserta untuk bisa mengisi FAIP dengan lebih padat dan detail.

Hadir sebagai Instruktur ketiga, Ir. Habibie Razak memberikan perkenalan singkat mengenai sertifikasi Internasional keinsinyuran yang merupakan lanjutan dari sertifikasi PII antara lain ASEAN Engineer, ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE) dan APEC Engineer. Syarat utama untuk mendapatkan ketiga sertifikasi internasional ini adalah para Insinyur minimum di level Insinyur Profesional Madya (IPM) dan memiliki pengalaman minimum 7 tahun dan 2 tahun di antaranya in charge of significant position/responsibilities. Habibie juga memberikan penjelasan tentang tata-cara pengisian Formulir Pengisian Insinyur Profesional (FAIP) disertai dengan beberapa contoh FAIP terisi untuk berbagai disiplin antara lain Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Instrumentation & Control dan Teknik Kimia.

Akhir dari sesi LSIP ini adalah pembacaan Kode Etik Insinyur Indonesia  Catur Karsa Sapta Dharma oleh salah seorang peserta dilanjutkan dengan foto bersama antara panitia dan pengurus PII.

Perjalanan menuju Batu Hijau site menempuh beberapa jam perjalanan antara lain dengan terbang dari Jakarta menuju Bandara Internasional Lombok di Praya selama kurang lebih dua jam, setelah itu dilanjutkan dengan perjalanan darat dari Lombok menuju Pelabuhan Kayangan selama 2.5 Jam dan perjalanan laut selama kurang lebih 1.5 Jam menuju Pelabuhan Benete yang merupakan pelabuhan yang dulunya dioperasikan sepenuhnya oleh PT Amman (sebelumnya PT Newmont).

Hasil kerja cerdas para Panitia antara lain Ir. Lalu Sukarja dari PII Wilayah NTB, Ir. Agus Ivan, Ir. Tutuk, Ir. Bambang Tri Eko, dan professional PT Amman lainnya yang tidak sempat disebutkan namanya telah mensukseskan kegiatan LSIP kali ini yang dihadiri lebih dari 30 peserta yang kesemuanya adalah karyawan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Follow-up dari kegiatan ini adalah menunggu terbentuknya PII Cabang Sumbawa yang sekiranya diinisiasi oleh kawan-kawan Insinyur yang bekerja di areal tambang PT Amman.

Salam Insinyur Indonesia.

Reportase: Ir. Habibie Razak – Sekretaris Gas, PII Pusat